Anda di halaman 1dari 8

SISTEM ANALOG DAN DIGITAL

Representasi atau Gambaran Besaran Analog digambarkan atau ditunjukkan oleh satu tegangan,
arus, atau jarum penunjuk meteran yang sebanding dengan nilai dari besaran dimaksud. Satu contoh
untuk hal ini adalah speedometer, dimana penyimpangan jarum speedometer sebanding dengan
kecepatan mobil. Posisi sudut speedometer menggambarkan/menunjukan kecepatan mobil, dan
jarum penunjuk selalu mengikuti setiap perubahan yang terjadi ketika mobil bergerak semakin cepat
atau lambat. Contoh lainnya adalah termometer air raksa yang digunakan untuk mengukur suhu
ruangan, dimana tinggi/posisi air raksa sebanding dengan temperatur ruangan. Ciri/karakteristik
terpenting dari besaran analog adalah nilainya berubah secara kontinu atau dapat juga
dikatakan bahwa semua nilai besaran analog dilalui.

Gbr.1. Representasi besaran analog oleh speedometer dan thermometer air raksa
Representasi atau Gambaran Besaran Digital tidak digambarkan atau ditunjukkan dengan
kesebandingan nilai besaran tetapi oleh symbol yang disebut digit.Contoh untuk hal ini dapat dilihat
pada jam digital yang menunjukkan waktu dalam bilangan desimal, walaupun kita tahu waktu dalam
satu hari berubah secara kontinu. Perubahan waktu mungkin diperlihatkan setiap/per detik, jadi ciri
besaran besaran digital adalah diskrit (langkah demi langkah).

Perbedaan utama antara besaran analog dan digital dapat dinyatakan secara sederhana seperti
berikut,

Gambar berikut memperlihatkan contoh sinyal analog dan digital serta cara sederhana mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital. Dari gambar 2 dapat dinalar bahwa dengan memperbanyak
jumlah sample maka bentuk sinyal digital akan semakin mendekati sinyal analog.

Gbr.2. Sinyal analog diubah menjadi digital

Konsekwensi dari sifat diskrit representasi besaran digital adalah tidak ada keraguan dalam
membaca nilai besaran tersebut, sementara pembacaan besaran analog dapat menimbulkan
berbagai interpretasi.

Digital Electronic adalah rangkaian elektronika yang melakukan pemerosesan sinyal-sinyal digital.

Analog Electronic adalah rangkaian elektronika yang melakukan pemerosesan sinyal-sinyal analog.

Besaran-besaran yang ada di alam semesta ini semuanya adah besaran analog (misalnya:
temperature, tekanan. aliran baik cair maupun gas, level cairan, kecepatan baik rotasi maupun
translasi), karena itu sistem elektronika umumnya gabungan antara sistem digital dan analog.
Sebagai contoh untuk memperjelas sistem analog dan digital, perhatikan sistem pengaturan
temperature pada gambar 3 berikut.

Blok I (Measuring Device) berisi rangkaian sensor suhu yang mampu merasakan nilai temperatur
pada satu wadah dan besarnya tegangan output (sinyal analog) blok ini sebanding dengan
temperatur di dalam wadah.Ini berarti bahwa nilai tegangan output blok ini telah dapat disetarakan
dengan temperatur di dalam wadah.Blok ini dapat digolongkan sistem analog/elektronika analog.
Output blok ini dberikan menjadi input blok II (Analog Digital Converter-ADC) yang bertugas/berperan
untuk mengubah besaran analog menjadi besaran digital.Ini berarti bahwa output blok II merupakan
besaran digital yang setara dengan sinyal analog pada inputnya.Blok III (Digital Processing)
melakukan pemerosesan sinyal digital (dalam hal ini melakukan proses perhitungan matematis)
sehingga outputnya merupakan nilai besaran digital yang merupakan setting/reference/permintaan
akan besarnya temperatur wadah.Blok IV (Digital Analog Converter-DAC) mengubah besaran digital
dari blok III menjadi besaran analog yang akan digunakan oleh blok V (Controller) untuk mengatur
atau menyesuaikan suhu di dalam wadah agar sesuai dengan permintaan.

Gambar 3.Sistem pengaturan temperatur

Bilangan biner adalah salah satu sistem bilangan yang digunakan pada teknologi digital, dimana
sistem bilangan ini hanya mengenal dua symbol bilangan yaitu 0 dan 1. Digit biner (bit=binary digit)
memiliki nilai posisi sebagaimana pada sistem bilangan decimal. Perhatikan bilangan biner 1011.101.

Untuk memperoleh nilainya dalam desimal dilakukan hal berikut,


Berikut diperlihatkan bilangan biener 4-bit,

Praksisnya pada elektronika digital, bit 0 dan 1 diwujudkan melalui level tegangan DC seperti pada
gambar berikut. Sistem digital ‘mengenal’ 0 volt ≤ tegangan ≤ 0.8 volt sebagai bit 0 dan 2 volt ≤
tegangan ≤ 5 volt sebagai bit 1. Sementara itu untuk 0.8 volt < tegangan < 2 volt tidak digunakan
atau tidak dikenal oleh sistem digital.

Gambar 4. Level tegangan secara umum pada sistem digital.


Lebih rinci terkait level tegangan yang digolongkan rendan (0) dan tinggi (1) sebagaimana
diperlihatkan berikut ini.

LEVEL LOGIC TTL (Transistor Transistor Logic).


LEVELS LOGIC CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor )
LEVEL LOGIC ARDUINO

Arduino adalah satu jenis mikrokontroller.

Anda mungkin juga menyukai