Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 1

PETUNJUK:
1. Mahasiswa silahkan membaca dan menyimak bacaan ini. Kemudian, buatlah
2 (dua) pertanyaan dalam bentuk narasi(ucapan) yang direkam, kemudianya
rekamanya diposting di forum GCr (Google Classroom)
2. Bagi mhs yang ingin membantu menjawab, buatlah jawaban dalam bentuk
Narasi yang direkam dan diposting di GCr
3. Mhs yang mengajukan narasi pertanyaan yang bagus atau mhs memberikan
narasi jawaban yang benar, akan diberi nilai.

Pemahaman Matematis (Mathematics Understanding)


Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam
pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada
siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu yaitu pemahaman siswa
jauh lebih penting dan utama. Pemahaman matematis juga merupakan salah satu
tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru dlam pengajarannya, sebab
guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan.
Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami
peserta didik“. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa
kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan
dipahami sepenuhnya oleh siswa.
Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan
sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Lebih lanjut Michener
menyatakan bahwa pemahaman merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi
Bloom. Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi bahan yang
dipelajari. Untuk memahami suatu objek secara mendalam seseorang harus
mengetahui:
1) objek itu sendiri;
2) relasinya dengan objek lain yang sejenis;
3) relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis;
4) relasi-dual dengan objek lainnya yang sejenis;
5) relasi dengan objek dalam teori lainnya.
Ada tiga macam pemahaman matematik, yaitu : pengubahan (translation),
pemberian arti (interpretasi) dan pembuatan ekstrapolasi (ekstrapolation).
Pemahaman translasi digunakan untuk menyampaikan informasi dengan bahasa
dan bentuk yang lain dan menyangkut pemberian makna dari suatu informasi yang
bervariasi. Interpretasi digunakan untuk menafsirkan maksud dari bacaan, tidak
hanya dengan kata-kata dan frase, tetapi juga mencakup pemahaman suatu
informasi dari sebuah ide. Sedangkan ekstrapolasi mencakup estimasi dan prediksi
yang didasarkan pada sebuah pemikiran, gambaran kondisi dari suatu informasi,
juga mencakup pembuatan kesimpulan dengan konsekuensi yang sesuai dengan
informasi jenjang kognitif ketiga yaitu penerapan (application) yang menggunakan
atau menerapkan suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru, yaitu
berupa ide, teori atau petunjuk teknis.
Bloom mengklasifikasikan pemahaman (Comprehension) ke dalam jenjang
kognitif kedua yang menggambarkan suatu pengertian, sehingga siswa diharapkan
mampu memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa
kaidah yang relevan. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mengetahui bagaimana
berkomunikasi dan menggunakan idenya untuk berkomunikasi. Dalam pemahaman
tidak hanya sekedar memahami sebuah informasi tetapi termasuk juga
keobjektifan, sikap dan makna yang terkandung dari sebuah informasi. Dengan
kata lain seorang siswa dapat mengubah suatu informasi yang ada dalam
pikirannya kedalam bentuk lain yang lebih berarti.
Ada beberapa jenis pemahaman menurut para ahli yaitu:
1. Polya, membedakan empat jenis pemahaman:
1. Pemahaman mekanikal, yaitu dapat mengingat dan menerapkan
sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana.
2. Pemahaman induktif, yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam
kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus
serupa.
3. Pemahaman rasional, yaitu dapat membuktikan kebenaran
sesuatu.
4. Pemahaman intuitif, yaitu dapat memperkirakan kebenaran
sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik.
2. Polattsek, membedakan dua jenis pemahaman:
1. Pemahaman komputasional, yaitu dapat menerapkan sesuatu pada
perhitungan rutin/sederhana, atau mengerjakan sesuatu secara
algoritmik saja.
2. Pemahaman fungsional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan
hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.
3. Copeland, membedakan dua jenis pemahaman:
1. Knowing how to, yaitu dapat mengerjakan sesuatu secara
rutin/algoritmik.
2. Knowing, yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan sadar akan
proses yang dikerjakannya.
4. Skemp, membedakan dua jenis pemahaman:
1. Pemahaman instrumental, yaitu hafal sesuatu secara terpisah atau
dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan rutin/sederhana,
mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja.
2. Pemahaman relasional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan
hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.
Pemahaman instrumental diartikan sebagai pemahaman konsep yang saling
terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan sederhana. Dalam hal ini
seseorang hanya memahami urutan pengerjaan atau algoritma. Sedangkan
pemahaman relasional termuat skema atau struktur yang dapat digunakan pada
penjelasan masalah yang lebih luas dan sifat pemakaiannya lebih bermakna.
Sedangkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika
menurut NCTM (1989 : 223) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam:
(1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan;
(2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh;
(3) Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan
suatu konsep;
(4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya;
(5) Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep;
(6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang
menentukan suatu konsep;
(7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.

Secara umum pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan


kuantitas hubungan suatu ide dengan ide yang telah ada. Setiap siswa memiliki
kemampuan pemahaman yang berbeda tergantung pada ide yang dimiliki dan
pembuatan hubungan antara ide yang ada dengan ide baru.

Bloom mengklasifikasikan pemahaman pada jenjang kognitif urutan kedua setelah


pengetahuan, jenjang kognitif tahap pemahaman ini mencakup hal-hal berikut.

1. pemahaman konsep;
2. pemahaman prinsip, aturan, dan generalisasi;
3. pemahaman terhadap struktur matematika;
4. kemampuan untuk membuat tranformasi;
5. kemampuan untuk mengikuti pola berpikir;
6. kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan masalah sosial
atau data matematika.

Pemahaman akan sebuah konsep ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari


memiliki peranan yang sangat penting. Siswa akan berkembang ke jenjang kognitif
yang lebih tinggi jika ia memiliki pemahaman konsep yang baik. Jika pemahaman
konsep dikuasai dengan baik maka siswa akan mampu menghubungkan atau
mengaitkan sebuah konsep yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, konsep
tersebut dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan dari mulai yang
sederhana hingga ke permasalahan yang lebih kompleks.

Skemp membedakan pemahaman ke dalam tiga macam, yaitu:

1. Pemahaman instrumental (instrumental understanding);


2. Pemahaman relasional (relational understanding);
3. Pemahaman logis (logical understanding).

Pemahaman instrumental adalah kemampuan seseorang menggunakan prosedur


matematis untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa mengetahui mengapa
prosedur itu digunakan. Dengan kata lain siswa hanya mengetahui “bagaimana”
tetapi tidak mengetahui “mengapa”. Pada tahapan ini, pemahaman konsep masih
terpisah dan hanya sekedar hafal suatu rumus untuk menyelesaikan permasalahan
rutin / sederhana sehingga siswa belum mampu menerapkan rumus tersebut pada
permasalahan baru yang berkaitan.
Pemahaman relasional adalah kemampuan seseorang menggunakan prosedur
matematis dengan penuh kesadaran bagaimana dan mengapa prosedur itu
digunakan.

Pemahaman logis berkaitan erat dengan meyakinkan diri sendiri dan meyakinkan
orang lain. Dengan kata lain, siswa dapat mengkonstruksi sebuah bukti sebelum
ide-ide yang dimilikinya dipublikasikan secara formal atau informal sehingga
membuat siswa tersebut merasa yakin untuk membuat penjelasan kepada siswa
yang lain.

Secara umum, indikator pemahaman matematika meliputi: mengenal, memahami


dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan idea matematika. Adapun indikator
yang digunakan dalam pemahaman konsep matematika adalah sebagai berikut.

1. kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep yang dipelajari;


2. kemampuan mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
(sesuai dengan konsepnya);
3. kemampuan menyebutkan contoh dan non-contoh dari konsep;
4. kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis;
5. kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau
operasi tertentu;
6. kemampuan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
7. kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep;

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

1. Definisi Pemahaman dan Konsep

Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu agar
mahasiswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.
Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat fundamental, karena
dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur.

Beberapa definisi pemahaman adalah sebagai berikut


a. Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang
diketahuinya.
b. Pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh
individu.
c. Pemahaman adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian
seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam
bentuk lain yang dapat dipahami, mampu memberikan interpretasi dan
mampu mengklasifikasikannya.
d. Pemahaman adalah konsepsi yang bisa dicerna atau dipahami oleh
peserta didik sehingga mereka mengerti apa yang dimaksudkan,
mampu menemukan cara untuk mengungkapkan konsepsi tersebut,
serta dapat mengeksplorasi kemungkinan yang terkait.

Kesimpulanya pemahaman adalah suatu cara yang sistematis dalam memahami


dan mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya.

Setiap materi pembelajaran matematika berisi sejumlah konsep yang harus disukai
siswa.

Pengertian konsep

Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita untuk


mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek atau kejadian itu merupakan
contoh dan bukan contoh dari ide tersebut.

2. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan


memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Pada setiap pembelajaran
diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar siswa memiliki bekal
dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran,
komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah.
Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar siswa sehingga dapat
mendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau mendefinisikan bahan pelajaran
dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan siswa menjelaskan atau
mendefinisikan, maka siswa tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari
suatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat
yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama.

Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah


materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah
konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain
yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian diatas, definisi pemahaman konsep adalah Kemampuan yang


dimiliki seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik
dalam bentuk ucapan maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut
benar-benar mengerti apa yang disampaikan.

Mengingat pentingnya pemahaman konsep tersebut, maka pengajaran


yang menekankan kepada pemahaman mempunyai sedikitnya lima keuntungan,
yaitu:

1. Pemahaman memberikan generative artinya bila seorang telah memahami


suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan pemahaman yang
lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga
setiap pengetahuan baru melaui keterkaitan dengan pengetahuan yang sudah
ada sebelumnya.
2. Pemahaman memacu ingatan artinya suatu pengetahuan yang telah dipahami
dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif dengan
pengetahuan-pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian skema atau
pengetahuan secara lebih efisien di dalam struktur kognitif berfikir sehingga
pengetahuan itu lebih mudah diingat.
3. Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya jalinan
yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain dalam
struktur kognitif siswa yang mempelajarinya dengan penuh pemahaman
merupakan jalinan yang sangat baik.
4. Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu konsep
matematika akan diperoleh siswa yang aktif menemukan keserupaan dari
berbagai konsep tersebut. Hal ini akan membantu siswa untuk menganalisis
apakah suatu konsep tertentu dapat diterapkan untuk suatu kondisi tertentu.
5. Pemahaman mempengaruhi keyakinan siswa artinya siswa yang memahami
matematika dengan baik akan mempunyai keyakinan yang positif yang
selanjutnya akan membantu perkembangan pengetahuan matematikanya.

3. Indikator Pemahaman Konsep

Indikator Pemahaman Konsep manurut kemendidikbud RI adalah kemampuan


untuk :

1. Menyatakan ulang sebuah konsep,


2. Mengklasifikasi objek menurut tertentu sesuai dengan konsepnya,
3. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu,
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.

Mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika maka perlu


diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika dicantumkan indikator
sbb :

1) Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep adalah kemampuan siswa


untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya;

Contoh: pada saat siswa belajar maka siswa mampu menyatakan ulang maksud
dari pelajaran itu.
2) Kemampuan mengklafikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsep adalah kemampuan siswa mengelompokkan suatu objek menurut
jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi.

Contoh: siswa belajar suatu materi dimana siswa dapat mengelompokkan suatu
objek dari materi tersebut sesuai sifat-sifat yang ada pada konsep.

3) Kemampuan member contoh dan bukan contoh adalah kemampuan siswa


untuk dapat membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi.

Contoh: siswa dapat mengerti contoh yang benar dari suatu materi dan dapat
mengerti yang mana contoh yang tidak benar

4) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi


matematika adalah kemampuan siswa memaparkan konsep secara berurutan yang
bersifat matematis.

Contoh: pada saat siswa belajar di kelas, siswa mampu


mempresentasikan/memaparkan suatu materi secara berurutan.

5) Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu


konsep adalah kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat
cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.

Anda mungkin juga menyukai