Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

A. Keselamatan Kerja
1. Pemeriksaaan dan pemeliharaan minyak pendingin
Minyak pendingin berfungsi untuk :
a) Mendinginkan benda kerja
b) Mendinginkan pahat
c) Membantu dalam proses pemotongan
d) Menjaga agar benda tidak mengembang karena meningkatnya panas selama proses
pemotongan

2. Pemeriksaan pelepas tatal


Untuk mesin gerinda datar dan silinder, tatal yang terjadi berupa serbuk, dengan
menggunakan oli pendingin, dapat membantu untuk mengurangi bunga api akibat
pemotongan dan membantu meredam serta mengalirkan bram ke container.
3. Identifikasi alat keselamatan kerja
a) Pakaian
Adalah baju kerja yang dalam keadaan rapi dan baik
b) Kacamata pengaman
Sebagai pelindung mata selama bekerja,
c) Alat pelindung telinga
Melindungi telinga dari gemuruh mesin
d) Kaca pengaman
Di pasang pada mesin gerinda untuk mencegah loncatan bubuk logam yang diasah
mengenai mata
e) Masker
Untuk melindungi hidung dari debu

B. Pengertian Mesin Gerinda


Mesin Gerinda adalah sebuah mesin yang sumbu utamanya dipasang sebuah batu
asah dan berfungsi untuk menggerinda atau mengasah permukaan benda kerja hingga
menjadi rata dan halus.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 1
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
Macam mesin gerinda adalah :
1. Mesin Gerinda Bangku / Duduk
2. Mesin Gerinda Khusus
a. Mesin Gerinda Permukaan rata
b. Mesin Gerinda Silindris
c. Gerinda Alat - alat Potong

Mesin Gerinda Bangku / Duduk adalah mesin gerinda yang pemasangannya diikatkan
pada meja dan banyak digunakan dalam perbengkelan karena dapat digunakan untuk
memotong atau mengasah alat potong secara manual. Seperti : pahat bubut, mata bor atau
benda yang dapat dipegang dengan tangan. Mesin gerinda permukaan rata adalah mesin
yang mengerjakan benda kerja dengan sisi berbentuk datar atau rata baik mendatar atau
saling tegak lurus. Mesin gerinda Permukaaan rata dapat dibedakan menurut letak
sumbunya yaitu :
a. Mesin gerinda sumbu mendatar
b. Mesin gerinda sumbu tegak.
Mesin Gerinda Silindris adalah mesin yang mengerjakan benda kerja dengan bentuk
silinder. Mesin gerinda silindris dapat dibedakan yaitu :
a. Mesin gerinda silindris sederhana.
b. Mesin gerinda silindris universal
Mesin Gerinda Alat-alat Potong adalah mesin yang dirancang presisi sebagai pengasahan
alat potong, seperti : pisau frais, pahat bubut, mata bor dsb.

C. Bagian Utama Mesin Gerinda


1. Bagian utama mesin gerinda meja / duduk.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 2
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
2. Bagian utama Mesin gerida permukaan rata.

3. Bagian utama Mesin Gerinda Silindris.

4. Bagian utama Mesin Gerinda Alat-alat Potong

D. Roda Gerinda.
Roda Gerinda adalah komponen mesin gerinda yang digunakan untuk memotong /
mengasah benda kerja. Roda gerinda ini terdiri dari : Butiran pemotong / abrasive sebagai
pemotong dan jenis bahan perekat / bond sebagai pengikat atau penguat butiran sehingga
dapat dibentuk.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 3
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
1. Jenis Butiran Pemotong / Abrasive
Jenis butiran bahan asah dapat dibedakan menjadi :
a. Aluminium Oksida / Aluminium Oxida ( Al2O3 )
Bahan asah ini terbuat dari bahan bouksit. Bahan asah ini merupakan batu asah
yang digunakan untuk menggerinda bahan : baja, besi kasar , besi tempa , baja perkakas,
bronze dan bahan-bahan lainnya yang sejenis. Tingkat kekerasan butiran batu asah
aluminium oksida termasuk bahan yang paling lunak dibandingkan dengan bahan batu asah
lainnya.

b. Silikon Karbida ( Si C )
Bahan asah Silikon Karbida merupakan bahan asah yang sangat keras bila
dibandingkan dengan bahan aluminiun oksida. Bahan asah terdiri dari pasir silica dan batu
arang serta memiliki sifat yang sangat tajam tetapi sangat rapuh. Bahan ini baik digunakan
untuk menggerinda bahan-bahan : besi tuang, kuningan, perunggu, tembaga, aluminium,
batu, karet, plastik, baja putih, karbida semen.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 4
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
c. Boron Nitrida / Boron nitride ( BN )
Boron nitrida digunakan untuk bahan yang sangat keras seperti Baja perkakas
dengan kekerasan diatas 65 HRc dan Karbida. Boron Nitrida ini memiliki kode CBN.
d. Diamond atau Intan
Diamond merupakan bahan batu asah yang paling keras. Bahan ini dapat digunakan
untuk menggerinda bahan-bahan : Karbida semen, keramik, kaca, granit, kuarsa,
marmer,dan batu-batu permata. Bahan ini harganya sangat mahal sehingga dalam
pembentukan sebagai roda gerinda untuk diameter kurang dari 13 mm dapat dipasang pada
seluruh roda gerinda sedangkan untuk yang diatas diameter 13 mm dipasang hanya pada
permukaan roda gerinda saja. Ketebalan intan yang terpasang pada roda gerinda berkisar
pada 1,5 mm, 3 mm dan 6 mm. Sedangkan prosentase kandungan intan pada roda gerinda
menunjukkan tinggi rendahnya konsentrasi intan. Konsentrasi rendah 25 %, Konsentrasi
sedang 50 % dan Konsentrasi tinggi 100 % atau semakin tinggi angka konsentrasi maka
semakin banyak kandungan intannya.
e. Amril dan Karborundum
Roda gerinda yang butirannya dari bahan amril dan karborundum digunakan dalam
pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah . Tingkatan kehalusan butiran dinyatakan
dengan nomor kertas / kain pengasah. Semakin tinggi angka maka tingkat kehalusan
butiran semakin tinggi.

2. Ukuran Butiran Asah / Grit Size


Serbuk abrasive dibuat dalam banyak ukuran dan dikelompokkan berdasarkan
ukuran saringan yang digunakan. Butiran asah dilewatkan dalam saringan yang mempunyai
mata jala per inchi linier atau butiran asah akan lewat pada saringan dengan jumlah lubang
lebih sedikit dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala setingkat lebih
rapat. Misalnya : Butiran asah 30 , berarti butiran asah akan lolos pada penyaring dengan
jumlah mata jala 24 per inchi dan akan tertahan pada penyaring dengan jumlah mata jala 30
per inchi.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 5
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
3. Tingkat Kekerasan / Grade
Tingkat kekerasan adalah kemampuan perekat dalam mengikat butiran / abrasive pemotong
melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan pemotongan. Adapun tingkat kekerasan
roda gerinda adalah :
a. Roda gerinda Lunak ( Soft Emery Wheel )
Roda gerinda lunak adalah jumlah prosentase perekat pada roda gerinda sedikit sehingga
pelepasan butiran sangat mudah di bawah tekanan tertentu pada saat penggerindaan. Roda
gerinda lunak digunakan pada penggerindaan material yang keras.
b. Roda gerinda Keras ( Hard Emery Wheel )
Roda gerinda keras adalah jumlah prosentase perekat pada roda gerinda banyak, sehingga
memiliki sifat sulit dalam pelepasan butiran di bawah tekanan pemotongan tertentu. Roda
gerinda keras digunakan pada penggerindaan material yang lunak Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda adalah :
a. Kecepatan potong roda gerinda.
b. Kecepatan potong benda kerja.

c. Konstruksi mesin .

4. Struktur ( Structural )
Struktur roda gerinda ditentukan oleh pori-pori atau jarak antara butiran asah yang terdapat
pada suatu batu gerinda. Pori-pori ini berfungsi sebagai ruang yang lebih luas untuk bram
dan memperbaiki proses pendinginan. Agar tidak keliru serta memudahkan dalam
pengecekan , maka ukuran kerenggangan ditunjukkan dengan kode nomor. Nomor berkisar
0 sampai dengan 12 , untuk menunjukkan dari tingkat rapat nol ( 0 ) sampai tingkat
renggang dua belas ( 12 ).

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 6
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

a. Struktur terbuka / renggang


Struktur terbuka adalah roda gerinda yang mempunyai ruang antara butiran pemotong
lebar. Struktur ini sangat baik digunakan untuk pemotongan pengasaran.

b. Struktur Padat / rapat


Struktur padat adalah roda gerinda yang mempunyai ruang butiran pemotong kecil.
Struktur ini digunakan untuk proses finishing / penghalusan.

c. Struktur Pori-pori / sedang


Struktur pori-pori adalah roda gerinda yang memiliki pori-pori besar dan jarak antara
butiran kecil. Roda gerinda ini digunakan untuk proses pemotongan.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 7
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
5. Jenis Bahan Perekat ( Bond )
a. Keramik / Tembikar ( Vitrified )
Hampir 80 % roda gerinda menggunakan bahan perekat ini karena memiliki
keunggulan yaitu tahan terhadap air, oli , asam, dan panas dar semua itu juga memiliki sifat
rapuh, dan kasar. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut maka roda gerinda tidak boleh
tipis.
b. Silikat ( Silicate )
Perekat ini khusus digunakan untuk roda gerinda asah alat potong karena roda gerinda
dengan bahan perekat ini mudah melepaskan butiran / pulder acting.
c. Embalau ( Shellac )
Bahan perekat ini khusus digunakan pada pengerjaan halus dengan ketahanan terhadap
panas yang rendah sehingga ketebalan roda gerinda dapat dibuat ± 3 mm.
d. Karet ( Gum )
Bahan perekat ini digunakan pada roda gerinda sillinder datar tanpa senter
e. Resinoid (bakelit)
Roda gerinda ini memiliki sifat ulet dan elastis dan digunakan untuk menggerinda
dengan kecepatan putar tinggi, missal penggerindaan baja, besi tuang dll.
f. Logam / Metal
Perekat ini digunakan pada roda gerinda dengan bahan asah / abrasive boron nitride
dan intan.
6. Bentuk Roda Gerinda ( Form Of Emery wheel )
Bentuk roda gerinda disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan digerinda atau
diasah. Bentuk tersebut adalah :
a. Roda gerinda lurus. ( Straight emery wheel.)
Bentuk roda gerinda lurus digunakan untuk penggerindaan datar, silinder luar dan
gerinda bangku.

b. Roda gerinda silinder. ( Platen emery wheel ).


Roda gerinda silinder digunakan untuk penggerindaan datar dengan spindle vertical atau
horizontal.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 8
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
c. Roda gerinda tirus kedua ujungnya. ( Second taper emery wheel of its(the nose ).
Roda gerinda ini digunakan untuk penggerindaan terak hasil pekerjaan las atau pengecoran.

d. Roda gerinda dengan pengurangan satu sisi. ( Emery wheel with decrement of one
sides)
Roda gerinda jenis ini digunakan untuk penggerindaan dalam, penggerindaan datar dan
penggerindaan alat potong.

e. Roda gerinda mangkuk lurus. ( Straight bucket emery


Roda gerinda mangkuk lurus digunakan untuk penggerindaan datar dengan spindle vertical
atau horizontal.

f. Roda gerinda mangkuk kerucut ( Taper bucket emery wheel )


Roda gerinda mangkuk kerucut digunakan untuk mengasah / menggerinda alat potong.

g. Roda gerinda piring ( Disc emery wheel )


Roda gerinda piring digunakan untuk mengasah / menggerinda alat potong

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 9
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
h. Roda gerinda gergaji / bentuk piring kecil ( Saw emery wheel)
Roda gerinda gergaji digunakan untuk mengasah / menggerinda pisau gergaji

i. Roda gerinda pemotong. ( Chopper emery wheel ).


Roda gerinda ini digunakan untuk memotong alat-alat potong. Butiran pemotong ini
biasanya menggunakan bahan boron nitride atau intan yang dilekatkan menggunakan
perekat metal.

7. Sistem Penandaan. ( Stamping System ).


Pada roda gerinda terdapat suatu standar untuk menentukan identitas roda gerinda. Identitas
tersebut tertulis pada kertas label roda gerinda yang berisi :
a. Jenis bahan asah.
b. Ukuran butiran asah
c. Tingkat kekerasan
d. Susunan butiran asah

e. Jenis bahan perekat

Pengertian penandaan roda gerinda diatas adalah:


A : Butiran pemotong “Alumunium oksida”

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 10
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
16 : Ukuran butiran “Sangat kasar”
P : Kekerasan “Keras”
5 : Struktur “Sedang”
V : Perekat keramik (Vitrified bond).
BE : Karakteristik/type perekat

E. Balancing, Dressing Dan Truing Roda Gerinda


1. Balancing.
Pemasangan roda gerinda harus balans sehingga putaran dan hasil permukaan benda
kerja dapat terpotong sama. Langkah-langkah dalam balancing adalah :
a. Pasang roda gerinda pada mesin dan lepas beban beseimbangannya.
b. Bersihkan bagian luar dan bagian dalamnya
c. Tempatkan roda gerinda pada spindle dengan dikeraskan, ulir pada spindle adalah
ulir kiri sehingga mur pengunci diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
d. Tempatkan ring penahan batu gerinda dan putar batu gerinda sampai berputar
dengan normal.
e. Jika diameter roda gerinda lebih besar dari 250 mm haluskan bagian sisinya dengan
pemakanan halus menggunakan DRESSER – DIAMOND sehingga permukaan
menjadi halus dan rata.
Langkah-langkah dalam mencari titik keseimbangan batu gerinda adalah :
a. Kedudukan poros dengan batu gerinda harus membentuk sudut tegak lurus. Putar
perlahan sampai berhenti sendiri dan tandai pada titik atau terberat.
b. Putar kekiri atau kekanan untuk meyakinkan titik terberat tersebut.
c. Pindahkan titik terberat tersebut pada posisi 90 0
d. Bila titik terberat yang ditandai tersebut bergerak cepat berarti roda gerinda tidak
dalam keadaan seimbang.
e. Geser dengan posisi 3 mm dan ulangi seperti tadi sampai keadaan tidak
seimbangnya terlihat jelas.
f. Lepas roda gerinda dari alat pemeriksa dan pasang pada mesin
g. Ratakan dengan menggunakan alat perata atau dresser
h. Periksa kembali pada alat pemeriksa

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 11
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
2. Dressing ( Pengasahan)
Pengasahan ini dilakukan bila roda gerinda sudah tidak dapat memotong dengan baik.
Hal ini diakibatkan oleh LOADING dan GLAZING.
Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutup sisi
potong butiran roda gerinda.
Glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran
pemotong. Loading dan glazing ini biasanya terjadi pada roda gerinda keras
3. Truing ( Mempertahankan bentuk )
Proses mempertahankan bentuk roda gerinda meliputi pekerjaan memperbaiki atau
meratakan permukaan roda gerinda dari permukaan yang tidak rata.
Adapun alat untuk dressing dan truing berupa :
a. Pengasah dari intan yang diberi pemegang (cluster).
b. Pengasah dengan roda - roda karborundum
c. Pengasah dengan batang karborundum

d. Pengasah dengan roda - roda besi tuang keras

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 12
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
BAB II
MELAKSANAKAN PENGGERINDAAN ALAT POTONG

A. Peralatan Menggerinda
1. Kepala Pembagi
Kepala pembagi digunakan untuk mengasah alat potong yang mata potongnya lebih
dari satu dengan jarak alur yang sama. Misalnya Pisau Frais
2. Pengasah roda gerinda / Dresser
Pengasah roda gerinda digunakan untuk memelihara ketajaman , bentuk, dan putaran
yang konsentris
3. Cermin
Digunakan unutuk melihat hasil penggerindaan yang sulit diamati secara langsung.
4. Perlengkapan kemiringan sudut heliks
Digunakan untuk mengatur sudut kemiringan dan memutar pisau frais sesuai dengan
kemiringan heliks.
5. Collet
Collet digunakan untuk memegang alat potong yang bertangkai silindris.
6. Sarung Pengurang
Sarung pengurang digunakan untuk memegang alat potong yang bertangkai konis.
7. Poros Pemegang
Poros pemegang digunakan untuk memegang alat potong yang berlubang.
8. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit alat potong yang bertangkai segi empat.
9. Meja Rata
Meja rata digunakan sebagai alat atau dudukkan pada pengasahan alat pada mesin
gerinda pisau
10. Tangkai pengasah gigi
a. Tangkai pengasah dengan pegas
Tangkai ini digunakan sebagai alat bantu pengasahan sisi pisau frais yang besarnya
pergeseran dilakukan oleh skala pada mesin.
b. Tangkai pengasah gigi dengan skala
Pada dasarnga sama dengan tangkai pengasah dengan pegas tetapi besar pergeseran
diatur oleh alat itu sendiri.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 13
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
11. Alat Pengukur kisar
Besarnya kisar suatu alat dapat diukur dengan tepat dan hasil pengukuran dapat dilihat
dengan jelas melalui teropong.
12. Pengatur ketinggian
Pengatur ketinggian digunakan untuk mengatur ketinggian gigi terhadap pisau frais
13. Penyangga universal
Penyangga ini digunakan sebagai tempat dudukan meja denga posisi sudut dapat diatur
pada tiga posisi.
14. Dudukan bulat
Dudukan bulat digunakan untuk menambah ketinggian posisi kepala pembagi.
15. Dudukan rata dengan alur T
Digunakan untuk memperpanjang alas dudukan kepala pembagi
16. Dudukan kepala pembagi untuk posisi horizontal
17. Alat bantu penggerindaan radius
Alat ini digunakan untuk penggerindaan pisau frais bentuk radius dan besar radius
dapat diatur pada skala eretan
18. Poros V
Poros V merupakan alat bantu untuk menempatkan sumbu pada penggunaan alat bantu
penggerindaan radius.
19. Senter Kepala lepas

B. Cara Mengasah Alat Potong


1. Cara Menggerinda Pahat Bubut Rata
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggerinda pahat bubut rata adalah :
a. Besarnya sudut pahat tepi rata dan pahat kasar ditentukan oleh benda kerja.
b. Sisi potong turun dari garis benda atau Sisi potong tetap segaris dengan garis benda
c. Kerusakan kecil pada bagian ujung pahat dapat diatasi dengan cara menggerinda
ulang pada bidang bebas ujung
d. Kerusakan pada sisi potong pahat dapat diatasi dengan cara menggerinda ulang
pada bidang bebas ujung dan bidang buang.
e. Untuk pahat bubut kasar gerinda ulang pada bidang bebas ujung

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 14
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
2. Cara mengasah pahat bubut kasar
Sudut bebas sisi α = 60 -120
Sudut bebas ujung β = 100 -130
Sudut pembuangan γ = 120 - 200
Sudut baji / mata potong 720
Proses mengasah:
a. Asah bagian sudut bebas sisi kiri α = 60 – 120
b. Bentuk sudut baji sebesar 720 pada batu gerinda muka
c. Asah dan ratakan bidang tersebut pada bidang datar batu gerinda sebelah kanan
sampai membentuk sudut bebas ujung / muka β = 100 – 130
d. Ukur kerataan dan besar sudutnya dengan menggunakan protector
e. Asah bagian sudut pembuangan sisi atas γ = 120 – 200
3. Cara mengasah pahat alur / potong
Sudut bebas sisi α = 30
Sudut bebas ujung β = 100 -130
Sudut pembuangan γ = 120
Proses mengasah:
a. Bentuk lebar / tebal pahat sebesar ( 3 mm ) pada batu gerinda muka
b. Asah bagian sudut bebas sisi kiri dan kanan α = 30
c. Asah dan ratakan bidang tersebut pada bidang datar batu gerinda sebelah kanan dan
kiri sampai membentuk sudut sisi α = 30
d. Ukur kerataan dan besar sudutnya dengan menggunakan protector
e. Asah bagian sudut bebas ujung / muka α = 120 – 200
f. Asah bagian sudut pembuangan sisi atas γ = 120
4. Cara mengasah pahat Ulir Metris / Withworth
Sudut bebas sisi α = 60
Sudut puncak ulir β = 600 atau 550
Sudut pembuangan γ = 100
Sudut bebas ujung = 120
Proses mengasah:
a. Bentuk lebar / tebal pahat sebesar ( 3 mm ) pada batu gerinda muka
b. Asah bagian sudut bebas sisi kiri atau kanan α = 60

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 15
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
c. Asah dan ratakan bidang tersebut pada bidang datar batu gerinda sebelah kanan dan
kiri sampai membentuk sudut puncak ulir β = 600 atau β = 550
d. Ukur kerataan dan besar sudutnya dengan menggunakan protector
e. Asah bagian sudut pembuangan sisi atas γ = 100
5. Cara mengasah pahat Ulir Segi Empat / pahat Bubut Alur
Sudut bebas sisi α = 30
Sudut bebas puncak ulir β = 100
Sudut pembuangan γ = 100
Proses mengasah:
a. Bentuk lebar / tebal pahat sebesar ( 2 mm ) pada batu gerinda muka
b. Asah bagian sudut bebas sisi kiri atau kanan α = 30
c. Asah dan ratakan bidang tersebut pada bidang datar batu gerinda sebelah kanan
dan kiri sampai membentuk sudut puncak ulir
d. Ukur kerataan dan besar sudutnya dengan menggunakan protector
e. Asah bagian sudut pembuangan sisi atas γ = 100
6. Cara mengasah Mata Bor
Pengasahan mata bor dapat dilakukan apabila pada saat digunakan timbul gejala
berikut :
a. Terdengar suara menderit
b. Bor sangat panas
c. Penekanan pengeboran terasa sangat berat
d. Sayatan menyerbuk atau tidak mengalur panjang
e. Mata bor tidak bergerak maju atau mengebor.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengasah mata bor adalah :
a. Besar sudut puncak mata bor
Sudut puncak dibentuk oleh kemiringan dua bibir mata potong. Besar kedua sudut ini
harus sama bila tidak sama akan menyebabkan mata bor berputar tidak pada sumbunya
sehingga akan menghasilkan lubang yang tidak bulat / lonjong.
Besar sudut puncak tergantung dari bahan yang akan dibor yaitu

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 16
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
b. Panjang mata potong
Panjang mata potong dari kedua sisi harus sama , bila mengalami perbedaan panjang
maka mata potong hanya akan memotong satu sisi saja sehingga mata bor akan cepat
tumpul.
c. Sudut mata silang atau kemiringan inti/web
Besar sudut mata silang harus membuat sudut 550 terhadap bibir mata potong.
d. Sudut Bebas mata bor
Sudut bebas mata bor akan membentuk sudut heliks puncak bor sehingga akan
terbentuk mata potong. Besar sudut bebas berkisar 80 - 120 dengan ketentuan semakin
keras bahan yang akan dibor maka sudut bebas semakan kecil misalnya akan mengebor
bahan baja maka besar sudut puncak 118 0 dan besar sudut bebas 90.
e. Permukaan sudut bebas
Pemukaan sudut bebas harus berbentuk cembung agar sayatan dapat mengalur panjang
atau mudah keluar dari alur mata bor.
Langkah Pengasahan mata bor
a. Gunakan bagian batu gerinda bagian muka dengan permukaan roda harus rata.
b. Pasang landasan pada ketinggian yang sesuai dengan diameter mata bor
c. Sejajarkan posisi bibir pemotong dengan permukaan gerinda
d. Miringkan mata bor ± ½ dari sudut puncak mata bor.

e. Pegang tangkai mata bor dengan tangan kanan dan telunjuk tangan kiri terletak pada
landasan.
f. Tangkai digerakkan ke bawah dengan posisi bibir pemotong horizontal terhadap muka
batu gerinda.

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 17
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo
g. Ayunkan tangkai dan putar searah jarum jam sehingga ujung mata bor bergerak ke atas
beberapa millimeter dari kedudukan semula.
h. Gerinda kedua sisi bidang sehingga ujung mata bor sentris.

i. Periksa dengan mal bor atau protactor.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim_ , Modul Menggerinda Alat Potong, Prog. Studi Keahlian Teknik Pemesinan
SMK Negeri 2 Wonogiri

Menggerinda Pahat Dan Alat Potong Disusun oleh : Heri Yudianto, S.T 18
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Driyorejo

Anda mungkin juga menyukai