Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN

BAKU OBAT
“PENENTUAN UNSUR”

Dosen Pengampu : 1. Dra. Bina Lohita S., M.Pd., M.Farm., Apt.


2. Sri Wardatun, M.Farm., Apt
3. Zaldy Rusli, M.Farm
Asisten Dosen : Elisabeth Lusitania P.R
Nama penyusun : Cyltriani Lase (066119127)
Kelas : D Farmasi 19
Kelompok :5
Anggota kelompok : 1. Diah Ayu Lestari (066119107)
2. Anggeina Sari Hikwan (066119118)

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui cara menganalisis suatu unsur menggunakan berbagai metode

1.2 Dasar Teori


Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan
pembentuknya. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih
melalui reaksi pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adalah suatu
senyawa yang unsur-unsur penyusunya terdiri dari atom karbon dan atom-atom
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor (Riswiyanto, 2009).

Perbedaan antara kimia organik dan kimia anorganik terletak kepada ada atau
tidaknya ikatan karbon hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk senyawa
anorganik sedangkan asam format termasuk dalam senyawa organik. Gugus fungsi
adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul. Penentuan unsur penyusun
suatu senyawa organik dapat dilakukan dengan analisis secara kualitatif. Selain
menentukan unsur penyusun senyawa organik, analisis secara kualitatif juga dapat
menentukan gugus fungsi yang terdapat di dalam senyawa organik tersebut. Di mana,
senyawa organik bisa dikelompokkan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya.
Sehingga analisis secara kualitatif sangat membantu menentukan termasuk kelompok
apa suatu senyawa organik yang belum diketahui berdasarkan gugus fungsi yang
dimilikinya. Setelah mengetahui sifat-sifat senyawa organik, dilanjutkan dengan
melakukan analisis unsur penyusun senyawa. Senyawa organik umumnya terdiri dari
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), belerang (S) dan bisa juga
terdapat halogen. Dalam mendeteksi masing-masing unsur yang terkandung,
diperlukan pereaksi yang spesifik dan khusus. (Respati. 1986)

Hidrogen adalah unsur yang ditemukan Henry Cavendigh (1731-1810) dan


merupakan unsur yang memiliki atom paling kecil dan ringan. Unsur ini paling
banyak yang terdapat di alam ini. Ada beberapa cara dalam penentuan adanya unsur
hidrogen yaitu dengan percobaan penfield dan pemijaran dengan aio. Prins percobaan
penfield yaitu senyawa yang mengandung C apabila dipanaskan dengan
PbCrO4 yang pada pemanasan lenih lanjut akan jadi PbO + CO2. CO2 yang keluar
dapat ditunjukan dengan adanya Ba(CO3)2 yang berwarna putih. ( Keenan, 2005 :
53).

Analisis kualitatif dalam senyawa organic digunakan untuk mengetahui


keberadaan unsur-unsur organic dalam suatu zat. Sistematika untuk menganalisis
secara kualitatif senyawa organic dapat dilakukan melalui beberapa langkah yaitu
melihat dan menentukan sifat-sifat fisik zat, menganalisa elementer atau tes kualitatif
unsur, dan identifikasi gugus fungsional. Analisis kualitatif mengacu pada dasar
untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan, analisis kualitatif
dilakukan karena adanya jenis ion yang ada dalam suatu campuran. (Achmadi, 1987)

An-organik mudah larut pada saat di analisis sedangkan organic didalamnya


terdapat undur N dan harus dipecahkan dan sulit analisisnya serta lebih banyak anion,
senyawa organic tersusun dari C, H, O.
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Cawan porselin
3. Kaki tiga
4. Kawat kasa
5. Kaca arloji
6. Korek api
7. Kertas saring
8. Mortar
9. Pembakar spiritus
10. Pipet
11. Penjepit tabung
12. Tabung reaksi
2.1.2 Bahan
1. 2CO3
2. Asam asetat encer
3. AgNO3
4. Ammonium molibdat
5. Asam sulfat encer
6. Aquadest
7. FeSO4
8. Fitran LC
9. HNO3 pekat
10. HNO3 encer
11. Mg
12. Nitroprusida
13. Pb asetat
2.2 Cara Kerja
 Pengarangan :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dimasukkan sempel kedalam cawan porselin
3. Dipanaskan sampel tersebut di atas api sampai terbentuk warna hitam
dan yang menunjukan terjadinya pengarangan
 Percobaan penfield
1. Disiapkan bahan
2. Dimasukan sedikit sempel ke dalam tabung reaksi
3. Ditambahkan 10 tts larutan timbal kromat dan 5 tts asam sulfat encer
4. Dipanaskan tabung tersebut di atas apo
5. Disiapkan batang pengaduk yang telah dicelupkan pada larutan barit
6. Diletakkan ujung batang pengaduk pada mulut tabung, kemudian
timbul CO2 ditimbulkan dengan terbentuknya endapat putih pada
batang pengaduk
 Metode Lassaigne castellana :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dimasukkan 100mg sampel kedalam tabung reaksi tambahkan 500 mg
pereaksi LC, lalu pijar sampe mengarang
3. Disiapkan air dingin di dalam mortar
4. Dimasukkan sampel yang sudah mengarang kedalam mortar lalu di
gerus
5. Disaring larutan yang di dalam mortar sehingga didapat filtratr LC
 Percobaan Hepar:
1. Dimasukkan sempel ke dalam tabung reaksi tambahkan 10 mg natrium
karbonat lalu bungkus dengan kertas saring, pijat sampe abu
2. Dilarutkan abu tersebut kedalam air lalu di saring
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
No. Cara Penentuan Pengamatan Kesimpulan
1. 1 ml filtrate LC + 1ml FeSO4 Terbentuk endapan biru +N
dipanaskan lalu setelah itu Terbentuk warna hitam
ditambahkan asam sulfat encer +S
2. Jika pada perlakuan 1 terbentuknya Terbentuk edapan biru +N
warna tidak segera biarkan kurang Terbentuk warna hitam +S
lebing 15 menit lalu saring diatas
kertas saring
3. Jika pada perlakuan satu terbentuk
warna hitam (+S), penentuan unsur
lain akan terganggu, sampel
ditambahkan FeSO4 berlebih lalu
filtrate disaring
4. 1 ml L + 1ml ammonium molibdat Endapan kuning +P
dan 0,5 ml HNO3 pekat
5. 1 ml filtrat LC + HNO3 encer Endapan putih (AgCl) +Cl
kemudian dipanaskan dan yang larut dalam
ditambahkan larutan AgNO3 ammoniak berlebih
Endapan kuning (Agl) +I
Endapan oklat (AgBr) +Br
6. 1 ml filtrat LC + 1 ml larutan Warna ungu +S
nitroprusida
7. 1 ml filtrate LC + 5 tts asam asetat Endapan hitam +S
encer + 1 ml larutan Pb asetat
3.2 Reaksi
 C + CuO 2Cu+ CO2
 Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
 2Na2[Fe(CN)6 + 3H2SO4 2Na2SO4 + FeSO4 + 6HCN
 Na2S +Pb(CH3COO)2 PbS + 2(CH3COONa)
 NaCl + AgNO3 AgCI + NaNO3

3.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu peengujian senyawa organic. Senyawa organik
penyusunya terdiri dari unsur C, H, O. pada glukosa (C6H12O6) jika dipanaskan akan
mengalami perubahan wujud menjadi cair dan berubah warna dari semulanya putih
menjadi coklat muda hingga hitam pekat itu dikarenakan glukosa yang dipanaskan
mengandung karbon dan menghasilkan uap air (H2O). Karbon (H2O dan CO2)
penyusunnya hampir semua unsur C, unsur C jika di panaskan/diarangkan akan
berubah warna menjadi hitam. Identifikasinya dengan melewatkan uap CaCO3.
Begitupula pada percobaan kanji yang jika dipanaskan/diarangkan sedikit demi sedikit
mengalami perunahan warna yang semula putih menjadi hitam.
Pada percobaan garam dapur (NaCI) pada saat dipanaskan tidak mengalami
perubahan itu dikarenakan garam dapur merupakan senyawa hydrogen yang pada saat
di panaskan akan mengeluarkan uap.
Seyawa organic yang mengandung unsur ion itu harus dilebur pada logam
natrium. Pada saat membakar suatu senyawa (Nitrogen, Halogen, Belerang) yang ada
dalam suatu unsur dilebur dengam logam natrium, logam natrium harus direndam
dengan paraffin itu dikarenakan logam natrium tidak boleh terkena air jika terkena air
logam natrium akan meledak. Natrium akan membantu peleburan senyawa organic
halogen menjadi ion, metode ini disebut sebagai metode lassagne.
Pada pengujian karbon dioksida (CO2), serbuk CO2 ditambahkan ke dalam
tabung yang berisi hasil pemanasan gula yang setelah itu ditambahkan air kapur
menghasilkan air yang semula bening menjadi keruh karna CO2 naik melalui sedotan
ke tabung reaksi yang berisi air kampur.
Pengujian belerang (S) menggunakan HCL yang ditambahkan putih telur pada
saat di panaskan menghasilakan bau H2S yang menandakan terdapat unsur S atau
belerang di dalamnya. Itu dikarenakan HCL atau asam klorida merupakan senyawa
asam pengoksidasi.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum penentuan unsur maka dapat disimpulkan bahwa :


1. Logam natrium membantu peleburan nitrogen, halogen dan belerang
2. Senyawa organik merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C, H dan O
3. Karbon tersusun dari unsur C yang merupakan penyusun utama bahan organic
4. Garam dapur merupakan senyawa hydrogen

DAFTAR PUSTAKA

Antony. C. W. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB: Bandung


Hart, Harold. 19987. Kimia Organik suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Erlangga:
Jakarta
Oxtoby, David, dkk. 1998. Kimia Modern Edisi Keempan. Erlangga:Jakarta
Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik Jilid 1. Aksara Baru: Jakarta
Riswayanto. 2009. Kimia Organik Erlangga: Jakarta
Keenan, Charles. Dkk. 2005. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN
TUGAS RIVIEW PERTEMUAN 1

Berdasarkan video yang telah dipelajari, Diskusikan dan Jawablah pertanyaan berikut
ini

1. Apa yang terjadi pada glukosa dan kanji setelah diarangkandan


Jawab :
Glukosa pada saat diarangkan/dipanaskan mulai berubah wujud menjadi cair
dan berubah warna dari coklat muda hingga hitam pekat, glukosa yang semula
berwarna putih berubah menjadi hitam karna terdapat unsur karbon dan
menghasilkan uap/H2O
Begitu juga pada kanji
2. Mengapa garam dapur tidak mengarang saat dipanaskan, karna garam dapur
merupakan hydrogen pada saat di arangkan mengeluarkan uap. Garam dapur
tdk mengandung H2O tetapi iodium
3. Gula dibakar kemudian ditambahkna kertas Cobalt. Apa yang terjadi dengan
kertas cobalt, kertas cobalt berubah warna menjadi pink dan pd percobaan tsb
gula mengandung air
4. Arang yang dibakar untuk menentukan adanya CO2: apa yang terjadi dengan
air kapur, reaksi apa yang terjadi, air kapur menjadi keruh reaksi tsb serupa
dengan pembuktian bahwa respirasi menghasilkan CO2.karna jika CO2 dialir
kan ke air kapur spontan air kapur akan menjadi keruh.
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) => CaCO3(s) + H2O(l)
5. Terangkan bagaimana menentukan unsur S dan N serta identifikasinya dgn
melebur dicampur dgn logam natrium akan menghasilkan ion. identifikasi
lasanye peleburan yg mengandung senyawa organic c, h,o, x, s. Menentukan
unsur S dengan metode Hepar Sulit mengidentifikasi karena bersifat nonpolar,
oleh karena itu dibuat leburanya dengan logam natrium agar senyawa organic
tersebut membetuk senyawa-senyawa anorganiknya. Logam natrium dapat
melebur suatu senyawa yang mengandung unsur S dan N, membentu senyawa
ionic ( metode Lassaigne-Castellana). PERCOBAAN UJI BELERANG (S):
Tambahkan sekitar 5-10 tetes HCL ke putih telur, Basahkan kertas saring dengan
pb-Asetat, tutup tabung reaksi dengan kertas saring panaskan larutan hingga timbul
bau H2s, setelah di panaskan maka menimbulkan bau yang menandakan terdapat
unsur belerang (S). PERCOBAAN UJI NITROGEN (N): Larutkan ninhidrin dan
masukan ke dalam putih telur, tambahkan 5 tetes FeSO4, tambahkan 1 tetes FeCL3,
tambahkan 5 tetes KF 10%, Tambahkan 1ML NaOH 10%, panaskan larutan, teteskan
asam sulfat encer hingga bening dan memperlihatkan endapan biru berlin, endapan
biru berlin yang dapat menunjukan keberadaan nitrogen dalam suatu senyawa.
6. Pada metode lassagne-castellana pereaksi Na tidak diguanakan karena berbahaya
mudah teroksidasi dan mudah meledak sehingga di ganti dengan pereaksi Mg dan
NaCO3 dengan perbandingan 2:1

Anda mungkin juga menyukai