Anda di halaman 1dari 3

Katabolisme Lemak

Lipid atau yang umum disebut dengan lemak terdapat dalam semua bagian tubuh manusia
terutama dalam otak. Lipid (lemak) memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum.

Tahap Metabolisme Katabolisme Lemak

Lemak juga dapat digunakan sebagai sumber energi. Namun Sebelum digunakan, sel akan
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol, kemudian gliserol diubah menjadi 3
fosfogliseraldehid dan memasuki jalur glikolisis.

 Lemak akan diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol.


 Gliserol dapat diubah menjadi gliseraldehid fosfat dalam siklus glikolisis.
 Kemudian masuk ke tahapan dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem
transportasi elektron. Oleh karena itu, dihasilkan energi yang setara dengan
katabolisme karbohidrat (glukosa) yaitu 38 ATP.
 Asam lemak akan dioksidasi menjadi asetil Ko-A. Oksidasi asam heksanoat (6 atom
C) akan menghasilkan 3 molekul asetil Ko-A (3 molekul masing-masing dengan 2
atom C) yang akan masuk ke siklus Krebs. Pada siklus Krebs tersebut dihasilkan 6
NADH, 3 FADH2, dan 2 ATP (dari 2 molekul asetil Ko-A yang berasal dari 1
molekul glukosa). Dengan demikian, ATP yang dihasilkan oleh 3 molekul glukosa
tentunya akan menghasilkan jumlah ATP lebih besar dibandingkan katabolisme
glukosa. Semakin panjang rantai karbon penyusun asam lemak semakin banyak
jumlah energi yang dihasilkan. 

Mekanisme Katabolisme Lemak secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut.
Fungsi Enzim Lipase Pada Katabolisme Lemak

Dalam mulut dan lambung, lipid belum mengalami pemecahan yang berarti. Setelah berada
dalam intestin, lipid kompleks terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh lipase menjadi
asam lemak bebas, gliserol dan sisa.

Enzim lipase diaktifkan oleh hormon epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam empedu
(terutama asam kholat dan taurokholat) yang disekresikan oleh hati.

Fungsi Garam Asam Empedu Pada Katabolisme Lemak

Fungsi garam asam empedu adalah unttuk mengemulsi makanan berlemak sehingga
terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil.

Metabolisme Gliserol

Metabolisme gliserol memiliki cara sama dengan metabolisme karbohidrat, yaitu melalui
glikolisis. Gliserol akan diubah menjadi senyawa fosfogliseraldehid (atau G3P) (atau
glyceraldehyde phosphate) agar dapat memasuki reaksi glikolisis. Pada Proses glikolisis
terjadi pembentukan senyawa asam piruvat.
Asam piruvat sebagai hasil akhir metabolisme gliserol, dan asetil Ko-A bersama- sama
akhirnya memasuki siklus asam trikarboksilat yang merupakan langkah terakhir dari
metabolisme dalam tubuh.

Metabolisme Asam Lemak

Sedangkan Untuk metabolisme lemak atau asam lemak diperlukan suatu ko-enzim A yang
berfungsi memutuskan atau memecahkan dua bagian atom C (karbon)nya untuk membentuk
asetil Ko-A. Asam lemak akan memasuki siklus Krebs setelah diubah menjadi asetil Co-A
melalui reaksi beta-oksidasi.Karena pemutusan rantai karbonnya terjadi pada karbon (C)
kedua pada mata rantai asam lemak, maka reaksinya dinamakan beta oksidasi.

Beta Oksidasi adalah suatu proses yang berlangsung secara berulang- ulang sehingga semua
atom karbon (C) pada rantai lemak berubah menjadi asetil Ko-A. Asetil Ko-A juga dapat
diubah kembali menjadi asam lemak sehingga reaksi beta oksidasi disebut pula sebagai
reaksi reversible (yang dapat di balik). Oksigen yang diperlukan tubuh lebih banyak pada
proses oksidasi lemak untuk menghasilkan energi dibandingkan dengan proses oksidasi
karbohidrat. Satu gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan satu gram karbohidrat
hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.

https://ardra.biz/topik/katabolisme-lemak/

https://biologi.paristuti.com/katabolisme-lemak-protein/

Anda mungkin juga menyukai