Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan

internet. Semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang

berada di berbagai belahan dunia melalui internet. Dengan jaringan

yang global, internet dapat diakses 24 jam. Dapat dibayangkan betapa

besarnya peranan media internet ini dalam kehidupan. Internet tidak

hanya digunakan manusia dalam mencari informasi saja, tetapi ada

juga yang digunakan untuk melakukan bisnis dengan membuat aplikasi

berupa web. Penggunaan internet yang semakin luas menjadikan

aplikasi web sebagai suatu aplikasi yang mudah diakses oleh semua

orang.

Teknologi Internet dapat digunakan sebagai alat bantu untuk

pengorganisasian waktu salah satu contohnya adalah sistem

penjadwalan dan pemesanan secara online yang dapat diakses dimana

pun dan kapanpun. Seperti di Bazri Futsal saat ini masih membutuhkan

banyak waktu untuk melakukan proses pemesanan lapangan karena

siapapun yang ingin memesan lapangan harus datang langsung ke

Bazri Futsal. Selain itu bukti pembayaran masih menggunakan banyak

kertas atau buku untuk membuat laporan pembayaran, sehingga jika

ingin melakukan rekap data pengelola kesulitan karena ada banyak


kertas yang akan dikumpulkan dan juga tidak terorganisir

penyimpanan data pemesanan penggunaan lapangan Futsal dengan

baik dan benar sehingga memungkinkan data-data tersebut akan

hilang. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah sistem informasi untuk

menunjang pihak manajemen Bazri Futsal memudahkan pelanggan

khususnya masalah pemesanan lapangan. Untuk itu penulis ingin

mencoba merancang Sistem Informasi berbasis web yang berfungsi

untuk membantu dalam meningkatkan efektivitas proses pemesanan

lapangan dan pengolahan data pada Bazri Futsal. Sistem ini diharapkan

dapat menggantikan pemesanan secara manual seperti pertemuan

langsung ke lokasi lapangan, janji melalui telepon, penulisan janji pada

kertas, penulisan penjadwalan pada papan tulis, dan lain sebagainya.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis

tertarik melakukan penelitian di Bazri Futsal dengan judul “

PERANGANCANG SISTEM INFORMASI PENYEWAAN

LAPANGAN FUTSAL BERBASIS WEB DI BAZRI FUTSAL “.

1.2 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Adapun Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah dalam

penulisan Tugas Akhir ini antara lain:

1.2.1 Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di latar

belakang diatas maka ruang lingkup masalah adalah bagaimana

membuat aplikasi berbasiskan web untuk memberikan informasi hasil


penyewaan dan jadwal lapangan kepada pelanggan.

1.2.2 Pembatasan Masalah

Mencegah meluasnya pembahasan dari tujuan pokok dan agar

penelitian yang dilakukan lebih terarah, maka permasalahan dibatasi

pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun adalah sistem berbasis web, meliputi data

penyewa, jadwal lapangan beserta harga dan booking lapangan.

2. Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal ini dibangun

dengan menggunakan bahasa pemrograman yang digunakan

dalam membangun web yaitu : PHP, HTML, dan CSS.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan dan Manfaat Penelitian dalam penulisan Tugas

Akhir ini antara lain:

1.3.1 Tujuan

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan,

maka dapat dirumuskan tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui prosedur penyewaan lapangan di Bazri


Futsal.

2. Untuk merancang suatu sistem yang berbasis web dapat


mempermudah pemesanan lapangan di Bazri Futsal.

3. Untuk membangun suatu sistem penjadwalan yang akurat dan

mudah diakses serta menghasilkan laporan yang efektif dan

efisien.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang akan didapatkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan tentang sistem informasi yang

dimanfaatkan untuk pengelolaan pemesanan lapangan.

2. Menerapkan pengetahuan yang di dapat di bangku kuliah ke

lingkungan luar.

3. Membantu pihak pengelola lapangan dalam hal pengarsipan

data.

4. Memudahkan konsumen mendapatkan informasi mengenai

jadwal penyewaan lapangan pada Bazri Futsal.

1.4 Metodologi Penelitian

Dalam pengembangan sistem penelitian ini, penulis

menggunakan model SDLC (System Development Life Cycle)1. System

Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pengembangan dan

pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk

mengembangkan sebuah sistem.


Menurut Whitten (2004: 32-34) tahapan-tahapan dalam

pengembangan sistem dengan menggunakan metode SDLC adalah

sebagai berikut :

1. Permulaan Sistem (Complete System Initiation)


Perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mendefinisikan

lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal.

2. Analisis (Complete System Analysis)

Studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan

dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk

solusi.

3. Desain Sistem (Complete System Design)

Spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis

komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam

analisis sistem.

4. Implementasi (Complete System Implementation)

Langkah terakhir dalam proses pengembangan sistem ini adalah

implementasi sistem yaitu yang menyangkut tentang konstruksi,

instalasi, pengujian, dan pengiriman sistem ke dalam produksi.

Adapun dalam mengembangkan sistem informasi ini, penulis

mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Penulis langsung mengambil data sebagai kegiatan di sekolah


yang bersangkutan.

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan penelitian dengan mengadakan wawancara

atau tanya jawab langsung kepada kepala sekolah, guru, serta

siswa yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3. Metode Studi Kepustakaan


Penulis mengumpulkan data-data yang dilakukan dengan cara

membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan menunjang terhadap materi pembahasan

masalah yang diteliti.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan dan penulisan tugas akhir ini diarahkan

kepada inti yang lebih jelas mengenai topik yang dibahas. Tugas akhir

ini terdiri dari empat bab dan pembagiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini mengurai secara singkat mengenai latar

belakang penulisan, maksud dan tujuan, metode penulisan,

ruang lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan

buku, yang berisikan mengenai penjelasan dasar teori yang

digunakan untuk tugas akhir, dasar teori yang digunakan


yaitu sistem informasi, model pembangunan sistem, data

flow, diagram, entity relation diagram, kamus data,

spesifikasi file, dan juga bahasa pemograman yang

digunakan pada tugas akhir ini.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisa Tinjauan kasus, analisis

kebutuhan, perangkat lunak yang meliputi rancangan

antarmuka (interface), rancangan sistem FOD, DK, DAD,

DFD, rancangan basis data, Entitas Relation Diagram

(ERD) dan rancangan struktur navigasi web serta

implementasi dan pengujian unit.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan

dengn web berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:2) yaitu “

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berku

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

sasaran tertentu”.

2.1.2 Elemen Sistem

Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi:

batasan sistem, kontrol, input, proses, output dan umpan balik. Hubungan a

elemen- elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar 2.1

TUJUAN

BATASAN

KONTROL

INPUT PROSES

UMPAN BALIK
menghasilkan output. Output tersebut akan dianalisis dan akan menjadi umpan
balik bagi si penerima dan dari umpan balik ini akan muncul segala macam
pertimbangan untuk input selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan
berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada” (Kristanto, 2003:2).

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem

dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada

dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan

organisasi.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai

tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam

organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap

pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa

kontrol terhadap pemasukan data (input), keluaran data (output), pengolahan data,

umpan balik dan sebagainya.

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh

masukan data.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

Misalkan sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa bahan mentah
menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan.
9

.
10

6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian

pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan

grafik, diagram batang dan sebagainya.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas

mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat

penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan

perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya, (Kristanto, 2003 : 3).

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, maka

suatu sistem dapat dibedakan menjadi beberapa komponen, yaitu memiliki

komponen-komponen (Components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem

(environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output),

pengolah (proses), sasaran (objective), dan tujuan (goal).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.
11

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan

sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data

adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk

sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Sistem akan mengolah data-data menjadi laporan-

laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.


12

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. (Jogiyanto, 2005 : 4-5)

Sub
Sistem
Sub
Sistem

Sub
Sistem Sub
Sistem

Input

Proses

Output Boundary

Gambar 2.2 Karakteristik Suatu Sistem (Jogiyanto, 2005 : 6)

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Whitten (2004 : 23),“Informasi adalah data yang telah diproses

atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari

kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima . Sedangkan data itu

sendiri adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang

penting dalam organisasi. Tiap fakta dengan sendirinya, secara relatif tidak ada

artinya”.
13

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima infomasi tersebut, membuat suatu keputuasan dan melakukan

tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini

oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini

disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). (Jogiyanto,

2005 : 9)

Proces
(Model)

Input Output
(Data) (Information)

Dasar
Data

Penerima Penerima

Hasil Keputusan
(Tindakan) (Tindakan)

Gambar 2.3 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005 : 9)


15

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan

relevan (relevance). Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi

dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.

Kualitas
Informasi
Tepat Waktu

Relevan
Akurat

Gambar 2.4 Pilar Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005 : 10)

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai

nilai lagi. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Whitten (2004 : 10),“Sistem informasi (information system)

adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi (information

technology) yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah

organisasi”.
16

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Grudnitski (Jogiyanto, 2005 : 12) mengemukakan bahwa sistem

informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok

bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model

block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis

data (database block) dan blok kendali (control block).

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling

berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasarannya.

Pemakai Pemakai

Input Model Output

Teknologi Dasar Data Kendali


Pemaka Pemakai
i

Pemakai

Pemakai

Gambar 2.5 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi (Jogiyanto, 2005 : 12)
16

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara

yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajeman serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dari pekerjaan sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan

membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua

bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

a. Pengertian Basis Data

Basis Data adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari

suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan

secara terintegritasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan

komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan

pemakainya.
17

Sedangkan sistem basis data adalah suatu sistem penyusunan dan mengelola

record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta

memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga

mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk

proses pengambilan keputusan (Marlinda, 2004:l).

b. Relational Data Base Management Sistem (RDBMS)

Kumpulan file yang saling berkaitan untuk program dan pengelolaannya

disebut DBMS (Marlinda, 2004:6). DBMS adalah istilah yang penting dalam

pengelolaan data. Untuk membuat dan mengelola data tersebut, dibutuhkan

software yang diistilahkan DBMS (Data Base Management system). Tugas-tugas

yang diemban software DBMS ini adalah membuat database, menampilkan data

yang ada pada database tersebut, memodifikasi data pada database tersebut,

menghasilkan laporan sesuai dengan data yang ada dalam database, dan

mengamankan data dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan (Swastika,

2006:36). Beberapa contoh software DBMS yang banyak beredar adalah Oracle,

Microsoft SQL Server, SyBase dan MySQL.

Hampir semua program DBMS merupakan RDBMS (Relational

DataBase Management system), di mana data diorganisasi dalam

sekumpulan tabel yang saling berelasi (berhubungan) (Swastika, 2006:36).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, temperatur, air, debu, kegagalan sistem itu sendiri, sabotase dan lain
18

sebagainya. Beberapa pengendali harus dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Jogiyanto,

2005:12-14)

2.4 System Development Life Cycle

Menurut Whitten (2004: 32-34) “System Development Life Cycle (SDLC)

adalah proses pengembangan dan pengubahan sistem serta model dan

metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem”.

SDLC memiliki empat fase dasar yaitu planning, analysis, design dan

implementation. Setiap fase itu sendiri terdiri dari serangkaian langkah yang

menggunakan cara tertentu dalam menghasilkan goal yang dicapai. Pada poin

berikut akan dijelaskan secara singkat dari keempat fase tersebut.

1. Planning

Fase planning adalah proses dasar dalam memahami mengapa sistem

informasi harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan

membangun project tersebut.

2. Analysis

Fase analysis adalah jawaban dari pertanyaan siapa yang akan

menggunakan sistem, apa yang yang akan dilakukan oleh sistem, dan dimana

serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Pada fase ini pula tim proyek

menginvestigasi sistem yang sudah ada sebelumnya, mengidentifikasi peluang

untuk perbaikan dan mengembangkan konsep yang baru untuk sistem yang akan

dibuat.
19

3. Design

Fase design yaitu menentukan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam

hal ini antara lain perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan (user

interface), forms dan laporan (database dan file yang dibutuhkan aplikasi).

4. Implementation

Fase final pada SDLC ini adalah fase implementation, yaitu pada saat

sistem telah selesai dibuat. Implementasi pada fase ini biasanya paling banyak

mengambil perhatian karena dalam keseluruhan sistem, tahap implementasi

adalah tahap yang paling banyak memakan waktu serta biaya karena mencoba

keseluruhan sistem.

Model SDLC yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Waterfall.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam metode SDLC:

Complete
System
Initiation

Complete
System
Analysis

Complete
System
Design

Result in The entire


Complete
System information
Implementation system

Gambar 2.6. The Sequential or Waterfall Strategy (Whitten, 2004 : 35)


20

2.4.1 Permulaan Sistem (Complete System Initiation)

ialah perencanaan awal untuk sebuah proyek guna mendefinisikan lingkup,

tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal yang diperlukan untuk memecahkan

masalah atau kesempatan yang direpresentasikan oleh proyek. Lingkup proyek

mendefinisikan area bisnis yang akan ditangani oleh proyek dan tujuan-tujuan

yang akan dicapai. Lingkup dan tujuan pada akhirnya berpengaruh pada

komitmen sumber yaitu jadwal dan anggaran yang harus dibuat supaya berhasil

menyelesaikan proyek.

2.4.2 Analisis Sistem (Complete System Analysis)

ialah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan

menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Analisis system

ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih

menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu

proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisis untuk memperoleh pemahaman yang

lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja dan apa yang

dibutuhkan.

2.4.3 Desain Sistem (Complete System Design)

ialah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer

untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Selama

desain sistem, pada awalnya akan mengekspolarasi solusi teknis alternatif. Setelah

alternatif solusi disetujui, fase desain sistem mengembangkan cetak biru

(blueprint) dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan

database, program, antarmuka pengguna dan jaringan yang dibutuhkan untuk

sistem informasi.
21

2.4.4 Implementasi Sistem (Complete System Implementation)

ialah konstruksi, instalasi, pengujian dan pengiriman sistem ke dalam

produksi (artinya operasi sehari-hari). Implementasi sistem mengontruksi sistem

informasi baru dan menempatkannya ke dalam operasi, selanjutnya dilaksanakan

pengujian.

2.5 Alat Perancangan Sistem yang Digunakan

2.5.1 Flow of Document

Bagan alir dokumen (document flow) atau disebut bagan alir formulir

(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya

(Jogiyanto, 2005). Bagan alir dokumen digambar dengan simbol-simbol yang

tampak sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Document Flow

Nama
No Simbol Keterangan
Simbol
Digunakan pada awal pembuatan
1.
document flow sebagai mengawali (Start)
Terminator
dan mengakhiri (End) flow

Proses Dinyatakan sebagai proses manual karena


2.
dalam notasi document flow segala bentuk
manual
proses masih belum dilakukan oleh komputer.
Processing Symbol berfungsi untuk
3. Proses
menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh
komputer/pc

Manual Simbol Keying Operation adalah simbol


4.
berfungsi untuk pemasukan data secara manual
Input
dari keyboard
22

Nama
No Simbol Keterangan
Simbol
Simbol Display adalah Simbol, berfungsi untuk
5. Display
menyatakan peralatan output yang digunakan
yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.
Simbol Disk and On-line Storage adalah Simbol,
6. Stored Data
berfungsi untuk menyatakan input yang berasal
dari disk atau disimpan ke disk
Notasi dokumen ini umumnya digambarkan
7. Dokumen
sebagai bentuk lain dari arsip, laporan atau
dokumen lainnya yang berbentuk kertas.

Decision Dalam penggambaran notasi decision ini selalu


8.
menghasilkan dengan keputusan “ya” atau
(Keputusan)
“tidak”.

Difungsikan sebagai penunjuk arah aliran dari


9.
satu proses ke proses yang lainnya yang saling
Connector
berkaitan.

2.5.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) adalah model proses yang digunakan untuk

menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan

yang dilakukan oleh sistem. (Whitten, 2004 : 326)

Pengembangan DFD biasanya menggunakan cara berjenjang. Dimulai dari

context diagram, DFD level 1, level 2 dan seterusnya sesuai dengan kompleksitas

dari sistem yang akan dikembangkan. Untuk membaca suatu DFD, terlebih

dahulu harus memahami elemem-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada empat

elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu:


23

1. Proses

Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik,

biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.

2. Data Flow

Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau

berakhir pada suatu proses.

3. Data Store

Kumpulan data yang disimpan dengan cara teretentu. Data yang mengalir

disimpan dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data store.

4. External Entity

Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi

dengan sistem. (Al Fatta, 2007 : 106-107)

Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam DFD

Tabel 2.2 Simbol DFD

Simbol Keterangan

Mewakili suatu objek yang detail


informasinya dibutuhkan oleh suatu organisasi
Entitas Luar baik sebelum maupun setelah pemrosesan

Menggambarkan proses sistem, dan setiap proses


memerlukan satu / lebih masukan maupun keluaran
Proses dari dan berupa data informasi
24

Simbol Keterangan

Menggambarkan aliran data yang mengalir. Aliran


data harus diberi nama, darimana asalnya, dan kemana
Aliran Data tujuannya.

Menggambarkan tempat penyimpanan data sistem,


proses data dapat memasukkan / mengambil data dari
Data Store data store.

2.5.3 Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data

dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto, 2005 :

275). Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap.

KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD

sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan

lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat

dilihat di KD. Berikut adalah notasi-notasi dalam KD.


25

Tabel 2.3 Simbol (Notasi) Kamus Data

Notasi Arti
= terbentuk dari (is composed)

atau terdiri dari (consist of) atau

sama dengan (is equivalent of)

+ AND

Notasi Arti
[] salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen dat di

dalam kurung bracket ini)

| sama dengan simbol [ ]

M{}M Iterasi (elemen data di dalam kurung brace beriterasi mulai

minimum N kali dan maksimum M kali

() Optional (elemen data di dalam kurng parenthesis sifatnya

optional, dapat ada dan dapat tidak ada)

* Keterangan setelah tanda ini adalah komentar

@ Identifikasi atribut kunci


27

2.5.4 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan

beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan

yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004 : 281)

Berikut adalah simbol yang digunakan pada ERD

Tabel 2.4 Simbol ERD

Simbol Keterangan
Suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan

pemakai
Entitas
Elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakter

dari entitas
Atribut

Simbol Keterangan
Menggambarkan hubungan antar entitas

Relationship
(a) hubungan nol atau maksimal satu.
(a)
(b) hubungan minimal satu.
(b)
(c) hubungan many dengan minimal satu.
(c)
(d) hubungan many.
(d)
25
27
28

2.6 Alat Implementasi yang Digunakan

2.6.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan sejumlah peripheral yang terdiri dari

beberapa komputer, (printer), (LAN card), dan peralatan lain yang saling

terintergrasi satu sama lain. (Kurniawan, 2007 : 2)

1. Macam-macam Jaringan Komputer

Berdasarkan lingkup dan luas jangkauannya, jaringan komputer dibedakan

menjadi beberapa macam, yaitu: LAN (Local Area Network), MAN

(Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network)

a. LAN (Local Area Network)

LAN merupakan suatu jaringan komputer yang masih berada di

dalam gedung atau ruangan. Dalam membuat jaringan LAN, minimal

harus ada dua buah komputer yang masing-masing memiliki kartu

jaringan.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan pengembangan dari LAN, yaitu jaringan yang

terdiri dari beberapa jaringan LAN yang saling berhubungan. Letak

jaringan ini bisa saling berjauhan tergantung dari panjangnya kabel yang

digunakan. MAN biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan jaringan

komputer dalam satu kota, antar kampus atau universitas, dan lain-lain.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN

dan MAN. Jaringan WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem

jaringan, seperti jaringan untuk publik, jaringan pada bidang perbankan,


29

jaringan jual-beli secara online melalui internet, jaringan penjualan jasa,

dan jaringan lainnya.

2. Model / Tipe Jaringan Komputer

Berikut ini adalah beberapa model jaringan komputer yang didasarkan

pada metode akses dan pemrosesan data, yaitu: model jaringan peer to peer dan

model jaringan client-server.

a. Model Jaringan Peer to Peer

Pada tipe jaringan ini pertukaran data hanya dapat dilakukan antar

dua komputer atau beberapa komputer dalam satu area kerja. Jaringan ini

dapat dibuat dengan menghubungkan dua komputer melalui kabel jaringan

yang terhubung dengan hub atau switch (untuk komputer satu area).

Gambar 2.7. Skema Jaringan Peer to Peer (Kurniawan, 2007 : 23)

b. Model Jaringan Client-Server

Tipe jaringan ini terdiri dari sejumlah komputer dengan memakai

satu atau beberapa komputer yang dijadikan server dan dihubungkan

dengan sejumlah komputer client. Jadi pada jaringan ini bisa terdapat satu

atau lebih dari satu server untuk mengendalikan beberapa komputer client.
30

Gambar 2.8. Skema Jaringan Client-Server (Kurniawan, 2007 : 24)

Pada jaringan ini komputer server hanya bertugas memberikan

service (layanan) seperti database server, file server, dan lain sebagainya.

Sementara komputer client pada jaringan ini hanya memakai service-

service yang diberikan oleh server. File-file yang berhubungan dengan

data pribadi server tidak bisa diakses oleh client, kecuali client tersebut

mendapatkan hak akses dari server.

2.6.2 Internet

1. Sejarah Internet

Pada awalnya tahun 1969 internet hanya terdiri dari beberapa jaringan

komputer kecil yang didirikan oleh Departemen Pertahanan Amerika yaitu

ARPANET yang digunakan untuk tujuan riset. Pada tahun 1971 ARPANET baru

terdiri dari lima belas titik jaringan dengan 23 host dan aplikasi yang canggih

waktu itu adalah electronik mail. Tahun 1973 ARPANET membentuk WAN

(wide area network) yang terhubung dari Amerika ke jaringan di Norwegia dan

Inggris. Tahun 1983 ARPANET baru terdiri dari 235 host. Angka ini melonjak

pada tahun 1989 hingga mencapai 100.000 host. Tahun 1990 ARPANET berganti

nama menjadi INTERNET.


31

2. Pengertian Internet

Internet adalah jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan

komputer di dunia melalui jaringan komputer lokal sehingga memungkinkan

pertukaran informasi antar pemakainya. Menurut sumber lain Internet adalah

Teknologi yang terbentuk berbasis TCP/IP berserta standar-standar yang umum

digunakan. (Purbo, 1999 : 4)

3. Protokol Internet

Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi diantara entity sistem

yang berbeda-beda. Istilah entiti dan sistem, sebagai contoh entity adalah

program- program aplikasi user, FTP serta manajemen database, email.

Sedangkan istilah sistem adalah komputer, terminal dan sensor remote (Jovan

Kurbalija,2010:10). Protokol dapat diartikan sebagai suatu rangkaian aturan yang

membawahi proses pertukaran data diantara dua entity.

a. TCP/ IP (Transmission Control Protokol / Internet Protocol)

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh

komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke

komputer lain di dalam jaringan Internet (www.Opera.com). Protokol ini

tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa

kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol

yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan

dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.

b. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

HTTP adalah suatu protokol yang bertugas menangani permintaan

(request) dari browser untuk mengambil dokumen-dokumen web. Dengan


32
28

2.6 Web Browser

Web Browser adalah perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dan

melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh web server

(Opera.com). User hanya mengetahui alamat halaman web yang dimaksud.

Kemudian web browser menunggu informasi yang diminta dikirimkan kembali

oleh web server sehingga user dapat melihat informasi tersebut dari web browser.

contoh web browser : Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera,

Google Chrome dan lain-lain.

Fungsi utama browser adalah :

1. Memungkinkan untuk mengambil dan melihat informasi dari komputer

server www, ftp di internet atau media disk yang berisi dokumen HTML.

2. Berinteraksi dengan sistem yang berbasiskan server.

3. Merupakan alat untuk melihat dokumen elektronik

4. Melakukan download atau upload informasi digital

5. Mengirim dan menerima email.

2.6.1 Web Server

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi

menerima permintaan HTTP (HyperText Transfer Protocol) atau HTTPS (versi

aman dari HTTP) dari klien yang menggunakan web browser dan mengirimkan

kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk

dokumen HTML (Opera.com).


33

Halaman web harus diletakkan dalam web server agar dapat diakses dari

internet. Idealnya web server harus memiliki koneksi internet yang tidak bisa

terputus sehingga halaman-halaman yang ditangani dapat selalu tersedia.

1. Apache

Apache merupakan web server open-source dan tersedia di berbagai

platform, termasuk Linux dan Windows (Andi publisher, 2006 : 24). Apache

terkenal cukup handal dan banyak digunakan oleh sebagian besar website yang

ada di internet. Selain kuat dan tangguh, Apache juga dapat diperoleh dengan

gratis. Kekurangannya ada pada pengaturan konfigurasi yang berbasis teks

sehingga mengharuskan kita untuk memahami dasar-dasar konfigurasinya secara

manual.

2.6.2 PHP

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman

yang berjalan dalam sebuah web server. (Rafiza, 2006 : 1) Script PHP adalah

bahasa program yang berjalan pada sebuah web server atau sering disebut server

side scripting. PHP dapat berjalan pada semua jenis sistem operasi, antara lain

Microsoft Windows, Mac OS X, Linux, varian Unix (HP-UX, Solaris, dan

Openbsd). Selain itu, PHP juga dapat berjalan pada beberapa jenis web server,

antara lain Apache, Microsoft Internet Information Services, Personal Webserver,

dan masih banyak lagi.

Output yang dihasilkan PHP pun bukan hanya HTML, namun juga dalam

bentuk gambar, file PDF, serta gambar animasi menggunakan Libswf dan Ming.

Output yang lain dengan jenis teks dapat berupa file XHTML dan XML.
2.6.3 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL

(General Public License) (Didik, 2003 : 1). MySQL merupakan

turunan salah satu konsep utama dalam database, yaitu SQL

(structured query language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan

dengan mudah secara otomatis.

2.6.4 Javascript

Javascript adalah bahasa scripting untuk memberikan

kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan

pengeksekusian perintah di sisi client, yang artinya di sisi browser

bukan di sisi server. (Andi publisher, 2006 : 4)

Javascript diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun

1995. Pada awalnya bahasa ini dinamakan “livescript” dan berfungsi

sebagai Bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2. Pada

masa awal rilis, bahasa ini banyak dikritik karena kurang aman. Tidak

ada pesan kesalahan yang ditampilkan saat kita membuat kesalahan

program. Kemudian sejalan dengan kerjasama antara Netscape dan

Sun pada masa itu, maka Netscape memberi nama “javascript” kepada

bahasa tersebut pada tanggal 4 Desember 1995.


Javascript adalah bahasa yang “case sensitive”. Artinya

membedakan penamaan variabel dan fungsi yang menggunakan huruf

besar dan huruf kecil. Setiap instruksi diakhiri dengan karakter titik

koma (;). Script dari javascript terletak di dalam dokumen HTML.

2.7 konsep Dasar Sistem Informasi

2.7.1 Pengertian Futsal

Menurut Ardianto (2013), Futsal adalah permainan bola yang

dimainkan oleh dua regu yang masing-masing beranggotakan lima

orang. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki

pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan

lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, Tujuannya adalah memasukan

bola ke gawang lawang, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Kata

futsal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (Sepak bola) dan Sala

(ruangan), yang jika digabung artinya menjadi “sepak bola dalam

ruangan”.

Dalam upaya meningkatkan perkembangan kualitas dalam pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan dibutuhkan instrumen yang bisa

mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan olahraga

permainan futsal. Sampai saat ini instrumen tersebut belum ada yang

baku untuk mengukur kemampuan (skill) khususnya keterampilan

dalam permainan futsal.

Seringkali mengukur kemampuan teknik dalam permainan futsal


seseorang masih mengadopsi instrumen dari tes keterampilan

sepakbola karena kemiripan permainan yang terdapat dalam kedua

olaharaga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai