Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

E
DI RS SEHATI

Disusun Oleh:
D3 Keperawatan A Tk. 1
Kelompok 5

Ketua : Irfan Rifangi (A01802434)


Sekretaris : Apriani Eka Wardati (A01802410)
Anggota : Devi Purnama Sari (A01802416)
Fita Dwi Nurjannah (A01802427)
Lina Haryani (A01802440)
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
KEBUMEN
2019
Kasus 5
Tn. E usia 65 tahun dirawat di RS SEHATI dengan keluhan terdapat
kelemahan pada anggota gerak kanan dan bicara tidak jelas karena pelo.
Keluarga klien mengatakan klien mengalami riwayat stroke 1 th yll, klien
memiliki riwayat hipertensi. Dari hasil pemeriksaan kesadaran compos
mentis, TD: 180/100 mmHg, N: 80 x/m, RR: 24 x/m, S: 38 0C, kekuatan otot
kiri: 5,5 dan kanan: 1,1. Sebelum sakit klien memiliki riwayat suka
mengkonsumsi makanan yang asin dan bersantan. Klien tidak mampu
beraktivitas sendiri karena mengalami kelemahan dianggota gerak kanan.
a. Kata-kata Sulit
1. Pelo : Gejala stroke disatria yang mengakibatkan kelemahan
otot dan efek gangguan komunikasi
2. Compos mentis : Kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya
b. Mengidentifikasi Masalah
1. Mengapa klien mengeluh terdapat kelemahan pada anggota gerak kanan?
2. Mengapa klien berbicara tidak jelas?
3. Mengapa klien memiliki riwayat hipertensi?
4. Mengapa klien tidak mampu beraktivitas sendiri?
c. Jawaban Masalah
1. Penyebab kelemahan pada anggota gerak kanan:
a) Cedera pada sistem saraf
b) Peningkatan tekanan sistemik (hipertensi)
c) Bekuan darah menyumbat dipembuluh darah ke otak (arteriosclerosis)
d) Kelemahan otot (hemiparesis)
2. Penyebab bicara tidak jelas:
a) Cedera kepala
b) Stroke
c) Kelemahan otot
3. Penyebab hipertensi:
a) Merokok
b) Faktor usia
c) Makanan yang mengandung garam
d) Makanan bersantan yang menyebabkan penumpukan lemak di
pembuluh darah
4. Penyebab tidak dapat beraktivitas sendiri:
a) Stroke
b) Kelemahan otot pada anggota gerak kanan
d. Mind Mapping (Pathway)

Kelemahan Anggota Gerak


Kanan

Cedera Kepala Stroke Kelemahan Otot Hipertensi Arteriosklerosis

Bicara Pelo Tidak Dapat Beraktivitas o Merokok Makanan


Sendiri o Faktor Usia bersantan
o Makanan yang
Kerusakan
mengandung garam
Komunikasi Hambatan Dibantu
Verbal Mobilitas Orang
Fisik Lain
Hambatan
Komunikasi Defisit
Verbal Perawatan Diri
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. E
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : Stroke
b. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny. F
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan Pasien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak kanan (Hemiparasis Dextra)
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dirawat di RS SEHATI dengan keluhan terdapat kelemahan pada
anggota gerak kanan dan bicara tidak jelas karena pelo. Keluarga klien
mengatakan sebelum sakit klien memiliki riwayat suka mengkonsumsi
makanan yang asin dan bersantan. Keluaraga klien mengatakan klien
tidak mampu beraktivitas sendiri karena mengalami kelemahan
dianggota gerak kanan. Hasil pemeriksaan TD: 180/100 mmHg, N: 80
x/m, RR: 24 x/m, S: 380C, kekuatan otot kiri: 5,5 dan kanan: 1,1.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan klien mengalami riwayat stroke 1 th yll,
klien memiliki riwayat hipertensi.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak pernah menderita penyakit menular atau penyakit
menurun.
e. Genogram: -
3. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Umum : Compos mentis
Tanda-tanda Vital
TD : 180/100 mmHg N : 80 x/m
Suhu : 380C RR : 24 x/m

Kepala : Bentuk oval, rambut hitam memutih lurus, bersih tidak ada
ketombe, tidak ada luka dan tidak ada benjolan.
Mata : Konjungtiva ananemis, mata tidak cekung
Hidung : Tampak pernapasan cuping hidung, tidak ada secret, tidak
ada polip.
Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi normal bersih, tidak ada karies.
Telinga : Fungsi pendengaran baik, serumen dalam batas normal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Thorax (Dada)
Paru
Inspeksi : Adanya retraksi dinding dada
Palpasi : Fokal fremitus teraba jelas
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Bronchial
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Teraba denyut jantung
Perkusi : Kesan batas jantung tidak melebar
Auskultasi : Normal, Reguler

Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka.
Palpasi : Tidak nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 10 x/m

Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran organ


kelamin.

Ekstremitas
Atas : Fungsi pergerakan ekstremitas sinistra dengan kekuatan
otot 5,5 dan ekstremitas dextra dengan kekuatan otot 1,1,
akral teraba hangat.
Bawah : Fungsi pergerakan ekstremitas sinistra dengan kekuatan
otot 5,5 dan ekstremitas dextra dengan kekuatan otot 1,1,
akral teraba hangat.
4. Pola Fungsional
a. Bernapas dengan Normal
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah
mengalami gangguan pernapasan.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan sama seperti sebelum
sakit, tidak ada gangguan dalam pola pernapasan
klien.
b. Nutrisi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien memiliki nafsu
makan yang baik, klien selalu menghabiskan makanan
yaitu nasi bubur atau sayur-sayur yang dimasak
berkuah, klien makan 3x sehari, klien suka
mengkonsumsi makanan yang asin dan bersantan.
Keluarga klien mengatakan klien minum air putih
kira-kira 8-10 gelas/hari (1500-2000 cc) dan dalam
satu hari minum segelas air kopi kira-kira 200 ml.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien selalu
menghabiskan makanan yang disediakan oleh pihak
RS.
Keluarga klien mengatakan masukan cairan sama
seperti sebelum sakit, tidak ada perubahan pola
minum hanya saja klien tidak meminum kopi saat di
RS.
c. Eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan BAB klien normal, 1x
sehari dipagi hari, konsistensi feses lunak, warna
kekuning-kuningan, tidak ada darah pada feses.
Keluarga klien mengatakan BAK klien normal, 3-4x
sehari, warna urine kekuning bening, tidak ada rasa
sakit saat klien BAK
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan sama seperti sebelum
sakit, tidak ada gangguan dalam pola eliminasi klien.
d. Gerak dan Keseimbangan Tubuh
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien mampu beraktivitas
sendiri tanpa bantuan orang lain, klien juga pergi
berkebun disore hari.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
beraktivitas seperti mandi, makan, berpakaian dan
eliminasi, klien beraktivitas dibantu orang lain, klien
lebih menghabiskan waktu ditempat tidur, klien hanya
bisa miring kiri atau miring kanan diatas tempat tidur.
e. Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien jarang tidur siang,
kecuali ada kesempatan waktu untuk tidur ± 2 jam,
sering beristirahat duduk-duduk dirumah, tidur malam
± 7 jam/hari, tidak ada gangguan selama tidur.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien menghabiskan
waktu istirahat dan tidurnya di RS.
f. Berpakaian
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien berpakaian kaos
pendek dan celana pendek untuk dirumah, berpakaian
kaos dan celana panjang saat berkebun, klien juga
memakai pakaian secara mandiri.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien selalu dibantu dalam
memakai pakaian sehari-harinya.
g. Mempertahankan Sirkulasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien menggunakan
pakaian yang longgar di cuaca yang terik atau suhu
panas, menggunakan pakaian yang lebih tebal seperti
jaket di suhu yang dingin.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan sama seperti sebelum
sakit, tidak ada perubahan dalam berpakaian klien.
h. Personal Hygiene
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien mandi 2 kali sehari
(pagi dan sore) dengan air mengalir, 3 kali gosok gigi
(pagi, sore dan malam sebelum tidur), memotong
kuku 1 kali seminggu, keramas 2-3 kali seminggu,
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
menggunakan sabun.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan sama seperti sebelum
sakit, tidak ada perubahan dalam pola merawat
kebersihan diri klien, hanya saja pola personal
hygiene dibantu oleh keluarga.
i. Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan rumah klien selalu bersih,
nyaman untuk ditempati, tidak ada bising yang
mengganggu dilingkungan rumah.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien tidak merasa
nyaman untuk beraktivitas karena otot-ototnya terasa
lemah dan lemas.
j. Berkomunikasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien selalu
berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan
keluaraga dan masyarakat, klien sehari-hari
menggunakan bahasa Jawa.
Saat dikaji : Klien kesulitan berbicara dengan jelas karena klien
pelo.
k. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien selalu melaksanakan
sholat 5 waktu, membaca Al-Qur’an setiap ba’da
Magrib dan ba’da Subuh
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien selalu melaksanakan
sholat 5 waktu diatas tempat tidur, klien sering
mendengarkan Murrotal Qur’an.
l. Kebutuhan Bekerja
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien hanya berkebun di
sore hari, klien mencangkul ladangnya atau menanam
jenis sayuran.
Saat dikaji : Kelurga klien mengatakan klien tidak pergi kekebun
lagi karena kelemahan pada anggota gerak kanannya.
m. Kebutuhan Bermain dan Rekreasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah pergi
rekreasi kemana-mana, klien hanya berdiam di rumah
dengan menonton acara TV.
Saat dikaji : Keluarga klien mengatakan klien hanya berbaring di
atas tempat tidur RS, menonton acara TV yang
disediakan di RS, jika klien akan pergi beraktivitas
klien akan meminta bantuan dari keluarga.
n. Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak ada membaca
buku-buku, klien hanya menonton acara-acara TV
misalnya berita.
Saat dikaji : Keluarga klien menagatakan klien menonton acara
TV yang disediakan di RS.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium: -
b. Radiologi: -
6. Pengobatan
a. Oral: -
b. Parenteral: -

B. Analisa Data
No Tanggal Data Fokus Etiologi Problem
1 Jum’at, Ds: Penurunan Hambatan
3 Mei - Keluarga klien kekuatan otot Mobilitas Fisik
2019 mengatakan klien
mengeluh kelemahan
pada anggota gerak
kanannya.
- Keluarga klien
mengatakan klien
mengalami riwayat
stroke dan hipertensi 1
tahun yang lalu.
- Keluarga klien
mengatakan klien tidak
dapat beraktivitas sendiri
Do:
- Kekuatan otot kiri 5,5
dan kanan 1,1.
- TD: 180/100 mmHg
2 Jum’at, Ds: Kerentanan: Hambatan
3 Mei - Keluarga klien Gangguan Komunikasi
2019 mengatakan klien pelo sistem saraf Verbal
Do: pusat
- Klien berbicara tidak
jelas
- Klien sulit berbicara
- Klien sulit
mengekspresikan pikiran
secara verbal
- TD : 180/100 mmHg
3 Jum’at, Ds: Kelemahan Defisit
3 Mei - Keluarga klien Perawatan
2019 mengatakan klien tidak Diri: mandi,
dapat melakukan makan,
beraktivitas berpakaian dan
- Keluarga klien eliminasi.
mengatakan klien selalu
dibantu dalam
beraktivitas
Do:
- Klien tampak lemah
- Terlihat keluarga klien
membantu klien dalam
beraktivitas seperti pergi
kekamar mandi,
memberikan makanan,
mengenakan pakaian,
dan mencapai toilet serta
menyiram toilet.
4 Jum’at, Ds: - Proses Hipertermia
3 Mei Do: penyakit
0
2019 - S: 38 C
- Akral teraba
hangat

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermia b.d Proses Penyakit
2. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Penurunan Kekuatan Otot
3. Defisit Perawatan Diri: mandi, makan, berpakaian dan eliminasi b.d
Kelemahan
4. Hambatan Komunikasi Verbal b.d Kerentanan: Gangguan Sistem Saraf
Pusat

D. Intervensi Keperawatan
No.
NOC NIC
Dx
1 Tujuan: Setelah dilakukan a. Monitor Tanda-Tanda Vital
tindakan keperawatan selama 1) Monitor tekanan darah,
3x24 jam diharapkan masalah nadi, suhu dan status
Hipertermia b.d proses penyakit pernapasan dengan tepat
dapat teratasi dengan kriteria 2) Monitor tekanan darah saat
hasil: pasien berbaring, duduk
Indikator S T dan berdiri sebelum dan
Hipertermia 3 5 setelah perubahan posisi
Peningkatan suhu 3 5 b. Perawatan Demam
kulit 1) Beri obat atau cairan IV
Suhu tubuh 3 5 2) Tutup pasien dengan
Tekanan darah 1 5 selimut atau pakaian ringan
sistolik tergantung pada fase
Tekanan darah 1 5
demam
diastolik
3) Berikan metode
pendinginan eksternal,
sesuai kebutuhan
2 Tujuan: Setelah dilakukan a. Terapi Latihan: Kontrol Otot
tindakan keperawatan selama 1) Tentukan kesiapan klien
7x24 jam masalah Hambatan untuk terlibat dalam
mobilitas fisik dapat teratasi dengan protocol latihan
kriteria hasil: 2) Kolaborasikan dengan ahli
Indikator S T terapi fisik dalam
Gerakan otot 1 5 mengembangkan dan
Berjalan 1 5 menerapkan program
Bergerak dengan 1 5 latihan
mudah 3) Jelaskan protocol dan
rasionalisasi latihan pada
pasien dan keluarga
4) Sediakan privasi selama
latihan
5) Berikan pakaian yang tidak
menghambat pergerakan
pasien
6) Bantu pasien untuk berada
pada posisi duduk atau
berdiri untuk melakukan
protocol latihan
7) Masukan kegiatan sehari-
hari dalam protocol latihan
8) Evaluasi perkembangan
pasien terhadap
peningkatan atau restorasi
fungsi dan pergerakan
tubuh.
b. Pengaturan Posisi
1) Tempatkan pasien diatas
tempat tidur terapeutik
2) Dorong latihan ROM aktif
dan aktif
c. Terapi Aktivitas
1) Bantu klien untuk memilih
aktivitas dan pencapaian
tujuan melalui aktivitas
yang konsisten dengan
kemampuan fisik dan
fungsional
2) Bantu klien untuk tetap
fokus pada kekuatan [yang
dimilikinya] dibandingkan
dengan kelemahan [yang
dimilikinya]
3) Bantu klien dan keluarga
memantau perkembangan
terhadap pencapaian tujuan
[yang diharapkan]
3 Tujuan: Setelah dilakukan a. Bantuan Perawatan:
tindakan keperawatan selama Berpakaian
7x24 jam masalah Defisit 1) Sediakan pakaian pasien di
perawatan diri: mandi, makan, area yang dapat dijangkau
berpakaian dan eliminasi dapat 2) Bersedia memberikan
teratasi dengan kriteria hasil bantuan dalam berpakaian
Indikator S T 3) Jaga privasi saat pasien
Makan 1 5 berpakaian
Ke toilet 1 5 b. Bantuan Perawatan:
Mandi 1 5 Pemberian Makan
Berpakaian 1 5 1) Posisikan pasien dalam
Berjalan 1 5
posisi makan yang nyaman
Berpindah 1 5
Memposisikan diri 1 5 2) Berikan sedotan minuman
3) Berikan alat-alat yang bisa
memfasilitasi pasien untuk
makan sendiri
4) Gunakan alat makan dan
gelas yang tidak mudah
pecah dan tidak berat
kepada pasien
c. Bantuan Perawatan: Eliminasi
1) Bantu pasien ketoilet untuk
eliminasi pada interval
diwaktu tertentu
2) Beri privasi selama
eliminasi
3) Fasilitasi kebersihan toilet
setelah menyelesaikan
eliminasi
4) Siram toilet/bersihkan alat-
alat untuk eliminasi
d. Memandikan
1) Bantu memandikan pasien
2) Mandi dengan air yang
mempunyai suhu yang
nyaman
4 Setelah dilakukan tindakan a. Peningkatan Komunikasi:
keperawatan selama 7x24 jam Kurang Bicara
Hambatan komunikasi verbal 1) Instruksikan pasien untuk
dapat teratasi dengan kriteria bicara pelan
hasil: 2) Kolaborasi bersama
Indikator S T keluarga dan ahli atau
Menggunakan bahasa 1 5 terapis bahasa patologis
lisan untuk mengembangkan
Kejelasan berbicara 1 5 rencana agar bisa
berkomunikasi secara
efektif

D. Implementasi Keperawatan
Tanggal/Jam No Implementasi Respon Paraf
Dx
Sabtu, 4/5/2019
08.30 1 Memonitor tekanan TD: 170/100
darah,nadi, suhu dan mmHg
status pernapasan N: 80 x/m
dengan tepat RR: 22 x/m
S: 380C
08.40 1 Memberi obat atau S: 37,80C
cairan IV
- Infus Paracetamol 100
mL/15 menit)
08.45 1 Memonitor tekanan Saat berbaring
darah saat pasien TD: 170/100
berbaring, duduk dan mmHg
berdiri sebelum dan
setelah perubahan posisi Saat duduk
TD: 170/100
mmHg

Saat berdiri
TD: 180/100
mmHg
09.30 3 Membantu pasien Do:
ketoilet untuk eliminasi Pasien terlihat
pada interval diwaktu merasa terbantu
tertentu
09.35 3 Memberi privasi selama Do:
eliminasi Pasien terlihat
- Mengunci pintu kamar lebih nyaman
mandi
- Memasang sampiran
09.45 3 Memfasilitasi Do:
kebersihan toilet setelah Pasien terlihat
menyelesaikan eliminasi merasa terbantu
- Memberi sabun pada
tempat pembuangan
kotoran, agar tidak bau
09.50 3 Menyiram Do:
toilet/bersihkan alat-alat Pasien terlihat
untuk eliminasi merasa terbantu
10.10 3 Membantu memandikan Do:
pasien - Pasien terlihat
- Memandikan diatas kooperatif
tempat tidur - Pasien terlihat
lebih segar
setelah mandi
10.15 3 Memandikan dengan air Do:
yang mempunyai suhu Pasien terlihat
yang nyaman lebih nyaman
- Suhu air yang hangat dengan suhu air
yang hangat
10.30 3 Menyediakan pakaian Do:
pasien di area yang Pasien terlihat
dapat dijangkau mengambil
pakaian cukup
kesulitan, harus
dibantu
10.32 3 Bersedia memberikan Do:
bantuan dalam Pasien terlihat
berpakaian merasa terbantu
10.33 3 Menjaga privasi saat Do:
pasien berpakaian Pasien terlihat
- Memasang sampiran lebih nyaman
10.50 3 Memposisikan pasien Do:
dalam posisi makan Pasien terlihat
yang nyaman lebih nyaman
- Memberikan posisi
Fowler
10.55 3 Memberikan sedotan Do:
minuman Pasien terlihat
merasa terbantu
10.55 3 Memberikan alat-alat Do:
yang bisa memfasilitasi - Pasien terlihat
pasien untuk makan berusaha
sendiri mengangkat
- Memberikan sendok sendok dan
dan garpu makan garpu untuk
memasukkan
makanan
kedalam mulut
- Sendok terjatuh
10.55 3 Menggunakan alat Do:
makan dan gelas yang Pasien terlihat
tidak mudah pecah dan merasa terbantu
tidak berat kepada
pasien
- Menggunakan piring,
gelas dan sendok yang
terbuat dari plastik
Minggu,
5/5/2019
13.35 2 Menempatkan pasien Do:
diatas tempat tidur Pasien terlihat
terapeutik lebih nyaman
- Memberikan posisi
supinasi
- Kepala lebih tinggi
daripada kaki
13.40 2 Mendorong latihan Do:
ROM aktif dan aktif - ROM aktif
lebih banyak
dilakukan pada
anggota gerak
kiri
- ROM pasif
lebih banyak
dilakukan pada
anggota gerak
kanan
- Pasien terlihat
lemah
menggerakan
anggota gerak
kanan
16.45 2 Menentukan kesiapan Do:
klien untuk terlibat Pasien terlihat
dalam protocol latihan mengangguk
setelah diberi
informasi untuk
terlibat protocol
latihan
16.50 2 Mengkolaborasikan Ds:
dengan ahli terapi fisik Keluarga padien
dalam mengembangkan mengatakan
dan menerapkan pasien madih
program latihan terlihat lemah
- Kolaborasi dengan Do:
fisioterapi dan dokter Pasien terlihat
saraf berusaha berjalan
- Program latihan menggunakan
berjalan 5 meter tongkat, namun
masih perlu
dibantu orang
lain untuk
berjalan
16.55 2 Menjelaskan protocol Do:
dan rasionalisasi latihan Pasien dan
pada pasien dan keluarga terlihat
keluarga mengangguk
- Protokol latihan untuk setelah diberi
terapi fisik informasi
- Protokol latihan yang mengenai
sering dan teratur protocol latihan
dapat membantu
peningkatan kekuatan
oto
17.00 2 Menyediakan privasi Do:
selama latihan Pasien terlihat
- Memasang sampiran lebih nyaman
17.05 2 Memberikan pakaian Do
yang tidak menghambat - Pasien terlihat
pergerakan pasien lebih nyaman
- Pakaian pasien
terlihat tidak
mengganggu
pasien secara
berarti
17.10 2 Membantu pasien untuk Do:
berada pada posisi Pasien terlihat
duduk atau berdiri untuk lebih nyaman
melakukan protocol
latihan
17.15 2 Memasukan kegiatan Do:
sehari-hari dalam Pasien terlihat
protocol latihan masih
- Mengambil gelas di memerlukan
meja bantuan
- Mengambil pakaian
- Berjalan ke toilet
- Berpindah dari tidur
ke duduk, duduk ke
berdiri dan sebaliknya
17.30 2 Membantu klien untuk Do:
memilih aktivitas dan Pasien terlihat
pencapaian tujuan merasa terbantu
melalui aktivitas yang
konsisten dengan
kemampuan fisik dan
fungsional
17.35 2 Membantu klien untuk Do:
tetap fokus pada Pasien terlihat
kekuatan [yang berusaha
dimilikinya] mengikuti
dibandingkan dengan program latihan
kelemahan [yang yang melatih
dimilikinya] kekuatan ototnya
17.40 2 Membantu klien dan Ds:
keluarga memantau Keluerga pasien
perkembangan terhadap mengatakan
pencapaian tujuan [yang pasien masih
diharapkan] lemah dan masih
dibantu untuk
beraktivitas
Do:
Pasien masih
terlihat lemah
17.45 2 Evaluasi perkembangan Ds:
pasien terhadap Keluarga pasien
peningkatan atau mengatakan
restorasi fungsi dan pasien masih
pergerakan tubuh lemah
Do:
- Kekuatan otot
kiri: 5,5
- Kekuatan otot
kanan: 1,1
- Pasien terlihat
lemah
Senin, 6/5/2019
10.10 4 Menginstruksikan Do:
pasien untuk bicara - Pasien terlihat
pelan mengikuti
instruksi yang
diberikan
- Pasien masih
kesulitan untuk
berbicara
10.20 4 Mengkolaborasi Ds:
bersama keluarga dan Pasien masih
ahli atau terapis bahasa berbicara tidak
patologis untuk jelas
mengembangkan Do:
rencana agar bisa Pasien terlihat
berkomunikasi secara memahami dan
efektif mengikuti bahasa
isyarat dengan
gerakan
sederhana seperti
gerakan hendak
makan, minum,
BAB/BAK
12.05 1 Menutup pasien dengan Do:
selimut atau pakaian - Pasien
ringan tergantung pada menggunakan
fase demam pakaian ringan
yang tidak
tebal
- S: 38,50C
12.10 1 Memberikan metode Ds:
pendinginan eksternal, Keluarga pasien
sesuai kebutuhan mengatakan
- Memberikan kompres pasien masih
hangat pada area panas suhunya
aksila, toraks, dan Do:
temporal S: 380C
Akral teraba
hangat

E.Evaluasi Keperawatan
Tanggal/Jam No. Evaluasi Paraf
Dx
Sabtu,
4/5/2019
12.00 1 S: Keluarga pasien mengatakan badan pasien
masih terasa panas
O: Akral teraba hangat, S: 380C, TD: 170/100
mmHg
A: Masalah belum teratasi
Indikator S T H
Hipertermia 3 5 4
Peningkatan suhu kulit 3 5 4
Suhu tubuh 3 5 4
Tekanan darah sistolik 1 5 2
Tekanan darah diastolik 1 5 2
P: Lanjutkan intervensi
12.40 2 S: Keluarga pasien mengatakan pasien masih
kesulitan untuk beraktivitas secara mandiri
dan masih lemah pada anggota gerak
kanannya
O: Pasien terlihat lemah, kekuatan otot kiri
5,5 dan kanan 1,1
A: Masalah belum teratasi
Indikator S T H
Gerakan otot 1 5 2
Berjalan 1 5 2
Bergerak dengan mudah 1 5 2
P: Lanjutkan intervensi
12.40 3 S: Keluarga pasien mengatakan pasien masih
dibantu dalam hal perawatan diri
O: Pasien terlihat lemah
A: Masalah belum teratasi
Indikator S T H
Makan 1 5 3
Ke toilet 1 5 2
Mandi 1 5 2
Berpakaian 1 5 3
Berjalan 1 5 2
Berpindah 1 5 2
Memposisikan diri 1 5 3
P: Lanjutkan intervensi
13.00 4 S: Keluarga pasien mengatakan pasien masih
berbicara tidak jelas
O: Pasien terlihat masih terlihat kesulitan
untuk berbicara
A: Masalah belum teratasi
Indikator S T H
Menggunakan bahasa lisan 1 5 2
Kejelasan berbicara 1 5 2
P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai