Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PATOLOGI

PADA NY “A” DENGAN LETAK SUNGSANG

DI RS TK.II PELAMONIA MAKASSAR

TANGGAL 03 JULI 2020

No. Register :-
: 03 Juli 2020, pukul 17.00
Tanggal Masuk
Wita.
: 03 Juli 2020, pukul 17.15
Tanggal Pengkajian
Wita.
: 03 Juli 2020, pukul 19.00
Tanggal Partus
Wita.
Nama Pengkaji : Is Nurul Arda

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri/Suami

Nama : Ny “A” / Tn “A”

Umur : 22 tahun / 30 tahun

Nikah : 1 kali / 1 tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / S1

Pekerjaan : PNS / PNS

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan


B. Keluhan utama

a. Ibu merasakan sakit perut tembus ke belakang, disertai pelepasan

lender dan darah sejak 1 hari yang lalu.

b. Ibu merasakan pusing dan pandangannya kabur

c. Sifat HIS yang di rasakan mulai teratur

d. Lokasi keluhan yaitu perut menyebar kebelakang

e. Usaha pasien untuk mengatasi keluhan dengan mengurut-urut

pinggulnya

C. Riwayat kesehatan / penyakit yang lalu

a. Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular dalam keluarga

b. Ibu mengatakan tidak penyakit keturanan dalam keluarga.

c. Ibu mengatakan tidak mengidap penyakit hipertensi, DM, malaria,

PMS, penyakit ginjal, asma dan jantung

d. Ibu mengatakan tidak pernah mengomsumsi obat – obatan, jamu –

jamuan, alcohol/minuman keras, NAPZA, serta merokok.

D. Riwayat haid

a. Menarche : 13 tahun

b. Siklus haid : 28 hari

c. Lama haid : 5 -7 hari

d. Dismenorhea : tidak ada


E. Riwayat Kehamilan Sekarang

1) G1P0A0

2) Hari pertama haid terakhir (HPHT) 26 September 2019

3) Tafsiran persalinan (TP) 03 juli 2020

4) Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi Tetanus Texoid (TT)

sebanyak 2 kali, TT1 dan 2 lengkap di Rumah Sakit TK II

Pelamonia.

F. Riwayat persalinan sekarang

1.

G. Keluarga berencana

Ibu mengatakan tidak pernah ber KB

H. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi

Selama Hamil Selama Inpartu


Pola makan Nasi, Sayur, Lauk Tidak pernah

dan Buah-Buahan
Frekuensi Makan 3-4 kali/hari Tidak pernah
Frekuensi Minum 6-8 gelas/hari 3-4 gelas/hari
(Sumber: Data Primer)

Table 2. Eliminasi

Eliminasi Selama hamil Selama Inpartu


BAB : Frekuensi 2 kali/hari Tidak pernah
Konsistensi Lunak -
BAK : Frekuensi 4-5 kali/hari Tidak pernah
Warna Kuning muda -
(Sumber : Data primer)

Tabel 3.Istirahat

Kebutuhan Isthirahat Selama Hamil Selama Inpartu


Tidur Siang 1-2 jam/hari Tidak pernah
Tidur Malam 6-7 jam/hari Tidak pernah
(Sumber : Data primer)

Table 4. Eliminasi

Eliminasi Selama hamil Selama Inpartu


BAB : Frekuensi 2 kali/hari Tidak pernah
Konsistensi Lunak -
BAK : Frekuensi 4-5 kali/hari Tidak pernah
Warna Kuning muda -
(Sumber : Data primer)

Tabel 5. Personal Hygiene

Selama hamil Selama Inpartu


Mandi 2 kali/hari Tidak pernah
Keramas 1 kali/hari Tidak pernah
Sikat gigi 2 kali/hari Tidak pernah
Ganti pakaian dalam Setiap kali basah Tidak pernah
(Sumber : Data primer)

I. Riwayat psikososial, ekonomi, dan spiritual

a. Suami dan keluarga menyambut baik kehamilan ibu.

b. Penghasilan suami cukup untuk membiayai kehidupan ibu dan

anak.

c. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.

d. Ibu dan keluarga selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar

persalinannya lancar dan bayinya di beri kesehatan.

J. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum ibu baik

b. Kesadaran composmentis

c. Tanda – tanda vital

a. Tekanan darah : 110/90


:

b. Nadi 80x/meni

t
c. Suhu : 37 C
d. Pernafasan :
24x/meni

t
d. Ekspresi wajah tampak cemas

e. Pemeriksaan fisik

a. inspeksi

1) Kepala : Rambut dan kulit kepala bersih. Tidak

ada cloasma gravidarum


2) Wajah : Konjungtiva merah muda, sclera tidak

ikterus
3) Mata :Konjungtiva sedikit pucat, sclera tidak

ikterik

1)
4) Hidung :Simetris kiri dan

kanan, tidak ada secret

5) Mulut :Mulut tampak bersih,

gigi teratur, tidak ada

caries.

6) Telinga :Simetris kiri dan kanan,

tidak ada serumen.

7) Leher Tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid, kelenjar

limfe dan vena jugularis


8) Dada : Simestris kiri dan kanan, tidak teraba
massa atau benjolan di payudara,

puting susu menonjol, pengeluaran

kolostrum belum ada


9) Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi di perut,

tampak linea nigra dan striae livide

b. Palpasi

1) Kepala : Tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan

2) Wajah : Tidak ada oedema dan nyeri tekan

3) Hidung : Tidak ada nyeri tekan

4) Telinga : Tidak ada nyeri tekan

5) Leher :Tidak teraba adanya pembesaran vena

jugularis, kelenjar limfe dan kelenjar tyroid.

6) Payudara :Colostrum tidak ada saat di pencet, tidak ada

benjolan atau massa dan nyeri tekan

7) Abdomen : Tinggi fundus uteri 1 jari atas pusat, kontrakasi

uterus lemah

8) tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen

9) Genitalia : Tidak dilakukan

10)Ekremiitas :Ekstremitas atas tidak ada oedema dan tidak

ada nyeri tekan, Ekstremitas bawah tidak ada nyeri

c. Perkusi

Ekstremitas :Reflex patella (+)


K. Pemeriksaan laboratorium

1) Hb : 12 gr%

2) Urin Albumin : Negatif / (-)

3) Urin Reduksi : Negatif / (-)

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

Diagnose : Ny “A” kala II Persalinan dengan presentasi letak sungsang

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Antisipast potensial terjadinya

Langkah IV : Tindakan Emergency / Kolaborasi

Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan USG

Langkah V : Rencana Tindakan/ Intervensi

Tanggal 03 Juli 2020, Pukul 17.15 Wita

1. Melihat dan mengamati adanya tanda-tanda gejala persalinan kala II

a. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran

b. Ibu merasa adanya tekanan pada anus


c. Perineum menonjol

d. Vulva dan anus membuka

2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan essensial

untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi

baru lahir.

a. Alat Perlindungan Diri (APD) : penutup kepala, kacamata, celemek,

sepatu tertutup (sepatu boot)

b. Partus Set : Handscoon steril, 2 klem kocher, 1/2 kocher, 1 buah

gunting tali pusat, 1 buah penjepit tali pusat, kassa steril, kateter, 1

buah gunting episiotomy, penghisap lender

c. Hecting Set : naldfuder,benang catgut, jarum, 1 pinset sirurgik dan

anatomi, 1 buahgunting benang, handscoon steril.

d. Obat-obatan esensial : lidocain 1 ampul, oksitosin 10 IU 1 ampul

beserta spoit

e. Peralatan lain : perlengkapan ibu dan bayi, larutan klorin 0,5 %, air

DTT, kantong plastik, tempat sampah kering dan basah, safety box,

was lap, dan tempat plasenta

3. Memakai APD

Hasil : tindakan telah dilakukan

4. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir menggunakan 6

langkah

Hasil: tindakan telah dilakukan


5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk

melakukan pemeriksaan dalam

Hasil :tindakan telah dilakukan

6. Mengambil alat suntik sekali pakai isi dengan oksotosin dan letakkan

kembali kedalam wadah partus set

7. Hasil : tindakan telah dilakukan

8. Melakukan vulva hygiene

Hasil : tindakan telah dilakukan

9. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap

a. Keadaan vulva dan vagina : Membuka

b. Keadaan porsio : Melesap

c. Pembukaan : 10 cm

d. Ketuban : Jernih

e. Presentasi : Bokong

f. Penurunan : Hodge IV

g. Penumbungan : Tidak ada

h. Molase :-

i. Kesan panggul : Baik

j. Pelepasan : Lendir, darah dan air

10. Dekontaminasi handscoon dengan cara mencelupkan handscoon setelah

melepaskannya kedalam larutan Clorin 0,5% selama 10 menit secara

terbalik
Hasil : Tindakan telah dilakukan

11. Mendengarkan DJJ

Hasil : 141 x/ menit

12. Memberitahukan ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu

dan janin baik dengan posisi bayi letak sungsang/ bokong

Hasil :tindakan telah dilakukan

13. Meminta bantuan kepada keluarga untuk menyiapkan posisi meneran ibu

Hasil :tindakan telah dilakukan

14. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk

meneran

Hasil :tindakan telah dilakukan

15. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika belum ada

dorongan untuk meneran

Hasil :tindakan telah dilakukan

16. Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu

Hasil :tindakan telah dilakukan

17. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu

Hasil :tindakan telah dilakukan

18. Membuka tutup partus set untuk memastikan kelengkapan peralatan

Hasil :tindakan telah dilakukan

19. Memakai handscoon steril dikedua tangan

Hasil :tindakan telah dilakukan


20. Lakukan Kateterisasi pada kandung kemih

Hasil :Kandung kemih kosong

21. Lakukan episiotomy sesuai dengan kebutuhan saat bokong membuka

vulva dan perineum sudah menipis

Hasil : tindakan telah di lakukan

22. Memimpin persalinan dengan :

a. Teknik bracht untuk melahirkan bokong dan kaki :

a. Pimpin ibu meneran bersamaan dengan adanya his

b. Biarkan bokong lahir sampai scapula lahir dan kelihatan di vagina

c. Pegang bokong dengan hati-hati, kedua ibu jari berada sejajar

dengan sumbu panjang paha janin, jari lain memegang panggul.

jangan lakukan penarikan dan ikuti proses keluarnya janin

d. Bila terdapat hambatan pada tahap lahir segitiga scapula, bahu

atau kepala, longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan

sebagian dada serta raba denyutan

e. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus di bawah simfisis,

punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan dan

lahirkan seluruh badan bayi

Hasil : Bayi lahir spontan, segera menangis pada tanggal 03 Juli

2020 pukul 19.10 WITA dengan jenis kelamin Laki-laki , BBL :

3400 gram, PB : 48 cm, Apgar Score : 8/10


b. Apabila Terjadi Hambatan Pengeluaran Saat Tubuh Janin Mencapai

Daerah Scapula Inferior, Segera Lakukan Pertolongan Dengan Cara

Manual AID/Klasik

23. Segera setelah bokong lahir, pegang bokong dan lahirkan kaki

24. Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya

25. Pegang kedua kaki pada pergelangannya, dengan menggunakan

satu tangan dan tarik seluruh badan bayi ke arah atas

26. Masukkan dua jari ke dalam vagina menyusuri lengan posterior

sampai meraba siku, tekan ke arah dada, keluarkan lengan bayi

seolah-olah mengusap dada bayi

27. Tarik ke arah bawah dengan tetap memegang ke dua kaki pada

pergelangannya untuk melahirkan bahu anterior

c. Apabila dengan metode KLASIK bahu tidak bisa lahir, maka

melanjutkan dengan metode MULLER

1) Segera setelah bokong lahir

2) Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya

3) Pegang badan bayi dengan meletakkan kedua ibu jari pada bokong

bayi dan jari lain pada pangkal paha

4) Tarik badan bayi ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan trik

ke atas untuk melahirkan bahu belakang

d. LOVSET (apabila dengan MULLER bahu dan tangan tidak bisa lahir

karena terjungkit)
1. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan

kedua tangan

2. Putar bayi 180O ke arah abdomen bayi sambil tarik ke bawah

sehingga lenganposterior berada di bawah simfisis

3. Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 2 jari pada lengan

atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada

(seolah-olah tangan bayi mengusap dadanya sehingga siku dalam

keadaan fleksi dan lengan depan lahir)

4. Putar kembali 180O ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan sambil

di tarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi lengan

depan

5. Masukkan 2 jari pada lengan atas serta menarik secara perlahan

tangan ke bawah melalui dada.

e. MAURICAEU (melahirkan kepala)

1. Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina

2. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga badan

bayi seolah-olah menunggang kuda

3. Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxilla bayi dan jari

tengah di dalam mulut bayi

4. Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan

jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi


5. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah

kepala sesuai dengan jalan lahir

6. Minta asistentmenekan atas tulang pubis ibu sewaktu melahirkan

kepala

7. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda ) ke atas untuk

melahirkan mulut hidung dan seluruh kepala

23. Meletakkan bayi diatas perut ibu lalu lakukan penilaian sepintas dan

melakukan penilaian Apgar Score di menit pertama dan ke 5.

24. Mengeringkan dan segera membungkus kepala dan badan bayi dengan

handuk bersih

25. Hasil :tindakan telah dilakukan

26. Memeriksa fundus uteri

Hasil : tindakan telah dilakukan

27. Menjepit tali pusat 2-3 cm dari perut bayi dan 1-2 cm dari klem pertama,

Hasil :tindakan telah dilakukan

28. Memotong tali pusat diantara kedua klem dengan posisi tangan berada

dibawah tali pusat untuk melindungi badan bayi

Hasil : tindakan telah dilakukan

29. Meletakkan bayi dengan cara tengkurap kebadan ibu

Hasil : tindakan telah dilakukan.

30. Meletakkan kain bersih diatas badan bayi yang tengkurap untuk

mencegah bayi kehilangan panas tubuhnya


Hasil : tindakan telah dilakukan

31. Mengupayakan tubuh ibu bersentuhan langsung dengan tubuh bayi

Hasil : tindakan telah dilakukan


Langkah VI : Implementasi

32. Melihat dan mengamati adanya tanda-tanda gejala persalinan kala II

e. Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran

f. Ibu merasa adanya tekanan pada anus

g. Perineum menonjol

h. Vulva dan anus membuka

33. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan essensial

untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi

baru lahir.

f. Alat Perlindungan Diri (APD) : penutup kepala, kacamata, celemek,

sepatu tertutup (sepatu boot)

g. Partus Set : Handscoon steril, 2 klem kocher, 1/2 kocher, 1 buah

gunting tali pusat, 1 buah penjepit tali pusat, kassa steril, kateter, 1

buah gunting episiotomy, penghisap lender

h. Hecting Set : naldfuder,benang catgut, jarum, 1 pinset sirurgik dan

anatomi, 1 buahgunting benang, handscoon steril.


i. Obat-obatan esensial : lidocain 1 ampul, oksitosin 10 IU 1 ampul

beserta spoit

j. Peralatan lain : perlengkapan ibu dan bayi, larutan klorin 0,5 %, air

DTT, kantong plastik, tempat sampah kering dan basah, safety box,

was lap, dan tempat plasenta

34. Memakai APD

Hasil : tindakan telah dilakukan

35. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir menggunakan 6

langkah

Hasil: tindakan telah dilakukan

36. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk

melakukan pemeriksaan dalam

Hasil :tindakan telah dilakukan

37. Mengambil alat suntik sekali pakai isi dengan oksotosin dan letakkan

kembali kedalam wadah partus set

38. Hasil : tindakan telah dilakukan

39. Melakukan vulva hygiene

Hasil : tindakan telah dilakukan

40. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap

k. Keadaan vulva dan vagina : Membuka

l. Keadaan porsio : Melesap

m. Pembukaan : 10 cm
n. Ketuban : Jernih

o. Presentasi : Bokong

p. Penurunan : Hodge IV

q. Penumbungan : Tidak ada

r. Molase :-

s. Kesan panggul : Baik

t. Pelepasan : Lendir, darah dan air

41. Dekontaminasi handscoon dengan cara mencelupkan handscoon setelah

melepaskannya kedalam larutan Clorin 0,5% selama 10 menit secara

terbalik

Hasil : Tindakan telah dilakukan

42. Mendengarkan DJJ

Hasil : 141 x/ menit

43. Memberitahukan ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu

dan janin baik dengan posisi bayi letak sungsang/ bokong

Hasil :tindakan telah dilakukan

44. Meminta bantuan kepada keluarga untuk menyiapkan posisi meneran ibu

Hasil :tindakan telah dilakukan

45. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk

meneran

Hasil :tindakan telah dilakukan


46. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika belum ada

dorongan untuk meneran

Hasil :tindakan telah dilakukan

47. Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu

Hasil :tindakan telah dilakukan

48. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu

Hasil :tindakan telah dilakukan

49. Membuka tutup partus set untuk memastikan kelengkapan peralatan

Hasil :tindakan telah dilakukan

50. Memakai handscoon steril dikedua tangan

Hasil :tindakan telah dilakukan

51. Lakukan Kateterisasi pada kandung kemih

Hasil :Kandung kemih kosong

52. Lakukan episiotomy sesuai dengan kebutuhan saat bokong membuka

vulva dan perineum sudah menipis

Hasil : tindakan telah di lakukan

53. Memimpin persalinan dengan :

f. Teknik bracht untuk melahirkan bokong dan kaki :

a. Pimpin ibu meneran bersamaan dengan adanya his

b. Biarkan bokong lahir sampai scapula lahir dan kelihatan di vagina


c. Pegang bokong dengan hati-hati, kedua ibu jari berada sejajar

dengan sumbu panjang paha janin, jari lain memegang panggul.

jangan lakukan penarikan dan ikuti proses keluarnya janin

d. Bila terdapat hambatan pada tahap lahir segitiga scapula, bahu

atau kepala, longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan

sebagian dada serta raba denyutan

e. Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus di bawah simfisis,

punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan dan

lahirkan seluruh badan bayi

Hasil : Bayi lahir spontan, segera menangis pada tanggal 03 Juli

2020 pukul 19.10 WITA dengan jenis kelamin Laki-laki , BBL :

3400 gram, PB : 48 cm, Apgar Score : 8/10

g. Apabila Terjadi Hambatan Pengeluaran Saat Tubuh Janin Mencapai

Daerah Scapula Inferior, Segera Lakukan Pertolongan Dengan Cara

Manual AID/Klasik

23. Segera setelah bokong lahir, pegang bokong dan lahirkan kaki

24. Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya

25. Pegang kedua kaki pada pergelangannya, dengan menggunakan

satu tangan dan tarik seluruh badan bayi ke arah atas

26. Masukkan dua jari ke dalam vagina menyusuri lengan posterior

sampai meraba siku, tekan ke arah dada, keluarkan lengan bayi

seolah-olah mengusap dada bayi


27. Tarik ke arah bawah dengan tetap memegang ke dua kaki pada

pergelangannya untuk melahirkan bahu anterior

h. Apabila dengan metode KLASIK bahu tidak bisa lahir, maka

melanjutkan dengan metode MULLER

5) Segera setelah bokong lahir

6) Tali pusat dilonggarkan dan diraba denyutannya

7) Pegang badan bayi dengan meletakkan kedua ibu jari pada bokong

bayi dan jari lain pada pangkal paha

8) Tarik badan bayi ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan trik

ke atas untuk melahirkan bahu belakang

i. LOVSET (apabila dengan MULLER bahu dan tangan tidak bisa lahir

karena terjungkit)

6. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan

kedua tangan

7. Putar bayi 180O ke arah abdomen bayi sambil tarik ke bawah

sehingga lenganposterior berada di bawah simfisis

8. Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 2 jari pada lengan

atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada

(seolah-olah tangan bayi mengusap dadanya sehingga siku dalam

keadaan fleksi dan lengan depan lahir)


9. Putar kembali 180O ke arah yang berlawanan ke kiri/kanan sambil

di tarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi lengan

depan

10. Masukkan 2 jari pada lengan atas serta menarik secara perlahan

tangan ke bawah melalui dada.

j. MAURICAEU (melahirkan kepala)

8. Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina

9. Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga badan

bayi seolah-olah menunggang kuda

10. Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxilla bayi dan jari

tengah di dalam mulut bayi

11. Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan

jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi

12. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah

kepala sesuai dengan jalan lahir

13. Minta asistentmenekan atas tulang pubis ibu sewaktu melahirkan

kepala

14. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda ) ke atas untuk

melahirkan mulut hidung dan seluruh kepala

54. Meletakkan bayi diatas perut ibu lalu lakukan penilaian sepintas dan

melakukan penilaian Apgar Score di menit pertama dan ke 5.


55. Mengeringkan dan segera membungkus kepala dan badan bayi dengan

handuk bersih

56. Hasil :tindakan telah dilakukan

57. Memeriksa fundus uteri

Hasil : tindakan telah dilakukan

58. Menjepit tali pusat 2-3 cm dari perut bayi dan 1-2 cm dari klem pertama,

Hasil :tindakan telah dilakukan

59. Memotong tali pusat diantara kedua klem dengan posisi tangan berada

dibawah tali pusat untuk melindungi badan bayi

Hasil : tindakan telah dilakukan

60. Meletakkan bayi dengan cara tengkurap kebadan ibu

Hasil : tindakan telah dilakukan.

61. Meletakkan kain bersih diatas badan bayi yang tengkurap untuk

mencegah bayi kehilangan panas tubuhnya

Hasil : tindakan telah dilakukan

62. Mengupayakan tubuh ibu bersentuhan langsung dengan tubuh bayi

Hasil : tindakan telah dilakuka

Anda mungkin juga menyukai