net/publication/277062527
CITATIONS READS
0 3,883
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Abdul Rahman Saleh on 10 May 2016.
Pustakawan Madya pada Perpustakaan IPB serta Ketua Bidang Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pengurus
Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia periode 2003 – 2006.
Abstrak
Terjadinya perubahan paradigma layanan berpustakaan dibahas pada tulisan ini. Beberapa
alasan mengapa perpustakaan menerapkan teknologi informasi dikemukakan. Penerapan
tersebut dilakukan terhadap layanan perpustakaan baik layanan teknis seperti seleksi bahan
pustaka melalui katalog penerbit versi elektronik, pengadaan bahan pustaka melalui elektronik,
pengolahan bahan pustaka berbantuan komputer, penerbitan katalog dan bibliografi elektronik,
maupun pelayanan pengguna seperti ”online catalogue”, layanan sirkulasi, layanan referensi,
bahkan layanan teks lengkap versi digital. Selain itu layanan document delivery atau pengiriman
dokume juga dilakukan secara online, sebab saat ini dokumen dalam bentuk digital semakin
banyak tersedia.
Keywords: Perpustakaan elektronik; perpustakaan digital; layanan perpustakaan
31
dalam pendidikan seumur hidup di penggunaan koleksi secara bersama ini dapat
masyarakat (life-long education atau life-long berjalan dengan baik apabila setiap
learning). Sayangnya, di Indonesia perpustakaan dapat memberi-kan informasi
apa yang dimiliki oleh perpusakaannya
perpustakaan belum dapat berfungsi
masing-masing. Peran "union catalog" sangat
sebagaimana yang seharusnya. besar dalam menyukseskan program
Kebanyakan perpustakaan sepi penggunaan koleksi secara bersama ini. Union
pengunjung. Sebuah surat kabar catalog yang baik adalah union catalog yang
terkemuka pernah menurunkan artikelnya secara rutin isinya selalu diperbaharui.
dengan judul “Perpustakaan yang Disinilah teknologi komputer sangat berperan
Kesepian” membuat kita prihatin. dalam mempercepat pembaharuan isi
Dikatakan bahwa ratusan ribu buku (updating) dari union catalog ini.
tersimpan rapi tak tersentuh di berbagai • Kebutuhan untuk mengefektifkan
perpustakaan. Kalau pernyataan ini benar, sumberdaya manusia
bisa dibayangkan berapa milyar investasi
pemerintah yang dihambur-hamburkan Sudah cukup lama pemerintah menerapkan
dalam bentuk buku tak terpakai. Belum kebijaksanaan "zero growth" untuk pegawai
lagi investasi dalam bentuk peralatan dan negeri. Hasil dari kebijakan pemerintah ini
gedung. Yang menjadi persoalan ialah adalah semakin berkurangnya tenaga kerja di
perpustakaan. Untuk mempertahankan mutu
mengapa kondisi ini sampai terjadi.
pelayanan perpustakaan dimana SDM semakin
Kemudian apa usaha kita untuk berkurang maka kita dapat mengandalkan
memperbaiki keadaan tersebut. teknologi komputer. Untuk melayani
Paper ini mencoba membahas peran teknologi peminjaman bahan pustaka yang tadinya
informasi dalam meningkatkan layanan diperlukan lima sampai enam orang, dapat
perpustakaan kepada masyarakat. digantikan dengan satu unit komputer yang
dioperasikan oleh satu orang saja. Tenaga
Penerapan Teknologi Informasi di kerja yang lain dapat dialokasikan untuk
Perpustakaan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lain.
Dengan efisiensi tenaga seperti ini maka
Ada beberapa alasan mengapa teknologi perpustakaan dapat memikirkan dan
informasi ini menjadi tuntutan untuk segera mengalokasi-kan tenaga untuk
digunakan di perpustakaan yaitu: menyelenggarakan layanan-layanan lain yang
dapat diberikan kepada pemakai.
• Tuntutan terhadap penggunaan koleksi
secara bersama (resource sharing) • Tuntutan terhadap efisiensi waktu
Seperti kita ketahui tidak ada satu Dulu pemakai mungkin sudah puas dengan
perpustakaanpun di dunia ini yang bisa layanan pe-nelusuran artikel bila artikel-artikel
memenuhi koleksinya sendiri, maka setiap dapat ditemukan seka-lipun layanan tersebut
perpustakaan akan saling membutuhkan memakan waktu sampai berminggu-minggu.
koleksi perpustakaan lain dalam rangka Sekarang pemakai mungkin menuntut layanan
memberikan layanan yang memuaskan kepada tersebut hampir instan. Saat ini pertanyaan
pemakainya. Oleh karena itu penggu-naan diajukan, saat itu pula jawaban diharapkan bisa
bersama koleksi perpustakaan sangat diterima. Layanan yang demikian ini bisa
membatu dalam memberikan pelayanan dipenuhi hanya dengan bantuan teknologi
terutama bagi perpustakaan-perpustakaan komputer. Pemakai dapat mengirimkan
kecil yang koleksinya sangat lemah. Program permintaannya melalui elektronik mail (e-mail)
32
yang pada saat itu pula dapat diterima oleh Aplikasi Teknologi Informasi di
perpustakaan. Kemudian petugas perpusakaan
melakukan akses ke pangkalan data/informasi Perpustakaan
yang ada di komputer baik di perpustakaannya
atau di per-pustakaan lain. Jawaban yang Pengadaan Koleksi
diperolehnya (hanya dalam beberapa saat)
kemudian dikirim kembali kepada si penanya Biasanya pustakawan memakai katalog
dengan menggunakan e-mail yang dalam penerbit untuk menentukan buku dan jurnal
waktu relatif singkat dapat diterima oleh si yang sesuai dengan kebutuhan pemakai
penanya. perpustakaan mereka. Di Indonesia,
khususnya di perpustakaan kecil, kadang-
• Kebutuhan akan ketepatan layanan kadang tidak mudah menemukan informasi
informasi mengenai publikasi dari sini. Disinilah
internet bisa menolong kita seperti
Selain kecepatan dalam memperoleh memanfaatkan katalog dari perpustakaan yang
informasi, pemakai juga membutuhkan lain untuk memilih judul yang relevan dalam
ketepatan informasi yang didapatkan-nya dari subyek tertentu.
perpustakaan. Pertanyaan-pertanyaan tentang
informasi secara spesifik harus bisa dijawab
secara spesifik pula. Dengan bantuan
teknologi komputer pertanyaan-pertanyaan ini
bisa dijawab dengan cepat dan tepat.
• Keragaman informasi yang dikelola
33
Berbagai toko buku juga memanfaatkan
Internet untuk menjual produk mereka. Toko
buku Amazon adalah yang terbesar dan paling
sukses saat ini. Mizan, penjual buku di
Indonesia, juga melaksanakan bisnis buku
melalui Internet.
Pengolahan Koleksi
Salah satu masalah di perpustakaan Indonesia
adalah bahwa, jika buku bahasa Inggris dibeli,
staf pengatalogan sulit memahami isinya
dengan baik hingga bisa mengkatalog buku
tersebut secara akurat. Bahkan dengan
kemampuan bahasa Inggris yang baik,
Katalog penerbit, baik dalam bentuk online pengalogan dan pengklasan sangat memakan
ataupun kertas, tidaklah selalu cukup untuk waktu. Dengan mengacu pada beberapa
membantu kita untuk memutuskan buku katalog online pustakawan Indonesia bisa
mana yang diperlukan. Kita perlu membaca menemukan rekaman katalog dan
”book review” – laporan buku yang menilai memakainya untuk katalog mereka sendiri.
dan menganalisis. Internet bisa membantu Secara ideal, rekaman-rekaman yang
untuk hal ini. Ada beribu-ribu jurnal ditemukan akan didownload langsung ke
elektronik yang bisa diperoleh dalam berbagai dalam komputer lokal.
topik. Untuk review buku pada topik yang
spesifik, lihatlah pada jurnal untuk para pakar.
Misalnya, New Scientist di dalamnya ada
beberapa review mengenai buku-buku baru
untuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk review buku-buku kesehatan,
pustakawan bisa berkonsultasi dengan British
Medical Journal (BMJ). Untuk review umum,
lihatlah jurnal elektronik seperti The Times
Literary Supplement. Buku-buku berbahasa
Indonesia kadang-kadang oleh Tempo
Interactive antara lain.
Tetapi jika perpustakaan itu belum memiliki
sistem katalog komputer atau jika sistem yang
dipakai tidak cukup canggih untuk ”interface”
dengan Internet, pustakawan masih bisa
memakai rekaman dari katalog itu, dengan
cara menyalin nomor-nomor klas dan tajuk
subyek merupakan data yang berguna sekali.
34
Dengan cara ini, pustakawan bisa
mempersingkat waktu pengkatalogan buku
asing.
Perpustakaan Nasional RI juga sudah
menerbitkan bibliografi nasional dalam bentuk
digital dalam CD-ROM. Data dari bibliografi
nasional ini dapat juga dijadikan salah satu
sumber informasi dalam melakukan
pengatalogan dan pengklasan, khususnya di
perpustakaan kecil yang jumlah
pustakawannya sangat terbatas. Sayangnya,
data bibliografi ini belum bisa diakses dari
internet. Peminjaman Antar
Perpustakaan & Pengiriman
Dokumen (Document Delivery)
Peminjaman antar perpustakaan adalah tidak
lazim di Indonesia, karena ketidakpastian dari
kantor pos dan kurangnya koleksi buku-buku.
Di negara-negara maju servis semacam ini
banyak sekali digunakan. Terutama saat ini,
dimana dana untuk perpustakaan dikurangi,
perpustakaan seringkali memutuskan untuk
tidak membeli sebuah buku kalau mereka
mengetahui ada perpustakaan lain/dekat
memiliki buku tersebut. Ini berarti
Pelayanan Koleksi perpustakaan lebih memilih kelengkapan
daripada koleksi yang duplikat. Dengan
Internet tidak menawarkan keuntungan secara melihat katalog perpustakaan lain di Internet,
langsung kepada pustakawan dalam hal para pustakawan dapat memastikan dulu
sirkulasi. Tapi memberi keuntungan kepada si apakah perpustakaan itu mempunyai buku
pemakai. Kalau sebuah katalog perpustakaan yang dicari. Kalau perpustakaan tidak
sudah dapat diakses melalui Internet, pemakai memiliki buku tersebut, pustakawan dapat
dapat mengecek dari rumah apakah suatu memesannya langsung dari Webpage
buku ada. Kalau buku tersebut sedang perpustakaan itu.
dipinjam, mereka dapat memesan dengan
mencantumkan nama mereka untuk kemudian Di Indonesia peminjaman antar perpustakaan
disisihkan untuk mereka pinjam. Pemakai kadang-kadang menyangkut pertukaran dari
dapat juga memeriksa dari rumah atau kantor, fotokopi-fotokopi artikel jurnal. Beberapa
buku mana saja yang mereka pinjam pada saat perpustakaan besar membuat database online
itu, dari file keanggotaan mereka sendiri. yang berisi informasi koleksi semua jurnal
Perpanjangan dapat juga dilakukan dari yang dimilikinya, bahkan beberapa
rumah. Pemberitahuan mengenai pinjaman menyediakan informasi koleksi visrtual yang
yang sudah lewat batas dapat dikirim kepada dilanggannya. Inforasi ini sangat berguna
pemakai melalui e-mail. untuk melakukan “sharing” informasi dengan
perpustakaan lain. Fotokopi kemudian dapat
dipesan melalui e-mail.
35
Rujukan (Reference) pengetahuan yang populer, seperti ”Kenapa
Pelayanan rujukan pada prinsipnya adalah air panas lebih cepat beku daripada air
memberikan jawaban atas pertanyaan yang dingin?” Seorang pustakawan dapat mencari
diberikan dari pemakai perpustakaan. Dalam jawaban berjam-jam melalui buku teks
memberikan jawaban, pustakawan dapat sebelum menemukan jawaban tadi. Dengan
menggunakan bahan-bahan referensi baik FAQs atau grup Usenet umum, dapat
yang tercetak maupun digital/virtual. dilakukan dalam sekejap saja.
Pertanyaan yang berhubungan dengan Sumber lain dari jawaban yang sulit adalah
pengertian suatu istilah (”Apa arti dari kata listserv dinamai Stumpers (pertanyaan yang
gap”; ”Apa arti dari mixed farming”) dapat sukar dijawab). Listserv adalah serupa dengan
dicari jawabannya di kamus. Sebagian grup Usenet tapi pesan-pesan dapat dikirim
pertanyaan lainnya memerlukan jawaban langsung ke alamat e-mail dari orang yang
berupa satu kalimat tapi tidak seharusnya lebih berlangganan.
mudah untuk menjawab! (”Saya perlu alamat
dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia”).
Beberapa pertanyaan yang lebih susah juga
merupakan tugas seorang pustakawan untuk
menjawab setiap pertanyaan sebaik-baiknya.
36
Cara lain untuk menemukan jawaban dari Artikel full-text dari beberapa jurnal bisa
pertanyaan referensi adalah mencarinya di ditemukan, misalnya dari Asian Libraries,
World Wide Web. Setelah pustakawan New Scientist dan Tempo interactive dan
mengetahui sumber-sumber yang sering masih banyak lagi. Kita hanya dapat membaca
dipakai di perpustakaannya, pustakawan itu beberapa jurnal elektronik setelah
pasti akan ketemu banyak informasi yang berlangganan tapi banyak yang gratis. Sebagai
relevan. Beberapa institusi besar telah tambahan, banyak dokumen pemerintah
memasang halaman Web yang saling sekarang diterbitkan secara penuh di dalam
berhubungan dengan halaman-halaman Net.
lainnya. Dengan bentuk ini sangat berguna
untuk membantu pencari data lainnya.
37
informasi. Seorang pustakawan mungkin melalui pos. Artikel dapat pula dikirim melalui
ingin mengirim daftar isi dari beberapa jurnal e-mail sesudah di scan terlebih dahulu.
kedokteran kepada beberapa dokter setiap
bulan. Pustakawan itu akan membuat daftar Perkembangan Profesional
dari alamat e-mail dari dokter-dokter dan Ada banyak situs yang dapat dipakai
perpustakaan profesional di bidang pustakawan untuk meng-upgrade bidang
kedokteran dan akan menciptakan semacam mereka, termasuk jurnal elektronik. Pilihan
Mailing List. Mailing List juga dapat lain adalah untuk menjadi anggota dari
digunakan untuk penyebaran informasi yang beberapa gurp Usenet terutama untuk
selektif. Pustakawan dapat mencari situs pustakawan. Salah satu contoh disebut lis-
Internet yang relevan secara rutin dan jika ada pub-libs. Ini khusus untuk pustakawan di
sesuatu yang menarik dari grup Mailing List, perpustakaan umum yang mau mengetahui
mereka dapat mengirimnya melalui e-mail. bagaimana memanfaatkan Internet dan
Dengan Mailing List, pustakawan hanya perlu sumber-sumbernya. Banyak dari masukan
mengirim artikel sekali saja, dan akan baru-baru ini mengenai konferensi atau
menjangkau semua orang yang ada di lokakarya yang akan datang. Pilihan yang
daftarnya. ketiga adalah untuk membuat atau menjadi
anggota dari listserv untuk pustakawan.
Artikel Jurnal Sejumlah informasi yang bervariasi mengenai
Jika sebuah perpustakaan tidak dapat
ilmu kepustakaan di situs disebut BUBL
berlangganan jurnal tertentu, mereka masih
information Service. Situs ini menyusun
dapat memperolehnya dari Internet. Salah
daftar isi sumber internet lain seperti jurnal
satu cara untuk mendapatkan artkel jurnal
ilmu pengetahuan elektronik, bibliografi dari
tersebut kita dapat mencarinya melalui mesin
artikel mengenai topik perpustakaan, berita
pencari seperti Google, Altavista dan lain-lain.
mengeani pendidikan ilmu perpustakaan,
Artikel jurnal dapat langsung didownload ke
pertemuan dan konferensi yang akan datang,
keomputer kita. Kita bisa memperoleh artikel
lowongan pekerjaan dan lainnya.
jurnal digital baik yang gratis maupun melalui
pembayaran.
Penutup
Untuk layanan yang lebih konvensional kita Layanan kepada pengguna merupakan
dapat menyimpan daftar arikel (indeks) di web indikator mutu dari perpustakaan kita. Ibarat
yang kita miliki (web dapat kita miliki secara restoran yang menyajikan masakan sedap
gratis). Pemakai yang tertarik dapat meminta kepada para pelanggannya sehingga pelanggan
fotokopi dari artikel tersebut dan dikirim tersebut merasa puas, maka perpustakaan
harus bisa memberikan informasi yang dapat
38
memuaskan penggunanya. Layanan yang baik, http://www.dlib.org/dlib/jul05/misch
cepat, akurat dengan informasi yang sesuai o/07mischo.html. Diakses tanggal 29
kebutuhan pemakai harus selalu diusahakan. Juli 2005.
Layanan yang seperti itu dapat diberikan
Rowley, Jennifer (1998). The Electronic Library:
dengan bantuan teknologi informasi dan
Fourth edition of Computers for Libraries.
komunikasi. Tantangan perpustakaan dimasa
London: Library Association
depan adalah bagaimana pustakawan dapat
Publishing.
menguasai teknologi informasi dan
komunikasi yang memang dibutuhkan untuk Saleh, Abdul R. (2003). Modul Sarana
meningkatkan layanan perpusakaan. Penelusuran Informasi. Bogor: Jurusan
Ilmu Komputer – FMIPA IPB.
Daftar Bacaan
______________ (2001). Pengantar
Campbell, Jane. Internet dalam Perpustakaan : pengoperasioan internet. Bahan pelatihan
bagaimana perpustakaan dapat tetap berada Apresiasi Internet bagi Staf Pengajar
di depan (in the forefront) dalam zaman Universitas Siliwangi, Tasikmalaya
informasi. Makalah disampaikan pada tanggal 23 Juni 2001.
tanggal 9 Oktober 1997 di Institut _______________(2004). Petunjuk praktis
Pertanian Bogor. membuat dan menampilkan dokumen digital
Rahardjo, A. I. Teknologi Informasi: Ancaman di internet. Bogor: Penerbit IPB.
Ataukah Peluang Bagi Profesi Pustakawan _______________(2003). Warintek as a
Indonesia. Makalah pada kongres IPI ke strategy to improve the performance of
VII, Jakarta 1995. Indonesian SME's through dissemina-tion of
Mischo, William H. (2005). Digital Libraries: appropriate technology information: the role of
Challenges and Influential Work. D-Lib Academic Libraries. Paper submitted to
Magazine, vol. 11 7/8. International Paper Contest, ASIST III.
39