PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar termasuk tujuan yang
disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, serta satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan,
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
a. Kondisi Nyata
Luas Bangunan : ……
b. Kondisi Ideal
Untuk menuju SMP Anda yang ideal, maka perlu diperhatikan :
1) Luas lahan yang terbatas, seharusnya ada lahan untuk pembangunan ruang
penunjang belajar lainnya;
2) Belum tersedianya ruang media, ruang BK, ruang keterampilan, ruang UKS
dan PMR, Lab Komputer, ruang perpustakaan serta ruang serba guna;
3) Tupoksi belum maksimal, karena masih ada guru yang merangkap mengajar
di sekolah lain;
4) Tenaga Aparatur Sipil Negara yang terbatas, yaitu hanya ada satu kepala
sekolah dan tiga orang guru, seharusnya minimal 7 orang ASN;
5) Peralatan komputer masih kurang untuk kepentingan pembelajaran dan Ujian
Nasional Berbasis Komputer.
Karakteristik SMP Anda yaitu merupakan sekolah satu atap yang pendiriannya
didukung oleh masyarakat sekitar, supaya mereka dapat menyekolahkan putra-
putrinya tidak jauh dari tempat tinggal. Lokasi sekolah berada di belakang
kantor Desa ……yang ditunjang oleh dua sekolah dasar negeri dan satu
madrasah ibtidaiyah serta adanya madrasah diniyah, sehingga menunjang dalam
mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter yang agamis.
2. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar hukum dalam pengembangan Kurikulum SMP Anda adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Struktur kurikulum untuk Kelas VII dan VIII berpedoman pada Permendikbud RI Nomor
35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013, adapun komponen kurikulumnya sebagai
berikut:
Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Alokasi Waktu
Semester Semester
Muatan Kurikulum
I II
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Matematika 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3
3. Prakarya 2 2
Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 1 1
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 1
Jumlah Jam Pelajaran 40 40
Sedangkan muatan kurikulum untuk Kelas IX berpedoman pada kurikulum tahun 2006,
adapun komponen kurikulumnya sebagai berikut:
Kelompok
No. Cakupan
Mata Pelajaran
1 Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan Akhlak mulia dimaksudkan untuk
Akhlak Mulia membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
patriotisme bela negara, pengarahan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan
nepotisme.
3 Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dimaksudkan
Pengetahuan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
dan Teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah kritis dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
Muatan kurikulum SMP Anda untuk kelas IX meliputi sejumlah mata pelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri, tertuang dalam daftar berikut ini.
Muatan lokal yang dikembangkan di SMP Anda mengacu kepada Pergub Prov. Jawa Barat
Nomor 25 Tahun 2007, tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokak
Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran, dan Pergub
Prov. Jawa Barat Nomor 69 Tahun2013, yaitu Bahasa dan Sastra Sunda dengan alokasi
waktu 2 jam pembelajaran. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Kelas IX
Semester 1
STANDAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi 1.1. Menjelaskan tanda-tanda bencana alam (gempa,
tanda-tanda bencana longsor, tsunami, gunung meletus, banjir dll).
alam.
1.2. Mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rentan
bencana alam.
Program Penumbuhan budi Pekerti dan Literasi juga dilaksanakan di SMP Anda.
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti, bahwa kegiatan penumbuhan budi pekerti adalah kegiatan pembiasaan sikap
dan perilaku positif di sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
dilakukan dengan kemandirian peserta didik membiasakan keteraturan dan
pengulangan, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler, sampai lulus. Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengaturan beban Belajar untuk Kelas VII dan VIII berpedoman pada Permendikbud RI
Nomor 35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013 sebanyak 38 jam pembelajaran, yaitu :
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi pekerti 3 jam pembelajaran
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 jam pembelajaran
3. Bahasa Indonesia 6 jam pembelajaran
4. Matematika 5 jam pembelajaran
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 jam pembelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 jam pembelajaran
7. Bahasa Inggris 4 jam pembelajaran
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 jam pembelajaran
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 jam pembelajaran
3. Prakarya 2 jam pembelajaran
SMP Anda memanfaatkan kebijakan tambahan 2 (dua) jam pembelajaran per minggu diisi
dengan muatan lokal berdasarkan peraturan gubernur provinsi Jawa Barat, yaitu :
Sedangkan pengaturan beban belajar untuk Kelas IX yang berpedoman pada kurikulum
tahun 2006 sebanyak 30 jam pembelajaran, yaitu :
1. Pendidikan Agama 2 jam pembelajaran
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 jam pembelajaran
3. Bahasa Indonesia 4 jam pembelajaran
4. Matematika 4 jam pembelajaran
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 jam pembelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 jam pembelajaran
7. Bahasa Inggris 4 jam pembelajaran
8. Seni Budaya 2 jam pembelajaran
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 jam pembelajaran
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 jam pembelajaran
SMP Anda memanfaatkan kebijakan tambahan 4 (empat) jam pembelajaran per minggu
diisi dengan muatan lokal berdasarkan peraturan gubernur provinsi Jawa Barat, yaitu :
1. Bahasa Sunda 2 jam pembelajaran
2. Pendidikan Ligkungan Hidup 2 jam pembelajaran
Sedangkan yang 2 (dua) jam pembelajaran lagi diisi dengan kegiatan pengembangan diri.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII adalah 40 jam pembelajaran sedangkan
kelas VIII, dan IX adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.
Waktu kegiatan tatap muka sejumlah 50 % dimanfaatkan untuk penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) atau kokurikuler berdasarkan karakteristik
mata pelajaran masing-masing.
Ketuntasan belajar di SMP Anda adalah dengan menetapkan setiap indikator yang
dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar
antara 0 -100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 71%. Di SMP
Anda, dalam menentukan kriteria ketutasan minimal (KKM) mempertimbangkan kesulitan
materi, daya dukung yaitu kemampuan guru dan sarana, serta tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik. SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis secara bertahap dan berkelanjutan
selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis
yang berbeda. Oleh karena itu, berdasarkan analisis tiap indikator dan kompetensi dasar,
maka ditetapkan kriteria Ketuntasan Belajar Minimal untuk kelas VII sebagai berikut:
KBM
Komponen
Kelas VII Kelas VIII
Kelompok A
1. Agama dan Budi Pekerti 71 71
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 71 71
3. Bahasa Indonesia 71 71
4. Matematika 71 71
5. Ilmu Pengetahuan Alam 71 71
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 71 71
7. Bahasa Inggris 71 71
Kelompok B
8. Seni Budaya 71 71
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 71 71
10. Prakarya 71 71
Muatan Lokal
11. Bahasa dan Sastra Sunda 71 71
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 71 71
Sedangkan Kriteia Ketuntasan Minimal untuk kelas IX ditetapkan seperti pada tabel
berikut:
b. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik.
c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Contoh:
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti
memperoleh:
Nilai Sikap = 85
Kualifikasi = B (Baik)
Contoh:
Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
PH = 80, PTS = 75, PAS = 85
Nilai rerata PH, PTS, dan PAS = (80 + 75 + 85) : 3 = 240 : 3 = 80
Nilai = 80
predikat B
Kegiatan pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik untuk kurikulum 2006 bagi
kelas IX meliputi Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester
dan Ulangan Kenaikan Kelas sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar
Penilaian Pendidikan.
NR = Nilai Rapor
rNUH = rata-rata Nilai Ulangan Harian
rNT = rata-rata Nilai Tugas
NUTS = Ulangan Tengah Semester
NUAS = Ulangan Akhir Semester
NUKK = Ulangan Kenaikan Kelas
b. Kegiatan Pengayaan
Siswa yang telah mencapai KKM dalam ulangan harian berhak mendapatkan
pengayaan, misalnya melalui kegiatan penugasan membaca buku, membuat rangkuman
atau membuat karangan, namun tidak mempengaruhi atau menambah nilai Ulangan
Harian, karena bagi siswa yang mendapatkan remedial walaupun nilai Ulangan
remidialnya mendapatkan nilai tinggi yang dimasukan kedalam nilai Ulangan Harian
hanya sebatas nilai KKM.
2. Kriteria Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SMP Anda mengacu pada Permendikbud No. 03 tahun 2017, yaitu
peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) Memperoleh nilai minimal (memenuhi KKM) pada penilaian akhir .
3) Luas ujian sekolah ( tulis dan peraktek rata-rata 6,00 ) dan memperoleh ujian nasional.
4) Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 75%.
5) Nilai akhlak dan kepribadian minimal baik.
6) Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru
Kegiatan Ujian Sekolah, Ujian Sekolah Berstandar Nasional, Ujian Nasional Berbasis
Komputer dilaksanakan pada akhir tahun pembelajaran. Peserta didik kelas IX wajib
mengikuti seluruh rangkaian ujian yang dilaksanakan. Adapun petunjuk pelaksanaanya
berpedoman pada POS US, USBN dan POS UN yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Target Kelulusan
SMP Anda pada Tahun Pelajaran 2020/2021 menetapkan target kelulusan sebesar 100 %.
Program sekolah pasca Ujian Nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum
lulus pada ujian akhir, yaitu :
1. Melakukan kegiatan pemantapan belajar agar siap untuk menghadapi ujian.
2. Mendaftarkan peserta didik yang belum lulus untuk mengikuti Ujian Nasional pada
tahun berikutnya.
F. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Rincian hari belajar efektif pada tahun ajaran 2020/2021 adalah sebagai berikut:
Hari Belajar Efektif semester I = hari
Hari Belajar efektif semester II = hari
Jumlah Hari Belajar efektif = hari
A. Kesimpulan
Dengan disusunnya Kurikulum SMP Anda ini diharapkan kegiatan pembelajaran dapat
berjalan tertib, terarah sehingga mampu mencapai tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan.
B. Saran
Seyogyanya Kurikulum SMP Anda ini dapat memberikan manfaat bagi para pemangku
pendidikan. Sebagai manusia biasa kami memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami
bersikap terbuka untuk menerima kritik, saran dan pendapat dari pihak lain yang
membangun untuk penyempurnaan kurikulum ini.