Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN, METODE, DAN TEHNIK

PEMBELAJARAN BAHASA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia di SD PDGK4204
TUTOR : Otong Abdilah, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:
1. TATI KUSUMAWATI
NIM: 835636394
2. NENG LENI MARLINA
NIM: 835628129

POKJAR/KELAS : BANTARUJEG / A
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT)
BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
MODUL 3

Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa

Kegiatan Belajar 1

Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa

A. HAKIKAT PENDEKATAN, METODE DAN TEHNIK


1. PENDEKATAN
Pendekatan adalah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang
biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berhubngan
dengan sesuatu. Didalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan
pandangan, filsafat atau kepercayaan tentang hakikat bahasa dan pengajaran
bahasa yang diyakini oleh guru bahasa.
Pada dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu
menjadi 2 aliran, yaitu:
a. Aliran empiris
Aliran empiris mempunyai beberapa nama yaitu:
a) Behavioris
b) Mekanis
c) Bloomfield
Prinsip-prinsip pokok yang dipakai aliran empiris, adalah:
a) Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan
b) Bahasa adalah serangkaian kebiasaan
c) Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang bahasanya
d) Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan oleh para pemakainya,
bukan apa yang oleh seorang seharusnya dikatakan demikian
e) Tidak ada satu bahasa pun yang persis sama dengan bahasa yang
lain
b. Aliran rasionalis
Aliran rasionalis terkenal dengan nama aliran mentalis atau aliran noam
Chosky. Prinsip-prinsip aliran ini, adalah:
a) Suatu bahasa yang hidup ditandai oleh kreativitas yang dituntut oleh
aturan-aturan
b) Aturan-aturan tata bahasa nyata bertalian dengan tingkah laku
kejiwaan
c) Manusialah satu-satunya makhluk yang dapat belajar bahasa
d) Bahasa yang hidup adalah bahasa yang dapat dipakai dalam berpikir.

2. METODE
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’.  Sebenarnya pengertian
yang tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar, sendangan metode pada
hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan, yang meliputi hal-hal berikuit.

a.       Pemilihan Bahan
b.      Urutan Bahan
c.       Penyajian Bahan
d.      Pengulangan Bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah
atau random. Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan adalah sesuai dengan apa
yang diperlukan, seperti halnya kalau kita mempelajari bahasa sendiri. Pemilihan
bahan secara random, yaitu pemilihan bahasa yang dirasa penting (oleh guru) dan
sesuai pula dengan situasi yang dihadapi.

Baik secara alamiah atau ranbom, pemilihan bahan itu didasarkan kriteria berikut
ini.

a.       Bagian-bagian yang paling sering digunakan


b.      Paling berguna
c.       Paling muda mengerjakannya
d.      Gabungan ketiganya.
Kelancaran berbahasa merupakan suatu malasah pengulangan. Ada dua cara untuk
mengulangi bahasa, dengan cara dihafalkan dikepala, atau dengan cara substitusi
(penggantian). Suatu contoh substitusi adalah urutan kegiatan, yaitu berupa
lakukan dan kataan.
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam Parera, 1987:19) terdapat
lima belas macam metode, seperti berikut ini.

a.      Direct Method
b.      Natural Method
c.       Psychological Method
d.      Phonetic Method
e.       Reading Method
f.        Granmnar Language Method
g.      Translation Method
h.      Grammar Translation Method
i.        Eclectic Method
j.        The Unit Method
k.       Language Control Method
l.        Mim-Mem Method
m.     Practice-theory Method
n.      The Dual Language
o.      Cognate Method

a.      Direct Method

Direct method atau metode langsung ialah metode pengajaran bahasa yang
didalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran yaitu bahasa
yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak boleh menggunakan bahasa ibu atau
bahasa pertamanya sebelum pembelajaran berlangsung.

Penggunaan Metode Langsung dalam pengajar bahasa menuntut agar semua aspek
bahasa yang diberikan disajikan dalam bahasa Indonesia pula, tetapi apabila
mengajar bahasa inggris maka pelajaran disajikan dalam bahasa inggris. Hal ini,
yaitu pembelajaran bahasa Indonesia di SD, dengan menggunakan Metode
Langsung tidak begitu menyulitkan guru karena di jenjang pendidikan TK pada
umumnya siswa sudah biasa  menggunakan bahasa Indonesia. Tujuan  Metode
Langsung di SD ialah penggunaan bahasa secara sasaran dalam hal ini bahasa
Indonesia, yang merupakan bahasa ke dua secara lisan agar siswa mampu
berkomunikasi dalam bahasa ke dua tersebut.

Adapun fungsi Metode langsung ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu bagi siswa
dan bagi guru. Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa untuk mampu berbahasa
(lisan) dengan tepat, memberikan situasi yang menyenangkan, dan mendorong
siswa untuk belajar bahasa, sendangan bagi guru metode ini memudahkan guru
untuk mengajar berbahasa tanpa menggunakan bahasa pengantar bahasa lain
selain bahasa sasaran.

b.      Natural Method

Natural Method yang disebut Metode Murni atau Metode Alamiah adalah metode
yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda,
gambar-gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
Metode Murni atau Metode Alamiah ini mempunyai ciri-ciri, seperti berikut ini.

1)      Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang


sudah diketahui siswa sebelumnya.

2)       Makna sesuatu kata yang di ajarkan dengan cara inferensi/menarik


kesimpulan dari beberapa contoh yang diberikan.

3)      Kamus digunakan untuk mengingatkan kata-kata yang dilupakan atau


mencari makna kata-kata baru.

4)      Tata bahasa dipergunakan untuk membetulkan kesalahan.

5)      Penyajian pelajaran mengikuti urutan: Mendengarkan (menyimak),


Berbicara, Membaca, dan menulis, kemudian diajarkan tata bahasa.

c.       Reading Method

Reading Method atau Metode Membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun
1929-an baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah
antara lain, untuk memberikan pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami
teks ilmiah yang mereka perlukan dalam study mereka.

Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajran bahasa Indonesia di SD


dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan
siswa. Metode ini cocok diterapkan di SD kelas Tinggi.

d.      Eclectic Method

Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satupun
metodepengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada, di
sam[ing ada keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada
kerugian/kelemahan/kejelasannya. Itulah sebabnya maka guru bebas memilih
metode yang mana paling cocok dengan situasi kelas yang akan diajarkan. Guru
dapat mengurangi/menutup kekurangan satu metode dengan jalan memasukan
metode yang lain.

Eclectic artinya ‘memilih secara bebas’. Dalam hubungannya dengan metode


pengajaran bahasa, bebas di sini adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencapur antar metode yang satu dengan lainya yang dianggap
cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Itulah sebabnya Eclectic Method diterjemahkan secara bebas dalam
bahasa Indonesia Metode Campuran.

3.     TEKNIK

Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoretis karena masih
ada alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Alat itu adalah teknik yang mengandung makna cara-cara dan alat-
alat yang digunakan guru dalam kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya
guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada saat itu.
Jadi,  teknik ini bersifat implementasional.

Karena kata teknik mengandung makna ‘cara-cara,  dan metode juga


mengandung makna ‘penyajian bahan’ maka kedua istilah ini adakalanya dipakai
dalam arti yang sama. Hal ini dapat kita pada komponen satuan pelajaran yang
berbunyi Metode Teknik.

Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat juga kita jumpai
pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini (Saliwangi, 1989:56-63).

a.      Teknik ceramah

Sampai sekarang teknik ini masih banyak digunakan  guru dalam proses belajar-
mengajar. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa mengajar itu adalah
menerapakan dengan berbicara/berceramah. Itulah sebabnya mengapa salah satu
fungsi guru di dalam kelas adalah sebagai informatory, yaotu pemberi informasi
pada siswa-siswanya.
Teknik ceramaj ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan mendengarjan
(menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari ceramah yang
didengarnya, kemudian mencerikatan kembali dengan bahasa sendiri. Dapat juga
Teknik Ceramah ini dirangkaikan dengan teknik yang lain, misalnya Teknik
Tanya-Jawab, jika memang telah direncanakan setelah ceramah selesai siswa
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan ceramah yang baru didengarnya.

b.      Teknik Tanya-jawab

Pada umumnya Teknik Tanya-jawab ini mengikuti Teknik Ceramah yang telah
kita lakukan. Tujuanmnya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap
ceramah yang bari diberikan atau bisa juga pertanyaan yang diajukan guru untuk
mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah mereka baca. Jika
Teknik Tanya-jawab ini tika laksanakan pada waktu membuka pelajaran, secara
tidak langsung kita sudah melaksanakan pretes, yaitu untuk menjajaki sampai
dimana penguasaan siswa terhadap bahan yang akan kita diberikan.

c.       Teknik Diskusi Kelompok

Tujuan digunakan tekni ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat
dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya memang kurang benar. Juga
melalui diskusi kelompok ini siswa dapat menguji kebenaran pendapatnya sesuatu
hal.

d.      Teknik Pemberian Tugas

Teknin Pemberian Tugas ini disebut juga Resitas yang dapat diberikan kapada
siswa secara individu atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih
mendalami materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya pemberian tugas ini
diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi.

e.       Teknik Ramu Pendapat (brainstorming)

Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-jawab dan Teknik Diskusi.
Teknik ini bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya. Siswa kita ajak
mendiskusi karya sastra, coba anda sebutkan! Baik, bisa puisi, cerpen, atau novel.
Jika yang dibahas adalah cerpen maka yang mereka diskusikan, misalnya tentang
temannya, plotnya, perwatakannya, para tokohnya, danb sebagainya. Secara
bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan.

f.        Simulasi

Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik Simulasi ini tepat sekali untuk melatih
keterampilan berbicara. Dalam pelaksanaannya guru terlebih dahulu menetapkan
peran-peran yang akan dilakukan oleh guru siswa dalam permainan simulasi,
misalnya ada yang berperan (berpura-pura) sebagai kepala desa, sebagai ketua
RW, sebagai ketua RT, sebagai warga RT yang sedang bersengketa soal air, dan
sebagainya.

Guru memberikan pengarahan tentang apa yang akan diperankan oleh masing-
masing siswa yang telah ditunjuk. Oleh karena itu siswa harus memerankan
seseorang tokoh tertentu dalanm permainan tersebut maka Teknik Bermain Peran.

B. JENIS-JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA


Jenis-jenis pendekatan bahasa, adalah:
1. Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif yaitu dimana siswa harus diberi kesempatan
sebanyak banyaknya untuk melakukan komunikasi baik secara lisan maupun
tulis. Dalam berkomunikasi ada 4 keterampilan yaitu mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis.
2. Pendekatan CBSA
Prinsip-prinsip pembelajaran CBSA, yaitu:
a) Motivasi
b) Latar atu konteks
c) Keterarahan kepada titik pusat
d) Hubungan social
e) Belajar sambil bekerja
f) Perbedaan perorangan
g) Menemukan
h) Pemecahan masalah
3. Pendekatan keterampilan proses
Langkah-langkah keterampilan proses, yaitu:
a) Mengamati
b) Mengklasifikasi
c) Menafsirkan
d) Meramalkan
e) Menerapkan
f) Merencanakan penelitian
g) Mengkomunikasikan
4. Pendekatan tematik
5. Pendekatan integrative
KEGIATAN BELAJAR 2

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERPADU DI SD

A.Pembelajaran Terpadu Lintas Materi


Pembelajaran terpadu lintas materi maksudnya materi pembelajaran dari suatu
mata pelajaran dipadukan menjadi satu. Pembelajaran bahasa Indonesia dimulai
dengan pemilihan tema yang merupakan wadah untuk belajar bahasa. Setelah itu
merencanakan langkah-langkah pembelajarannya. Ada 4 keterampilan
berbahasa  yang harus dipelajari yaitu membaca, berbicara, menulis, dan
mendengarkan yang dalam pembelajarannya dapat dilaksanakan secara terpadu.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran berbahasa ditentukan mana yang menjadi
fokus pembelajaran, setelah itu baru ditentukan alokasi waktunya. Apabila yang
menjadi fokus pembelajaran keterampilan membaca maka waktu yang
dialokasikan untuk membaca harus lebih banyak daripada yang lain. Namun
dalam pembelajaran harus ada keterpaduan antara membaca dengan menulis,
maupun membaca dengan mendengarkan, ataupun keterampilan yang lain.
Perhatikan bagan berikut:
B. Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum
Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum maksudnya yaitu pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran, misalnya bahasa Indonesia dipadukan
dengan sains, atau bahasa Indonesia dipadukan dengan agama, dan sebagainya.
Sebagai ilustrasi adanya perpaduan lintas kurikulum di SD yaitu dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia yang dipadukan dengan Sains. Misalnya mata
pelajaran Sains ada percobaan yang cara kerjanya dijelaskan oleh guru
(keterampilan mendengar), lalu setelah melakukan percobaan membuat laporan
(keterampilan menulis), setelah itu menjelaskan contoh penerapan konsep dalam
kehidupan sehari-hari (keterampilan berbicara).

Anda mungkin juga menyukai