RANGKUMAN Pendidikan Bahasa Indonesia Di
RANGKUMAN Pendidikan Bahasa Indonesia Di
PEMBELAJARAN BAHASA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia di SD PDGK4204
TUTOR : Otong Abdilah, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
1. TATI KUSUMAWATI
NIM: 835636394
2. NENG LENI MARLINA
NIM: 835628129
POKJAR/KELAS : BANTARUJEG / A
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT)
BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
2. METODE
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’. Sebenarnya pengertian
yang tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar, sendangan metode pada
hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan, yang meliputi hal-hal berikuit.
a. Pemilihan Bahan
b. Urutan Bahan
c. Penyajian Bahan
d. Pengulangan Bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah
atau random. Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan adalah sesuai dengan apa
yang diperlukan, seperti halnya kalau kita mempelajari bahasa sendiri. Pemilihan
bahan secara random, yaitu pemilihan bahasa yang dirasa penting (oleh guru) dan
sesuai pula dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau ranbom, pemilihan bahan itu didasarkan kriteria berikut
ini.
a. Direct Method
b. Natural Method
c. Psychological Method
d. Phonetic Method
e. Reading Method
f. Granmnar Language Method
g. Translation Method
h. Grammar Translation Method
i. Eclectic Method
j. The Unit Method
k. Language Control Method
l. Mim-Mem Method
m. Practice-theory Method
n. The Dual Language
o. Cognate Method
a. Direct Method
Direct method atau metode langsung ialah metode pengajaran bahasa yang
didalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan bahasa sasaran yaitu bahasa
yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak boleh menggunakan bahasa ibu atau
bahasa pertamanya sebelum pembelajaran berlangsung.
Penggunaan Metode Langsung dalam pengajar bahasa menuntut agar semua aspek
bahasa yang diberikan disajikan dalam bahasa Indonesia pula, tetapi apabila
mengajar bahasa inggris maka pelajaran disajikan dalam bahasa inggris. Hal ini,
yaitu pembelajaran bahasa Indonesia di SD, dengan menggunakan Metode
Langsung tidak begitu menyulitkan guru karena di jenjang pendidikan TK pada
umumnya siswa sudah biasa menggunakan bahasa Indonesia. Tujuan Metode
Langsung di SD ialah penggunaan bahasa secara sasaran dalam hal ini bahasa
Indonesia, yang merupakan bahasa ke dua secara lisan agar siswa mampu
berkomunikasi dalam bahasa ke dua tersebut.
Adapun fungsi Metode langsung ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu bagi siswa
dan bagi guru. Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa untuk mampu berbahasa
(lisan) dengan tepat, memberikan situasi yang menyenangkan, dan mendorong
siswa untuk belajar bahasa, sendangan bagi guru metode ini memudahkan guru
untuk mengajar berbahasa tanpa menggunakan bahasa pengantar bahasa lain
selain bahasa sasaran.
b. Natural Method
Natural Method yang disebut Metode Murni atau Metode Alamiah adalah metode
yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda,
gambar-gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
Metode Murni atau Metode Alamiah ini mempunyai ciri-ciri, seperti berikut ini.
c. Reading Method
Reading Method atau Metode Membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun
1929-an baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah
antara lain, untuk memberikan pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami
teks ilmiah yang mereka perlukan dalam study mereka.
d. Eclectic Method
Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satupun
metodepengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada, di
sam[ing ada keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada
kerugian/kelemahan/kejelasannya. Itulah sebabnya maka guru bebas memilih
metode yang mana paling cocok dengan situasi kelas yang akan diajarkan. Guru
dapat mengurangi/menutup kekurangan satu metode dengan jalan memasukan
metode yang lain.
3. TEKNIK
Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoretis karena masih
ada alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Alat itu adalah teknik yang mengandung makna cara-cara dan alat-
alat yang digunakan guru dalam kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya
guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada saat itu.
Jadi, teknik ini bersifat implementasional.
Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat juga kita jumpai
pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini (Saliwangi, 1989:56-63).
a. Teknik ceramah
Sampai sekarang teknik ini masih banyak digunakan guru dalam proses belajar-
mengajar. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa mengajar itu adalah
menerapakan dengan berbicara/berceramah. Itulah sebabnya mengapa salah satu
fungsi guru di dalam kelas adalah sebagai informatory, yaotu pemberi informasi
pada siswa-siswanya.
Teknik ceramaj ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan mendengarjan
(menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari ceramah yang
didengarnya, kemudian mencerikatan kembali dengan bahasa sendiri. Dapat juga
Teknik Ceramah ini dirangkaikan dengan teknik yang lain, misalnya Teknik
Tanya-Jawab, jika memang telah direncanakan setelah ceramah selesai siswa
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan ceramah yang baru didengarnya.
b. Teknik Tanya-jawab
Pada umumnya Teknik Tanya-jawab ini mengikuti Teknik Ceramah yang telah
kita lakukan. Tujuanmnya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap
ceramah yang bari diberikan atau bisa juga pertanyaan yang diajukan guru untuk
mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah mereka baca. Jika
Teknik Tanya-jawab ini tika laksanakan pada waktu membuka pelajaran, secara
tidak langsung kita sudah melaksanakan pretes, yaitu untuk menjajaki sampai
dimana penguasaan siswa terhadap bahan yang akan kita diberikan.
Tujuan digunakan tekni ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat
dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya memang kurang benar. Juga
melalui diskusi kelompok ini siswa dapat menguji kebenaran pendapatnya sesuatu
hal.
Teknin Pemberian Tugas ini disebut juga Resitas yang dapat diberikan kapada
siswa secara individu atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih
mendalami materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya pemberian tugas ini
diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi.
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-jawab dan Teknik Diskusi.
Teknik ini bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya. Siswa kita ajak
mendiskusi karya sastra, coba anda sebutkan! Baik, bisa puisi, cerpen, atau novel.
Jika yang dibahas adalah cerpen maka yang mereka diskusikan, misalnya tentang
temannya, plotnya, perwatakannya, para tokohnya, danb sebagainya. Secara
bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan.
f. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik Simulasi ini tepat sekali untuk melatih
keterampilan berbicara. Dalam pelaksanaannya guru terlebih dahulu menetapkan
peran-peran yang akan dilakukan oleh guru siswa dalam permainan simulasi,
misalnya ada yang berperan (berpura-pura) sebagai kepala desa, sebagai ketua
RW, sebagai ketua RT, sebagai warga RT yang sedang bersengketa soal air, dan
sebagainya.
Guru memberikan pengarahan tentang apa yang akan diperankan oleh masing-
masing siswa yang telah ditunjuk. Oleh karena itu siswa harus memerankan
seseorang tokoh tertentu dalanm permainan tersebut maka Teknik Bermain Peran.