Anda di halaman 1dari 3

TUGAS I

Berhadapan dengan globalisasi, pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa hal itu bisa
terjadi? Faktor apa yang menyebabkan terjadinya globalisasi? Pertanyaan itu sulit dijawab,
karena terkait dengan banyak hal dan saling tali temali atau berkaitan.

Arjun Appadurai dalam tulisannya yang diberi judul Disjuncture and Difference in the Global
Culture Economy menjelaskan, paling tidak ada lima unsur besar yang menjadi latar
belakang globalisasi, yaitu mobilitas penduduk, revolusi transportasi, revolusi teknologi
komunikasi, media massa, modal dan penyebaran ideologi. Berikan masing-masing satu
contoh dari adanya unsur tersebut!
JAWABAN TUGAS I

Menurut Appadurai (1990) kehadiran globalisasi terhadap budaya mendorong


lahirnya lima dimensi untuk menjelaskan bagaimana perbedaan terhadap ekonomi, politik
dan budaya dalam praktik ekonomi global yang terdiri atas ethnoscapes, technoscapes,
finanscapes, mediascapes, dan ideoscapes. Dimensi-dimensi tersebut disebut juga sebagai
scapes yang digambarkan memiliki sifat yang mudah berubah atau fleksibel, contohnya
budaya. Masing-masing spaces ini tentunya memiliki realitasnya masing-masing yang terdiri
atas ide-ide yang dapat berubah konteksnya menyesuaikan terhadap subjek yang
mengalaminya. Dengan sifat yang fleksibel menyesuaikan tersebut menandakan bahwa
pergerakan budaya telah bersaingan dengan interprestasi dari imagined world masing-masing
individu (Appadurai, 1990). Namun antara dimensi ethnoscape, technoscape dan finanscape
saling berkaitan satu sama lain yang kemudian menghasilkan dimensi terakhir yaitu
mediascape dan ideoscape.

Dimensi pertama yaitu ethnoscapes yang berkaitan pada migrasi masyarakat terhadap
lintas batas maupun lintas budaya, dan memaparkan gambaran terhadap dunia dan komunitas
di dalamnya merupakan bentuk yang bersifat fluid, dinamis dan bukanlah sesuatu yang statis.
Ethnoscapes menjelaskan bahwa adanya pergeseran kehidupan dunia contohnya seperti turis,
imigran, pengungsi, pekerja individu maupun kelompok yang dapat mempengaruhi dalam
perpolitikan negara. Keadaan stabilitas dapat dicapai dengan menganalisis adanya
perpindahan individu maupun kelompok yang melakukan perpindahan tersebut dengan
paksaan atau murni oleh adanya keinginan. Dimensi ini sangat penting untuk dikaji karena
adanya perpinadahan dari individu dan kelompok tersebut mampu mempengaruhi
bergesernya kebutuhan akan modal, produksi dan teknologi yang menjadi fokus utama
pemerintah (Appadurai, 1990).

Dimensi yang kedua adalah technoscapes yang mengangkat model baru dari interaksi
budaya dan adanya pertukaran melalui kekuatan teknologi. Perkembangan dari tekonologi
dan informasi dengan kecepatan tinggi lintas batas ini yang mana belum pernah terjadi pada
era sebelumnya. Semakin canggihnya teknologi juga berkaitan erat dengan ekonomi atau
dimensi selanjutnya finanscapes dalam proses pergerakan uang dalam tingkat global. Dalam
proses pergerakan uang tersebut menyebabkan rawan akan munculnya krisis global karena
semakin sukar untuk dikontrol. Dimensi technoscapes tidak hanya masalah kompleksitas
pergerakan uang saja, namun juga praktik politik dan juga kesiapan tenaga kerja yang
disebabkan oleh adanya dorongan praktik politik dan pasar. Contohnya yaitu negara India
yang mengekspor tenaga kerjanya ke Dubai dan Sharjah, selain itu mengirim perangkat
lunaknya ke Amerika Serikat (Appadurai, 1990).

Dimensi ketiga, yaitu finanscape yang fokus terhadap ekonomi politik, yang mana
terdapat pergeseran kapital yang begitu cepat dalam pasar global. Sehingga berkaitan dengan
dimensi sebelumnya, perlunya mengontrol adanya pergeseran antara manusia, teknologi
maupun transfer finansial yang memudahkan hubungan antara satu dengan lainnya. Dua
dimensi selanjutnya yaitu mediascapes dan ideoscapes yang berkaitan dengan terciptanya
penyaluran akan informasi dan gambar di level nasional maupun internasional. Dimensi
mediascapes dapat diartikan sebagai bentuk media dari televisi, radio, koran dan lain-lain
yang membentuk opini kemudian mengkonstruksikan imagined world dan interpretasi
individu terhadap fenomena dan realitas yang sedang terjadi. Dengan menggunakan media
seperti narasi maupun gambar dianggap memudahkan menyebarkan informasi dan
masyarakat untuk memahami suatu opini mengenai tempat dan budaya. Media yang
digunakan untuk membantu menyebarkan informasi tersebut tidak hanya dapat diproduksi
oleh aktor negara saja, namun aktor swastanya juga memiliki hak yang sama. Penyajian
melalui media tersebut biasanya dihidangkan melalui berbagai bentuk karakter, plot serta
naskah. Inti dari dimensi ini yaitu penggunaan media secara meluas dan kompleks, khususnya
dalam hal komunikasi, naratif dan ethnoscapes agar menyebar dalam kehidupan masyarakat
dan menjadi suatu komoditas (Appadurai, 1990).

Sedangkan dimensi ideoscapes terpaku dalam ideologi yang bersumber dari


pemerintah dan individu-individu yang melawannya dan bergantung terhadap konteks subjek
yang memercayakannya (Appadurai, 1990). Dimensi ini fokus terhadap serangkaian
gambaran yang diawasi oleh politik dan ideologi suatu negara yang bertujuan untuk
mengilustrasikan kekuatan negara tersebut. Isi dari dimensi ideoscapes ini adalah berupa isi,
tema dan gambar tentang adanya kebebasan, kedaulatan, kesejahteraan, representasi dan juga
demokrasi (Appadurai, 1990). Faktor penyebab dari munculnya modernitas karena adanya
deteritorialisasi. Keberadaan deteritorialisasi ini secara tidak langsung juga mendorong
terbentuknya pasar yang menciptakan berkembanganya beberapa produksi film dan agen-
agen pariwisata. Deteritorialisasi juga digunakan dalam urusan uang atau finansial karena
memiliki keterkaitan yaitu mencari pasar yang tepat untuk mengembangkan investasinya
(Appadurai, 1990). Pada dasarnya segala bidang yang menyangkut keuangan, komoditas dan
individu saling berkaitan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai