Anda di halaman 1dari 3

Tugas 5

Nama : Aulia Khaerunisa P.,

Nim : 0202519037

Jelaskan pengertian, jenis, unsur, dan fungsi konteks.

1. Pengertian konteks
- Kridalaksana (2011 : 134) menyatakan bahwa konteks adalah (1) aspek-
aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait mengait dengan ujaran tertentu,
(2) pengetahuan yang sama-sama memiliki pembicara dan pendengar
sehingga pendengar paham apa yang dimaksud pembicara.
- Konteks adalah segenap iformasi yang berada di sekitar pemakai bahasa,
bahkan termasuk juga pemakai bahasa yang ada di sekitarnya (Preston dalam
Supardo dalam Hartono 2012:164).
- Konteks adalah teks yang menyertai teks itu. Teks yang menyertai teks itu
menurutnya meliputi tidak hanya yang disajikan dan ditulis, melainkan
termasuk pula kejadian-kejadian yang nirkata (nonverba) lainnya-
keseluruhan lingkungan teks itu ( Halliday dalam Hasan dalam Hartono
2012:164)
- Dalam kajian wacana konteks tidak hanya dipahami sebagai tempat atau
waktu terjadinya tindak suatu teks. Konteks mencakup semua aspek yang
terlibat dengan terjadinya suatu teks (Setiawan, 2014)

2. Jenis konteks
- Safi’i dalam Hartono (2012:164) membedakan konteks pemakian bahasa
menjadi empat macam, yaitu 1) konteks fisik, yaitu pemaikan bahasa yang
meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam suatu komunikasi, objek
yang disajikan dalam peristiwa komunikasi, dan tindakan atau perilaku dari
paar peran dalam peristiwa komunikasi itu, 2) konteks epistemis, yaitu latar
belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh pembicara maupun
pendengar, 3) konteks linguistik, yaitu konteks yang terdiri atas kalimat-
kalimat atau tuturan-tuturan yang mendahului atau mengikuti satu kalimat
atau tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi; 4) konteks sosial ,yaitu
relasi soaial atau latar setting yang melengkapi hubungan antara (pembicara)
dengan pendengar.
- Supardo dalam Hartono (2012:164) mendasarkan pada fungsi dan cara kerja
konteks menjadi dua, yaitu konteks verba dan nonverba. Konteks verba
adalah konteks yang dinyataka dengan suatu bahasa, sedangkan konteks
nonverba adalah konteks yang dinyatakan oleh situasi sosial, mental, dan
kultur dalam masyarakat bahasa tertentu.
- Hartono (2012: 165) mengelompokan konteks menjadi konteks verba dan
noverba. Konteks verba disebut juga konteks linguistik atau kode atau ko-
teks. Konteks verba, yaitu konteks yang terdiri atas kalimat-kalimat atau
tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi. Sedangkan konteks noverba
adalah situasi yang menentukan pilihan ragam bahasa tertentu, yakni apakah
akan digantikan ragam resmi atau tidak resmi, ragam baku atau ragam
dialek.

3. Unsur konteks
- Hartono (2012: 171) menuliskan kontes wacana dibnetuk oleh beberpa
bagian unsur, seperti situasi, pendengar, pembicara, pendengar, waktu,
tempat adegan, topik, peristiwa, betuk amanat, kode, dan saluran.
- Dell Hymes (1972) dalam Teguh (2014) menurutnya, konteks mencakup
sembilan unsur yang terangkum dalam akronim SPEAKING. Konteks ini
dikaitkan dengan peristiwa tutur atau tindakan komunikasi. Berikut ini
adalah jabaran akronim tersebut:
 S : setting dan scene, yaitu latar dan suasana. Latar bersifat fisik yang
meliputi latar tempat dan latar waktu, sedangkan suasana lebih
mengacu pada keadaan psikologis yang menyertai peristiwa tutur.
 P : partisipant, yaitu peserta percakapan atau semua pihak yang
terlibat dalam peristiwa komunikasi. Partisipan ini tidak hanya
mencakup penutur dan mitra tutur, tetapi juga semua faktor yang
berkaitan dengan partisipan, misalnya jenis kelamin, usia,
pendidikan, latar sosial.
 E : end, atau hasil mengacu pada tanggapan yang diharapkan oleh
penutur.
 A : act sequence, mengacu pada pesan atau amanat yang ingin
dicapai dalam tindak komunikasi.
 K : key, mengacu pada konsep cara, nada, atau sikap dalam
melakukan percakapan, misalnya serius, santai, marah.
 I : instrumentalities atau sarana, mengacu pada sarana yang
digunakan untuk melakukan tindak komunikasi, misalnya sarana
lisan, tulis.
 N : norm, norma mengacu pada norma atau aturan yang melingkupi
tindak percakapan. Norma ini menuntun peserta percakapan untuk
memahami apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan ketika
sedang melakukan percakapan.
 G : genre mengacu pada jenis wacana yang akan digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada pihak lain.
4. Fungsi Konteks
- Konteks mempunyai fungsi yang sangat penting di pemakain bahasa karena
semua pemakai bahasa mempunyai konteks. Konteks dapat menentukan
makna dan maksud suatu ujaran (Hartono, 2012: 164)
- Konteks inilah yang menjadikan sebuah teks akan memperoleh maknanya
dan memperoleh fungsinya (Setiawan,2014)
- Jadi fungsi dari konteks adalah menjabarkan makna dalam wacana.

Sumber Refrensi

Hartono, Bambang. (2012). Dasar-dasar Kajian Wacana.Semarang : Pustaka Zaman

Kridaklaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa

Setiawan, Teguh (2014) Wacana Bahasa Indonesia. In: Hakikat Wacana Bahasa


Indonesia. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-34. ISBN 9789790116078

Anda mungkin juga menyukai