Anda di halaman 1dari 3

Setrategi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa

Keterampilan Menulis

Menggunakan Strategi “KeCaR”

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keempat keterampulan berbahasa


yang lain, yaitu : keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Keterampilan menulis
merupakan tahap akhir dari keterampilan berbasaha yang lain dan dianggap menjdi
keterampilan yang lebih komplek dari pada keterampilan berbahasa yang lain. Namun
keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Keterampilan menulis dianggap kompleks karena menulis merupakan proses


penuangan gagasan, ide, pikirian, isi hati dalam bentuk tulisan. Menulis tidak hanya sekadar
menulis dan menuangkan gagasan, namun perlu adanya suatu pemikiran, kreativitas, dan
penyajian yang tepat. Tulisan yang baik bukan hanya sekadar tata tulis dan tata bahasa saja
namun tulisan yang memiliki jiwa/ruh dalam tulisan tersebut. Menulis kreativ dan menulis
kritis, kedua keterampilan menulis tersebut butuh jiwa/ ruh dalam tulisan. Seperti yang
dituliskan Fatimah dan Dewi dalam jurnal Pena Literasi 2008, mereka menuliskan bahwa
keterampilan menulis melibatkan unsur lingguistik dan ekstralinguistik serta memberikan
kesempaan kepada peserta didik untuk menggunakan bahasa secara tepat dan memikirkan
gagasan yang akan dikemukakan. Asyrofi dalam Lutfiana (2017) juga menyatakan,
setidaknya ada dua aspek yang dalam kegiatan menulis ini, yaitu kemahiran dalam
membentuk huruf dan menguasai ejaan dan kemahiran melahirkan pikiran dan perasaan
dalam bentuk tulisan berbahasa arab. Lutfiana (2017) dalam jurnal Setrategi Pembelajaran
Menulis Kitab Bahasa Arab juga berpendapat bawa kegiatan menulis haruslah yang mungkin
melibatkan unsur linguistik dan ekstra linguistik, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk tidak saja berpikir bagaimana menggunakan bahasa secara tepat, melainkan juga
memikirkan gagasangagasan apa yang akan dikemukakan. Septiji (2017) juga berpendapat
bahwa keterampilan berbahasa memiliki dua unsur yaitu unsur logika dan linguistik, berbeda
dengan keterampilan berpikir hanya memiliki satu unsur yaitu logika. Unsur logika terdiri
atas isi, bahan, materi, dan organisasinya, sedangkan unsur linguistik terdiri atas diksi,
pembentukan kata, pembentukan kalimat, fonologi (bunyi bahasa) untuk berbicara, serta
ejaan untuk menulis.Dari keempat pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa keterampilan
menulis tidak hanya membutuhkan keterampilan berbahasa (linguistik) namun juga perlu
adanya keterampilan di luar bahasa(ekstralinguistik).

Pentingnya keterampilan linguistik dan ekstralinguistik dalam keterampilan menulis


sama. Sehingga dalam menyusun suatu setrategi pembelajaran menulis perlu penggabungan
usnur linguistik dan ekstralinguistik. Setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir logis,
namun tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mencurahkan isi pikiran dengan baik,
menggunakan bahasa yang baik. Apa yang dipikirkannya belum tuntu dapat dituangkan
dalam tulisan yang baik. Kereativitas dalam berpikir dan menentukan gagasan, serta
keterampilan menulis dapat ditingkatkan dengan cara berlatih dan mengembangkan potensi
yang dimiliki.
Setrategi pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Salah satu setrategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam menjapai tujuan
pembelajaran menulis adalah setrategi “ KeCaR” “Kenal Catat dan Rangkai”. Penjelasan
tentang setrategi Kenal, Catat, dan Rangkai adalah sebagai berikut:
1. Kenal
a. Tujuan
Peserta didik mengenali dan memahami apa yang akan mereka tulis.
b. Alat yang digunakan
-
c. Prosedure
Pendidik memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk mengenal
apa yang akan mereka tulis. Semisal peserta didik dimita untuk keluar kelas
dan mengamati apa yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Mereka diberi
kebebasan untuk mengamati dan mengenal apapun yang mereka anggap
menarik dan mereka suka.
2. Catat
a. Tujuan
Agar peserta didik tidak lupa dengan hasil mengenali objek. Terkadang ide
selalu muncul di saat tidak terduga, untuk itu pentingnya metode mencatat
agar ketika ide muncul dapat langsung dicatat dan dikembangkan kemudian.
b. Alat dan bahan
Alat tulis
c. Prosedure
Peserta didik mencatat apa pun yang mereka dapat pada saat kegiatan
mengenal objek. Peserta didik dapat mencatat hal-hal penting atau kata kunci
yang kemudian akan dikembangkan.
3. Rangkai
a. Tujuan
Melatih peserta didik untuk merangkai dan mengembangkan kata kunci
menjadi teks yag utuh.
b. Alat dan bahan
Kata kunci yang sudah didapat dan alat tulis
c. Prosedure
Peserta didik merangkai dan mengembangkan kata-kata kunci menjadi teks
yang utuh. Kemudian pendidik memberikan pengutan.

Setrategi “KeCaR” ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif terhadap
apa yang mereka lihat, dengar, dan alami. Setrategi ini dapat digunakan untuk pembelajaran
menulis kritis maupun kreatif. Untuk menulis kritis, sebagai contoh menulis teks eksposisi
untuk siswa kelas X. Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengenal permasalahan apa
yang sedang terjadi dilingkungan sekitar tanpa guru memberikan batasan, kemudian peserta
didik dapat menliskan atau mencatat gagasan-gagasan mereka tentang apa yang mereka lihat,
dengar, dan rasakan. Pada tahap akhir peserta didik mengembangkan gagasn-gagasan yang
telah diperolah menjadi teks eksposisi yang utuh. Sedangkan untuk keterampilan menulis
kreatif dapat diaplikasikan pada KD kelas X yaitu : mendemonstrasikan kemmapuan menulis
puisi, pada KD menulis puisi peserat didik dapat memulai dengan mengenali benda, masalah,
berita, perasaan yang peserta didik alami, kemudian peserat didik dapat menulis kata demi
kata tanpa memikirkan diksi, kemudian peserta didik merangkai dan menyusun kata demi
kata itu menjadi puisi yang indah dengan pilihan bahasa yang tepat.

Kesimpulan
Keterampilan menulis merupakan keterampilan terakhir yang dikuasi dari ketiga
keterampilan berbahasa yang lain. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
kompleks,keterampilan ini memadukan unsur ekstralinguistik dan linguistik.
Menggabungkan pemikiran, gagasan, ide, logika dengan kemampuan berbahasa. Seseorang
memiliki pikiran namun tidak semua orang dapat merangkai apa yang mereka pikirkan daalm
bentuk tulisan yang baik, untuk itu perlu setrategi yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menulis.
Salah satu setrategi yang dapat digunakan adalah setrategi “ KeCaR” setrategi ini
menggabungkan unsur ekstralinguistik : hasil pengamatan, hasil menyimak, hasil pemikiran,
pengalaman, perasaan yang diperoleh peserat didik dalam proses mengenal objek. Unsur
linguistik : kemampuan peserta didik dalam berbahasa, menyusun kata demi kata menjadi
kalimat menajdi paragraf, paragraf menjadi teks yang utuh. Keterampilan linguistik dapat
diperoleh dari hasil mencatat kata-kata kunci dan kemudian dikembangkan dan dirangkai
menjadi teks yang utuh. Setrategi ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berpikir kritis dan kreatif terhadap apa yang ada dilingkungan mereka dan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kemampuan bahasa secara tepat.

Sumber Pustaka
Fatimah dan Dewi. 2018. Strategi Belajar dan Pembelajaran dalam Meningkatkan
Keterampilan Bahasa. Pena Literasi Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volum 1
Nomor 2
Lutfiana Iskandar, Muhammad. 2017. Setrategi Pembelajaran Menulis (Kitabah) Bahasa
Arab. Raushan Fikr vol 6 No. 1 Januari 2017.
Septiaji, Aji. 2017. Keteampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/5a436e0f5e1373752f7a5f23/keterampilan-
berbahasa-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia diakses pada tanggal 30 April 2020 Pukul
19.00

Anda mungkin juga menyukai