PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini menuntut orang untuk berperan aktif menggunakan
kreatifitas dan kemampuan berinovasi guna menghasilkan suatu produk yang berkualitas,
bermanfaat dan lebih ekonomis. Banyak peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu
dan mempermudah dalam proses kerja.
Peralatan yang digunakan tersebut meliputi segala aspek, bisa dalam skala industri
maupun skala rumah tangga dengan desain yang komplek maupun desain sederhana. Dengan
adanya mesin yang diciptakan, kegiatan di rumah tangga bisa lebih efektif dan mudah seperti
halnya dalam proses pengolahan daging ataupun ikan untuk dijadikan sebagai bahan makanan
lain, salah satu proses pengolahan daging atau ikan adalah penggilingan yang bertujuan
menghancurkan dan menghaluskan daging/ikan sehingga bisa di buat makanan lain seperti
bakso.
Sebelum adanya mesin sederhana skala rumah tangga, proses penggilingan
daging/ikan sangat sulit, namun sekarang ini dengan kemajuan teknologi banyak sekali
dijumpai mesin penggiling daging dipasaran yang mempermudah proses penggilingan daging.
Kebutuhan terhadap kemudahan suatu mesin dalam membantu kegiatan sehari- hari serta rasa
aman dalam pemakaian, praktis dan efisiensi yang tinggi menimbulkan inovasi yang beragam
terhadap mesin- mesin tersebut. Mesin penggiling daging yang umum ditemui dipasaran
adalah mesin yang menggunakan daya penggerak motor listrik. ada juga yang menggunakan
manual dengan putaran tangan namun jumlahnya relatif masih sedikit.
1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam
industri pertanian.
2. Praktikan dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan
industri pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.2 Saran
Untuk praktikan yang melakukan praktikum lapangan ini, sebaiknya semua
anggotanya fokus dalam praktikum lapangan, agar semuanya mengetahui dan mengerti fungsi
serta komponen alatnya serta kegunaan lainnya, agar praktikum lapangan ini berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, T.B., dan Adi, S. 2013. Manajemen Industri Kecil, Mesin Peralatan penggiling
daging, Yogyakarta : Liberty Pres.
Hardjosentono, M.,dkk., 2009. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Mulyoto, H., dkk. 2008. Mesin-Mesin Peralatan. Bumi Aksara. Jakarta.
Rizaldi, T., 2007. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian. USU: Medan.
Stumbo, G.R., 2009. Teknologi Pangan. Jakarta : P.T. Sastra Hudaya.
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengkonsumsi kopi agar bisa kita nikmati ada beberapa tahapan yang harus
kita pahami dan harus kita lakukan, mulai dari panen , pengeringan dan menjadikan bubuk,
biji-biji kopi setelah kering lalu akan disangrai yakni dengan jalan digoreng diatas bara api
tanpa menggunakan minyak goreng. setelah kering lalu digiling atau bisa juga ditumbuk
dengan menggunakan lesung, tujuan penumbukan ini adalah agar biji kopi yang telah kita
sangrai tadi dapat hancur dan menjadi tepung. Pada jaman dulu masyarakat kita menggunakan
lesung untuk menghancurkan biji-biji kopi tersebut.
Namun seiring perkembangan jaman, masyarakat sudah mulai meninggalkan lesung
untuk menghancurkan kopi . Masyarakat sudah semakin pintar, mulai pada jaman kolonial
belanda, masyarakat sudah mulai menggunakan alat sederhana untuk menggiling kopi
tersebut. alat ini dilengkapi dengan sebuah engkol yang gunanya untuk memutar as di dalam
tabung penggiling. Ketika engkol diputar makan akan memutar juga as di dalam alat ini ,
sehingga begitu as diputar maka di dalam alat ini akan menggiling kopi-kopi yang yang kita
masukkan lewat hoper tadi.
Namun seiring perkembangan jaman dan sejak ditemukannya motor listrik dan mesin
diesel ( mesin pembakaran dalam ) maka mesin penggiling kopi, untuk skala yang kecil bisa
menggunakan alat penggiling kopi yang nampak pada gambar diatas, tapi bagaimana jika
skala usaha kita adalah ratusan hektar, maka mustahil untuk menggiling biji-biji kopi tadi
hanya dengan menggunakan alat yang hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa ini.
1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam
industri pertanian.
2. Praktikan dapat mengetahui peran mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan
industri pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Handy manual grinde adalah alat pertama yang diperlukan untuk menghancurkan biji
kopi yang sudah disangrai supaya menjadi partikel halus untuk menginginkan terjadinya
ekstraksi/penyeduhan kopi dengan air panas.
Grinder yang baik adalah bisa menggiling kopi dengan kekasaran yang sama,
mengatur kasar halusnya bubuk kopi dan menjaga temperatur gilingan supaya tidak panas.
Semakin kecil ukuran mesh yang digunakan maka kapasitas efektif alat juga semakin
minimum. Hal ini kenungkinan dipengaruhi oleh jumlah lubang pengeluaran pada ayakan
150 mesh, lebih sedikit sehingga memerlukan penggiling. Dan semakin besar ukuran mesh
yang digunakan maka lubang pengeluaran semakin banyak sehingga memerlukan waktu yang
lebih cepat untuk melakukan penggilingan (Panggabean dkk., 2013).
Efisiensi pemecahan biji dipengaruhi oleh kecepatan putar rotor , jarak antara rotor
dengan strator bar , kemudian keausan rotor bar disusun sedemikian rupa sehingga berperan
sebagai penahan dan pemecah biji. Mesin pengolah kopi merupakan alat yang mengolah kopi
dari biji mentah dan menghasilkan bubuk kopi yang siap dipasarkan. Kopi yang diperoleh
dipisahkan dari kulit tanduk dan ari kemudian dilanjutkan ke pengeringan di bawah sinar
matahari dilanjutkan ke pengayakan untuk menghasilkan pengklasifikasian biji kopi setelah
tersortir biji kopi siap disangrai, biji kopi sudah masak siap digiling untuk menjadi biji kopi
(Lumbantoruan, 2007).
Penggilingan adalah proses pemecahan (penggilingan) butir-butir biji kopi yang telah
direndang untuk mendapatkan kopi bubuk yang berukuran maksimum 75 mesh. Ukuran butir-
butir (partikel-partikel) bubuk kopi akan berpengaruh terhadap rasa dan aroma kopi. Secara
umum, makin kecil ukurannya akan semakin baik rasa dan aromanya karena sebagian besar
bahan-bahan yang terdapat di dalam kopi bisa larut dalam air ketika diseduh. Namun ada
sementara orang yang lebih suka bubuk kopi yang tidak terlalu lembut. Barangkali ini
masalah selera (Najiyati dan Danarti, 2009).
Blade grinder adalah grinder yang paling murah dan gampang. Ukurannya pun tidak
merepotkan, sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Karena ukurannya yang tidak terlalu
besar, alat ini dapat menggiling paling cepat disbanding alat lainnya. Kelemahan alat ini
adalah luarannya, karena blade grinder seperti mixer yang biasa digunakan, suara blade
grinder kadang cukup mengganggu (Anonimous, 2012). Teknologi penanganan lepas panen
sangat besar peranannya kalau kita kaitkan dengan hal-hal berikut :
a.Hasil panen umumnya terlebih dahulu memerlukan perlakuan-perlakuan sebelum
dipasarkan dan dikonsumsi.
b.Hasil tanaman pada umumnya mudah rusak.
c.Hasil tanaman bersifat berkumpul, sehingga akan mengalami banyak kerusakan pada
saat-saat dikumpulkan.
d.Teknologi penanganan lepas panen merupakan usaha untuk menyelamatkan hasil
produksi secara intensifikasi maupun ekstensifikasi.
e.Teknologi penanganan lepas panen merupakan sarana penting bagi pembangunan
indsustri hasil tanaman dan penganekaragaman makanan (Kartasapoetra, 2014).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan