Tugas Makalah Kelompok 6
Tugas Makalah Kelompok 6
“KEPERAWATAN BENCANA”
Surveilans bencana
DISUSUN OLEH :
NONGKI KARI
REINALDY A. MANGAPU
CHRISTI HAMANGAU
MIKSELA SAFKAUR
GRACE LAUDIN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul ‘Surveilans Bencana.
Kelompok kami juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir, walaupun tugas dibuat secara
daring tapi semangat dan perjuangan dari semua pihak sehingga makalah dapat dibuat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kelompok kami selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. kami juga memohon maaf jika dalam makalah
ini terdapat banyak kekeliruan.
Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi para pembaca maupun bagi kami para
penyusun. Akhir kata kami ucapkan Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………….
Tujuan……………………………………………………………
Ruang Lingkup………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Bencana……………………………………………..
Klasifikasi Bencana…………………………………...….
Definisi Surveilans………………………………………
Tujuan Surveilans…………………………………….…
Kegunaan Surveilans……………………………….…….
Kesimpulan......................................................................................
Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUA
N
aktivitas manusia, seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena
mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa
sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard)
serta memiliki kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat / luas jika manusia yang berada disana memiliki
bencana dilakukan sebelum bencana terjadi, saat bencana dan sesudah terjadinya
bencana.
2.1 Bencana
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga
harta benda dan dampak psikologis dan di luar kemampuan masyarakat dengan
buatan manusia, atau perpaduan antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba
1. Menurut Penyebab :
a. Alam : gempa bumi dan erupsi vulkanik, keadaan cuaca yang berat
2. Menurut Perkiraan :
5. Menurut Dampak :
Bencana alam dapat memperbesar risiki penyakit yang dapat dicegah akibat
1. Kepadatan penduduk
2. Perpindahan penduduk
baik pada penduduk migran maupun pada penduduk asli yang rentan.
kebocoran saluran air kotor dan adanya bangkai binatang di sumber air.
Musim hujan yang disertai atau yang tidak disertai banjir, kemungkinan dapat
bencana alam, sehingga zoonoses yang ada pada tubuh hewan tersebut dapat
Kebutuhan dasar penduduk sering disediakan dari sumber baru atau sumber
yang berbeda. Sangat penting untuk memastikan bahwa makanan dari sumber
cermat dan terus menerus terhadap berbagai dfaktor yang menentukan kejadian dan
pencegahan. Dalam definisi ini, surveilans mempunyai arti seperti sistem informasi
pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus
pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek penyakit tertentu,
bencana.
penyebarannya.
kesehatan.
5. Dapat memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus
program.
penyakit menular.
nantinya ada tindakan penanganan yang cepat agar tidak terjadi transmisi penyakit
tersebut.
DBD, diare berdarah, diare biasa, hepatitis, ISPA, keracunan makanan, malaria,
(kondisi padat)
Kolera
Diare berdarah
Hepatitis pengendalian nasional
program Tetanus
Penyakit endemis Malaria
yang dapat meningkat paska DBD
bencana
Penyebab Utama Kesakitan & Kematian
Pnemonia Campak
Diare Malnutrisi
yang termasuk kategori kelompok rentan yaitu bayi dan anak balita, orang tua atau
tempat pengungsian, data pengungsi menurut lokasi, golongan umur, dan jenis
3. Surveilans kematian.
Yang tercantum dalam data kematian meliputi nama, tempat atau barak,
saja yang ditimbulkan oleh bencana, seperti berapa jumlah korban, barang-
barang apa saja yang dibutuhkan, peralatan apa yang harus disediakan, berapa
2. Setelah Bencana: Data-data yang akan diperoleh dari kejadian bencana harus
dapat dianalisis, dan dibuat kesimpulan berupa bencana kerja atau kebijakan,
misalnya apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk kembali dari
tanggap darurat, Fase II untuk fase akut, Fase III untuk recovery(rehabilitasi
1. Pra-bencana
bencana, yaitu dampak yang terjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi
tanggap darurat.
3. Pasca bencana: berdasarkan dari RHA untuk menentukan langkah selanjutnya
Surveilans penyakit
diupayakan pencegahan.
6. Survei Epidemiologi.
Para ahli epidemiologi telah mengembangkan survei baru dan metode untuk
secara cepat menilai status nutrisi penduduk yang mengungsi, dan usaha
populasi sebagai respon atas kualitas dan tipe makanan yang dibagikan. Perkiraaan
pengawasan nutrisi dan distribusi makanan menjadi bagian dari usaha pertolongan
Para epidemiologis selanjutnya mesti terlibat dalam aspek lain kondisi pasca
mewabahnya penyakit kolera ataupun typus. Untuk itulah sebuah kantor pengaduan
dapat memberikan fungsi yang amat penting dalam memonitor berkembangnya issu-
terjadi. Konsep ini amat bermanfaat tidak hanya untuk penduduk terkena musibah
industri.
luas, tidak hanya ketakutan terhadap penyakit-penyakit wabah yang mungkin terjadi,
namun sering diukur berapa jumlah orang yang meninggal, terluka parah atau berapa
Pada bencana yang terkait dengan jumlah korban yang cukup banyak
dengan cedera yang berat (contoh : ledakan, tornado) ataupun penyakit yang parah
menurunkan kesakitan yang berat akan sangat tergantung pada perawatan medis
yang tepat dan adekuat (memadai) atau tergantung pada pengiriman korban pada
peralatan dan tenaga untuk usaha-usaha pertolongan yang tidak selalu sesuai dengan
ataupun yang tidak berlabel pada daerah-daerah terkena bencana, seringkali justru
harus mengidentifikasi bantuan yang relevan dari sekumpulan material yang tidak
diperlukan.
Pada beberapa bencana seperti ; gempa bumi, tornado ataupun angin ribut
jumlah kematian atau terluka parah terutama terjadi akibat kejadian bencana itu
mendalam.
untuk tujuan jangka panjang atau perubahan dari pola dan kebiasaan membuat
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
bencana, saat bencana dan pasca bencana. Jadi perlu koordinasi dan kerjasama yang
baik antara pihak-pihak terkait agar persiapan mengahadapi bencana dan intervensi
Kanisius