SEKTOR AGROPOLITAN
KABUPATEN BANDUNG
PROVINSI JAWA BARAT
sebanyak 11892 ekor. Keberadaan sapi ini didukung dengan adanya KPBS yang
berada di Kecamatan Pangalengan sebagai koperasi peternakan terbesar di
Kawasan Agropolitan Bandung. Selain Kecamatan Pangalengan, hinterland
kawasan agropolitan Kabupaten Bandung adalah Kecamatan Pasirjambu, dimana
pemasaran beberapa hasil komoditas Kecamatan Pasirjambu dijual langsung ke
Kecamatan Ciwidey dikarenakan Kecamatan Pasirjambu tidak memiliki pasar
C. Subsistem Hilir
1. Penyediaan Teknologi Pengolahan
Hanya beberapa kelompok tani yang melakukan pengolahan terhadap
komoditas kopi. Hal tersebut dikarenakan masih minimnya jumlah
teknologi dalam pengolahan kopi. Perlu adanya bantuan penyediaan
teknologi pengolahan kopi kepada kelompok tani agar dapat meningkatkan
nilai tambah terhadap produk kopi di Kawasan Agropolitan Kabupaten
Bandung.
2. Pemasaran
Kurangnya akses pemasaran dari petani untuk menjual produk olahan,
menyebabkan petani hanya menjual biji kopi kepada ketua kelompok tani,
yang mana alat pengolahan hanya dimiliki oleh ketua kelompok tani. Perlu
adanya kerjasama antara petani dan pemerintah dalam hal akses pemasaran
komoditas kopi.
D. Subsistem Penunjang
Sebagian besar para petani menggunakan modal sendiri untuk membiayai
usaha pertaniannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran lembaga
keuangan dalam menyalurkan dana terhadap usaha di sektor pertanian
masih minim atau belum maksimal. Perlu adanya konsep pengembangan
berupa peningkatan peran lembaga keuangan dalam menyalurkan dana
terhadap usaha di sektor pertanian. Di samping perlu adanya bantuan
permodalan, juga diperlukan bantuan berupa bantuan cara pemasaran
produksi pertanian melalui pelatihan ataupun subsidi pasca panen dari
pemerintah Kabupaten Bandung.
8.3.2 Komoditas Teh
A. Subsistem Hulu
Konsep pengembangan subsistem hulu komoditas teh Kawasan
Agropolitan Kabupaten Bandung yaitu berupa penguatan sosialisasi dan pelatihan
terkait pembibitan. Hal ini dikarenakan belum meratanya penggunaan bibit unggul
komoditas teh di Kabupaten Bandung. Beberapa petani teh Kabupaten Bandung
sudah melakukan pembibitan sendiri. Penguatan sosialisasi dan pelatihan ini dapat
dilakukan dengan inisiatif oleh BPP kepada kelompok-kelompok tani.
adanya kerjasama antara petani dan pemerintah dalam hal akses pemasaran
komoditas teh.
D. Subsistem Penunjang
Sebagian besar para petani menggunakan modal sendiri untuk membiayai
usaha pertaniannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran lembaga
keuangan dalam menyalurkan dana terhadap usaha di sektor pertanian
masih minim atau belum maksimal. Perlu adanya konsep pengembangan
berupa peningkatan peran lembaga keuangan dalam menyalurkan dana
terhadap usaha di sektor pertanian.