Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO-KERTOSONO

TERHADAP HAK EKONOMI MASYARAKAT DESA KASREMAN


KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI
Uswatun Khasanah1, Nurhadji Nugraha2, Wawan Kokotiasa3
Universitas PGRI Madiun1, Universitas PGRI Madiun2, Universitas PGRI Madiun3
Email : uswatunk002@yahoo.com, wawankokotiasa@unipma.ac.id2,
nurhadjinugraha@unipma.ac.id3

Naskah diterima: 08/09/2017 revisi: 24/10/2017 disetujui: 24/10/2017

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pembangunan jalan tol Solo-
Kertosono terhadap hak ekonomi masyarakat Desa Kasreman Kecamatan Geneng Kabupaten
Ngawi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian dilakukan di Desa Kasreman Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kesimpulan dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol Solo-Kertosono mengakibatkan
dampak positif dan negatif. Dampak positif yaitu membuka peluang bagi pelaku usaha untuk
membuka usaha sekitar pembangunan jalan tol, sedangkan dampak negatifnya pembangunan
jalan tol menyebabkan pendapatan petani menurun karena lahan pertanian berkurang, tidak
dapat mengurangi jumlah pengangguran di Desa Kasreman karena tidak adanya pelibatan
masyarakat dalam pembangunan tersebut.Pembangunan jalan tol Solo-Kertosono merupakan
pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan karena pembangunan tersebut
mengakibatkan berkurangnya lahan yang masih produktif sekitar 12 Ha, menyebabkan
hilangnya saluran irigasi sawah, hilangnya akses jalan menuju sawah seberang serta
meningkatnya polusi udara karena banyaknya kendaraan besar bermuatan material.
Kata kunci: Pembangunan Jalan Tol, Hak Ekonomi

THE IMPACT OF SOLO-KERTOSONO TOLL ROAD CONSTRUCTION ON THE


ECONOMIC RIGHTS OF THE VILLAGE COMMUNITY OF KASREMAN GENENG
NGAWI DISTRICT

Abstract
The purpose of this study is to determine the impact of the construction of Solo-
Kertosono toll road to the economic rights of the people of Kasreman Village, Geneng, Ngawi
District. The type of this research is descriptive by using qualitative approach. The research
was conducted in Kasreman Village, Geneng Subdistrict of Ngawi District with data
collecting technique through interview, observation and documentation. The conclusion of the
research shows that the construction of the Solo-Kertosono toll road has a positive and
negative impact. Positive impact is opening opportunities for business actors to open a
business around toll road development, while the negative impact of toll road development
causes farmers' income decreased due to reduced agricultural land, can not reduce the
number of unemployed in Kasreman village due to the absence of public involvement in the
development. the Solo-Kertosono toll road is an environmentally insecure development
because the development resulted in less productive land loss of around 12 Ha, causing loss
of irrigation channels, loss of access road to the other rice fields and increased air pollution
due to the large number of large vehicles loaded with material.
Keywords: Toll Road Construction, Economic Rights
Copyright © 2017, Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

PENDAHULUAN luas harus tetap mempertimbangkan


Pembangunan perlu dilakukan untuk ekosistem lingkungan. Pembangunan perlu
mencapai kualitas kehidupan yang lebih dilakukan akan tetapi pembangunan
baik. Disamping itu, adanya tujuan nasional haruslah tidak merusak lingkungan baik itu
Indonesia yang tersirat dalam Pembukaan lingkungan biotik (makhluk hidup) maupun
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia abiotik (tak hidup). Hal tersebut dikarenakan
Tahun 1945 alenia 4 merupakan bukti manusia adalah bagian dari lingkungan
bahwa ada tujuan yang hendak dicapai oleh sehingga manusia akan terpengaruh oleh
bangsa Indonesia melalui pembangunan adanya pembangunan. Untuk itu perlu
nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia adanya konsep pembangunan jangka
yang tersirat dalam Pembukaan Undang- panjang yang berwawasan lingkungan,
Undang Dasar Republik Indoesia Tahun maksudnya adalah pembangunan yang
1945 alenia 4 yaitu sebagai berikut: memperhatikan kelestarian lingkungan dan
“Melindungi segenap bangsa dan seluruh ekologi manusia. Menurut Rahardjo, (2013:
tumpah darah Indonesia memajukan 35) menjelaskan tujuan pembangunan pada
kesejahteraan umum, mencerdaskan hakikatnya adalah menciptakan kemajuan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan sosial ekonomi secara berkesinambungan,
ketertiban dunia yang berdasarkan dengan tidak mengabaikan persamaan hak
kemerdekaan, perdamaian abadi dan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
keadilan sosial”. Untuk dapat melaksanakan keadilan bagi masyarakat secara
tujuan nasional tersebut pemerintah bersama keseluruhan. Dari pernyataan tersebut dapat
rakyat harus mampu bekerja sama dalam dipahami pembangunan dilaksanakan secara
mewujudkannya melalui pembangunan seimbang dengan tidak mengabaikan hak
nasional yang dilaksanakan secara masyarakat lainnya.
berkesinambungan. Salah satu pembangunan insfrastruktur
Menurut Oos Anwas (2014: 42) yang memerlukan lahan atau tanah sangat
menjelaskan Pembangunan ada 2 (dua) luas adalah pembangunan jalan tol. Sebab
macam yaitu pembangunan sarana fisik jalan tol didesain khusus sebagai jalan
seperti membangun gedung, jembatan, jalan, alternatif jalur darat yang bebas dari
pelabuhan atau pembangunan lainnya yang hambatan. Peraturan Pemerintah Nomor 15
relatif mudah dan kongkrit. Artinya tahun 2005 Tentang Jalan Tol pada Pasal 1
pembangunan sarana fisik mudah dilihat dan ayat (2) menjelaskan bahwa jalan tol adalah
dirasakan manfaatnya. Sedangkan jalanan umum yang merupakan bagian
pembangunan non fisik seperti sistem jaringan jalan dan sebagai jalan
pembangunan rehabilitasi mental, nasional yang penggunaannya diwajibkan
pendidikan atau pelatihan yang tidak tampak membayar tol
dan tidak mudah dirasakan hasilnya. Namun Dengan adanya pembangunan jalan tol
pembangunan ini sifatnya investasi jangka ini bertujuan untuk meningkatkan
panjang, hasilnya bisa nampak setelah aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan
beberapa waktu ke depan. dalam melayani lalu lintas. Pembangunan
Pembangunan tidak hanya dilakukan jalan tol tidak lepas dari aspek fisik dan
pada aspek pemberdayaan masyarakat yang aspek non fisik pada masyarakat. Aspek
meliputi bidang pendidikan, sosial, fisik berkaitan dengan lingkungan
ekonomi, politik, dan budaya akan tetapi sedangkan aspek non fisik adalah masalah
juga pada aspek insfrastrukturnya seperti sosial masyarakat. Kedua aspek tersebut
pembangunan jalan, jembatan, pasar, dan tentunya dirasakan secara langsung oleh
sarana prasarana publik lainnya. masyarakat yang terkena dampak dari
Pembangunan pada aspek insfrastruktur adanya pembangunan jalan tol tersebut.
yang lebih memerlukan ruang atau tanah Pembangunan jalan tol yang

109 | Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol...


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

menghubungkan 2 (dua) propinsi yaitu (2010: 65) menjelaskan bahwa hak asasi
Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini ekonomi (proverty rights), yaitu hak untuk
merupakan proyek transjawa yang disebut memiliki sesuatu, membeli, dan menjual
sebagai mega proyek. Proyek jalan tol ini sesuatu serta memanfaatkannya.
adalah jalan tol Solo-Kertosono yang dibagi Padahal dalam Undang-Undang Dasar
ke dalam 2 (dua) ruas yaitu Solo-Ngawi dan Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Ngawi-Kertosono. Wilayah Kabupaten Pasal 33 ayat (3) yang menjelaskan bahwa
Ngawi merupakan salah satu dari 6 (enam) bumi, air dan kekayaan alam yang
kabupaten yang dilewati oleh pembangunan terkandung di dalamnya yang diletakkan
jalan tol sehingga sebagian masyarakat dalam penguasaan negara itu digunakan
Kabupaten Ngawi tidak lepas dari dampak untuk mewujudkan sebesar-besarnya
sosial dan ekonomi akibat pembangunan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
tersebut. Fokus penelitian dimaksudkan untuk
Jalan tol memiliki beberapa tahap memperjelas beberapa masalah dalam suatu
pembangunan. Untuk tahap pelaksanaan penelitian. Berdasarkan latar belakang
yang pertama adalah prakonstruksi yaitu masalah, maka fokus penelitian dalam
pembebasan lahan untuk proyek jalan tol. penelitian ini adalah dampak pembangunan
Pembebasan lahan pada proyek jalan tol jalan tol Solo-Kertosono terhadap hak
Solo-Kertosono ini melewati lahan yang ekonomi, pembangunan jalan tol yang
sebagian besar digunakan penduduk desa berwawasan lingkungan, mekanisme ganti
untuk pertanian. Untuk itu, masyarakat rugi yang sesuai prosedur, pelibatan atau
yang terkena pembebasan lahan untuk partisipasi masyarakat Desa Kasreman
pembangunan jalan tol mendapatkan dalam pembangunan jalan tol solo-
kompensasi sebagai ganti rugi berupa uang Kertosono.
tunai sebesar lahan yang dilewati proyek Berdasarkan latar belakang dan fokus
jalan tol tersebut. Meskipun demikian penelitian tersebut, maka tujuan penelitan
dampak dari pembebasan lahan untuk ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pembangunan jalan tol sangat dirasakan dampak positif dan negatif Pembangunan
oleh masyarakat desa terutama petani sebab Jalan Tol Solo-Kertosono terhadap hak
lahan pertanian yang dijadikan sumber mata ekonomi masyarakat Desa Kasreman
pencaharian utama semakin berkurang. Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi,
Selain itu, lahan pertanian menjadi 2 (dua) untuk mengetahui solusi yang dapat
bagian karena terpisah oleh pembangunan ditawarkan dalam pembangunan jalan tol
jalan tol, hal tersebut tentunya menjadi Solo-Kertosono untuk melindungi hak
kendala petani mengenai irigasi atau ekonomi masyarakat Desa Kasreman
pengairan. Dampaknya adalah pada hak Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi.
ekonomi masyarakat berkaitan dengan Kegunaan penelitian secara umum,
haknya sebagai warga negara untuk hasil penelitian ini diharapkan dapat
mendapatkan kemakmuran dari negara dijadikan titik tolak untuk penelitian sejenis
sebagai berikut jumlah pendapatan dari yang lebih mendalam dan dalam lingkup
pertanian menurun sebab lahan yang yang lebih luas.Selain itu penelitian ini juga
digunakan untuk kegiatan pertanian semakin bermanfaat untuk dijadikan referensi bagi
berkurang hal tersebut berkaitan dengan hak peneliti selanjutnya yang terkait dengan
masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan pembangunan jalan tol Solo-Kertosono. Dan
dan penghidupan yang layak serta secara praktis, untuk masyarakat Desa
ketidakpuasan masyarakat atas nilai dan Kasreman, hasil penelitian ini dapat
proses ganti rugi (lahan, pekarangan dan dijadikan suatu saran pemikiran kepada
bangunan). Sedangkan Heri dan Jumanta pemerintahan desa dalam melindungi hak

Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol ... | 110


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

ekonomi masyarakat terkait adanya secara langsung dalam pembangunan jalan


pembangunan jalan tol atau pembangunan tol Solo-Kertosono.
sejenis. Prosedur
METODE Prosedur penelitian ini dilakukan meliputi 4
Jenis Penelitian (empat) tahap yaitu:
Penelitian ini menggunakan Tahap pra lapangan
pendekatan deskriptif-kualitatif. Menurut Pada tahap ini peneliti membuat
Satori dan Komariah, (2012: 22) rancangan penelitan, membuat instrumen
menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif penelitian dan membuat surat ijin penelitian.
adalah penelitian yang menekankan pada Menyusun proposal penelitian, ini
quality atau hal yang terpenting dari sifat digunakan untuk meminta izin kepada desa
suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu yang terkait sesuai dengan sumber data yang
barang atau jasa berupa diperlukan.
kejadian/fenomena/gejala sosial adalah Tahap pekerjaan lapangan
makna dibalik kejadian tersebut yang dapat Mengumpulkan data mengenai dampak
dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pembangunan jalan tol Solo-Kertosono
pengembangan konsep teori. Sedangkan terhadap hak ekonomi masyarakat Desa
jenis penelitian ini adalah adalah deskriptif. Kasreman. Data tersebut dapat diperoleh
Deskriptif merupakan data yang dengan: Observasi langsung dan
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, pengambilan data dari lapangan;
gambar, dan bukan angka-angka. Dengan Wawancara dengan masyarakat yang
demikian, laporan penelitian akan berisi terkena dampak langsung dari adanya
kutipan-kutipan data untuk memberikan pembangunan jalan tol Solo-Kertosono;
gambaran penyajiann laporan tersebut. Wawancara dengan Kepala Desa Kasreman;
Dokumentasi.
Waktu dan Tempat Penelitian
Tahap analisis data
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Meliputi analisis data baik yang
Kasreman Kecamatan Geneng Kabupaten diperoleh dari observasi, wawancara,
Ngawi. Waktu yang diperlukan dalam dokumentasi. Kemudian dilakukan
penelitian ini yaitu selama 6 bulan dari penafsiran data sesuai dengan konteks
bulan Februari 2017 sampai dengan bulan permasalahan yang diteliti selanjutnya
Juli 2017. melakukan pengecekan keabsahan data
Target/Subjek Penelitian dengan cara mengecek sumber data yang
didapat.
Adapun narasumber yang dijadikan Tahap penulisan laporan
sebagai informan adalah Masyarakat Desa Pada tahap ini peneliti menyusun data
Kasreman Kecamatan Geneng Kabupaten dan kemudian menyajikan data dalam
Ngawi, dengan klasifikasi yaitu kepala desa, bentuk penelitian.
yang mempunyai tugas sebagai kepala
pemerintahan desa yang mengetahui Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
keseluruhan pembangunan jalan tol yang Data
melewati Desa Kasreman Kecamatan Jenis data merupakan data yang
Geneng Kabupaten Ngawi dan pelaku didapat dari informan. Jenis data ada 2 jenis
ekonomi, yang terdiri dari pedagang, petani yaitu data primer dan data sekunder.
dan masyarakat Desa Kasreman yang Menurut Subagyo (2015: 87) menjelaskan
terkena dampak langsung pembebasan lahan “data primer adalah data yang diperoleh
serta masyarakat yang tidak terkena dampak secara langsung dari masyarakat baik yang
dilakukan melalui wawancara, observasi dan

111 | Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol...


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

alat lainnya. Data primer diperoleh secara terhadap kegiatan yang sedang
mentah-mentah dari masyarakat dan masih berlangsung”.
memerlukan analisa lebih lanjut”. Jadi data Wawancara
yang didapat berasal dari informan yang “Wawancara atau interview adalah
memiliki jabatan/status yang ada di desa suatu bentuk komunikasi verbal jadi
Kasreman yaitu Kepala Desa Kasreman, semacam percakapan yang bertujuan
Pamong Desa Kasreman, masyarakat Desa memperoleh informasi. Dalam wawancara
Kasreman yang terkena pembebasan lahan pertanyaan dan jawaban diberikan secara
untuk pembangunan jalan tol dan tokoh verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan
masyarakat. dalam keadaan saling berhadapan, namun
Sedangkan data sekunder adalah data komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui
primer yang telah diolah atau diproses yang telepon” (Nasution, 2012: 113).
dapat disajikan dalam bentuk diagram atau Dokumentasi
tabel. Menurut Subagyo, (2015: 88) Guba dan Lincoln (dalam Moleong,
menjelaskan “Data sekunder adalah data 2012: 216-217) menjelaskan “dokumen
yang diperoleh dari atau berasal dari bahan ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain
kepustakaan”. Data sekunder berarti data dari record, yang tidak dipersiapkan karena
yang berasal dari data primer yang diolah adanya permintaan seorang penyidik”.
dalam bentuk diagram atau tabel. Selain dari Metode ini sangat penting juga dalam
bahan kepustakaan data sekunder dapat mengumpulkan data karena jika ada
diperoleh dari dokumen yang dimiliki kekeliruan datanya masih tetap karena yang
instansi yang bersangkutan, misalnya di amati adalah benda mati. Pengumpulan
Peraturan desa, Profil Desa, foto hasil data dengan meneliti catatan-catatan sangat
pembangunan maupun dokumen-dokumen penting dan sangat erat hubungannya
yang ada dalam kantor desa. dengan obyek penelitian.
Menurut Sugiyono (2007: 222) dalam Untuk mendapatkan data yang valid dan
penelitian kualitatif, yang menjadi kredibel dalam penelitian diperlukan teknik
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti keabsahan data. Dalam penelitian ini
itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai peneliti menggunakan teknik trianggulasi.
instrumen juga harus “divalidasi” seberapa Menurut Sugiyono, (2013: 241) “dalam
jauh peneliti kualitatif siap melakukan teknik pengumpulan data, triangulasi
penelitian yang selanjutnya terjun ke diartikan sebagai teknik pengumpulan data
lapangan, dengan demikian dalam penelitian yang bersifat menggabungkan dari berbagai
kualitatif yang menjadi instrumen penelitian teknik pengumpulan data dan sumber data
adalah peneliti itu sendiri karena pada yang telah ada”.
penelitian kualitatif belum dapat Teknik Analisis Data
dikembangkan instrumen penelitian sebelum Setelah proses pengambilan data di
peneliti mengetahui gambaran secara jelas lapangan langkah selanjutnya yaitu
ketika terjun di lapangan. menganalisa data. Data yang diperoleh di
Adapun teknik pengumpulan data lapangan di analisa untuk kemudian
yang dipergunakan penulis dalam penelitian diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan
ini adalah sebagai berikut: variabel dan masalah yang sedang diteliti.
Teknik Observasi Setelah data dari lapangan seperti
Syaodih (dalam Satori dan Komariah, wawancara, observasi, dan dokumentasi
2012: 105) menyatakan “Observasi telah terkumpul, kemudian peneliti harus
(observation) atau pengamatan merupakan menganalisis data-data tersebut. Peneliti
suatu teknik atau cara mengumpulkan data dalam menganalisis data harus dengan
dengan jalan mengadakan pengamatan menggunakan indikator-indikator

Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol ... | 112


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

diskriptifnya sehingga perubahan-perubahan mendukung pada tahap pengumpulan data


dapat terlihat. Analisis data dapat dilakukan berikutnya. Tatapi apabila kesimpulan yang
sebelum di lapangan dan selama proses di dikemukakan pada tahap awal, didukung
lapangan. oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
Adapun analisis data selama saat peneliti kembali ke lapangan
dilapangan menurut model Milles dan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
Huberman (Satori dan Komariah, 2012: dikemukakan merupakan kesimpulan yang
218-220) ada 3 yaitu sebagai berikut: kredibel.
Reduksi Data (Reduction) HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketika peneliti mulai melakukan
penelitian tentu saja akan mendapatkan data Pembangunan jalan tol ruas Solo-
yang banyak dan relative beragam dan Kertosono yang melewati Desa Kasreman
bahkan sangat rumit. Itu sebabnya, perlu merupakan pembangunan yang
dilakukan analisis data melalui reduksi diprogramkan oleh pemerintah pusat sebagai
data.Data yang diperoleh ditulis dalam pembangunan infrastruktur jalan untuk
bentuk laporan atau data yang terperinci. mengurangi kemacetan di jalan raya Solo-
Laporan yang disusun berdasarkan data Kertosono. Berdasarkan Peraturan
yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang
hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal Jalan Tol, pembangunan jalan tol bertujuan
yang penting. Data hasil mengikhtiarkan dan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa
memilah-milah berdasarkan satuan konsep, distribusi guna menunjang peningkatan
tema, dan kategori tertentu akan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah
memberikan gambaran yang lebih tajam yang sudah tinggi tingkat
tentang hasil pengamatan juga perkembangannya. Infrastruktur jalan yang
mempermudah peneliti untuk mencari memadai dan lancar diharapkan pemerataan
kembali data sebagai tambahan atas data pembangunan dibidang ekonomi dapat
sebelumnya yang diperoleh jika diperoleh. terealisasi.
Penyajian Data (data display) Dampak Pembangunan Jalan Tol Solo-
Selanjutnya sesudah mereduksi data Kertosono Terhadap Hak Ekonomi
adalah menyajikan data (data Masyarakat Desa Kasreman Kecamatan
display).Teknik penyajian data dalam Geneng Kabupaten Ngawi.
penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam Menurut Jimly Asshiddiqie (2016:
berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan 258-259) mengenai hak-hak yang termasuk
sejenisnya.Lebih dari itu, penyajian data kategori hak ekonomi dan sosial mencakup
bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hak untuk bekerja, hak untuk mendapatkan
bagan, hubungan antar kategori, flowchart upah yang sama dan hak atas makanan.
dan sejenisnya. Adapun fungsi display data Dampak pembangunan jalan tol Solo-
disamping untuk memudahkan dan Kertosono terhadap hak ekonomi
memahami apa yang terjadi, juga untuk masyarakat Desa Kasreman adalah sebagai
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan berikut:
apa yang telah dipahami tersebut. Hak untuk Bekerja
Conclusion Drawing/Verification Hak untuk bekerja adalah hak yang
Langkah ketiga dalam analisis data dimiliki oleh seluruh manusia untuk
kualitatif menurut Milles and Huberman mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. kemampuan atau keahlian yang dimiliki.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih Pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang
bersifat sementara, dan akan berubah bila melewati Desa Kasreman Kecamatan
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang Geneng Kabupaten Ngawi seharusnya

113 | Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol...


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

dalam proses pembangunan tersebut pemilihan dalam merekrut tenaga kerja


melibatkan masyarakat sekitar yang untuk proyek jalan tol Solo-Kertosono
tanahnya terkena pembebasan lahan, hal tersebut.
tersebut dapat dilakukan sebagai upaya Hak atas makanan
untuk mengganti sumber pendapatan lain Setiap individu berhak untuk
dari para petani yang lahannya berkurang. mendapatkan makanan, terbebas dari rasa
Akan tetapi pembangunan jalan tol Solo- kelaparan. Untuk itu setiap orang berhak
Kertosono tersebut tidak melibatkan untuk mendapatkan pekerjaan dan upah
masyarakat sekitar terutama masyarakat untuk bertahan hidup. Terjaminnya hak
Desa Kasreman. Tenaga kerja yang ekonomi masyarakat tergantung bagaimana
dikerjakan pada pembangunan jalan tol mata pencaharian masyarakat tersebut
adalah tanggung jawab PT Waskita, peran diupayakan, sebab hak ekonomi berkaitan
pemerintah desa dalam pembangunan jalan dengan aktifitas perekonomian yang
tol tersebut hanya sebagai penyalur aspirasi bertujuan untuk mempertahankan hidupnya.
saat musyawarah sosialisasi tentang Pembangunan jalan tol Solo-Kertosono
pembangunan jalan tol dan tidak diberi menyebabkan hak atas makanan menjadi
wewenang untuk merekrut tenaga pekerja. tidak tercukupi sebab pembangunan jalan tol
Hak masyarakat Desa Kasreman Solo-Kertosono tersebut dibangun di atas
terkait hak untuk bekerja pada saat lahan sawah produktif petani yang
pembangunan jalan tol tidak terjamin, baik seharusnya setiap tahun masih menghasilkan
sebagai petani yang lahannya terkena produksi bahan pangan.
pembebasan lahan maupun selain petani Hak ekonomi adalah hak asasi
yang tidak dapat ikut bekerja dalam proyek manusia bidang ekonomi yang berkaitan
tersebut. Padahal masyarakat di Desa dengan aktifitas perekonomian, perburuhan,
Kasreman sekitar 52,18% masih hak memperoleh pekerjaan, perolehan upah
menganggur. Jadi pembangunan jalan tol dan hak ikut serta dalam serikat buruh. Di
Solo-Kertosono tidak dapat berperan Desa Kasreman aktifitas perekonomian
mengurangi pengangguran di Desa lebih banyak bergerak pada sektor pertanian
Kasreman karena pembangunan tersebut karena sebagian besar penduduk Desa
justru telah mengurangi lahan pertanian dan Kasreman bermata pencaharian sebagai
tidak menyerap tenaga pekerja dari petani atau buruh. Pembangunan jalan tol
masyarakat sekitar. Solo-Kertosono yang melewati lahan
Hak untuk mendapatkan upah yang penduduk Desa Kasreman Kecamatan
sama Geneng Kabupaten Ngawi memberikan
Berdasarkan Undang-Undang pengaruh dan dampak pada hak ekonomi
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 masyarakat Desa Kasreman terutama pada
Tentang Hak Asasi Manusia, baik itu pria saat pembangunan jalan tol berlangsung.
maupun wanita dalam melakukan pekerjaan Pembangunan jalan tol yang melewati Desa
yang sepadan dengan martabat Kasreman di atas lahan pertanian seluas
kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sekitar 12 Ha mengakibatkan dampak
sesuai dengan prestasinya dan dapat pembangunan tersebut paling dirasakan oleh
menjamin kelangsungan kehidupan para petani dan pelaku usaha di Desa
keluarganya. Pembangunan jalan tol yang Kasreman.
tidak melibatkan masyarakat dalam Penduduk masyarakat Desa
pembangunan tersebut menyebabkan Kasreman Kecamatan Geneng sebagian
masyarakat yang terkena pembebasan lahan besar bermata pencaharian sebagai petani
semakin mengalami kerugian. Masyarakat dan buruh sebanyak 720 orang atau
tersebut menganggap adanya perbedaan dan sebanyak 55,38% dari jumlah penduduk

Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol ... | 114


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

yang bekerja. Menurut data tersebut akibat adanya kegiatan yang diusulkan
pendapatan penduduk Desa Kasreman tersebut merupakan pembangunan yang
sebagian besar bersumber pada kegiatan tidak berwawasan lingkungan.
bertani hal itu terbukti dengan luas lahan Pembangunan jalan tol yang berwawasan
persawahan di Desa Kasreman seluas lingkungan seharusnya pembangunan yang
306,46 Ha. Perlindungan hak ekonomi tetap menjaga ekosistem lingkungan sekitar,
masyarakat Desa Kasreman Kecamatan tidak merusak ataupun menghancurkan
Geneng bergantung pada bagaimana mata ekosistem sekitar pembangunan.
pencaharian tersebut diupayakan agar Mekanisme Ganti Rugi yang Sesuai
senantiasa tetap berjalan dan tidak Prosedur
merugikan masyarakat sehingga hak Berdasarkan Undang-Undang
ekonomi dapat terpenuhi. Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012
Pembangunan Jalan Tol yang Pasal 36-40 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Berwawasan Lingkungan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,
Pembangunan jalan tol yang melewati pemberian ganti rugi dapat diberikan dalam
lahan pertanian masyarakat Desa Kasreman bentuk: uang, tanah pengganti, permukiman
merupakan pembangunan yang tidak kembali, kepemilikan saham atau bentuk
berwawasan lingkungan karena lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
pembangunan tersebut mengakibatkan lahan Mekanisme pemberian ganti rugi
pertanian masyarakat yang produktif dengan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yaitu
3 (tiga) kali panen menjadi hilang. Selain itu Musyawarah penetapan ganti kerugian dan
jalan desa menjadi rusak bahkan Pemberian ganti kerugian.
menyebabkan kecelakaan, hilangnya saluran Pembangunan jalan tol Solo-
irigasi dan jalan akses ke sawah seberang, Kertosono di Desa Kasreman dibangun di
serta meningkatnya polusi udara sebab jalan atas lahan pertanian penduduk seluas sekitar
desa dilalui oleh kendaraan besar bermuatan 12 Ha. Lahan tersebut terdiri dari 183 sawah
material. Hasil penelitian tersebut sesuai milik warga Kasreman dan 1 (satu) tanah
dengan teori yang dijelaskan oleh Wisnu kas desa. Masyarakat yang lahannya
Arya yang mengemukakan bahwa dibebaskan untuk pembangunan jalan tol
pembangunan yang berwawasan lingkungan diberi ganti rugi berupa uang tunai sesuai
tidak dapat terlepas dari Analisis Mengenai dengan luas tanah yang dibebaskan. Bapak
Dampak Lingkungan (AMDAL). SKC menyampaikan bahwa “Sistem ganti
Menurut Wisnu Arya ( 2001: 161-162) rugi dilakukan melalui musyawarah terlebih
menjelaskan bahwa Analisis Mengenai dahulu antara pemilik lahan, pihak
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah pelaksana pembangunan jalan tol dan
suatu studi tentang beberapa masalah yang pemerintah desa. musyawarah dilakukan
berkaitan dengan rencana kegiatan yang untuk mencapai kesepakatan harga tanah
diusulkan. Dalam hal ini studi yang yang dibebaskan tersebut”. Pendapat yang
dilakukan meliputi kemungkinan terjadinya hampir sama juga disampaikan oleh Bapak
berbagai macam perubahan, baik perubahan SHT yang mengatakan,
sosial-ekonomi maupun perubahan biofisik “Ganti ruginya sudah sesuai dengan
lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan prosedur yaitu adanya pertemuan
yang diusulkan tersebut. antara masyarakat, pihak pelaksana
Dalam Analisis Mengenai Dampak jalan tol dan pemerintah desa untuk
Lingkungan (AMDAL) tersebut dijelaskan memusyawarahkan mulai dari
bahwa pembangunan yang mengakibatkan kesepakatan persetujuan jalan tol
perubahan sosial-ekonomi maupun melewati lahan Desa Kasreman
perubahan biofisik lingkungan sebagai sampai dengan tawar menawar

115 | Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol...


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

harga, pada mulanya harga yang masyarakat dalam pembangunan pada


ditawarkan tidak sesuai dengan dasarnya adalah suatu bentuk
keinginan warga tapi pada akhirnya keterlibatan dan keikutsertaan secara
warga setuju dengan harga jalan aktif dan sukarela, baik karena alasan-
tengahnya yaitu harga tanah dibeli alasan dari dalam (intrinsik) maupun
seharga Rp.70.000,- per meternya dari luar (ekstrinsik) dalam keseluruhan
Jadi sistem ganti rugi pembebasan proses kegiatan yang bersangkutan yang
lahan di Desa Kasreman untuk mencakup: pengambilan keputusan
pembangunan jalan tol telah sesuai dengan dalam perencanaan, pelaksanaan,
prosedur yaitu Undang-Undang Nomor 2 pengendalian (pemantapan, evaluasi,
Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi pengawasan), serta pemanfaatan hasil-
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. hasil kegiatan yang dicapai.
Selain itu, tidak adanya masalah pada saat Akan tetapi pada kenyataannya
proses ganti rugi sampai dengan pemberian partisipasi masyarakat Desa Kasreman tidak
uang tidak ada kendala. Ganti rugi juga semua ikut bekerja dalam pengerjaan proyek
dilaksanakan dengan cara musyawarah jalan tol tersebut karena keseluruhan tenaga
mempertemukan pihak-pihak yang kerja menjadi tanggung jawab PT Waskita
berkepentingan seperti masyarakat Desa atau pihak pelaksana pembangunan jalan tol
Kasreman, pihak pelaksana dan pemerintah Solo-Kertosono. Dari pihak PT Waskita
desa untuk mencapai kesepakatan harga sendiri tidak ada permintaan bantuan tenaga
tanah sebagai ganti rugi. pekerja sehingga mayarakat tidak berani
Partisipasi atau Pelibatan Masyarakat untuk mengajukan diri bek erja di proyek
Desa Kasreman dalam Pembangunan tersebut, jikapun ada warga yang bekerja
Jalan Tol diproyek tersebut hanya 2-3 orang yang
Tahapan pembangunan jalan tol Solo- bekerja pada bagian penjaga ruas pintu antar
Kertosono terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu desa satu dengan desa lainnya pada malam
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan hari. Seharusnya pembangunan jalan tol
tahap pengoperasian. Dari ketiga tahap yang melewati Desa Kasreman tersebut
tersebut masyarakat Desa Kasreman hanya dapat menjadi sumber pendapatan
ikut berpartisipasi pada pembangunan jalan masyarakat sekitar khususnya bagi petani
tol dalam tahap perencanaan. Berdasarkan untuk mengganti sumber pendapatannya
penelitian partisipasi masyarakat Desa yang menurun karena lahan pertanian yang
Kasreman tersebut berupa ketersediaan berkurang sehingga hak masyarakat dalam
masyarakat membebaskan lahannya untuk bidang ekonomi dapat terpenuhi dalam
pembangunan jalan tol Solo-Kertosono. pembangunan jalan tol tersebut.
Pada tahap pelaksanaan masyarakat Desa Di samping itu, berdasarkan hasil
Kasreman tidak ikut serta dalam proses penelitian ditemukan fakta bahwa
pembangunan. Padahal berdasarkan teori masyarakat Desa Kasreman yang terkena
partisipasi pembangunan bahwa pelibatan pembebasan lahan untuk pembangunan
atau partisipasi masyarakat dalam suatu jalan tol Solo-Kertosono merupakan
pembangunan seharusnya dari tahap masyarakat yang mempunyai jiwa
perencanaan sampai dengan tahap nasionalisme tinggi, hal itu dikarenakan
pengendalian atau pengoperasian sehingga bahwa masyarakat tersebut lebih
baik masyarakat maupun pemerintah saling mengutamakan kepentingan umum
mendapatkan manfaat dari pembangunan daripada kepentingan pribadi dengan
tersebut. kesediaan masyarakat lahannya
Menurut Aprillia Theresia, dkk (2014: dibebaskan untuk pembangunan jalan tol
198) menjelaskan bahwa partisipasi Solo-Kertosono. Masyarakat tesebut

Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol ... | 116


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

menyadari bahwa dengan mendukung Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


program pemerintah dalam pembangunan (AMDAL). Berdasarkan Analisis Mengenai
jalan tol Solo-Kertosono maka Dampak Lingkungan (AMDAL)
masyarakat Desa Kasreman telah pembangunan yang ideal adalah apabila
membantu program pemerintah dalam tidak terjadi dampak pencemaran
bidang lainnya, misalnya pembangunan lingkungan. Kalaupun terjadi suatu dampak,
dalam bidang ekonomi, sosial, dampak tersebut hendaknya bersifat positif.
penghematan bahan bakar minyak Pembangunan jalan tol Solo-Kertosono
nasional. dibangun di atas tanah persawahan produktif
SIMPULAN DAN SARAN yang setiap tahun terdiri dari 3 (tiga) kali
panen. Meningkatnya polusi udara karena
Simpulan dilewati oleh kendaraan besar bermuatan
Berdasarkan hasil penelitian tentang material, saluran irigasi sawah hilang dan
dampak pembangunan jalan tol Solo- tidak ada akses jalan menuju sawah
Kertosono terhadap hak ekonomi seberang. Pembangunan yang berwawasan
masyarakat Desa Kasreman Kecamatan lingkungan tidak merusak tanah atau
Geneng Kabupaten Ngawi, maka dapat lingkungan yang masih berproduksi tinggi
disimpulkan sebagai berikut: untuk memenuhi kehidupan masyarakat
Berdasarkan teori Wisnu Arya bahwa setempat. Seharusnya pembangunan jalan
pembangunan akan membawa dampak bagi tol tidak melewati lahan pertanian yang
kehidupan manusia yaitu dampak positif masih produktif.
yang meningkatkan kualitas dan Mekanisme ganti rugi atas
kenyamanan hidup dan dampak negatif yang pembebasan lahan untuk pembangunan jalan
menurunkan kualitas dan kenyamanan hidup tol telah sesuai prosedur yaitu Undang-
manusia. Dampak pembangunan jalan tol Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Solo-Kertosono terhadap hak ekonomi Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
masyarakat Desa Kasreman membawa dua Kepentingan Umum dan tidak ada masalah.
hal yaitu dampak positif dan negatif. Pemberian ganti rugi berdasarkan Undang-
Dampak positif yaitu menambah Undang tersebut dapat diberikan dalam
penghasilan bagi para pelaku usaha seperti bentuk: uang, tanah pengganti, permukiman
warung makan, bengkel dan pemilik kembali, kepemilikan saham atau bentuk
kendaraan truk pada saat pembangunan lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
jalan tol tersebut berlangsung, Mekanisme pemberian ganti rugi
meningkatkan perekonomian daerah yang dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yaitu
tertinggal melalui terselenggaranya akses Musyawarah penetapan ganti kerugian dan
transportasi yang lancar dan cepat. Pemberian ganti kerugian. Mekanisme ganti
Sedangkan dampak negatifnya yaitu bagi rugi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono
petani pembangunan jalan tol menyebabkan yang melewati Desa Kasreman dilakukan
hasil panen menurun karena lahan yang secara musyawarah untuk mendapatkan
digunakan untuk bertani semakin berkurang, kesepakatan harga antara pemilik lahan dan
jalan desa menjadi rusak. pihak pelaksana dan lahan yang dibebaskan
Pembangunan jalan tol Solo- untuk jalan tol dibeli dengan harga dua kali
Kertosono melewati Desa Kasreman tidak lipat dari harga pada umumnya.
dikategorikan sebagai pembangunan yang Pembangunan jalan tol Solo-
berwawasan lingkungan. Hal tersebut sesuai Kertosono tidak melibatkan masyarakat
dengan teori Samhits Setiawan yang pada saat tahap pelaksanaannya dan hanya
menjelaskan bahwa pembangunan yang melibatkan masyarakat pada saat tahap
berwawasan lingkungan harus sesuai dengan perencanaan melalui sosialisasi mengenai

117 | Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol...


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang Masyarakat harus ikut berpartisipasi


melewati Desa Kasreman. Sebanyak 2-3 dalam pembangunan jalan tol yang melewati
orang saja yang bekerja dipembangunan Desa Kasreman karena pembangunan
tersebut dan hanya sebagai penjaga ruas tol tersebut seharusnya dapat memberikan
antar satu desa dengan desa lainnya pada peluang usaha dan peluang kerja untuk
waktu malam hari. Pembangunan jalan tol meningkatkan pendapatan masyarakat
menjadi tanggung jawab PT Waskita sekitar pembangunan. Pembangunan jalan
termasuk para tenaga kerjanya. Dari tol merupakan salah satu pembangunan
pemerintah desa sendiri tidak diberi yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan untuk mengikutsertakan kesejahteraan masyarakat secara
warganya bergabung dalam pekerjaan menyeluruh. Tidak hanya masyarakat
pembangunan sehingga tidak ada warga tertentu yang dapat menikmati hasil
yang ikut terlibat dalam pekerjaan proyek pembangunan akan tetapi juga masyarakat
tersebut. Padahal jika masyarakat Desa yang berada dalam area pembangunan
Kasreman ikut dalam pekerjaan proyek berlangsung harus mendapatkan manfaat
tersebut maka akan menambah pendapatan dari program pembangunan tersebut.
masyarakat setempat. Untuk Pengambil Kebijakan
Saran Pembangunan jalan tol seharusnya
dapat dilaksanakan sebagai bentuk
Berdasarakan hasil pembahasan maka pembangunan yang berwawasan
penulis memberikan saran kepada lingkungan. Pembangunan jalan tol
pemerintah desa, masyarakat desa dan merupakan kebijakan yang diambil oleh
pengambil kebijakan mengenai hak ekonomi pemerintah pusat sebagai bentuk
masyarakat dengan adanya pembangunan pembangunan infrastruktur negara yang
jalan tol Solo-Kertosono yaitu sebagai membutuhkan lahan sangat luas. Diperlukan
berikut: perhatian dari pihak pengambil kebijakan
Untuk Pemerintah Desa terhadap masyarakat mengenai pekerjaan,
Pemerintah Desa Kasreman harus pendapatan yang hilang akibat
dapat menampung aspirasi atau keluhan dari pembangunan jalan tol misalnya melalui
masyarakat terkait pembangunan jalan tol program pendampingan atau pelatihan bagi
Solo-Kertosono yang melewati Desa petani dan bukan petani mengenai cara
Kasreman untuk kemudian disampaikan berwirausaha sehingga masyarakat Desa
kepada penanggung jawab pembangunan Kasreman tetap mendapatkan hak
jalan tol. Peranan kepala desa dan ekonominya sebagai warga negara
pemerintah desa dalam melindungi dan Indonesia.
menegakkan hak ekonomi masyarakat Desa
Kasreman sangatlah penting karena hak
ekonomi masyarakat menjadi kewajiban DAFTAR PUSTAKA
pemerintah untuk menjaminnya. Pemerintah Adisasmito, R. (2013). Pembangunan
Desa Kasreman harus mampu melihat Pedesaan – Pendekatan Partisipati
keadaan ekonomi masyarakat Desa Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat
Kasreman secara menyeluruh dan berusaha Pertumbuhan. Yogyakarta: Graha
mengupayakan untuk menjamin hak Ilmu.
ekonomi tersebut. Kesejahteraan masyarakat Asshiddiqie, J. (2016). Konstitusi Ekonomi.
Desa Kasreman salah satunya bergantung Jakarta: Kompas
pada terjaminnya hak ekonomi masyarakat Badan Pengantar Jalan tol Kementerian PU
untuk bekerja dan mendapatkan upah. dan Perumahan Rakyat. (2005).
Untuk Masyarakat Kebijakan dan Strategi Pembangunan

Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol ... | 118


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

Jalan Tol. Seminar Tantangan dan Konvenen Internasional Hak-Hak Ekonomi,


Strategi Truk Angkutan Barang Dalam Sosial dan Budaya.
Menciptakan Keunggulan Bersaing. (http://humanrightspapua.org/resource
Banten: Asosiasi Pengusaha Truk s/intllaw/81-kihesb, diunduh tanggal 5
Indonesia. April 2017)
(http://supplychainindonesia.com/new/ Mardikanto, T dan Soebiato, P. (2013).
download/529/., diunduh tanggal 4 Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Mei 2017) Perspektif Kebijakan Publik.
Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Bandung: Alfabeta.
Manusia Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi
(https://www.komnasham.go.id, Penelitian Kualitatif. Bandung:
diunduh tanggal 20 April 2017) Remaja Rosdakarya.
Djam’an, S. dan Komariah, A. (2012). Munandar, S. (2011). Ilmu Sosial Dasar –
Metodologi Penelitian Kualitatif. Teori dan Konsep Ilmu Sosial.
Bandung: Alfabeta. Bandung: PT Refika Aditama
El-Muhtaj Majda.(2007). Hak Asasi Nasution, S. (2012). Metode Research
Manusia Dalam Konstitusi Indonesia: (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Dari UUD 1945 sampai dengan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2005
Amandemen UUD 1945 Tahun 2002. (http://hubdat.dephub.go.id, diunduh
Jakarta: Kencana. tanggal 5 April 2017)
Hartomo dan Aziz, A. (1999). Llmu Sosial Rosyada, D. (2005). Demokrasi Hak Asasi
Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Manusia dan Masyarakat Madani.
Herdiwanto, H dan Hamdayama, J. (2010). Jakarta: Prenada Media.
Cerdas, Kritis, Dan Aktif Setiadi, E.M., Hakam, K.A., dan Effendi, R.
Berwaganegara: Pendidikan (2007). Ilmu Sosial dan Budaya
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Tinggi. Jakarta: Erlangga. Media Group
Hermawan R, Rodhiatun, Al Rasyid, H. Subagyo, J. (2015). Metode Penelitian
(2015). Kajian Investasi Pembangunan dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Jalan Tol di Indonesia Berdasarkan Rineka Cipta.
Sistem Syariah: Studi Kasus Jalan Tol Subawa, I. (2008). Hak Asasi Manusia
Cikampek-Palimanan. Jurnal Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya
Perencanaan Wilayah dan Kota, 26 Menurut Perubahan UUD 1945.
(2), 86- Kertha Patrika, 33 (1). 1-7.
99.(http://digilib.mercubuana.ac.id/e- (https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerth
artikel1.php?No_Artikel=0000017440 apatrika/article/view/3263/2342,
, diunduh tanggal 30 Mei 2017) diunduh tanggal 12 Mei 2017)
Iqbal Febri. (2015). Pemenuhan Hak Suprayitno, B. (2012). Privatisasi Jalan Tol
Ekonomi Melalui Coporate Social Sebagai Solusi Dalam Mempercepat
Respon sibility Industry Kayu Lapis Terwujudnya Infrastruktur Jalan Tol
Di Desa Nguwet Kecamatan Yang Memadai Di Indonesia. Jurnal
Kranggan Kabupaten Temanggung. Economia, 8 (1), 65-77.
Jurnal Penelitian Hukum, 2 (3), 125- http://portalgaruda.org/article.php?arti
136. cle=52409&val=473, diunduh tanggal
(https://jurnal.ugm.ac.id/jph/article/vie 4 Mei 2017)
w/19120, diunduh tanggal 18 April Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun
2017) Skripsi, Tesis, dan Disertasi (STD).
Bandung: Alfabeta.

119 | Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol...


Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, hal 108-120
Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/Citizenship
ISSN: 2302-433X (print) 2579-5740 (online)

_______. (2007). Metode Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Bandung: Alfabeta. (www.hukumonline.com , diunduh
Theresia, A., Andini, K.S., Nugraha, P.G., tanggal 14 April 2017)
dan Mardikanto, T. (2014). Wardhana, Wisnu Arya. (2001). Dampak
Pembangunan Berbasis Masyarakat: Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:
Acuan Bagi Praktisi, Akademisi, dan ANDI.
Pemerhati Pengembangan
Masyarakat. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Dasar Negara Republik .
Indonesia Tahun 1945. (2003).
Surakarta: Nusantara.

Uswatun Khasanah, Dampak Pembangunan Jalan Tol ... | 120

Anda mungkin juga menyukai