Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Sistem Mikroprosesor
Disusun Oleh :
TEKNIK ELEKTRO S1
2020
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Saat ini seluruh dunia sedang dilanda wabah virus covid-19 tak terkecuali
Indonesia. Mewabahnya pandemi ini tentunya sangat menghambat aktivitas seluruh
masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, saya merancang disinfektan chamber atau bilik desinfektan yang
bisa digunakan untuk melakukan desinfeksi pada seseorang yang bisa digunakan di
kantor tempat bekerja, di sekolah, ataupun fasilitas – fasilitas umum lainnya.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana membuat rangkaian desinfektan chamber ?
b. Bagaimana cara desinfektan chamber bekerja ?’
C. Tujuan
a. Mengetahui cara membuat rangkaian desinfektan chamber.
b. Mengetahui cara kerja desinfektan chamber.
D. Manfaat
a. Dapat melakukan sterilisasi kepada seseorang yang hendak masuk atau keluar
fasilitas umum.
b. Mencegah penyabaran covid-19.
BAGIAN II
DESIGN
A. Flowchart
START
Sensor PIR
Ya
Selesai
B. Diagram Blok
Power 5/12V
Deteksi Keluaran
Sensor PIR Modul Relay Pompa AIr
Infrared Output
C. Spesifikasi Teknis
- Alat dan Bahan Rangkaian
a) Modul PIR
ANALISA IMPLEMENTASI
Adanya Sistem Indonesia New Normal ini, pemerintah membuka kembali fasilitas –
fasilita umum seperti kantor tempat bekerja, sekolah, pasar, dan lain – lain. Sehingga
desinfektan chamber sangat diperlukan untuk menjaga seseorang agar tetap steril dari
kuman ataupun virus yang ada.
Sensor yang digunakan adalah sensor PIR. Sensor PIR atau disebut juga dengan
Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran
sinar infra merah dari suatu objek. Sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah,
melainkan hanya dapat menangkap radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, yang kemudian
pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai
sensor pyroelektrik. Sinar infra merah mengandung energi panas, sehingga membuat sensor
pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan
tegangan dan dibaca secara anolog oleh sensor. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika
0 dan 1. Saat tidak mendeteksir adanya perubahakan pancaran infra merah logikanya akan
0, dan akan menjadi 1 ketika ada perubahan pancaran infra merah.
Sendor PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang
gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan
pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer. Panjang
gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR, sehingga sensor PIR sangat efektif
digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika objek bergerak
atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah.
Relay pada rangkaian berfungsi sebagai saklar pemutus penyambung arus. Modul
relay memiliki dua sisi. Yaitu sisi trigger dan sisi switch.
- Sisi trigger
a. DC+ = Tegangan DC Positif
b. DC- = Ground
c. IN = Sinyal masukan untuk mengendalikan sisi
- Sisi switch
a. NO = Normally Open, jika rangakaian dihubungkan dengan pin ini, maka
koneksi antara COM dan NO akan open secara default.
b. NC = Normally Close, jika rangkaian dihubungkan dengan PIN ini, maka
koneksi antara COM dan NC akan close secara default.
c. COM = Common
Jadi ketika ada seseorang masuk bilik, sensor PIR akan mendeteksi pancaran infra
merah dari orang tersebut. Infra merah yang ditangkap akan menyalakan sensor
pryroelektrik pada sensor PIR sehingga mengasilkan arus. Yang akan diteruskan ke relay
untuk mengidupkan pipa air.