Serotinus CBD
Serotinus CBD
SEROTINUS
Disusun oleh:
Sofi Alfiani
30101307334
Pembimbing:
dr. Gunawan Kuswondo, Sp.OG
SEMARANG
2018
KEHAMILAN POST TERM (SEROTINUS)
a. Riwayat Haid
Diagnosis tidak sulit untuk ditegakkan apabila hari pertama haid terakhir (HPHT)
diketahui dengan pasti. Untuk riwayat haid yang dapat dipercaya, diperlukan beberapa
kriteria antara lain,
1) Terjadi kesalahan dalam menetukan tanggal haid terakhir atau akibat menstruasi
abnormal.
3) Tidak ada kesalahan menentukan haid terakhir dan kehamilan memang berlangsung
lewat bulan (keadaan ini sekitar 20-30% dari seluruh penderita yang diduga kehamilan
postterm).
1) Tes Kehamilan
Bila pasien melakukan tes imunologik sesudah terlambat 2 minggu, maka dapat
diperkirakan kehamilan memang telah berlangsung 6 minggu.
2) Gerak Janin
Gerak janin atau quickening pada umumnya dirasakan ibu pada umur kehamilan 18-20
minggu. Pada primigravida dirasakan sekitar umur kehamilan 18 minggu, sedangkan
pada multigravida pada 16 minggu. Petunjuk umum untuk menentukan persalinan
adalah quickening ditambah 22 minggu pada primigravida atau ditambah 24 minggu
pada multigravida.
Dengan stetoskop Laenec DJJ dapat didengar mulai umur 18-20 minggu, sedangkan
dengan Doppler dapat terdengar pada umur kehamilan 10-12 minggu.
Kehamilan dapat dinyatakan sebagai kehamilan postterm bila didapat 3 atau lebih dari 4
kriteria hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Dalam trimester pertama pemeriksaan tinggi fundus uteri serial dalam sentimeter dapat
bermanfaat bila dilakukan pemeriksaan secara berulang tiap bulan. Lebih dari 20
minggu, tinggi fundus uteri dapat menentukan umur kehamilan secara kasar.
e. Pemeriksaan Radiologi
Dapat dilakukan dengan melihat pusat penulangan. Gambaran epifiisis femur bagian
distal paling dini dapat dilihat pada kehamilan 32 minggu, epifisis tibia proksimal
terlihat setelah umur kehamilan 36 minggu dan epifisis kuboid pada kehamilan 40
minggu.
f. Pemeriksaan Laboratorium
1) Kadar lesitin/spinngomielin
Bila lesitin/spinngomielin dalam cairan amniom kadarnya sama, maka umur kehamilan
sekitar 22-28 minggu, lesitin 1,2 kali kadar spingomielin: 28-32 minggu, pada
kehamilan genap bulan rasio menjadi 2:1 . Pemeriksaan ini tidak dapat dipakai untuk
menentukan kehamilan postterm, tetapi hanya digunakan untuk menentukan apakah
janin cukup umur/matang untuk dilahirkan yang berkaitan dengan mencegah kesalahan
dalam tindakan pengakhiran kehamilan.
Pengecatan nile bluesulphate dapat melihat sel lemak dalam cairan amnion. Bila jumlah
sel yang mengandung lemak melebihi 10% maka kehamilan diperkirakan 36 minggu
dan apabila 50% atau lebih maka umur kehamilan 39 minggu atau lebih.
4) Sitologi vagina
A. IDENTITAS
1. Nama penderita : Ny. H
2. Umur : 24 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Swasta
7. Status : Menikah
8. Alamat : Katonsari, Demak
9. Tanggal Masuk : 29 November 2018
10. Masuk Jam : 02.30 WIB
11. Ruang : VK
12. Kelas : JKN Non PBI
B. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 29 November 2018
pukul 02.30 WIB.
1. Keluhan Utama :
Pasien hamil 42 minggu usia 24 tahun datang dengan keluhan perut terasa
kenceng-kenceng dan dirasa sejak 1 minggu yang lalu, lalu dirasa hilang timbul
belum keluar air ketuban dan lendir darah.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Pasien G1P0A0 hamil 42 minggu usia 24 tahun datang dengan keluhan perut
terasa kenceng-kenceng dan dirasa sejak 1 minggu yll, lalu dirasa hilang timbul
belum keluar air ketuban dan lendir darah.
3. Riwayat Kehamilan
HPHT : 4 Februari 2018
HPL : 11 November 2018
± 1 bulan setelah terlambat haid pasien melakukan tes kehamilan di bidan dengan
test pack kehamilan dan hasilnya positif.
4. Riwayat ANC
ANC dilakukan rutin di bidan setelah pasien dinyatakan hamil.
5. Riwayat Obstetri
G1P0A0
G1: hamil sekarang
6. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus haid : 28 hari
- Lama haid : 7 hari
- Dismenore : (-)
- HPHT : 4 Februari 2018
7. Riwayat KB: (-)
8. Riwayat Perkawinan : pernah menikah 1 (satu) kali dengan lama pernikahan 1 tahun
9. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat Penyakit Paru : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
10. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat Penyakit Paru : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat serotinus :+
11. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang karyawan swasta, suami pasien bekerja sebagai
buruh. Kesan ekonomi cukup, biaya pengobatan ditanggung BPJS.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit TB : 155 cm
RR : 20 x/menit BB : 68 Kg
Suhu : 36,4 0C
b. Status Internus
- Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, benjolan abnormal (-), hiperpigmentasi areola (-),
puting menonjol (+), besar cukup
- Paru :
Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris
Palpasi : Stem fremitus dextra dan sinistra sama, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
- Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Redup
Auskultasi: Suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-)
- Abdomen :
Inspeksi : Cembung, striae gravidarum (+), bundle ring (-)
Palpasi : teraba bagian-bagian janin
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi: denyut jantung janin (+)
- Extremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-
c. Status Obstetri
- Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar, striae gravidarum (+), linea nigra
(+), bekas operasi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), teraba bagian janin:
Leopold 1 : bulat besar lunak, bokong
Leopold 2: tahanan memanjang di kiri (puki)
Leopold 3 : bulat besar keras, kepala
Leopold 4 : belum masuk PAP
TFU : 32 cm.
His : jarang.
Auskultasi : DJJ 12-11-12.
Punctum maximum: Puki
- PF Anogenitalia
Inspeksi : lendir (-) darah (-)
air ketuban (-) luka parut (-)
varices (-) oedem vagina (-)
Anus: hemoroid (-)
Interna/ Vagina toucher :
Vulva : tenang
Portio : tebal, kaku
Penipisan : 20%
Pembukaan : -
Kulit ketuban : (+)
Sarung tangan : lendir (+), darah (-)
Penurunan kepala di Bidang Hodge : -3
D.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Pemeriksaan Hematologi
a. Hb : 13,3 gr/dl
b. Hematokrit : 39,8 %
c. Leukosit : 12.49 /uL
d. Trombosit : 233.000 /uL
e. APTT : 26.5 detik
f. PPT : 8,1 detik
g. Gol. Darah :B
h. HbsAg : negatif
i. GDS : 90
Pemeriksaan USG
- Tampak janin intra uterin letak dan dinding baik, tampak janin dengan struktur jelas
- Berdasarkan pengukuran biometri sesuai dengan usia hamil 42 minggu
- Selama pemeriksaan tampak jelas detak jantung janin
kesan :
- Janin intrauterin letak baik, dengan struktur janin tampak jelas sesuai dengan usia
hamil 42 minggu.
F. RESUME
Pasien G1P0A0 hamil 43 minggu, datang dengan keluhan perut terasa kenceng-
kenceng dan dirasa sejak 1 minggu yll, lalu dirasa hilang timbul belum keluar air
ketuban dan lendir darah
Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Dismenore : (-)
HPHT : 4 Februari 2018
Riwayat Kehamilan
HPHT : 4 Februari 2018
HPL : 11 November 2018
± 1 bulan setelah terlambat haid pasien melakukan tes kehamilan di bidan dengan
test pack kehamilan dan hasilnya positif.
Riwayat Obstetri
G1P0A0
G1: hamil sekarang
Riwayat KB: (-)
Riwayat Perkawinan : pernah menikah 1 (satu) kali dengan lama pernikahan 1
tahun
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 x/menit TB : 155 cm
RR : 20 x/menit BB : 68 Kg
Suhu : 36,4 0C
b. Status Obstetri
- Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar, striae gravidarum (+), linea nigra
(+), bekas operasi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), teraba bagian janin:
Leopold 1 : bulat besar lunak, bokong
Leopold 2: tahanan memanjang di kiri (puki)
Leopold 3 : bulat besar keras, kepala
Leopold 4 : belum masuk PAP
TFU : 31 cm.
His : jarang.
Auskultasi : DJJ 12-11-12.
Punctum maximum: Puki
- PF Anogenitalia
Inspeksi : lendir (-) darah (-)
air ketuban (-) luka parut (-)
varices (-) oedem vagina (-)
Anus: hemoroid (-)
Interna/ Vagina toucher :
Vulva : tenang
Portio : tebal, kaku
Penipisan : 20%
Pembukaan : -
Kulit ketuban : (+)
Sarung tangan : lendir (+), darah (-)
Penurunan kepala di Bidang Hodge : -3
Bishop’s Pelvic Score
Skor
0
Pendataran serviks 20%
Pembukaan serviks 0 0
Penurunan kepala 0
-3
dari hodge III
0
Konsistensi serviks Keras
Posisi serviks sumbu Posterior 0
Total Bishop’s Score adalah 0
Bila nilai > 8, maka induksi persalinan kemungkinan besar akan
berhasil
Bila nilai > 5, dapat dilakukan drip oksitosin
Bila nilai < 5, dapat dilakukan pematangan serviks terlebih dahulu,
kemudian lakukan pengukuran PS lagi.
G. DIAGNOSA AWAL
Wanita 24 tahun G1P0A0, gravida 42 minggu janin tunggal hidup intra uterin letak
kepala, puki, belum inpartu dengan serotinus
H. SIKAP
1. Pasien rawat inap
2. Pengawasan: KU, Vital Sign, Hb, PPV
3. Bishop’s score 0 atau <5 maka perlu dilakukan pematangan serviks terlebih
dahulu menggunakan oksitosin drip Oksitosin drip 5 U oksitosin dalam 500cc
RL di mulai 12 tpm dinaikkan 4 tetes tiap 15 menit sampai maksimal 40tpm,
dengan memperhatikan evaluasi ibu dan janin.
4. Apabila pematangan serviks gagal ada indikasi akhiri kehamilan maka
dilakukan akhiri kehamilan dengan tindakan sectio cesaria (SC)
5. Tindakan SCTP
I. PROGNOSA
Kehamilan : ad bonam
Persalinan : ad bonam
J. EDUKASI
1. Memberitahu kepada pasien dan keluarga resiko kehamilan lewat bulan.
2. Memberitahu akan dilakukan pematangan serviks untuk melunakkan serviks
agar mempermudah penurunan kepala janin
3. Memberitahu akan dilakukannya terminasi kehamilan secara sectio cesaria (SC)
bila pematangan serviks gagal.
K. DIAGNOSA AKHIR
P1A0 post sectio caesarea transperitoneal profunda (SCTP) atas indikasi
serotinus gagal induksi.
FOLLOW UP
29-11-2018 S : kencang-kencang hilang Dilakukan pematangan
02.30 timbul serviks terlebih dahulu
O: TD : 110/80mmHg menggunakan oksitosin drip
N : 80x/menit drip 5 U oksitosin dalam 500cc
RR : 20x/menit RL di mulai 12 tpm dinaikkan
S : 36,70C 4 tetes tiap 15 menit sampai
BB : 68 kg maksimal 40tpm, dengan
TB : 155 memperhatikan evaluasi ibu
His : - dan janin.
DJJ : 12-11-12
PPV : -
VT ϴ blm ada pembukaan,
kepala di bidang hodge 3-
Sarung tangan lendir (+),
darah (+)
Kulit ketuban (+)
29-11-2018 S: - Tidak ada kemajuan
10.00 O : TD : 110/70 persalinan.
N : 82x/menit Edukasi keluarga untuk
RR : 20x/menit dilakukannya akhiri persalinan
S : 36,50C dengan operasi sectio cesaria
His : - (SC)
DJJ : 11-11-12 Inf. RL 20 tpm
PPV : - Premedikasi ceftriaxone
VT ϴ blm ada pembukaan, Pasang DC
kepala di bidang hodge 3-
Sarung tangan lendir (+),
darah (+) Kulit ketuban (+)
29-11-2018 S : nyeri post SC Inf.RL + oksitosin 20
11.00 O : TD : 120/80 tpm
N : 89x/menit ceftriaxone 2x1 gram
RR : 20x/menit Inj Ketorolac 1 Ampul
S : 36,70C
A : P1A0 post SC H.0
P : Monitor KU, TTV, PPV
pasien
30-11-2018 S :nyeri post SC
09.00 O : TD : 120/70,
N : 82x/menit,
RR : 20x/ menit,
S : 36,9 0C
A : post SC H.1
P : ajari teknik relaksasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro GH, Wibowo B. Kelainan dalam lamanya kehamilan. Dalam
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. eds. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999.
2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY, et.al.
2012. Possterm pregnancy. Obstetri Williams. Terjemahan Brahm U. Pendit, dkk.
Edisi 23, Vol. 1. EGC. Jakarta,
3. Pernoll ML. Benson & Pernoll handbook of obstetric and gynecology. 10 th ed.
Boston: McGraw-Hill companies, 2001.
4. Hastwell GB. Accelerated clotting time: an amniotic fluid of fetal maturity. 1978
5. Standar pelayanan medic Obstetri dan Ginekologi. POGI. 2006
6. Vorherr H. Placental insufficiency in relation to postterm pregnancy and fetal
maturity. Am J Obstet Gynecol 1972; 112-8
7. Saifuddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. eds. Buku acuan
nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: yayyasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2001
8. Drife J, Magowan BA. Ed. Clinical obstetrics and gynecology: Prolonged
pregnancy. Saunders, London 2004: 317-8
9. James DK, Mahomed K, Stone P, Wijngaarden W, Hill :M. Evidence based
obstetrics: Prolonged pregnancy. Saunders. Elsevier science. 2003: 348