Fondasi Abutmen PDF
Fondasi Abutmen PDF
b. Tahanan gesek
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus :
Ps = Σ [ ad * cu * As ]
ad = faktor adhesi,
cu = kohesi tanah di sepanjang tiang (kN/m 2),
As = luas permukaan dinding tiang (m 2). As = π * D * L1
L1 = panjang segmen tiang pancang yang ditinjau (m).
Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yg nilainya tergantung
dari nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil : ad = 0.2 + [ 0.98 ] cu
Diameter tiang pancang, D= 0.400 m
Perhitungan tahanan gesek ultimit tiang
No Kedalaman L1 As cu ad Ps
2 2
z1 (m) z2 (m) (m) (m ) (kN/m ) (kN)
1 0.00 14.20 14.2 17.8442 9.00 1.03 166.02
2 14.20 25.60 11.4 14.3257 18.00 0.90 230.82
3 25.60 29.60 4.0 5.0265 24.00 0.82 98.41
4 29.60 32.40 2.8 3.5186 32.00 0.72 81.51
5 32.40 40.00 7.6 9.5504 12.00 0.98 112.85
Tahanan gesek ultimit tiang, 689.61
Ps = Σ ad * cu * As = 689.61 kN
a. Tahanan ujung
Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus : Pb = ω * Ab * qc
ω = faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang,
2
Ab = luas ujung bawah tiang (m ),
qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari
2
8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m ),
Diameter tiang pancang, D = 0.40 m
Ab = π / 4 * D2 = 0.1257 m
2
Luas tampang tiang pancang,
Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d. 4.D di bawah
2 2
dasar tiang, qc = 112.5 kg/cm qc = 11250 kN/m
Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang, ω = 0.50
Tahanan ujung ultimit tiang pancang : Pb = ω * Ab * qc = 706.858 kN
b. Tahanan gesek
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus :
Ps = Σ [ As * qf ]
2
Af = Luas permukaan segmen dinding tiang (m ). As = π * D * L1
qf = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m).
No Kedalaman L1 As qf Ps
z1 (m) z2 (m) (m) (m2) (kN/m2) (kN)
1 0.00 14.20 14.2 17.8442 10.00 178.44
2 14.20 25.60 11.4 14.3257 15.00 214.88
3 25.60 29.60 4.0 5.0265 18.00 90.48
4 29.60 32.40 2.8 3.5186 21.00 73.89
5 32.40 40.00 7.6 9.5504 34.00 324.72
Ps = Σ [ As * qf ] = 882.41
c. Tahanan ultimit tiang pancang
Tahanan ultimit tiang pancang, Pu = Pb + Ps = 1589.27 kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 3
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 529.76 kN
Kapasitas ultimit tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPT
menurut Meyerhoff dinyatakan dengan rumus :
Pu = 40 * Nb * Ab + Ň * As (kN)
dan harus ≤ Pu = 380 * Ň * Ab (kN)
Nb = nilai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.D di atas ujung tiang sampai
4.D di bawah ujung tiang,
Ň = nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang,
2
Ab = luas dasar tiang (m )
2
As = luas selimut tiang (m )
Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb.
No Kedalaman Nilai SPT L1 L1 * N
z1 (m) z2 (m) N (m)
1 0.00 14.20 12 14.2 170.4
2 14.20 25.60 28 11.4 319.2
3 25.60 29.60 43 4.0 172.0
4 29.60 32.40 57 2.8 159.6
5 32.40 40.00 62 7.6 471.2
40.0 1292.4
Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang, Ň = Σ L1*N / Σ L1 = 32.31
Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang),
Nb = 65.00
Diameter tiang pancang, D= 0.40 m
Panjang tiang pancang, L= 40.00 m
2
Luas dasar tiang pancang, Ab = π / 4 * D2 = 0.1257 m
2
Luas selimut tiang pancang, As = π * D * L = 50.2655 m
Pu = 40 * Nb * Ab + Ň * As = 1950.8 kN
Pu > 380 * Ň * Ab = 1542.87 kN
Kapasitas ultimit tiang pancang, Pu = 1542.87 kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 3
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 514.29 kN
2
Tegangan leleh baja, fy = 240000 kN/m
3
Tahanan momen, W = I p / ( D / 2 ) = 0.00072 m
Momen maksimum, My = fy * W = 172.974 kNm
y My
Mx
By
y P
L2 Bd L1
y
P
y Mx ht
hp
Tx
y
a
a x x a
a x x a
Bx Bx
ht
1 hp
xp
P1 xw
a x x a a x x a
Bx Bx
1.00
D13-400/600 D16-200
1.30 0.80 1.70
D13-200
0.40
D13-600 1.20
0.80
D22-200 D16-200
3.80