Anda di halaman 1dari 5

Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014

Pengaruh Perawatan dengan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat
Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Dangkal pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Strain Wistar

Dhiar Widianingtyas*, Titin Andri Wihastuti*, Nanik Setijowati**

ABSTRAK

Insiden luka bakar derajat 2 dangkal sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Daun pegagan dapat
digunakan sebagai alternatif dalam perawatan luka bakar karena mengandung asiatikosiada, asam asetat,
dan madecassisode atau triterpenoida. Senyawa ini memicu produksi kolagen tipe I yang berperan dalam
proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak daun pegagan (Centella asiatica)
dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain
wistar. Desain penelitian ini adalah true experimental dengan post test control group design. Penelitian ini
menggunakan tikus betina sebanyak 24 ekor yang dipilih dengan simple random sampling dan dibagi
menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok normal saline 0,9 % sebagai kontrol dan kelompok ekstrak daun
pegagan 10 %, 25 % dan 40 %. Luka bakar dibuat dengan cara menempelkan potongan kayu berbentuk
silinder berdiameter 2 cm yang dilapisi kassa selama 30 detik. Potongan kayu direndam dulu selama 10 detik
pada air mendidih. Pengambilan data dilakukan satu kali sehari selama 14 hari. Data yang diperoleh diolah
dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan 10 % mempunyai
pengaruh yang sama dengan normal saline 0,09 % terhadap penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal (p =
0,151 atau p > 0,05). Hal ini didukung oleh uji post hoc Mann-Withney yang menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antar kelompok. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan dan normal
saline 0,9 % memberikan pengaruh yang sama dalam penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal.

Kata kunci: Daun pegagan, Luka bakar derajat 2 dangkal, Penyembuhan luka.

The Effect of Centella asiatica Extract Leaves on Healing Acceleration of Second Degree
Burn Wound in Rat (Rattus norvegicus) Wistar Strain

ABSTRACT

The incidence of second degree burn wound is often occurring in our daily lives. Centella asiatica leaves
can be used as alternative in caring burn wound. It is contain of asiaticoside and asetic triterpene that
stimulates type I colagene production that important in wound healing process. The purpose of this research
was to explore Centella asiatica leaves extract on healing acceleration of second degree burn wound in rat
(Rattus norvegicus) Wistar strain. This research was true experimental with post test control group design.
The samples are 24 female rats that had been choosen by simple random sampling and devided into 4
groups: control (normal saline 0.9 %) and treatment groups (10 %, 25 %, and 40 % of Centella asiatica
leaves extract). The observation was carried out once a day for 14 days. The data was analyzed by Kruskal-
Wallis test. The result showed that 10 % Centella asiatica leaves extract can heal second degree burn in rat
like normal saline 0,9 % (p = 0,151 atau p > 0,05). Post hoc Mann-Withney test revealed that there was no
significant difference among groups. The conclusion was Centella asiatica leaves extract can accelerate
healing process on second degree burn wound in rat same as control.

Keywords: Centella asiatica, Second degree burn wound, Wound healing.

* Program Studi Ilmu Keperawatan, FKUB


** Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKUB

223
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014

PENDAHULUAN

Luka bakar merupakan luka yang mengetahui manfaatnya karena pegagan


disebabkan oleh pengalihan energi dari hanya digunakan sebagai lalapan saja.5
suatu sumber panas kepada tubuh dan Pegagan mengandung asiaticoside,
dapat dikelompokan menjadi luka bakar thankuniside, isothankuniside,
termal, radiasi, atau kimia. Luka bakar juga madecassoside, brahmoiside, brahminoside,
dapat diklasifikasikan berdasarkan brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline,
kedalaman jaringan yang rusak, yaitu luka mesoinositol, centellose, karotenoid, garam
bakar derajat satu, luka bakar derajat dua mineral (kalium, natrium, magnesium,
(dangkal dan dalam), dan luka bakar derajat kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat
tiga. Luka bakar derajat dua dangkal meliputi samak. Diduga senyawa glikosida
kerusakan epidermis dan bagian atas dermis triterpenoida yang disebut asiaticoside
dan dapat sembuh spontan dalam waktu 1-2 berperan dalam penyembuhan luka dan
minggu. Di rumah sakit anak di Inggris, sebagai antilepra. Kandungan zat ini paling
selama satu tahun, terdapat sekitar 50.000 banyak terdapat pada daun. Berdasarkan
pasien luka bakar dengan 6400 diantaranya penelitian sebelumnya, pegagan mempunyai
masuk ke perawatan khusus luka bakar. efek merangsang pertumbuhan rambut dan
Antara 1997-2002 terdapat 17.237 anak di kuku, meningkatkan perkembangan
bawah 5 tahun mendapat perawatan di pembuluh darah, meningkatkan
gawat darurat di 100 rumah sakit di pembentukan musin, meningkatkan daya
Amerika.1,2,3 Di Indonesia sampai saat ini kompak (tensile integrity) dermis,
belum ada laporan tertulis mengenai jumlah meningkatkan proses keratinisasi epidermis
penderita luka bakar dan jumlah angka melalui perangsangan pada lapisan luar
kematian yang diakibatkannya. kulit, dan meningkatkan efek keseimbangan
Pada umumnya, perawatan luka bakar pada jaringan penghubung.6,7
yang berkembang di masyarakat adalah Berdasarkan penelitian terdahulu,
dengan mengolesi minyak, mentega, pasta ekstrak pegagan konsentrasi 25 % dapat
gigi, atau kecap pada area yang mengalami mempersingkat waktu penyembuhan luka
luka bakar. Padahal tindakan tersebut dapat terkontaminasi dibandingkan dengan
menghambat proses penyembuhan dan konsentrasi 50 % dan 75 %.8 Oleh karena
meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Oleh itu, pada penelitian ini digunakan ekstrak
karena itu, diperlukan alternatif lain dalam daun pegagan dengan 3 konsentrasi yaitu
penanganan luka bakar, misalnya dengan 10 %, 25 %, dan 40 % untuk mengetahui
daun pegagan.4, konsentrasi yang dapat mempercepat
Pegagan merupakan tanaman yang penyembuhan luka bakar.
mudah dijumpai di Indonesia. Tanaman ini Dengan mengetahui manfaat pegagan
tumbuh di tanah yang agak lembab dan dalam pengobatan tradisional, maka penulis
cukup mendapat sinar matahari seperti di terdorong untuk melakukan penelitian
padang rumput, pinggir selokan, dan sawah. mengenai pengaruh perawatan ekstrak daun
Pegagan banyak dimanfaatkan masyarakat pegagan dalam mempercepat penyembuhan
sebagai tanaman penutup tanah di luka bakar derajat 2 dangkal pada tikus putih
perkebunan atau sebagai tanaman sayuran. strain Wistar.
Di Indonesia, pegagan sudah banyak
digunakan sebagai alternatif pengobatan
tradisional, namun masih sedikit yang

224
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014

BAHAN DAN METODE berbentuk silinder berlapis kassa selama 30


detik yang terlebih dahulu direndam selama
Desain Penelitian 10 detik dalam air mendidih. Perawatan luka
Penelitian ini termasuk jenis true dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang
eksperimental research dengan sama.
menggunakan post test control group design Luka dievaluasi sampai terlihat tanda-tanda
yaitu pengambilan data dilakukan di akhir penyembuhan yaitu ditandai dengan
atau setelah pemberian perlakuan. Pada terlepasnya seluruh jaringan nekrotik yang
penelitian ini sampel dibagi menjadi 4 terdapat pada luka bakar. Data dicatat pada
kelompok yaitu, kelompok ekstrak daun lembar observasi sampai indikator terpenuhi.
pegagan konsentrasi 10 %, 25 %, dan 40 % Bila indikator telah terpenuhi maka dikatakan
sebagai kelompok perlakuan, dan kelompok luka telah sembuh.
normal saline 0,9 % sebagai kelompok
kontrol. Sampel yang digunakan pada Analisis Data
penelitian ini adalah tikus putih (Rattus Data dianalisis dengan menggunakan
norvegicus) betina galur Wistar. Penelitian uji statistik Kruskal-Wallis yang dilanjutan
dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi dengan uji post hoc Mann-Whitney.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Pengolahan data dibantu dengan program
Malang, pada bulan Agustus-September SPSS 15.
2010.
HASIL
Ekstraksi Daun Pegagan
Ekstraksi daun pegagan dilakukan di Luka bakar pada punggung tikus
Laboratorium Farmakologi Universitas diobservasi setiap hari pada waktu yang
Muhammadiyah Malang menggunakan sama hingga semua jaringan nekrotik
teknik maserasi. terlepas sebagai indikator penyembuhan
luka. Lama waktu yang diperlukan untuk
Pembuatan Luka Bakar pelepasan semua jaringan nekrotik yang
Luka bakar pada punggung tikus dibuat terbentuk dapat dilihat pada Gambar 1.
dengan cara menempelkan potongan kayu

14
Hari
12

10

6 lama penyembuhan (hari)


hari

0
normal saline ekstrak 10% ekstrak 25% ekstrak 40%
0,9%

Gambar 1. Lama waktu penyembuhan luka bakar menggunakan ekstrak daun pegagan dengan
berbagai dosis dibandingkan dengan normal saline 0,9 %

225
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014

Pada Gambar 1 di atas, dapat dilihat sel kulit, menstimulasi pertumbuhan kuku,
bahwa lama penyembuhan luka bakar rambut, dan jaringan ikat. Pemakaian
derajat dua dangkal terjadi lebih dari 10 hari, glikosida saponin dosis tinggi mampu
dengan rata-rata lama penyembuhan luka menghasilkan efek analgesik. Aktivitas
bakar pada kelompok normal saline 0,9 % saponin mempengaruhi kolagen, misalnya
(kontrol) adalah 12,6 ± 1,52 hari, kelompok dalam penghambatan produksi jaringan
ekstrak daun pegagan 10 % adalah 11,6 ± parut yang berlebihan. Senyawa glikosida
2,41 hari, kelompok ekstrak daun pegagan triterpenoid yang disebut asiatikosida dan
25 % adalah 10,8 ± 0,84 hari, dan kelompok senyawa sejenis (asam asetat dan
ekstrak daun pegagan 40 % adalah 13 ± madecassiside) merupakan penyembuh luka
1,23 hari. yang luar biasa dan bermanfaat sebagai anti
Data hasil penelitian dianalisis dengan lepra serta dapat meningkatkan aktivitas
Kruskal-wallis SPSS 15 for Window dengan makrofag.
selang kepercayaan 95 %. Uji Kruskal-Wallis Pada penelitian ini pengamatan
diperoleh nilai p = 0,151. Oleh karena nilai p penyembuhan luka bakar derajat dua
> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak dangkal dilakukan selama 14 hari untuk
ada perbedaan kecepatan penyembuhan mengetahui perbedaan lama penyembuhan
luka bakar derajat dua dangkal antara luka yang ditandai dengan terlepasnya
ekstrak daun pegagan berbagai dosis semua jaringan nekrotik pada luka. Ekstrak
dengan normal saline 0,9 %. daun pegagan 10 %, 25 %, 4 0% dan normal
Hasil tersebut diperkuat dengan uji post saline 0,9 % diketahui sama-sama
hoc Mann-Whitney memberikan hasil bahwa memberikan pengaruh terhadap
penggunaan ekstrak daun pegagan 10 %, 25 penyembuhan luka bakar. Rata-rata lama
%, dan 40 % memberikan pengaruh yang penyembuhan pada kelompok normal saline
sama baiknya dengan normal saline 0,9 % 0,9 % adalah 12,6 ± 1,52 hari. Kemudian,
dalam penyembuhan luka bakar derajat dua rata-rata lama penyembuhan luka bakar
dangkal. Sementara itu, perbandingan derajat dua dangkal pada kelompok ekstrak
antara ekstrak daun pegagan 25 % dengan daun pegagan 10 %, 25 %, dan 40 %
kelompok ekstrak 40 % menunjukkan bertururt-turut adalah 11,6 ± 2,41 hari, 10,8
perbedaan yang signifikan, artinya ekstrak ± 0,84 hari, dan 13 ± 1,23 hari. Hal ini
daun pegagan 25 % memiliki pengaruh yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang
lebih baik dalam mempercepat mencolok pada lama penyembuhan luka
penyembuhan luka. Tetapi jika dibandingkan bakar derajat dua dangkal antar kelompok.
dengan dosis ekstrak 10 % menunjukkan Hal tersebut didukung oleh hasil analisis
perbedaan yang tidak signifikan, artinya uji Kruskal-Wallis yang menunjukkan bahwa
kedua ekstrak daun pegagan tersebut tidak ada perbedaan terhadap lama
memiliki pengaruh yang sama. penyembuhan luka bakar derajat dua
dangkal antar kelompok. Dengan kata lain,
PEMBAHASAN baik ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, dan
40 % serta normal saline 0,9 %, memiliki
Pada penelitian ini digunakan ekstrak
pengaruh yang sama baiknya dalam
daun pegagan dengan 3 konsentrasi yang
penyembuhan luka bakar derajat dua
berbeda sebagai alternatif perawatan luka
dangkal. Hasil tersebut juga didukung oleh
bakar derajat dua dangkal. Ekstrak daun
hasil uji Mann-Whitney. Sehingga dapat
pegagan diketahui memiliki kandungan
disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun
asiatikosida yang berfungsi memperbaiki sel-
pegagan dosis 10 % sudah memberikan

226
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014

pengaruh yang sama baiknya dengan umur.html. Diakses 21 Januari 2010,


normal saline 0,9 %. pukul 14:55 WIB.
7. Amaliya S. Efek Ekstrak Daun Pegagan
KESIMPULAN (Centella asiatica) dalam
Mempersingkat Lama Penyembuhan
Ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, dan Luka Terkontaminasi Pada Tikus Putih
40 % mempunyai pengaruh yang sama (Rattus norvergicus) Galur Wistar.
baiknya dengan normal saline 0,9 % Skripsi.Malang: Universitas Brawijaya.
terhadap penyembuhan luka bakar derajat 2010.
dua dangkal pada tikus putih galur Wistar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner dan Suddarth. Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah. Waluyo A
(Penerjemah). Ester M (Editor). Edisi ke-
8. Jakarta: EGC. 2001; Hlm 1911-1917.
Terjemahan dari: Textbook of Medical
Surgical Nursing. Vol 3.
2. Hudak CM, Gallo BM. Keperawatan
Kritis: Pendekatan Holistik.. Ester M dkk
(Penerjemah). Asih Y (Editor). Vol 2.
Jakarta: Penerbit EGC. 1996.
Terjemahan dari: Critical Care Nursing:
A Holistic Approach.
3. Anto. Luka Bakar. 2007. (Online).
http://puyer.wordpress.com/category/gui
delines/. Diakses 21 Januari 2010, pukul
14:58 WIB.
4. Nova. Sepuluh Hal Perawatan Kulit.
2007. (Online).
http://doktersehat.com/2007/08/10/10-
hal-perawatan-kulit/. Diakses 21 Januari
2010, pukul 14:36 WIB.
5. Rampisela J. Hidup Sehat: Daun Kaki
Kuda atau Pegagan. 2010. (Online).
http://forum.upi.edu/v3/index.php?action
=printpage;topic=12089.0. Diakses 20
Januari 2010, pukul 11:40 WIB.
6. Dalimartha S. Pegagan: Herbal untuk
Panjang Umur. 2009. (Online).
http://griyalarasati.blogspot.com/2009/0
1/pegagan-herbal-untuk-panjang-

227

Anda mungkin juga menyukai