Pengaruh Perawatan dengan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat
Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Dangkal pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Strain Wistar
ABSTRAK
Insiden luka bakar derajat 2 dangkal sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Daun pegagan dapat
digunakan sebagai alternatif dalam perawatan luka bakar karena mengandung asiatikosiada, asam asetat,
dan madecassisode atau triterpenoida. Senyawa ini memicu produksi kolagen tipe I yang berperan dalam
proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak daun pegagan (Centella asiatica)
dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain
wistar. Desain penelitian ini adalah true experimental dengan post test control group design. Penelitian ini
menggunakan tikus betina sebanyak 24 ekor yang dipilih dengan simple random sampling dan dibagi
menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok normal saline 0,9 % sebagai kontrol dan kelompok ekstrak daun
pegagan 10 %, 25 % dan 40 %. Luka bakar dibuat dengan cara menempelkan potongan kayu berbentuk
silinder berdiameter 2 cm yang dilapisi kassa selama 30 detik. Potongan kayu direndam dulu selama 10 detik
pada air mendidih. Pengambilan data dilakukan satu kali sehari selama 14 hari. Data yang diperoleh diolah
dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan 10 % mempunyai
pengaruh yang sama dengan normal saline 0,09 % terhadap penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal (p =
0,151 atau p > 0,05). Hal ini didukung oleh uji post hoc Mann-Withney yang menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antar kelompok. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan dan normal
saline 0,9 % memberikan pengaruh yang sama dalam penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal.
Kata kunci: Daun pegagan, Luka bakar derajat 2 dangkal, Penyembuhan luka.
The Effect of Centella asiatica Extract Leaves on Healing Acceleration of Second Degree
Burn Wound in Rat (Rattus norvegicus) Wistar Strain
ABSTRACT
The incidence of second degree burn wound is often occurring in our daily lives. Centella asiatica leaves
can be used as alternative in caring burn wound. It is contain of asiaticoside and asetic triterpene that
stimulates type I colagene production that important in wound healing process. The purpose of this research
was to explore Centella asiatica leaves extract on healing acceleration of second degree burn wound in rat
(Rattus norvegicus) Wistar strain. This research was true experimental with post test control group design.
The samples are 24 female rats that had been choosen by simple random sampling and devided into 4
groups: control (normal saline 0.9 %) and treatment groups (10 %, 25 %, and 40 % of Centella asiatica
leaves extract). The observation was carried out once a day for 14 days. The data was analyzed by Kruskal-
Wallis test. The result showed that 10 % Centella asiatica leaves extract can heal second degree burn in rat
like normal saline 0,9 % (p = 0,151 atau p > 0,05). Post hoc Mann-Withney test revealed that there was no
significant difference among groups. The conclusion was Centella asiatica leaves extract can accelerate
healing process on second degree burn wound in rat same as control.
223
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014
PENDAHULUAN
224
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014
14
Hari
12
10
0
normal saline ekstrak 10% ekstrak 25% ekstrak 40%
0,9%
Gambar 1. Lama waktu penyembuhan luka bakar menggunakan ekstrak daun pegagan dengan
berbagai dosis dibandingkan dengan normal saline 0,9 %
225
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014
Pada Gambar 1 di atas, dapat dilihat sel kulit, menstimulasi pertumbuhan kuku,
bahwa lama penyembuhan luka bakar rambut, dan jaringan ikat. Pemakaian
derajat dua dangkal terjadi lebih dari 10 hari, glikosida saponin dosis tinggi mampu
dengan rata-rata lama penyembuhan luka menghasilkan efek analgesik. Aktivitas
bakar pada kelompok normal saline 0,9 % saponin mempengaruhi kolagen, misalnya
(kontrol) adalah 12,6 ± 1,52 hari, kelompok dalam penghambatan produksi jaringan
ekstrak daun pegagan 10 % adalah 11,6 ± parut yang berlebihan. Senyawa glikosida
2,41 hari, kelompok ekstrak daun pegagan triterpenoid yang disebut asiatikosida dan
25 % adalah 10,8 ± 0,84 hari, dan kelompok senyawa sejenis (asam asetat dan
ekstrak daun pegagan 40 % adalah 13 ± madecassiside) merupakan penyembuh luka
1,23 hari. yang luar biasa dan bermanfaat sebagai anti
Data hasil penelitian dianalisis dengan lepra serta dapat meningkatkan aktivitas
Kruskal-wallis SPSS 15 for Window dengan makrofag.
selang kepercayaan 95 %. Uji Kruskal-Wallis Pada penelitian ini pengamatan
diperoleh nilai p = 0,151. Oleh karena nilai p penyembuhan luka bakar derajat dua
> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak dangkal dilakukan selama 14 hari untuk
ada perbedaan kecepatan penyembuhan mengetahui perbedaan lama penyembuhan
luka bakar derajat dua dangkal antara luka yang ditandai dengan terlepasnya
ekstrak daun pegagan berbagai dosis semua jaringan nekrotik pada luka. Ekstrak
dengan normal saline 0,9 %. daun pegagan 10 %, 25 %, 4 0% dan normal
Hasil tersebut diperkuat dengan uji post saline 0,9 % diketahui sama-sama
hoc Mann-Whitney memberikan hasil bahwa memberikan pengaruh terhadap
penggunaan ekstrak daun pegagan 10 %, 25 penyembuhan luka bakar. Rata-rata lama
%, dan 40 % memberikan pengaruh yang penyembuhan pada kelompok normal saline
sama baiknya dengan normal saline 0,9 % 0,9 % adalah 12,6 ± 1,52 hari. Kemudian,
dalam penyembuhan luka bakar derajat dua rata-rata lama penyembuhan luka bakar
dangkal. Sementara itu, perbandingan derajat dua dangkal pada kelompok ekstrak
antara ekstrak daun pegagan 25 % dengan daun pegagan 10 %, 25 %, dan 40 %
kelompok ekstrak 40 % menunjukkan bertururt-turut adalah 11,6 ± 2,41 hari, 10,8
perbedaan yang signifikan, artinya ekstrak ± 0,84 hari, dan 13 ± 1,23 hari. Hal ini
daun pegagan 25 % memiliki pengaruh yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang
lebih baik dalam mempercepat mencolok pada lama penyembuhan luka
penyembuhan luka. Tetapi jika dibandingkan bakar derajat dua dangkal antar kelompok.
dengan dosis ekstrak 10 % menunjukkan Hal tersebut didukung oleh hasil analisis
perbedaan yang tidak signifikan, artinya uji Kruskal-Wallis yang menunjukkan bahwa
kedua ekstrak daun pegagan tersebut tidak ada perbedaan terhadap lama
memiliki pengaruh yang sama. penyembuhan luka bakar derajat dua
dangkal antar kelompok. Dengan kata lain,
PEMBAHASAN baik ekstrak daun pegagan 10 %, 25 %, dan
40 % serta normal saline 0,9 %, memiliki
Pada penelitian ini digunakan ekstrak
pengaruh yang sama baiknya dalam
daun pegagan dengan 3 konsentrasi yang
penyembuhan luka bakar derajat dua
berbeda sebagai alternatif perawatan luka
dangkal. Hasil tersebut juga didukung oleh
bakar derajat dua dangkal. Ekstrak daun
hasil uji Mann-Whitney. Sehingga dapat
pegagan diketahui memiliki kandungan
disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun
asiatikosida yang berfungsi memperbaiki sel-
pegagan dosis 10 % sudah memberikan
226
Majalah kesehatan FKUB Volume 1, Nomer 4, Desember 2014
DAFTAR PUSTAKA
227