Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

REPRODUKSI HEWAN

HISTOLOGI REPRODUKSI BETINA

OLEH :

ERICHA FAJAR CAHYANI


NIM : 081711433005

DOSEN ASISTENSI : Dr. Listijani Suhargo, Dra, M.Si.

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
3. Histologi ovarium mammalia

Keterangan :
A. folikel tersier
B. folikel primordial
C. cortical stroma
D. epitel germinativum
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan histologi pada organ reproduksi betina
mulai dari ovarium, oviduk, uterus, serviks dan vagina. Setiap organ pada saluran
reproduksi betina memiliki struktur yang berbeda sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Pada ovarium mammalia lapisan terluarnya dilapisi oleh selapis epitel kuboid
rendah yang disebut epitel germinal atau epitel germinativum. Tepat di bawah epitel ini
terdapat tunika albuginea, yang tersusun atas jaringan ikat kolagen padat tak beraturan.
Ovarium terbagi atas bagian medulla dan korteks. Bagian medulla berwarna lebih pucat
dan terdiri dari otot polos, serabut saraf dan sejumlah arteri dan vena yang berkelok-kelok
serta jaringan limfatik. Bagian korteks ovarium tersusun atas jaringan ikat, sel stroma
yang mirip dengan fibroblas atau dikenal sebagai sel interstisial dan terdapat folikel
ovarium dalam tahapan perkembangan. Folikel yang terdapat di bagian korteks mayoritas
adalah folikel primordial yang terdiri dari oosit besar yang dilapisi oleh selapis sel
skuamosa. Sel-sel granulosa pada akhir stadium mengalami perubahan morfologi dari
skuamosa menjadi kuboid. Tahap selanjutnya adalah berkembangnya folikel sekunder.
Pada tahap ini terjadi proliferasi sel-sel granulosa dan terbentuknya sel-sel teka.
Selanjutnya terbentuk folikel tersier yang ditandai dengan pembentukan sebuah antrum.
Sel-sel granulosa kemudian berdiferensiasi membentuk membran periantral, cumulus
oophorus, lapisan corona radiate sehingga terbentuk folikel de graaf atau folikel matang
yang siap untuk diovulasikan. Sel-sel stratum granulosa, jaringan ikat dan pembuluh
darah kecil di ovarium kemudian mulai berproliferasi setelah terjadi ovulasi. Sel-sel
granulosa membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat
serta berwarna kekuningan yang selanjutnya disebut korpus luteum.
Saluran reproduksi betina selanjutnya adalah oviduk. Oviduk berperan sebagai
penyalur bagi spermatozoa untuk mencapai ovum dan menyalurkan ovum terfertilisasi ke
uterus. Dinding oviduk terdiri atas lapisan mukosa dan lapisan muskularis. Lapisan
mukosa mempunyai banyak lipatan longitudinal. Oviduk memiliki epitel kolumnar
selapis bersilia yang paling banyak melapisi daerah infundibulum dan memendek di dekat
uterus. Sel epitel bersilia ini berfungsi untuk mendorong ovum yang telah dibuahi oleh
spermatozoa ke arah uterus. Di bawah jaringan epitel terdapat lamina propria yang terdiri
atas jaringan ikat longgar yang mengandung fibroblas, sel mast, sel limfoid, serat-serat
kolagen, dan pembuluh darah. Lapisan muskularis oviduk terdiri atas lapisan otot polos
sirkuler pada bagian dalam dan lapisan otot laongitudinal pada bagian luar. Selain itu,
Jaringan ikat longgar juga mengisi ruang-ruang di antara berkas-berkas otot.
Uterus merupakan organ muskular pada saluran reproduksi beina yang terdiri atas
fundus, korpus, dan servix (leher rahim). Dinding uterus pada korpus dan fundus terdiri
atas endometrium dan miometrium. Endometrium atau mukosa uterus tersusun atas epitel
slindris sekretorik tak bersilia dan lamina propia yang berisi kelenjar tubular simpleks
bercabang yang menjulur hingga miometrium. Endometrium terdiri atas lapisan
fungsional yang merupakan suatu lapisan superfisial tebal yang dilepaskan saat
menstruasi dan lapisan basal dibawahnya yang lebih tipis dengan kelenjar dan jaringan
ikat yang berproliferasi dan meregenerasi lapisan fungsional selama siklus menstruasi.
Sementara miometrium terdiri atas lapisan otot polos longitudinal dalam, sirkular tengah,
dan longitudinal luar.
Saluran reproduksi betina yang terakhir adalah vagina. Dinding vagina tidak
memiliki kelenjar dan terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, muskularis, dan
adventisia. Mukus yang menutupi lumen vagina dihasilkan oleh kelenjar serviks uterus.
Epitel mukosa vagina adalah epitel berlapis pipih yang melapisi berbagai komponen
vestibulum, yang bersama-sama membentuk genetalian eksterna dan bersatu dengan
epidermis kulit sekitar. Dalam pengaruh estrogen, sel epitel ini menyintesis glikogen.
Ketika sel-sel terlepas, bakteri memetabolisme glikogen menjadi asam laktat, yang
menyebabkan rendahnya pH dalam vagina, yang membantu memberikan perlindungan
terhadap beberapa mikroorganisme patogen. Lamina propia mukosa banyak mengandung
serat elastin dan memiliki banyak papila sempit yang menonjol ke dalam lapisan epitel.
Jaringan ikat vagina biasanya mengandung limfosit dan neutrofil dalam jumlah relatif
besar. Selama fase pramenstruasi dan menstruasi, lapisan otot pada vagina terutama
terdiri atas dua lapisan otot polos khusus, yang tersebar sebagai berkas otot sirkular yang
bersebelahan dengan mukosa dan berkas longitudinal yang lebih tebal di dekat lapisan
adventisia.

DISKUSI
1. Jelaskan struktur anatomi organ reproduksi betina pada hewan coba tersebut?
Jawab: Struktur anatomi organ reproduksi betina pada hewan mammalia terdiri atas
ovarium yang berfungsi sebagai tempat produksi ovum dan menghasilkan
hormon reproduksi betina. Selanjutnya terdapat oviduk yang berperan
sebagai penyalur spermatozoa untuk mencapai oosit dan menyalurkan oosit
terfertilisasi ke uterus. Uterus kemudian berfungsi sebagai tempat
perkembangan embrio hasil fertilisasi. Vagina pada saluran reproduksi betina
merupakan organ terluar yang berfungsu sebagai jalan lahir dan sebagai
proteksi saluran reproduksi betina dari lingkungan luar.
2. Apakah estrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan organ reproduksi ?
Jawab: Estrogen merupakan hormon seks yang berperan penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan seksual sekunder pada betina seperti kelenjar mammae
Pengaruh estrogen dalam jaringan reproduksi terutama memacu proliferasi
sel dan perkembangan folikel di ovarium serta mengatur perkembangan
uterus.
3. Pada organ apakah estrogen dan progesteron dihasilkan?
Jawab: Estrogen dihasilkan sel granulosa dan progesteron dihasilkan oleh sel
granulosa dan sel teca dan corpud luteum dalam ovarium.
4. Apakah peranan estrogen dan progesteron dalam sistem reproduksi betina?
Jawab: Estrogen berperan pada pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi
betina. Pengaruh estrogen dalam jaringan reproduksi terutama memacu
proliferasi sel seperti mengubah epitel vagina menjadi berlapis pipih sehingga
dapat mensistesis glikogen untuk produksi asam laktat, meningkatkan jumlah
epitel bersilia pada oviduk, mempengaruhi perkembangan folikel di ovarium
serta mengatur perkembangan uterus. Selain itu juga mempengaruhi
perkembangan seksual sekunder pada betina seperti kelenjar mammae.
Progesteron berperan dalam peningkatan sekretorik endometrium dan
peningkatan sekresi mukosa yang membatasi oviduk untuk nutrisi oosit ovum
yang terfertilisasi.
5. Bagaimanakah struktur ovarium tikus/mencit pada sediaan histologi?
Jawab: Ovarium mencit lapisan terluarnya dilapisi oleh selapis epitel kuboid rendah
yang disebut epitel germinal atau epitel germinativum. Tepat di bawah epitel
ini terdapat tunika albuginea, yang tersusun atas jaringan ikat kolagen padat
tak beraturan. Ovarium tersusun atas bagian medulla dan korteks. Bagian
medulla berwarna lebih pucat dan terdiri dari otot polos, serabut saraf dan
sejumlah arteri dan vena yang berkelok-kelok serta jaringan limfatik. Bagian
korteks ovarium tersusun atas jaringan ikat, sel stroma yang mirip dengan
fibroblas atau dikenal sebagai sel interstisial dan terdapat folikel ovarium
dalam tahapan perkembangan

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Ovarium mammalia terbagi atas bagian medulla ysng terdiri dari otot polos,
serabut saraf, pembuluh darah dan jaringan limfatik. Bagian korteks ovarium
tersusun atas jaringan ikat, sel stroma dan folikel ovarium dalam tahapan
perkembangan. Lapisan terluar ovarium tersususn atas epitel germinativum.
2. Oviduk mammalia terdiri atas lapisan mukosa yang terdiri dari epitel kolumar
bersilia dan lamina propria yang terdiri atas jaringan ikat longgar yang
mengandung fibroblas, sel mast, sel limfoid, serat-serat kolagen, dan pembuluh
darah. Lapisan muskularis oviduk terdiri atas lapisan otot polos sirkuler pada
bagian dalam dan lapisan otot laongitudinal pada bagian luar.
3. Uterus merupakan organ muskular pada saluran reproduksi beTina yang terdiri
atas fundus, korpus, dan servix (leher rahim). Dinding uterus pada korpus dan
fundus terdiri atas endometrium yang tersusun atas epitel slindris sekretorik tak
bersilia dan lamina propia. Serta miometrium yang terdiri atas lapisan otot
polos longitudinal dalam, sirkular tengah, dan longitudinal luar.
4. Vagina tersusun atas lapisan mukosa, muskularis, dan adventisia. Epitel
mukosa vagina adalah epitel berlapis pipih yang melapisi berbagai komponen
vestibulum,

DAFTAR PUSTAKA

Gartner, leslie P and james L. Hiatt. 2007. Color textbook of histology third edition.
Philadelphia. Elseivier Saunder.
Mardiati, S. M., & Sitasiwi, A. J. (2008). Korelasi jumlah folikel ovarium dengan
konsentrasi hormon estrogen mencit (mus musculus) setelah konsumsi harian
tepung kedelai selama 40 hari. ANATOMI FISIOLOGI, 16(2), 54-59.
Sitasiwi, A. J. (2008). Hubungan Kadar Hormon Estradiol 17-β dan Tebal Endometrium
Uterus Mencit (Mus musculus l.) selama Satu Siklus Estrus. Anatomi
Fisiologi, 16(2), 38-45.

Anda mungkin juga menyukai