Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME MODUL 9

PENGANTAR STATISTIKA 1

Tutor Pengempu: I Komang Sukendra, S.Pd.,M.Si.,M.Pd.


Mata Kuliah: Matematika (PDGK 4108)

Oleh:
Ni Putu Vika Heryanti (859008746)
Ni Wayan Avin Dilara Sari (859008785)
Ria Yuliana (859008588)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


POKJAR DENPASAR SELATAN BI PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
KB 1 Pengumpulan dan Penyajian Data

1. Pengertian Statistik
Statistik diartikan sebagai kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun
dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.

2. Pengertian Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang
suatu hal, dapat berupa angka atau keterangan.

3. Pengumpulan Data
a. Wawancara ialah langsung tanya jawab terhadap orang yang mampu memeberikan data.
b. Angket ialah seperangkat daftra lampiran yang diisi oleh responden. Dibagi menjadi
angket terbuka dan tertutup.
c. Pengamatan ialah melihat dan mengamati, dan melakukan kegiatan penelitan.

4. Penyajian Data
Pengolahan data dimaksudkan sebagai proses untuk memperoleh data ringkasan dari data
mentah dengan menggunakan cara atau rumus tertentu. Data ringkasan yang diperoleh dari
pengolahan data itu dapat berupa jumlah (total), rata-rata, persentase, dan sebagainya. Data
yang sudah diolah, agar mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil
keputusan, perlu disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu. Data statistik dapat disajikan
dalam bentuk tabel atau daftar, grafik atau diagram.

a. Daftar Baris dan Kolom


Skema daftar baris dan kolom, secara garis besar dinyatakan dengan daftar berikut.

b. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk
daerah lingkaran, sedangkan bagian-bagiannya dinyatakan dalam bentuk juring atau sektor.
Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran, diuraikan sebagai berikut:
1. Gambarkan sebuah lingkaran
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring/sektor, untuk menyatakan data
masing-masing kategori.
3. Masukkan data masing-masing kategori ke dalam juring lingkaran
4. Namai kategori data pada masing-masing juring lingkaran dan tuliskan banyaknya
data yang bersesuaian dalam bentuk persen.
Contoh:
Banyaknya siswa di suatu sekolah dasar adalah 250 siswa. Diketahui siswa yang gemar tenis
meja sebanyak 25 siswa, pencak silat sebanyak 20 anak, judo sebanyak 45 siswa, bola volley
sebanyak 50 siswa, sepak bola sebanyak 100 siswa dan sisanya gemar olah raga renang.
Nyatakan data kegemaran siswa tersebut dalam bentuk diagram lingkaran.
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Untuk kategori tenis meja.
Banyaknya data 
  Besar sudut juring = Banyaknya seluruh  x 360 °
data
25 
 Besar sudut juring =  x 360°= 36°
250
25 
Persentase                 =  x 100% = 10%
250

2) Untuk kategori pencak silat


Banyaknya data 
  Besar sudut juring = Banyaknya seluruh  x 360 °
data
20 
 Besar sudut juring =  x 360°= 28,8°
250
25 
Persentase              =  x 100%= 8%
250
3) Untuk kategori yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasil seperti:
Kategori Banyaknya Persentase Sudut
Tenis meja 25 10 360
Pencak silat 20 8 28.80
Judo 45 18 64.80
Volley 50 20 720
Sepak bola 100 40 1440
Renang 10 4 14.40
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dibuat diagram lingkaran sebagai berikut.

c. Diagram Batang (Bar Diagram)


Diagram batang ialah diagram yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk
batangan-batangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram
batang sebagai berikut:
1. Membuat sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus. Sumbu mendatar
disebut sumbu X, sedangkan sumbu tegak disebut sumbu Y.
2. Jika batangan-batangan dibuat vertikal, maka sumbu mendatar menyatakan kategori
atau waktu, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi atau banyaknya data.
3. Nama atau judul diagram ditulis dibagian atas diagram dan ditempatkan pada bagian
tengah, dinyatakan dalam bahasa yang singkat dan jelas.
4. Antara batang yang satu dengan batang yang lain dibuat secara terpisah.
Contoh:
Banyaknya siswa di SD ialah 225 siswa. Diketahui banyaknya siswa kelas I sebanyak 25
siswa, kelas II sebanyak 30 siswa, kelas III sebanyak 45 siswa, kelas IV sebanyak 50 siswa,
kelas V sebanyak 35 siswa dan kelas VI sebanyak 40 siswa. Nyatakan data banyaknya SD
tersebut dalam bentuk diagram batang.

d. Diagram Garis
Digunakan untuk menyajikan data yang berkesinambungan (kontinu), seperti data
pertumbuhan tinggi pohon dari minggu ke minggu. Dalam membuatnya harus
memperhatikan:
1. Membuat sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling tegak lurus. Sumbu mendatar
disebut sumbu X dan sumbu tegak disebut sumbu Y.
2. Sumbu mendatar pada umumnya menyatakan waktu, sedangkan sumbu vertikal
menyatakan frekuensi atau banyaknya data.
3. Gambarkan titik-titik diagram koordinat sesuai dengan waktu dan frekuensi data yang
bersesuaian.
4. Hubungkan titik-titik yang diperoleh
5. Nama atau judul diagram garis ditulis dibagian atas diagram dan ditempatkan pada
bagian tengah, dinyatakan dalam bahasa yang singkat dan jelas.
Contoh 4.3
Anak lahir pada tahun 2007 dengan tinggi 50 cm. Pertumbuhan tinggi badan anak tersebut
dari tahun ke tahun. Nyatakan pertumbuhan tinggi badan anak tersebut dalam bentuk diagram
garis.
Tahun Tinggi (cm)
2007 50
2008 60
2009 75
2010 85
2011 90
2012 110
e. Diagram Lambang
Digunakan untuk memperoleh gambaran kasar mengenai suatu peristiwa/kejadian. Pada
diagram lambang, lambang yang digunakan sama dengan peristiwa yang akan dipaparkan.
Contoh 4.4
Banyaknya mobil sedan merek tertentu yang berhasil dijual sejak tahun 2008 hingga tahun 2012
dinyatakan dalam tabel 2.3.4 berikut:
Tahun Banyaknya Mobil
2008 3.000
2009 2.000
2010 4.000
2011 3.000
2012 110
 Nyatakan hasil penjumlahan mobil tersebut dalam bentuk diagram lambang.
 Pembahasan:
Tahun Banyaknya Penjualan Mobil
2008
2009
2010
2011
2012

Keterangan  mewakili 1.000 mobil

Kb. 2 Penyajian Data Berkelompok ke Dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi dan
Bentuk Diagramnya

A. Pengertian Data Berkelompok dan Tabel Distribusi Frekuensi


Yaitu data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari kelompok angka. Data kelompok
umunya berukuran besar (lebih dari 30 datum). Data kelompok akan lebih mudah disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Selain itu data kelompok dapat disajikan pula dalam
bentuk histogram, poligon, dan ogive. Tabel distribusi frekuensi ialah statistika yang
menyusun data dengan cara membagi nilai obsevasi ke dalam kelas-kelas dengan interval
tertentu.
B. Istilah-istilah dalam Tabel Distribusi Fekuensi
1. Kelas interval
Banyaknya data yang dikumpulkan dan dibentuk dalam kelompok-kelompok yang
disajikan sebagai a—b
2. Frekuensi
Banyaknya data yang terdapat dalam kelas interval.
3. Batas bawah kelas interval
Bilangan di sebelah kiri kelas interval.
4. Batas atas kelas interval
Bilangan di sebelah kanan kelas interval.
5. Panjang interval
Selisih positif antara setiap dua ujung bawah berurutan
6. Tepi kelas interval
Tepi kelas bawah, batas bawah kelas interval dikurangi 0,5. Tepi atas kelas interval. Batas
atas kelas interval ditambah 0,5

C. Teknik Menyusun Data ke Dalam BentukTabel Frekuensi


1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
2. Menentukan daerah jangkauan (range) = R
3. Menentukan banyaknya kelas/kelompok dengan menggunakan aturan
Sturgess yaitu: k = 1 + 3,3 log n , n = banyaknya datum
4. Menentukan interval kelas: I = R / k
5. Menentukan batas kelas yaitu batas atas dan batas bawah
6. Menentukan tepi kelas
a. Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
b. Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
1. Menuliskan frekuensi kelas dalam kolom turus atau tally sesuai dengan
banyaknya data.

Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo.
D. Macam-macam Tabel Distribusi Frekuensi
2. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Yaitu tabel statistik yang menyajikan frekuensi dari data yang dihitung dengan ditambah-
tambahkan baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas.
2. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Yaitu jenis tabel statistik yang di dalamnya menyajikan frekuensi dalam bentuk angka
persentasi (p).
3. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Yaitu distribusi frekuensi yang nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi
relatif atau dalam bentuk persentase (%).

E. Penyajian Data Berkelompok ke dalam Bentuk Diagram


1. Histogram adalah sajian tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan gambar berbentuk
pesegi panjang yang saling berhimpit. Langkah-langkah membuat histogram:
a. Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan. Sumbu datar
menyatakan kelas interval dan sumbu tegak menyatakan frekuensi.
b. Buat skala menggunakan batas-batas kelas interval.
c. Bentuk batang sesuai dengan batas kelas interval dan frekuensi. Sisi-sisi dari batang
kelas interval harus berdekatan dan berhimpit.

Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo yang telah
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
2. Poligon adalah diagram garis yang dibentuk dengan cara
menghubungkan titik tengah bagian sisi atas persegi panjang pada histogram. Langkah-
langkah membuat poligon:
a. Buat titik tengah kelas: (nilai ujung bawah + nilai ujung atas) x ½.
b. Buat tebel distribusi frekuensi mutlak dengan kolom tambahan berupa kolom titik
tengah kelas.
c. Buat grafik poligon dengan melihat data pada tabel distribusi frekuensi mutlak.
Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo yang telah disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi.
3. Ogive adalah merupakan grafik garis yang dapat dibuat dari poligon fekuensi kumulatif.
Jika poligon fekuensi kumulatif dihaluskan maka diperoleh kurva yang disebut kurava ogive.
Ada dua macam ogive yaitu:
a. Ogive positif, yang diperoleh dari polygon frekuensi kumulatif kurang dari
b. Ogive negative, yang diperoleh dari polygon frekuensi kumulatif lebih dari
Contoh:
Data nilai ulangan matematika dari 80 siswa SMP Tunas Hijau Sidoarjo yang telah
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Anda mungkin juga menyukai