Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FERTILISASI
(Dosen Pengampuh : WS. Asyaratul Maulina,S.ST.,M.Kes)

OLEH :
Nama : Ayu Amanda
Nim : B.18.10.039

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA


PRODI DIII KEBIDANAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Standar Profesi Bidan ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana cara asuhan bagi ibu yang
mengalami gangguan kesehatan reproduksi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

BANTAENG, 23 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi Fertilisasi
B. Proses Fertilisasi
C. Fase dan Proses Fertilisasi
D. Hasil Fertilisasi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup diberi kemampuan untuk bereproduksi atau
berkembangbiak. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga
kelestarian spesies atau jenisnya. Pada manusia, proses bereproduksi
memiliki beberapa rangkaian yang panjang, diantaranya adalah fertilisasi.
Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat
berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal
(zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan dan
penyatuan bahan nucleus Pembuahan, proses penyatuan gamet pria dan
wanita,terjadi di ampulla tuba fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari
saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium. Spermatozoa dapat
bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama kira-kira 24
jam.
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk
ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-
otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai disaluran
kelamin wanita, spermatozoa belum mampu membuahi oosit. Mereka
harus mengalami kapasitas dan reaksi akrosom.
Pada umumnya, pembuahan mungkin saja terjadi dalam rentang
satu minggu setelah calon ibu selesai haid atau 14 hari sebelum siklus haid
berikutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon ibu. Dalam 7 – 10
hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan “tertanam” (implantasi)
pada dinding rahim.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang ada pada makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari fertilasasi?
2. Bagaimana proses tejadinya fertilisasi
3. Bagaimana fase dalam proses fertilisasi

1
2

4. Apa hasil dari fertilisasi?


C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui definisi dari fertilasasi?
2. Untuk Mengetahui proses tejadinya fertilisasi
3. Untuk Mengetahui fase dalam proses fertilisasi
4. Untuk Mengetahui hasil dari fertilisasi?
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI FERTILISASI
Istilah fertilisasi berasal dari bahasa Latin Fertilis yang berarti
“subur”. Fertilisasi adalah suatu proses pembuahan sel telur (ovum) oleh
sel mani (sperma) untuk menghasilkan zigot, yang kemudian berkembang
menjadi embrio atau janin suatu organisme (makhluk hidup).
Menurut beberapa ahli:
 (Rustam Mochtar,1998:18). Konsepsi/ fertilisasi/pembuahan adalah
suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur dituba
fallopi.
 (Manuaba,1998:99) konsepsi/fertilisasi/pembuahan adalah pertemuan
inti ovum dengan inti spermatozoa dan membentuk zigot.
Jadi Fertilisasi adalah proses peleburan/ penyatuan antara satu sel
sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang dan membentuk
zigot yang umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang saluran telur yaitu
di ampulla tuba fallopi.

B. PROSES FERTILISASI

Pada manusia, proses fertilisasi didahului dengan proses coitus.


Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat
membuahi ovum di ampula tuba fallopii. Pada saat P memasuki V reseptor
di P akan menerima rangsangan sentuhan yang menyebabkan

4
5

dikeluarkannya semen yang berisi jutaan sel sperma. Proses keluarnya


semen tersebut dinamakan ejakulasi.
Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan 300
juta – 400 juta sel sperma. Sel sperma akan berenang menuju oviduk atau
tuba Fallopi tempat sel telur berada setelah masa ovulasi. Oviduk atau tuba
Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada manusia. Pada wanita, sel telur
yang telah siap dibuahi akan membentuk zona pelindung yang dinamakan
corona radiata di bagian luar serta sebuah cairan bening di dalamnya yang
disebut zona pelusida.
Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim
pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi
corona radiata. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma
masuk ke dalam sel telur. Dikarenakan zona pelusida mempunyai reseptor
yang bersifat "spesies spesifik", yaitu hanya dapat dilalui oleh sel sperma
dari satu species. Maka hanya ada satu sel sperma yang akan membuahi
sel telur (ovum).
Pada saat sel sperma menembus corona radiata, akrosom sperma
akan meluluh. Sel telur kemudian akan segera menyelesaikan tahap
meiosis II menghasilkan inti fungsional yang haploid. Bagian inti sel
sperma ini kemudian bersatu dengan membran sel telur untuk melakukan
fusi materi genetik. Gerakan ini mirip dengan mekanisme endositosis pada
sel. Setelah terjadi peleburan atau fertilisasi ini, corona radiata akan
menebal sehingga tidak ada lagi sel sperma lain yang dapat masuk. Pada
saat ini sel tersebut sudah dibuahi dan berubah menjadi zigot. Zigot akan
membelah secara mitosis menjadi morula.
Berikut ini gambaran detil proses pembuahan, yaitu:
a. Sel telur dikeluarkan dari permukaan ovarium sekitar hari ke 14 dari
siklus haid. Sel telur ini ditangkap oleh ujung saluran telur (tuba
Fallopii) yang berbentuk corong, kemudian berjalan di dalam tuba
karena adanya kontraksi otot.
6

b. Fertilisasi atau pembuahan oleh satu sperma umumnya terjadi pada


sepertiga dari panjang saluran telur.
c. Sel yang sudah dibuahi akan membelah diri dalam 24 jam.
d. Pembelahan berulang-ulang akan membentuk bola sel yang disebut
zigot.
e. Zigot terus membelah diri selama berjalan di dalam saluran
f. Di dalam bola sel terbentuk rongga kecil berisi cairan yang disebut
blastosit.
g. Blastosit sampai di rongga rahim.
h. Implantasi terjadi sekitar hari ke 6, biasanya bagian atas rahim di sisi
ovarium mengeluarkan sel telur. Pada hari ke 10, embrio sudah
tertanam erat. Masa embrionik ini dimulai sejak momen ini sampai
minggu ke-8. Setelah minggu kedelapan, embrio disebut sebagai janin.
i. Setelah berada dalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur dengan
sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus) sperma pecah.
Membran yang baru terbentuk di sekeliling kromatin sperma
membentuk pronukelus pria. Membran inti oosit yang baru juga
terbentuk di sekelilingpronukleus wanita. Sekitar 24 jam setelah
fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan terjadilah pembelahan sel
pertama.

C. FASE DALAM PROSES FERTIISASI


Pada fertilisasi mencakup 3 fase:
1. Fase penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta spermatozoa yang dicurahkan ke dalam
saluran kelamin wanita, hanya 300-500 yang mencapai tempat
pembuahan. Hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk
pembuahan, dan diduga bahwa sperma-sperma lainnya membantu
sperma yang akan membuahi untuk menembus sawar-sawar yang
melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan
bebas menembus sel korona.
7

2. Fase penembusan zona pelusida


Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling
telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma
dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom
memungkinkan sperma menembus zona pelusida, sehingga akan
bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida
berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit.
Hal ini mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-
granul korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Pada gilirannya,
enzim-enzim ini menyebabkan perubahan sifat zona pelusida (reaksi
zona) untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif
tempat tempat reseptor bagi spermatozoa pada permukaan zona yang
spesifik spesies. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona
pelusida tetapi hanya satu yang menembus oosit.
3. Fase penyatuan oosit dan membrane sel sperma
Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit,
kedua selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma
yang menbungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi
akrosom, penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput
oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada
manusia, baik kepala dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma
oosit, tetapi selaput plasma tertingal di permukaan oosit.
8

D. HASIL FERTILISASI
Hasil utama konsepsi/fertilisasi/ pembuahan:
1. Pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi, separuh dari
ayah dan separuhnya dari ibu. Olah karena itu, zigot mengandung
kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya.
2. Pewarisan sifat-sifat (separu sifat ibu dan separuh sifat ayah)
Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan
separuh ayahnya.
3. Penentuan jenis kelamin
Jenis kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan. Pada manusia
struktur (46, xy) adalah wanita, sedangkan (46, xx) adalah laki-laki.
4. Permulaan pembelahan segmentasi(cleavage)
Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan
memulai pembelahan segmentai pertama, yang disusul dengan
pembelahan-pembelahan selanjutnya dengan kecepatan tiap 10-12 jam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Fertilisasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani / sperma
dengan sel telur di tuba falopii. Fertilisasi dapat terjadi pada rentang masa
subur dari seorang wanita.Proses fertilisasi dimulai dengan masuknya
sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina. Sperma tersebut bergerak
masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan
ovum di ampula / infundibulum tuba. Selama perjalanan menuju ovum,
sperma mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom.
Hasil utama pembuahan:
a. Penggenapan kembali jumlah kromosom
b. Penentuan jenis kelamin
c. Permulaan embriogenesis

B. SARAN
Diharapkan kepada mahasiswi DIII Kebidanan STIKES Panrita
Husada Bantaeng khususnya semester I dapat memahami makalah yang
kami bahas yaitu tentang fertilisasi atau pembuahan. Untuk menunjang
pembelajaran selanjutnya khususnya pada mata pelajaran Biologi Dasar
Manusia. Agar menjadi tenaga kesehatan yang berkompeten dalam
memberikan asuhan kebidanan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sridianti.25 Oktober 2018. Diakses dari https://www.sridianti.com/pengertian-


dan- proses-fertilisasi.html. Pada tanggal 4 November 2018

Elysa Cahya. Jumat, 05 Oktober 2012. Diakses dari


http://elysadcahya.blogspot.com/2012/10/konsepsi-fertilisasi-dan-implantasi.html.
Pada tanggal 5 November 2018

Jumat, 03 Mei 2013. Diakses dari


http://sahabatbiologi.blogspot.com/2013/05/makalah-fertilisasi.html Pada tanggal
5 November 2018

10

Anda mungkin juga menyukai