Anda di halaman 1dari 11

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN USAHA


PENERIMA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)
DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA
TAHUN 2013

I Wayan Wartika

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: Wartika_Wayan@rocketmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha penerima
PMW di Undiksha tahun 2013, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kegagalan usaha
penerima program mahasiswa wirausaha di Undiksha tahun 2013. Penelitian ini dilaksanakan di
Undiksha dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Data yang dikumpulkan dengan metode
kuisioner, dianalisis dengan analisis faktor melalui Statistical Program Social Scence (SPSS) 16.0 for
windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan faktor yang mempengaruhi kegagalan
usaha penerima program mahasiswa wirausaha di Undiksha tahun 2013, yaitu faktor kompeten dalam
manajerial, faktor pengalaman, faktor keuangan, faktor perencanaan, faktor lokasi, faktor pengawasan,
faktor sikap dan faktor peralihan/transisi. Faktor kompeten dalam manajerial, faktor pengalaman, dan
faktor keuangan menjadi faktor paling dominan yang memiliki variance explained tertinggi yaitu masing-
masing sebesar 28,793%, 21,459% dan 13,790%, artinya total nilai varianced explained dari ketiga
faktor keseluruhan mampu mempengaruhi kegagalan usaha penerima PMW di Undiksha tahun 2013
sebesar 64,042%.

Kata Kunci: Program Mahasiswa Wirausaha ( PMW )

Abstrack
This study aims to determine the factors that influence the failure of PMW receiver’s effort in Undiksha in
year 2013, and the most dominant factor influencing student entrepreneurship program receiver’s effort
failure in Undiksha in year 2013. This research was conducted in Undiksha with 30 people as the
respondents. Data were collected by questionnaire method, analyzed by factor analysis through Social
Science Statistical Program (SPSS) 16.0 for Windows. The results showed that there were eight factors
that influence the failure of student entrepreneurship program receiver’s effort in Undiksha in year 2013,
such as factors of competence in the managerial, factors of experience, factors of financial, factor of
planning, factor of location, factors of surveillance, factors of attitude and factor of transition. Factors of
competent in managerial, factors of experience, and factors of financial become the most dominant factor
that has the highest explained variance respectively 28.793%, 21.459% and 13.790%, which means that
the total value of varianced explained from the whole three factors could affect PMW receiver’s effort
failure in Undiksha in year 2013 amounted to 64.042%.

Keywords: Students Entrepreneurship Program (PMW)


Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

PENDAHULUAN Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)


Undang-undang dasar Negara untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh
Indonesia telah mengamanatkan tentang perguruan tinggi. Program
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang
Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga diusung sejak tahun 2009 tersebut
negara usia sekolah mulai dari tingkat bertujuan untuk memberikan bekal
dasar hingga perguruan tinggi harus pengetahuan, keterampilan dan sikap atau
mengenyam pendidikan. Sesungguhnya jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis
pendidikan tinggi mempunyai peran yang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
sangat strategis dalam menyiapkan kepada para mahasiswa agar dapat
sumberdaya manusia penggerak mengubah pola pikir (mindset) dari
pembangunan bangsa. Sumber daya pencari kerja (job seeker) menjadi
manusia yang unggul akan mendorong pencipta lapangan pekerjaan (job
pertumbuhan bangsa baik dalam bidang creator) serta menjadi pengusaha yang
ilmu pengetahuan, teknologi maupun sektor tangguh dan sukses menghadapi
ekonomi. Untuk itulah Perguruan Tinggi persaingan global (DIKTI:2012). Program
(PT) perlu menyiapkan lulusan yang ini juga dimaksudkan untuk memfasilitasi
mampu menciptakan peluang tersebut. para mahasiswa yang mempunyai minat
Keterbatasan peluang terserapnya dan bakat kewirausahaan untuk memulai
lulusan perguruan tinggi bekerja di sektor berwirausaha dengan basis Ilmu
pemerintahan menyebabkan mereka Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
beralih ke sektor swasta. Namun peluang sedang dipelajarinya. Fasilitas yang
bekerja di sektor swasta juga semakin diberikan meliputi pendidikan dan pelatihan
terbatas. Dengan demikian satu-satunya kewirausahaan, magang, penyusunan
peluang yang masih sangat besar adalah rencana bisnis, dukungan pinjaman
berwirausaha. Berwirausaha merupakan permodalan dan pendampingan usaha.
peluang yang menjamin bagi seorang Dalam pelaksanaan kegiatan Program
sarjana untuk memiliki penghasilan sendiri Mahasiswa Wirausaha (PMW) ini, DIKTI
dan membantu menciptakan lapangan menetapkan pedoman yang harus diukuti
pekerjaan bagi orang lain, namun jarang oleh pihak Perguruan Tinggi untuk
ditemukan seorang sarjana mengawali memudahkan dalam mengevaluasi
karirnya dengan berwirausaha. keberhasilan Perguruan Tinggi dalam
Menurut Alma (2005:6) “dengan menyelenggarakan program.
bekal pendidikan tinggi yang diperoleh di Universitas Pendidikan Ganesha
bangku kuliah dan idealisme yang (Undiksha) sebagai salah satu universitas
terbentuk, lulusan perguruan tinggi yang juga melaksanakan Program
diharapkan mampu mengembangkan diri Mahasiswa Wirausaha (PMW) tersebut
menjadi seorang wirausahawan”. sejak tahun 2010. Program tersebut mampu
Perguruan tinggi sebagai salah satu menarik minat mahasiswa untuk
lembaga pendidikan seharusnya mengubah berwirausaha. Berdasarkan data yang
pola pikir mahasiswa yang bukan hanya diperoleh menunjukkan bahwa pada tahun
pencari kerja, tetapi juga sebagai pencipta 2010 jumlah mahasiswa yang terlibat dalam
lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu, perlu Program Mahasiswa Wirausaha sebanyak
ditanamkan jiwa kewirausahaan kepada 100 orang yang terdiri dari 21 tim, Pada
mahasiswa dengan memberikan tahun 2011 jumlah mahasiswa yang terlibat
pengetahuan kewirausahaan, baik dengan dalam Program Mahasiswa Wirausaha
cara memasukan pendidikan sebanyak 116 orang yang terdiri dari 31 tim,
kewirausahaan ke dalam kurikulum inti dan pada tahun 2012 jumlah mahasiswa
maupun dengan cara memberikan yang terlibat dalam Program Mahasiswa
pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Dalam Wirausaha sebanyak 46 orang yang terdiri
rangka menumbuhkembangkan semangat dari 16 tim, serta pada tahun 2013 jumlah
jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa, mahasiswa yang terlibat dalam Program
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah Mahasiswa Wirausaha sebanyak 86 orang
meluncurkan suatu program yang disebut yang terdiri dari 21 tim (Pokja: 2014).
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Namun ketertarikan mahasiswa industri untuk menampung para lulusan


untuk mengikuti Program Mahasiswa Perguruan Tinggi (PT) karena tidak
Wirausaha (PMW) tersebut tidak semua baanyak terjadi ekspensi kegiatan usaha; 3)
diiringi dengan keberhasilan dalam menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur
menjalankan usahanya sampai monitoring para lulusan PT; 4) mendorong peran
berakhir. Tim yang berhasil dalam perguruan tinggi untuk mencetak para calon
menjalankan usahanya sampai monitoring entrepreneur.
berakhir yaitu, pada tahun 2010 yang Tujuan program Mahasiswa
berhasil menjalankan usahanya sejumlah 5 Wirausaha (PMW) seperti yang telah
tim (23,80%) dari total 21 tim, pada tahun dicantumkan dalam pedoman PMW yang
2011 yang berhasil menjalankan usahanya ditetapkan oleh DIKTI yaitu : 1)
sejumlah 16 tim ( 51,61%) dari total 31 tim, menumbuhkembangkan wirausaha-
dan pada tahun 2012 yang berhasil wirausaha baru yang berpendidikan tinggi
menjalankan usahanya sejumlah 5 tim dan memiliki pola pikir pencipta lapangan
(31,25%) dari total 16 tim, serta pada tahun kerja; 2) mendorong terbentuknya model
2013 yang berhasil menjalankan usahanya pendidikan kewirausahaan di perguruan
sejumlah 12 tim (57,14%) dari total 21 tim. tinggi; 3) mendorong pertumbuhan dan
Program Mahasiswa Wirausaha perkembangan kelembagaan pengelola
(PMW), merupakan bagian dari strategi kewirausahaan mahasiswa di perguruan
pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) tinggi.
dimaksudkan untuk memfasilitasi Tujuan Program Mahasiswa
mahasiswa yang mempunyai minat Wirausaha yang ditetapkan DIKTI tersebut
berwirausaha dan melalui usaha dengan di atas dikembangkan lagi oleh Undiksha
basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. menjadi beberapa bagian lagi yaitu : 1)
Fasilitas yang diberikan meliputi pendidikan menumbuhkan motivasi berwirausaha di
dan pelatihan kewirausahaan, magang, kalangan mahasiswa; 2) membangun sikap
menyusun rencana bisnis, dukungan mental wirausaha, yakni percaya diri, sadar
permodalan dan pendampingan usaha. akan jati dirinya, bermotivasi untuk meraih
Program ini diharapkan mampu mengubah suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu
pola pikir (mindset) dari pencari kerja bekerja keras, kreatif, inovatif, berani
(job seeker) menjadi pencipta mengambil resiko dengan perhitungan,
lapangan pekerjaan (job creator) serta berprilaku pemimpin dan memiliki visi
menjadi pengusaha yang tangguh dan kedepan, tanggap saran dan kritik, memiliki
sukses menghadapi persaingan global. kemampuan empati, keterampilan sosial
Universitas Pendidikan Ganesha dan bermoral; 3) meningkatkan kecakapan
(Undiksha) merupakan salah satu dan keterampilan para mahasiswa
Perguruan Tinggi Negeri yang khususnya sense of entrepreneur; 4)
menyelenggarakan Program DIKTI menumbuhkembangkan wirausaha-
tersebut. Undiksha mengembangkan wirausaha baru yang berpendidikan tinggi;
Program Mahasiswa Wirausaha yang 5) menciptakan unit usaha baru yang
dikelola langsung oleh Kelompok Kerja berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan
(POKJA) Undiksha di bawah Koordinasi seni; 6) membangun jejaring usaha antar
Bidang Kemahasiswaan. Program pelaku usaha, khususnya antara wirausaha
Mahasiswa Wirausaha (PMW) dalam pemula dan pengusaha yang sudah mapan.
pelaksanaannya mempunyai latar belakang Menurut Zimmerer (dalam Suryana,
dan tujuan. 2001), mengemukakan beberapa faktor-
Adapun latar belakang pelaksanaan faktor yang menyebabkan wirausaha gagal
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dalam menjalankan usaha barunya yaitu :
yang ditetapkan oleh DIKTI dan Undiksha 1) tidak kompeten dalam manajerial. Tidak
yaitu: 1) jumlah pengangguran terbuka kompeten atau tidak memiliki kemampuan
berlatar belakang pendidikan tinggi cukup dan pengetahuan mengelola usaha
besar, hal ini dapat menimbulkan dampak merupakan faktor penyebab utama yang
negatif terhadap stabilitas sosial dan membuat perusahaan kurang berhasil; 2)
masyarakat; 2) rendahnya daya serap kurang berpengalaman baik dalam
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

kemampuan teknik, kemampuan akan mengakibatkan usaha yang dilakukan


memvisualisasikan usaha, kemampuan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
mengkoordinasikan, keterampilan setengah hati, kemungkinan gagal akan
mengelola sumber daya manusia, maupun besar. Keberhasilan seorang wirausaha
kemampuan mengintegrasikan operasi bisa diperoleh apabila mampu percaya diri,
perusahaan; 3) kurang dapat dan selalu optimis dalam menjalankan
mengendalikan keuangan. Agar usahanya; 8) ketidakmampuan dalam
perusahaan dapat berhasil dengan baik melakukan peralihan/transisi
faktor yang paling utama dalam keuangan kewirausahaan. Wirausaha yang kurang
adalah memelihara aliran kas. Mengatur siap menghadapi dan melakukan
pengeluaran dan penerimaan secara perubahan, maka ia tidak ada jaminan
cermat. Kekeliruan dalam memelihara untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
aliran kas akan menghambat operasional Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
perusahaan dan mengakibatkan bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perusahaan tidak lancar; 4) gagal dalam perubahan dan mampu membuat peralihan
perencanaan. Perencanaan merupakan titik setiap waktu.
awal dari suatu kegiatan, sekali gagal Selain faktor-faktor yang membuat
dalam perencanaan maka akan mengalami kegagalan wirausahawan, Zimmerer (dalam
kesulitan dalam pelaksanaan. Kegagalan Suryana, 2001) mengemukakan beberapa
dalam menerapkan rencana biasanya potensi yang membuat seseorang mundur
karena rencana yang telah dibuat dari kewirausahaan yaitu : 1) pendapatan
berdasarkan pengalaman orang lain atau yang tidak menentu baik pada tahap awal
sebuah idealis yang belum pernah maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis
diaplikasikan. Kegagalan ini terjadi karena tidak ada jaminan untuk terus memperoleh
tidak tahu sama sekali kondisi atau medan pendapatan yang berkesinambungan.
usaha yang digelutinya; 5) lokasi yang Dalam kewirausahaan, sewaktu-waktu
kurang memadai. Lokasi usaha yang dapat mengalami kerugian dan keuntungan.
strategis merupakan faktor yang Tingkat ketidakpastian dalam bisnis
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi berpotensi mundurnya seseorang dari
yang tidak strategis dapat mengakibatkan kewirausahaan; 2) kerugian akibat
perusahaan sukar beroperasi karena hilangnya modal investasi tingkat
kurang efisien. Tempat usaha dan lokasi kegagalan bagi usaha baru sangatlah
sangat menentukan kelancaran bisnis yang tinggi. Kegagalan investasi dapat
digeluti. Salah memilih, membangun, atau mengakibatkan seseorang mundur dari
membuka tempat usaha yang harapnnya dunia kewirausahaan. Padahal, bagi
dapat memperbesar usaha justru kandas wirausahawan, kegagalan sebaiknya
karena kesalahan tersebut. Tempat usaha dijadikan pelajaran berharga; 3)
seharusnya diperiksa dulu kelayakannya berwirausaha memerlukan kerja keras dan
seperti budaya, karakter, strata sosial, waktu yang lama wirausahawan biasanya
pendapatan, selera, kemanan masyarakat bekerja sendiri dari mulai pembelian,
disekitarnya; 6) kurangnya pengawasan pengolahan, penjualan, dan pembukuan.
peralatan. Pengawasan erat kaitannya Apabila tidak dibarengi dengan kesabaran
dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang dan ketabahan dalam menggeluti berbagai
pengawasan dapat mengakibatkan masalah dan tantangan dapat berpeluang
penggunaan alat tidak efisien dan tidak mundurnya seseorang dari kewirausahaan.
efektif. Kemampuan dalam pengadaan, Bagi wirausahawan yang berhasil pada
pemeliharaan, pengawasan bahan baku umumnya menjadikan tantangan sebagai
dan peralatan yang dimiliki sangatlah peluang yang harus dihadapi dan ditekuni;
penting. Karena apabila tidak memiliki 4) kualitas kehidupan yang tetap rendah
kemapuan dalam bidang ini akan membuat meskipun usahanya mantap kualitas
biaya operasioanal semakin tinggi dan kehidupan yang tidak segera meningkat
kerugian akan terjadi; 7) sikap yang kurang dalam usaha, akan mengakibatkan
sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap seseorang menjadi putus asa dan mungkin
yang setengah-setengah terhadap usaha mundur dari kewirausahaan. Wirausahawan
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

sejati tentunya tidak akan mudah pasrah, data sekunder, yaitu data yang diperoleh
justru keadaan yang dihadapi dari sumber-sumber yang dianggap perlu
mendorongnya untuk terus mengadakan yang ada hubungannya dengan penelitian
perbaikan-perbaikan dan memacu untuk seperti nama mahasiswa dan jumlah usaha
maju terus pantang mundur. penerima PMW gagal yang diperoleh dari
ketua Pokja Undiksha. Analisis data yang
METODE digunakan adalah analisis faktor. Pengujian
Pengumpulan data dilakukan hipotesis dilakukan dengan menggunakan
dengan metode kuesioner atau angket. Statistical Program Social Scence (SPSS)
Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan 16.0 for windows dengan menggunakan
kepada 30 responden yang merupakan factor analysis.
Populasi seluruh mahasiswa yang
mengalami kegagalan dalam menjalankan HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha Program Mahasiswa Wirausaha Hasil
(PMW) di Undiksha tahun 2013. Menurut Data yang berhasil dikumpulkan dari
Arikunto (2005), apabila populasi kurang kuisioner yang disebarkan dan setelah
dari 100 orang, maka sebaiknya semua diolah dengan SPSS 16.0 for windows
dijadikan sebagai sasaran penelitian. Oleh menunjukkan faktor-faktor yang
karena itu, penelitian ini merupakan mempengaruhi kegagalan usaha penerima
penelitian populasi atau penelitian sampel PMW di Undiksha tahun 2013 dapat
jenuh yang artinya semua populasi dijelaskan oleh nilai persentase dari
dijadikan sebagai sasaran penelitian. masing-masing faktor. Nilai Total Variance
Sumber data yang digunakan dalam Explained digunakan untuk mengetahui
penelitian ini adalah data primer, yaitu data persentase dari kedelapan faktor yang
yang diperoleh secara langsung terkait dianalisis. Hasil analisis faktor melalui
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi SPSS menunjukkan persentase dari
kegagalan usaha penerima PMW di masing-masing faktor dapat dilihat pada
Undiksha tahun 2013 seperti kuisioner dan tabel 1 berikut.

Tabel 1. Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared


Loadings
Component
Total % of Cumulative Total % of Cumulative %
Variance % Variance
Kompeten dalam
2.303 28.793 28.793 2.303 28.793 28.793
Manajerial
Pengalaman 1.717 21.459 50.252 1.717 21.459 50.252
Keuangan 1.103 13.790 64.042 1.103 13.790 64.042
Perencanaan .866 10.824 74.867
Lokasi .724 9.049 83.915
Pengawasan .523 6.534 90.450
Sikap .416 5.206 95.655
Peralihan/Transisi .348 4.345 100.000

Berdasarkan tabel 1 diatas, faktor keuangan memiliki eigenvalue


menunjukkan bahwa persentase dari faktor sebesar 1,103 dengan nilai varian sebesar
kompeten dalam manajerial memiliki 13,790%. Sedangkan faktor perencanaan
eigenvalue sebesar 2,303 dengan nilai memiliki eigenvalue sebesar 0,866 dengan
varian sebesar 28,793%, faktor nilai varian 10,824%, faktor lokasi memiliki
pengalaman memiliki eigenvalue sebesar eigenvalue sebesar 0,724 dengan nilai
1,717 dengan nilai varian sebesar 21,459%, varian 9,049%, faktor pengawasan memiliki
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

eigenvalue sebesar sebesar 0,523 dengan yang telah terbentuk maka dapat dilihat
nilai varian 6,534%, faktor sikap memiliki pada output SPSS 16.0 (Rotated
eigenvalue sebesar 0,416 dengan nilai Component Matrix). Untuk menjelaskan
varian 5,206%, dan faktor peralihan/transisi career plateau (kemandegan karir) guru
memiliki eigenvalue sebesar 0,348 dengan pada SMPN 1 Denpasar, dapat dilakukan
nilai varian 4,345%. Jadi, kedelapan faktor- melalui ekstraksi faktor. Ekstraksi faktor
faktor tersebut mempengaruhi kegagalan dijelaskan oleh total persentase dari
usaha penerima PMW di Undiksha tahun masing-masing faktor utama. Faktor-faktor
2013. Untuk menjelaskan kegagalan usaha utama tersebut adalah faktor usia, faktor
penerima PMW di Undiksha tahun 2013, lama bekerja, dan faktor tingkat pendidikan
dapat dilakukan melalui ekstraksi faktor. yang memiliki nilai parameter eigenvalue >
Ekstraksi faktor dapat dijelaskan oleh total 1. Untuk mengetahui distribusi dimensi
persentase dari masing-masing faktor yang belum dirotasi ke dalam faktor yang
utama. Faktor-faktor utama tersebut adalah telah terbentuk maka dapat dilihat pada
faktor kompeten dalam manajerial, faktor output SPSS 16.0 (Rotated Component
pengalaman, dan faktor keuangan yang Matrix). Faktor yang mampu mempengaruhi
memiliki nilai parameter eigenvalue > 1. kegagalan usaha penerima PMW di
Untuk mengetahui distribusi dimensi- Undiksha tahun 2013, dapat dilihat pada
dimensi yang belum dirotasi ke dalam faktor tabel 2 berikut.

Tabel 2 Faktor yang Mempengaruhi kegagalan usaha penerima PMW di Undiksha


Tahun 2013

Faktor Eigenvalue Varianced Explained (%) Factor Loading


Kompeten dalam
2.303 28.793 .580
Manajerial
Pengalaman 1.717 21.459 .508
Keuangan 1.103 13.790 .814
Perencanaan .866 10.824 .532
Lokasi .724 9.049 .695
Pengawasan .523 6.534 .772
Sikap .416 5.206 .695
Peralihan/Transisi .348 4.345 .825

Dilihat dari Tabel 2 di atas, dapat mampu mempengaruhi kegagalan usaha


dijelaskan bahwa faktor yang memiliki penerima PMW sebesar 21,459%.
eigenvalue > 1 adalah kompeten dalam Keuangan memiliki varianced explained
manajerial, pengalaman, dan keuangan, 13,790%, artinya bahwa Keuangan mampu
total nilai varianced explained dari ketiga mempengaruhi kegagalan usaha penerima
faktor keseluruhan mampu menjelaskan PMW sebesar 13,790%.
sebesar 64,042%, dengan demikian Menentukan nama faktor yang telah
64,042% dari seluruh faktor yang ada, terbentuk untuk masing-masing faktor
dapat dijelaskan oleh ketiga faktor yang bersifat subjektif, kadangkala faktor yang
terbentuk. Kompeten dalam manajerial memiliki nilai faktor loading tertinggi
memiliki varianced explained 28,793%, digunakan untuk memberi nama faktor.
artinya bahwa Kompeten dalam manajerial Untuk melihat nilai faktor loading dapat
mampu mempengaruhi kegagalan usaha dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
penerima PMW sebesar 28,793%.
Pengalaman memiliki varianced explained
21,459%, artinya bahwa Pengalaman
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Tabel 3 Rotated Component Matrix

Component
1 2 3
Kompeten dalam Manajerial .580 .215 -.698
Pengalaman -.558 .508 .425
Keuangan -.119 .814 -.040
Perencanaan -.407 .254 .532
Lokasi -.180 .695 -.091
Pengawasan .230 .124 .772
Sikap .698 .421 -.173
Peralihan/Transisi .825 -.051 .049

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat sebesar 0,532 dan pengawasan (X6)


dikelompokkan menjadi 3 (tiga) faktor. dengan faktor loading sebesar 0,772.
Faktor 1 (satu) terbentuk dari faktor Kemudian untuk menentukan
kompeten dalam manajerial (X1) dengan dimensi atau faktor yang mempengaruhi
faktor loading sebesar 0,580, faktor sikap kegagalan usaha penerima Program
(X7) dengan faktor loading sebesar 0,698, Mahasiswa Wirausaha di Undiksha Tahun
dan faktor peralihan/transisi (X8) dengan 2013 paling dominan digunakan parameter
faktor loading sebesar 0,825. Faktor 2 (dua) koefisien varimax atau mendekati -1. Nilai
terbentuk dari faktor pengalaman (X2) yang mendekati 1 diawali oleh nilai 0,5
dengan faktor loading sebesar 0,508 dan sedangkan nilai yang mendekati -1 diawali
faktor keuangan (X3) dengan faktor loading oleh -0,5. Secara lebih rinci hasil ringkasan
sebesar 0,814 dan faktor lokasi (X5) rotasi dari matriks faktor memuat nilai
dengan factor loading sebesar 0,695. varimax rotation, dapat dilihat pada tabel 4
Faktor 3 (tiga) terbentuk dari faktor berikut ini .
perencanaan (X4) dengan faktor loading

Tabel 4. Matriks Rotasi Hasil Analisis Faktor

Dimensi atau faktor Varimax Rotation (%)


kegagalan usaha penerima
PMW di Undiksha
(1) (2) (3)
Tahun 2013
Kompeten dalam Manajerial 28,793 - -
21,459 -
Pengalaman -
13,790 -
Keuangan -

Berdasarkan tabel 4, maka faktor sebesar 28,793%, faktor pengalaman


yang paling dominan mempengaruhi dengan nilai varimax rotation 21,459% dan
kegagalan usaha penerima PMW di faktor keuangan dengan nilai varimax
Undiksha tahun 2013 adalah faktor rotation 13,790%.
kompeten dalam manajerial dengan nilai
varimax rotation 28,793%. Artinya kejelasan Pembahasan
dari dimensi atau faktor kegagalan usaha Kegagalan usaha penerima
penerima PMW adalah kompeten dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di
manajerial yang paling mendominasi Undiksha Tahun 2013 dipengaruhi oleh
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

faktor kompeten dalam manajerial, Faktor pengalaman merupakan


pengalaman, keuangan, perencanaan, dasar untuk menjalankan sebuah usaha
lokasi, pengawasan, sikap, dan dimana kesuksesan suatu kegiatan usaha
peralihan/transisi. Hal ini sesuai dengan harus dilandasi dengan pengalaman yang
teori yang dinyatakan oleh Zimmerer yang memadai. Kebanyakan mahasiswa yang
dikutip oleh Suryana, bahwa faktor yang gagal dalam menjalankan usaha PMW di
mempengaruhi kegagalan seorang Undiksha tahun 2013, karena pengalaman
wirausaha adalah tidak kompeten dalam yang masih kurang. Terlebih lagi dalam
manajerial, kurang berpengalaman, kurang proses persiapan menjalankan usaha PMW
dapat mengendalikan keuangan, gagal seharusnya dilakukan kegiatan magang
dalam perencanaan, lokasi kurang bagi penerima PMW sebelum terjun
memadai, kurangnya pengawasan menjalankan usahanya sendiri, namun
peralatan, sikap yang kurang sungguh- kegiatan magang tersebut belum
sungguh, dan ketidakmampuan melakukan terealisasi. Sehingga pemahaman tentang
peralihan/transisi. Dengan demikian untuk menjalankan usahanya masih kurang. Hasil
menjelaskan yang mempengaruhi penelitian ini sejalan dengan teori Suryana (
kegagalan usaha penerima PMW di 2001 ) yang dikutip dari A. Kuriloff, John M.
Undiksha tahun 2013, dapat dilihat dari Memphil, Jr dan Douglas Cloud, untuk
faktor-faktor yang memiliki eigenvalue > 1 mencapai keberhasilan suatu usaha tidak
yaitu, faktor kompeten dalam manajerial, cukup dengan memiliki keterampilan dan
pengalaman dan keuangan. kemampuan saja, namun dibutuhkan
Faktor kompeten dalam manajerial, memiliki pengalaman yang seimbang.
pengalaman dan keuangan merupakan Begitu pula dengan faktor keuangan
faktor yang paling dominan mempengaruhi merukapan modal dasar yang digunakan
kegagalan usaha penerima PMW di dalam menjalankan sebuah usaha. Faktor
Undiksha tahun 2013. Faktor ini paling ini dominan dibandingkan faktor-faktor yang
dominan dibandingkan faktor-faktor yang lain disebabkan karena kurang dapat
lain disebabkan karena kompeten dalam mengendalikan keuangan terutama pada
manajerial tidak hanya mencakup tentang pemeliharaan aliran kas. Terutama pada
mengatur usaha saja, namun dalam saat mengatur pengeluaran dan
kegiatan menjalankan usaha dibutuhkan penerimaan yang kurang cermat, misalnya
memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam ;proses penjualannya pendapatan
mengelola sumberdaya manusia yang ada yang diperoleh tidak dilakukan pencatatan,
untuk mencapai keberhasilan suatu usaha. sehingga menyebabkan kekeliruan.
Sehingga ini merupakan faktor penyebab Kekeliruan dalam memelihara aliran kas
utama yang membuat perusahaan kurang akan menghambat operasional perusahaan
berhasil. Banyaknya mahasiswa yang gagal sehingga mengakibatkan perusahaan tidak
dalam menjalankan usaha PMW di berjalan lancar. Dengan demikian mereka
Undiksha tahun 2013, karena tidak memiliki mengalami keterbatasan dan kesulitan
keterampilan memimpin dan pembagian untuk melakukan proses pembuatan
kerja dalam usaha yang masih dihadapi pembukuan atau laporan laba/rugi yang
oleh mahasiswa penerima PMW di seharusnya dibuat untuk mengetahui
Undiksha tahun 2013. Ketika salah satu perkembangan dari perusahaan yang
dari anggota yang mendapatkan tugas dimilikinya. Dengan demikian keterbatasan
menjaga usahanya pada saat itu terbentur kemampuan dalam pemeliharaan aliran kas
dengan perkuliahan, namun disaat itu pula tersebut merupakan kendala yang dihadapi
usahanya ditutup karena tidak ada anggota mahasiswa dalam menjalankan usaha
yang lain untuk mengganti temannya yang PMW di Undiksha tahun 2013. Hasil
sedang mengikuti perkuliahan untuk penelitian ini sejalan dengan teori Basrowi
menjaga usahanya. Hasil penelitian ini ( 2014 ), Setiap pemilik bisnis harus
sejalan dengan teori Suryana (2001), mengendalikan catatan dan laporan
menjadi wirausaha yang berhasil diperlukan keuangan untuk mengetaui kondisi
memiliki keterampilan, kemampuan atau keuangan bisnisnya. Pengusaha dalam
kompetensi. membuat catatan-catatan hanya
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

dipergunakan untuk keperluan pajak dan memperhatikan dalam hal a) kompeten


tidak dimanfaatkan sebagai alat pengendali dalam manajerial, b) pengalaman, dan c)
yang vital, sehingga perusahaan sering mengatur keuangan, sehingga dapat
mengalami kegagalan. Seorang meminimalisasi jumlah mahasiswa yang
wirausahawan paling tidak harus mengalami kegagalan dalam menjalankan
mempunyai pemahaman dasar mengenai usahanya. Bagi Universitas Pendidikan
akuntansi dan keuangan, sehingga Ganesha yaitu : 1) Lembaga Universitas
pengusaha bisa mengenal apa yang terjadi Pendidikan Ganesha agar terus memotivasi
dalam bisnisnya. dan melakukan evaluasi tentang
pelaksanaan Program Mahasiswa
SIMPULAN DAN SARAN Wirausaha (PMW) yang mengalami
Simpulan kegagalan dalam menjalankan usahanya,
Berdasarkan hasil analisis data dan serta memberikan pengetahuan tentang
pembahasan, maka dapat ditarik simpulan kewirausahaan baik dengan memberikan
yaitu faktor yang mempengaruhi kegagalan pelatihan melalui kegiatan magang maupun
usaha penerima Program Mahasiswa memasukan mata kuliah kewirausahaan
Wirausaha (PMW) di Undiksha tahun 2013 disetiap jurusan yang ada di Undiksha.
adalah faktor kompetensi dalam manajerial Sehingga nantinya mahasiswa akan lebih
dengan nilai varian sebesar 28,793%, faktor mudah memahami tentang wirausaha dan
pengalaman dengan nilai varian sebesar bersemangat untuk terjun ke dunia usaha;
21,459%, faktor keuangan dengan nilai 2) Lembaga Universitas Pendidikan
varian sebesar 13,790%, faktor Ganesha agar lebih memperketat dalam
perencanaan dengan nilai varian 10,824%, melakukan penyeleksian bagi calon
faktor lokasi dengan nilai varian 9,049%, penerima usaha PMW, terutama lebih
faktor pengawasan dengan nilai varian memperhatikan, 1) kompeten dalam
6,534%, faktor sikap dengan nilai varian manajerial yang dimiliki mahasiswa, 2)
5,206%, dan faktor peralihan/transisi pengalaman yang dimiliki mahasiswa, dan
dengan nilai varian 4,345%. Sedangkan 3) pengaturan keuangan atau skil yang
yang paling dominan mempengaruhi dimiliki mahasiswa dalam mengatur
kegagalan usaha penerima Program keuangan.
Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Undiksha Bagi peneliti lain yang berminat
tahun 2013 adalah faktor kompeten dalam untuk mendalami bidang manajemen
manajerial dengan nilai varimax rotation sumber daya manusia terkait dengan
sebesar 28,793%, faktor pengalaman kewirausahaan diharapkan melakukan
dengan nilai varimax rotation sebesar penelitian lebih lanjut dengan beberapa
21,459% dan faktor keuangan dengan nilai Universitas. Hal ini berguna untuk
varimax rotation sebesar 13,790%. membandingkan penyebab kegagalan yang
terjadi di Universitas satu dengan yang
Saran lainnya.
Berdasarkan simpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian ini, maka DAFTAR PUSTAKA
dapat dikemukakan saran-saran yaitu Bagi
mahasiswa penerima Program Mahasiswa Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur
Wirausaha yaitu: 1) agar dapat memotivasi Penelitian Edisi Kedua Belas. Jakarta:
diri dengan membuat usaha yang baru lebih Rineka Cipta.
memperhatikan cara mengatur suatu usaha
atau manajerial dalam perusahaan dan Basrowi. 2014. Kewirausahaan Untuk
mengelola sumberdaya manusia dengan Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia
baik. Selain itu, diperlukan kemampuan Indonesia
dalam pengelolaan keuangan baik dari segi
penerimaan maupun pengeluaran kas; 2) Buchari Alma. 2005. Kewirausahaan untuk
Bagi mahasiswa yang masih menjalankan Mahasiswa dan Umum. Cetakan
usaha PMW diharapkan tidak mengalami kedelapan (Edisi Revisi). Bandung:
kegagalan dalam usahanya, agar lebih Alfabeta.
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Buchari Alma. 2006. Kewirausahaan untuk Sativana, I Putu Desta. 2014. Tingkat
Mahasiswa dan Umum. Bandung: Keberhasilan Program Mahasiswa
Alfabeta. Wirausaha (PMW) di Undiksha di
Tinjau dari Aspek Unit Bisnis Tahun
-----------. 2011. Kewirausahaan untuk 2012. Skripsi Jurusan Pendidikan
Mahasiswa dan Umum. Bandung: Ekonomi Universitas Pendidikan
Alfabeta. Ganesha.

-----------. 2013. Kewirausahaan untuk Soesarsono, Wijandi. 1988. Pengantar


Mahasiswa dan Umum. Cetakan ke Kewirausahaan. Bandung: Sinar
18. Bandung: Alfabeta. Baru.

Dikti. 2012. Pedoman Program Mahasiswa Siregar, Syofian. 2011. Statistik Deskriptif
Wirausaha (PMW). Tersedia pada Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
http://www.dikti.go.id . Download Grafindo.
tanggal 25 september 2014.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Multivariate Dengan Program SPSS. Bandung: Alfabeta.
Cetakan IV. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Suryana. 2001. Kewirausahaan. Edisi
Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Heidjrachman Ranupandoyo. 1987. Teori
dan konsep manajeman. Yogyakarta: Suryana Yuyus dan Kartib Bayu. 2011.
BPFE – UGM. Kewirausahaan: Pendekatan
Karakteristik Wirausaha Sukses. Edisi
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Edisi 1-2. Pertama. Jakarta: Kencana Prenada
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Media Group.

---------. 2013. Kewirausahaan. Cetakan Totok S, Wiryasaputra. 2004. Entrepreneur:


kedelapan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Anda Merdeka jadi bos. Jakarta:
Raja Grafindo Persada. Tridaharma Manunggal.

Machfoedz Mas’ud dan Mahmud Wiryani, Ni Wayan. 2013. Evaluasi


Machfoedz. 2004. Kewirausahaan Pelaksanaan Program Mahasiswa
Suatu Pendekatan Kontemporer. Wirausaha Di Universitas Pendidikan
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Ganesha Tahun 2012. Skripsi
Percetakan Akademi Manajemen Jurusan Pendidikan Ekonomi
Perusahaan YKPN. Universitas Pendidikan Ganesha.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas


Akhir Program Sarjana dan Diploma 3
Universitas Pendidikan Ganesha
Tahun 2013.

Ridwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar


SPSS 17.0 Dan Aplikasi Statistik
Penelitian. Cetakan ke 2. Bandung:
Alfabeta

Sanusi Anwar. 2003. Metodologi Penelitian


Praktis: Untuk Ilmu Sosial dan
Ekonomi. Malang: Buntara Media.
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Anda mungkin juga menyukai