Anda di halaman 1dari 13

VULVA HYGIENE

Disusun oleh :

1. SITI NURHALIMAH (1915201032)


2. ZAHRA SALSABILA (19152010)
3. DELA ADILLAH (19152010)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Banyak hal yang akan kami sampaikan kepada pembaca mengenai “Vulva Hygiene”
untuk membaca lebih lengkap, Anda dapat membaca hasil makalah Kami.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan
pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah
membaca hasil makalah Kami.

Tangerang, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................
1.4 Sistematika Penulisan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
A. Definisi vulva hygiene....................................................................................................
B. Manfaat vulva hygiene...................................................................................................
C. Tujuan vulva hygiene.....................................................................................................
D. Cara perawatan

BAB III PENUTUP....................................................................................................................


3.1 Kesimpulan........................................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Vulva Hygiene merupakan salah satu Pemenuhan Kebutuhan Personal


Hygiene yang biasa diberikan pada pasien wanita yang tidak dapat melakukan
vulva hygiene sendiri karena kondisi kesehatannya yang tidak
memungkinkan. Dalam pelaksanaannya, Vulva hygiene mempunyai prosedur
tetap yang dilakukan secara teoritis yang merupakan tindakan keperawatan
yang memerlukan strategi pelaks

Vulva sangat penting untuk dijaga higenitasnya karena bagian ini akan
menjadi sarang penyakit yang dapat tersalur kebagian kehamilan sehingga
akan berdampak pada kesehatan bayi yang dikandungnya dan juga akan
berdampak pada bayi yang akan dilahirkannya kelak. Lingkup perawatan
perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang
terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung
lochea (pembalut).

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa definisi dari vulva hygiene?
B. Apa manfaat vulva hygiene?
C. Apa tujuan dari vulva hygiene?
D. Bagaimana cara perawatan vulva hygiene?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk dapat mengidentifikasi prinsip dan proses pemeriksaan vulva hygiene
1.4 Sistematika Penulisan
Agar makalah ini tersusun rapih, maka sistem penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. BAB 1 Pendahuluan
Kerangka awal pemikiran penulis dalam menyusun makalah ini yang
terdiri atas:

a. Latar belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Sistematika Penulisan
2. Bab II Pembahasan
Pembahasan permasalahan yang akan dijawab dari judul yang telah
ditentukan.

3. BAB III Penutup


Bagian penutup yang merupakan rangkuman singkat tentang materi
yang telah dibahas sebelumnya yang terdiri atas:

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defifini Vulva Hygiene

Vulva terbagi atas sepertiga bagian bawah vagina, klitoris, dan labia. Labia
mayora merupakan struktur terbesar genitalia eksternal wanita yang mengelilingi
organ lainnya, yang berakhir pada mons pubis. Mons pubis merupakan tonjolan
lemak yang besar dan terletak diatas simfisis pubis.

Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat Vulva adalah organ
ekternal genetinal wanita.Yang terdiri dari atas mons veneris, labia mayora, labia
minora, klitoris, vestibulum (introitus vagina, urethra, ductus bartolini, ductus scene
kiri dan kanan).

Vulva hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan


vulva dan daerah sekitar organ eksternal genetalia pada pasien wanita yang sedang
nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat
tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Juga merupakan serangkaian
tindakan yang dilakukan dalam prosedur asuhan kebidanan seperti, pemeriksaan
dalam pada masa inpartu, pengambilan secret vagina dan lain lain.

Vulva hygiene merupakan tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan,


yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang
membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris,
sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian
yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering
dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke
belakang atau sehabis menggunakan pispot.

B. Manfaat Menjaga Kebersihan Vulva Hygiene

1. Menjadikan vagina tetap dalam keadaan bersih dan nyaman.

2. Dapat mencegah munculnya keputihan, gatal-gatal, dan bau tak sedap.

3. Dapat menjaga pH vagina dalam kondisi normal (3,5 – 4,5).

C. Tujuan Vulva Hygiene

1. Menjaga kebersihan perineum dan vulva

2. Mencegah terjadinya infeksi pada vulva, perineum, maupun uterus

3. Untuk penyembuhan luka perineum atau jahitan pada perineum

4. Mencegah masuknya mikroorganisme pada urogenital tractus

5. Memberikan rasa nyaman pada pasien

D. Cara Perawatan Vulva Hygiene

1. Prosedur

Sebelum dilakukan vulva hygiene hendaknya petugas memberikan


penjelasan terlebih dahulu tentang hal yang akan dilakukan pada klien

2. Persiapan Alat

1) Kapas desinfektan atau kapas sublimat di tempatnya

2) Selimut mandi

3) Baskom cebok berisi air hangat 41°C - 43°C

4) Bengkok (nierbeken) dan plastik disposable sekali pakai.

5) Pispot dan bantalan tahan air atau bedpan

6) Waslap sekali pakai.


7) Tisu kamar mandi dan handuk.

8) Handscone

3. Tahap orientasi

1. Memberi salam dan menyapa pasien

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau keluarga

3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum kegiatan


dilakukan

4. Pelaksanaan

No Langkah - langkah Rasional


.

1. Berikan salam terlebih dahulu. Lalu, Membantu meminimalkan ansietas


beri penjelasan tentang hal-hal yang (cemas/khawatir) selama prosedur
akan dilakukan. Dan tanyakan yang sering membuat malu baik
kesiapan klien. bagi petugas dan klien.

2. Tutuplah pintu dan jendela, dan jika Mempertahankan privasi klien


perlu pasanglah sampiran (scherm).

3. Tinggikan tempat tidur untuk posisi Mempermudah mekanika tubuh


kerja yang nyaman. Turunkan tirali yang baik, yang membantu
samping tempat tidur. melindungi klien dari cedera

4. Selimuti pasien dengan meletakkan Mencegah pemajanan yang tak


selimut mandi dengan satu ujung perlu pada bagian tubuh dan
selimut diantara tungkai pasien, dua mempertahankan kehangatan dan
ujung mengarah ke masing-masing kenyamanan klien selama prosedur
sisi tempat tidur, dan satu ujung yang dan memberikan kemudahan akses
lain pada dada pasien. Bantu klien pada genitalia.
mengambil posisi dorsal rekumben.
Pakaian pasien bagian bawah
dikeataskan atau dibuka. Lilitkan ke
sekeliling tungkai terjauh pasien
dengan menarik ujung selimut mandi
dan melipatnya di bagian bawah
panggul. Dengan cara yang sama
lakukan untuk tungkai terdekat.

5. Letakkan bantalan tahan air dan pispot Mencegah pakaian menjadi basah
dibawah bokong pasien.

6. Isi baskom cebok dengan air yang Suhu air yang tepat mencegah luka
bersuhu sekitar 41˚- 43˚C. Dan bantu bakar pada perineum. Hal tersebut
klien memfleksikan lutut dan dilakukan untuk memberikan
merentangkan kakinya. pemajanan penuh terhadap
genitalia.

7. Cuci tangan dan pakai handscone Untuk proteksi

8. Lipat ke atas ujung bawah selimut Tetap menyelimuti klien sampai


mandi diantara kaki klien ke arah prosedur dimulai akan
abdomen. meminimalkan ansietas

9. Buka labia mayora kanan dan kiri Lipatan kulit dapat berisi sekresi
menggunakan tangan kiri yg memakai tubuh yang menyimpan organisme.
handscone. Bersihkan labia mayora Usapan dari perineum ke rektum
dengan mengguyurkan air hangat. mengurangi peluang perpindahan
Dengan tangan kanan bersihkan organisme feses ke meatus
dengan hati-hati lapisan kulit urinarius.
menggunakan washlap. Usap dari
perineum ke arah anus. Ulangi hingga
bersih lalu keringkan.

10. Dekatkan kapas dan baskom berisi Untuk memudahkan dalam


larutan desinfektan. Dan letakkan  mengambil alat-alat
bengkok diantara kedua kaki klien.

11. Dengan tangan kiri buka vulva Membantu memudahkan pelepasan


memakai kapas sublimat dan tangan kotoran yang menempel.
kanan membersihkan vulva dengan
kapas sublimat.

12. Bersihkan dengan kapas sublimat, Kapas digunakan hanya sekali


selanjutnya bersihkan vulva dari atas untuk sekali usap agar kotorannya
ke bawah,bagian sekitar tidak menyebar di daerah yang
genetalia,labia mayora, labia minora, lain. Dikeringkan dengan tissu agar
vestibulum, perineum dan anus. 1 daerah vulva tidak lembab dan
kapas hanya untuk sekali usap. Kapas memberi rasa nyaman pada klien
kotor dibuang ke dalam bengkok.
Demikian dilakukan beberapa kali
setelah vulva bersih. Keringkan
dengan tissu

13. Setelah selesei pispot diangkat. Kapas Dibuang  karena sekret dan cairan
sublimat kotor yang tadi dan tissu tubuh yang terdapat pada allat-alat
kotor ditaruh bengkok dan handscone tersebut menjadi tempat
kotor dibuang ke kantong plastik mikoroorganisme
disposable.

14. Pasien dirapikan dan posisinya diatur Agar pasien tetap merasa nyaman
kembali. Tinggikan Tirali tempat tidur setelah dibersihkan

15. Peralatan dibersihkan, dibereskan ke Agar peralatan dan tangan kembali


tempat semula, Cuci tangan hingga steril dan bersih
bersih.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1) Hindari tindakan yang menyebabkan pasien merasa malu dan lelah,


serta tetap menjaga kesopanan. Ajaklah klien berkomunikasi selama
melakukan prosedur.

2) Perhatikan apakah ada kelainan pada vulva dan sekitarnya

3) Cegah kotoran masuk ke dalam vulva

5. Tahap terminasi

1) Mengevaluasi hasil tindakkan yang baru dilakukan

2) Berpamitan dengan pasien

3) Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula


4) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan kebidanan

Cara ibu melakukan vulva hygiene sendiri


Langkah:langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu adalah
sebagai berikut:
1) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh terutama perineum
a) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun
dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar
vulva
2) Terlebih dahuku dari depan kebelakang kemudian membersihkan daerah anus.
Nasehati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil
atau besar
a) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua
kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik
dan dikeringkan dibawah matahari dan sarankan ibu untuk mencuci tangan
dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya.
b) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau leserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menentuh daerah tersebut.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari kebutuhan


dasar manusia, termasuk pemenuhan kebutuhan kebersihan genetalia pada wanita
yaitu vulva hygiene. Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan
pada diri dan lingkungan. Kebutuhan pemenuhan kebersihan genetalia wanita (vulva
hygiene) sangat penting karena ini berdampak pada proses penyembuhan.
Pelaksanaan pemenuhan kebersihan diri (vulva hygiene) pada klien wanita dilakukan
pada pasien yang tidak mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan vulva
hygieninya.

B. Saran

Setiap wanita hendaknya menjaga kebersihan vulva agar tidak terjadi infeksi
pada area vagina, tidak terjadi keputihan, tidak ada bau yang tidak sedap pada
area vagina, tidak mengalami gatal-gatal, dan tidak terserang penyakit seperti
toxso dan torch.

DAFTAR PUSTAKA
Rara, Erna dkk. 2013. keterampilan dasar dalam keperawatan “vulva hygiene”
Semarang: Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai