Anda di halaman 1dari 7

RESUME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

CHAPTER 6 Foundations of Business Intelligence : Databases &


Information Management

Disusun Oleh:
Resaluna Febriansi N.S NIM 041811333210

Angelia Kartika Rengganis NIM 041811333229

Rachmadiah Ilma Islami NIM 041811333234


Felicia Amartya S NIM 041811333235
Salsabila Nabilah Aliyah NIM 041811333248

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2020


1. ORGANIZING DATA IN A TRADITIONAL FILE ENVIRONMENT
Sistem informasi atau information system yang efektif menyediakan informasi yang tepat,
akurat, serta relevan bagi penggunanya. Informasi disebut akurat apabila tidak
memilki atau sangat minim kesalahan , juga penginformasian dilakukan secara
tepat waktu maka dapat dipakai sebagai pengambilan keputusan sesuai user atau
kebutuhan pengguna akhir. Informasi disebut relevan apabila informasi teresbut
berguna dan tepat untuk suatu jenis pekerjaan dan dapat dipakai sebagai
pengambilan keputusan yang akan dibuat atas informasi tersebut.
 FILE ORGANIZATION TERMS AND CONCEPTS
Data dalam suatu hierarki dimulai dengan bit dan byte kemudian
berkembang menjadi file, dan database diatur oleh sebuah sistim komputer. Bit
adalah merupakan unit paling kecil dari data komputer. Sejumlah bit, disebut
dengan byte yang mewakili satu karakter, dapat menjadi huruf, angka, atau suatu
simbol. Pengelompokan karakter menjadi satu atau sekelompok kata, atau
identitas (nama atau usia) disebut sebagai field. Sekelompok catatan yang sama
jenisnya disebut file. Penggambaan suatu entitas disebut record. Setiap
karakteristik yang menggambarkan entitas tertentu disebut dengan atribut.
 PROBLEMS WITH THE TRADITIONAL FILE ENVIRONMENT
Pada organisasi dan perusahaan kebanyakan, data file dan sistim cenderung
tumbuh mandiri tanpa perencanaan perusahaan yang menyeluruh. Penjualan
dan pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi keuangan berkembang dengan
file data dan sistimnya sendiri. Berikut adalah ilustrasi pemrosesan file tradisional
Masalah yang muncul pada pemrosesan file tradisional adalah :
 Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data (data redundancy) adalah kehadiran adanya duplikasi
data atau data ganda pada beberapa file data sama yang disimpan di bebeapa
tempat atau lokasi. Redudansi data terjadi ketika kelompok-kelompok yang
berbeda di dalam sebuah organisasi secara mandiri mengumpulkan data
yang sama dan menyimpannya masing-masing. Sedangkan, yang
dimaksudkan dengan inkonsistensi data (data inconsistency) adalah
dimana atribut yang ada memiliki nilai berbeda.
 Ketergantungan Terhadap Program Data
Ketergantungan terhadap program data mengacu pada satu paket
pasangan data yang tesimpan di dalam file dan program tertentu dan
diperlukan oleh program-program tertentu untuk mengupdate atau
memperbarui dan memanage file-file tertentu hingga program tersebut perlu
mengubah data-datanya.
 Fleksibilitas yang Kurang
Sistim pemrosesan file tradisional dapat mengirim laporan yang
rutin sesuai dengan jadwal setelah upaya pemrograman yang intensif, akan
tetapi tidak dapat mengirimkan laporan-laporan ad-hoc atau laporan khusus
yang hanya dipelukan pada situasi khusus saja atau menindaklanjuti kebutuhan
akan informasi yang tidak mampu diantisipasi pada kondisi waktu tertentu
dengan tepat. Informasi-informasi yang diperlukan oleh permintaan keperluan
tertentu saja disimpan di sistim tersebut di suatu tempat.
 Sistim Keamanan yang Buruk
Karena longgarnya/kurangnya pengendalian atau pengelolaan terhadap
data, akses penyebaran informasi jadi tak dapat dikendalikan. Manajemen
mungkin tidak mempunyai cara untuk mengidentifikasi siapa yang
melakukan akses atau bahkan mengubah data organisasi tersebut.
 Kurangnya Ketersediaan dan Pendistribusian Data
Tidak mungkin untuk mengakses informasi dan mendistribusikan
informasi pada waktu bersamaan, karena bagian informasi yang terdapat pada
file yang berbeda dan bagian organisasi tidak dapat dihubungkan satu sama lain.
Informasi tak dapat mengalir dengan lancar melalui lintas area fungsional, pada
divisi dan bagian pada organisasi. Jika pengguna/user mengetahui nilai yang
ditemukan pada bagian informasi ternyata saling berbeda, user mungkin tidak
bersedia menggunakan sistim tersebut dikarenakan tidak mempercayai akurasi
datanya.
2. THE DATABASE APPROACH TO DATA MANAGEMENT
 DATABASE MANAGEMENT SYSTEMS
Sistim database manajemen atau database management systems adalah
perangkat lunak yang memungkinkan untuk mengatur data dalam database. Hal ini
sering disebut dengan singkatan DBMS. Fungsi dari DBMS meliputi concurrency,
keamanan, backup dan recovery, integritas dan deskripsi data. Database
management systems adalah aplikasi perangkat lunak komputer yang berinteraksi
dengan pengguna atau user, aplikasi lain, dan database itu sendiri untuk menangkap
dan menganalisa data. Tujuan umum DBMS dirancang untuk
memungkinkan pendefinisian, pembuatan, query, update, dan administrasi
database.
How a DBMS Solves the Problems of the Traditional File Environment
 Mengurangi inkonsistensi dan redundansi data dengan meminimalkan file
terisolasi.
 Hal ini tidak bisa menghilangkan redundansi data secara keseluruhan,
tetapi dapat membantu dalam mengendalikannya
 Ini memisahkan data dan program, memungkinkan data untuk berdiri sendiri
 Akses dan ketersediaan informasi meningkatPengembangan program dan biaya
pemeliharaan berkurang
 Pengguna (user) dan programmer dapat melakukan query ad hoc data dalam
database
 Memungkinkan organisasi untuk mengelola data, penggunaannya, dan
keamanan melalui penggunaan kamus data secara terpusat
Relational DBMS
 Kontemporer DBMS menggunakan model database yang berbeda
 Jenis yang paling populer adalah DBMS relasional
 Relasional DBMS: data tabel dua dimensi (disebut hubungan)
 Tabel juga disebut sebagai file
 Setiap tabel berisi data dan atribut dan entitas
 Setiap elemen data untuk setiap entitas disimpan sebagai field yang terpisah
 Setiap bidang merupakan atribut untuk entitas
 Fields dalam database relasional disebut juga sebagai kolom
 Ketika field secara unik mengidentifikasi setiap record, sehingga dapat diambil,
diperbarui atau diurutkan, hal itu disebut sebagai key field dengan kunci utama
yang tidak dapat diduplikasi
Object-oriented database management system (OODBMS or ODBMS)
Sebuah sistim manajemen database berorientasi objek (OODBMS),
kadang-kadang disingkat menjadi ODBMS untuk sistim manajemen database
objek), adalah sistim manajemen database (DBMS) yang mendukung pemodelan
dan pembuatan data sebagai obyek. Ini termasuk beberapa jenis dukungan untuk
kelas objek dan turunan dari properti kelas dan metode oleh subclass dan objek
mereka. Saat ini tidak terdapat standar kesepakatan untuk apa mengenai DBMS,
dan produk OODBMS dianggap masih dalam tahap awal.
 CAPABILITIES OF DATABASE MANAGEMENT SYSTEMS
Kemampuan utama dari DBMS mencakup kemampuan definisi data,
sebuah kemampuan kamus data, dan bahasa manipulasi data. Kemampuan definisi
data menentukan struktur dan isi dari database. Kamus data atau data dictionary
adalah file otomatis atau manual yang menyimpan informasi tentang data dalam
database, termasuk nama-nama, definisi, format, dan deskripsi dari elemen data.
Bahasa manipulasi data, seperti Structured Query Language (SQL), adalah
bahasa khusus untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database. Database
relasional adalah metode utama untuk mengatur dan memelihara data hari ini dalam
sistim informasi karena sangat fleksibel dan dapat diakses.
 DESIGNING DATABASES
Merancang database membutuhkan baik desain logis dan desain fisik.
Desain logis database membentuk model dari perspektif bisnis. Model data
organisasi harus mencerminkan proses bisnis utama dan persyaratan
pengambilan keputusan. Normalization and Entity-Relationship Diagrams Proses
menciptakan struktur data yang kecil, stabil, fleksibel, dan adaptif dari kelompok
data kompleks ketika merancang database relasional disebut normalisasi. Sebuah
database relasional yang dirancang dengan baik tidak akan memiliki hubungan
yang terlalu banyak, dan semua atribut untuk entitas tertentu hanya akan berlaku
untuk entitas tersebut. Ini akan mencoba untuk menegakkan aturan integritas
referensial untuk memastikan bahwa hubungan antar tabel tetap konsisten.
Diagram hubungan entitas grafis menggambarkan hubungan antara entitas
(tabel) dalam database relasional.
3. USING DATABASES TO IMPROVE BUSINESS PERFORMANCE AND
DECISION MAKING
 DATA WAREHOUSE
Banyak tersedia alat yang kuat untuk menganalisis dan menilai informasi di
database. Sebuah gudang data atau data warehouse mengkonsolidasikan data
saat ini dan sejarah dari banyak sistim operasi yang berbeda dalam database
pusat yang dirancang untuk pelaporan dan analisis. Data warehouse mendukung
analisis data multidimensi, juga dikenal sebagai online analytical processing
(OLAP).
 TOOLS FOR BUSINESS INTELLIGENCE: MULTIDIMENSIONAL DATA
ANALYSIS AND DATA MINING
OLAP merepresentasikan hubungan antar data sebagai struktur
multidimensi, yang dapat divisualisasikan sebagai kubus data dan kubus di dalam
kubus data, memungkinkan analisis data yang lebih canggih. Analisis data mining
kumpulan besar data, termasuk isi data warehouse, dipakai untuk menemukan pola
dan aturan yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku masa depan dan
membimbing dalam pengambilan keputusan.
 DATABASES AND THE WEB
Alat text mining (text mining tools) membantu bisnis dalam menganalisis
kumpulan data besar yang tidak terstruktur yang terdiri dari teks. Web mining tools
berfokus pada analisis pola yang berguna dan informasi dari World Wide
Web, memeriksa struktur situs web dan aktivitas pengguna situs serta isi
halaman web. Database konvensional dapat dihubungkan melalui middleware
ke Web atau antarmuka Web untuk memudahkan akses pengguna ke data internal
organisasi.
4. MENGELOLA SUMBER DATA
 ESTABLISHING AN INFORMATION POLICY
Kebijakan informasi (information policy) menentukan aturan organisasi
dalam hal pembagian, penyebaran, perolehan, standardisasi, klasifikasi, dan
penyimpanan informasi. Undang-undang kebijakan informasi dapat saling
dibagikan oleh pengguna dan unit organisasi, di mana infomasi dapat
didistribusikan , dan siapa yang bertanggung jawab untuk memperbarui dan
memelihara informasinya.
Administrasi data (data administration) bertanggung jawab atas kebijakan
dan prosedur yang mengatur data sebagai sumber daya organisasi. Organisasi yang
besar juga memiliki rancangan database dan kelompok manajemen didalam inti
sistim informasi perusahaan yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan
mengatur dari isi database, serta memelihara database tersebut.
 ENSURING DATA QUALITY
Database dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan
berlanjut pada jaminan bahwa perusahaan akan memiliki informas yang
diperlukannya. Namun, langkah-langkah tambahan harus diambil untuk
memastikan bahwa data dalam database perusahaan akurat dan tetap dapat
diandalkan. Beberapa dari permasalahan kualitas data disebebkan oleh data ganda
dan tidak konsisten yang dihasilkan oleh banyaknya sistim yang dimasukkan ke
dalam data warehouse. Sebagai contoh, sistim pemesanan penjualan dan sistim
manajemen persediaan keduanya akan mempertahankan data mengenai produk-
produk perusahaan. Permasalahaan kualitas data bukan hanya merupakan
permasalahan dalam bisnis semata, tetapi juga menimbulkan permasalahan yang
serius bagi individual, memengaruhi kondisi kehidupan mereka, dan bahkan
pekerjaan mereka
.

Anda mungkin juga menyukai