Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

JUDUL : Dampak Korupsi Terhadap Ekonomi

DOSEN PEMBIMBING

ABD GAFAR,S.Kep,MPH

DITA YUNISA ARSY

203210211

LOKAL I A

PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

2020
DAFTAR ISI

Halaman Sampul................................................................. 1
Daftar Isi......................................................................................... 2
Kata Pengantar............................................................................. 3
Bab I Pendahuluan
A.  Latar Belakang .................................................................... 4
5
B.  Rumusan Masalah....................................................................
5
C. Tujuan Masalah..........................................................................
Bab II Pembahasan
A. Dampak Ekonomi Tersebarnya Korupsi Di Daerah .............. 6
B. Dampak Ekonomi Menurut Widjaja Brata Dan Zacchea........ 7
7
C. Dampak Ekonomi Menurut Goolsarran...................................
7
D. Lesunya Pertumbuhan Ekonomi Dan Investasi....................... 8
E. Penurunan Produktivitas Rendahnya Kualitas Barang Dan
Jasa Bagi Publik....................................................................... 8
F. Faktor Sosio Ekonomi Dan Korupsi....................................... 8
Bab III Penutup
A. Kesimpulan............................................................................... 10
B. Saran.......................................................................................... 10

11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat beserta
karunianya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“DampakKorupsi Terhadap Ekonomi” .

Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan terang benderang.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
kami beserta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri.

Solok, 17 september 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG

Dampak korupsi pada aspek ekonomi menjadi suatu permasalahan yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi disetiap negara, baik pada negara sedang berkembang
maupun negara maju. Banyak negara yang mulai serius mempertimbangkan bahaya korupsi
terhadap perekonomian dengan cara membentuk lembaga atau departemen yang mampu
mencegah dan mengendalikan korupsi tersebut. Demikian pula dengan organisasi
internasional yang juga turut mendirikan badan anti korupsi yang ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran akan dampak buruk dari korupsi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut tidak terlepas dari meningkatnya studi empiris yang menunjukkan bahwa
korupsi memiliki konsekuensi yang dapat mengurangi tingkat investasi, menurunkan
produktivitas belanja publik, mendistorsi alokasi sumber daya dan pada akhirnya berimbas
pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Bahkan,International Monetary Fund(2016)
memperkirakan lebih dari US$ 1,5 – 2 triliun atau sekitar 2% dari totalGross Domestic
Product(GDP) dunia hilang setiap tahunnya dikarenakan korupsi dan
penyuapan(Akhmad,2020:30)
Paraekonomian, sejarawan dan ahli politik telah terlibat dalam perdebatan yang panjang
tentang apakah korupsi dapat membahayakan bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.Ada
argumentasi menarik yang menyatakan bahwa korupsi dapat memberikan beberapa manfaat
yang positif. Hal itu diungkapkan oleh Leff(1964)Leys(1965);Lui,(1985)yang menyatakan
bahwa korupsi dapat berfungsi sebagai pembayaran insentif untuk menghapus peraturan
pemerintah yang tidak efisien, mempercepat birokrasi serta mendapatkan kemudahan izin
usaha yang lebih cepat dengan cara menyuap pejabat publik. Sejalan dengan itu,
Huntington(1968) setujudengan argumentasi bahwa korupsi memiliki pengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Alasannya dikarenakan korupsi dapat meningkatkan
efisiensi, terutama di sektor publik. Namun sebaliknya, Myrdal(1968) menyatakan bahwa
korupsi dapat menyebabkan efisensi yang lebih rendah dan pada akhirnya memberikan
hambatan bagi pembangunan suatu negara. Argumentasi tersebut didasarkan pada tindakan
sengaja yang dilakukan oleh para pejabat publik dalam memberikan pelayanan yang
lambat terhadap masyarakat guna memperoleh uang suap yang lebih banyak.
(Akhmad,2020:30)

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:

4
1. Apa Dampak Ekonomi Tersebarnya Korupsi Di Daerah?
2. Apa Dampak Ekonomi Menurut Widjaja Brata Dan Zacchea?
3. Apa Dampak Ekonomi Menurut Goolsarran?
4. Kenapa terjadi Lesunya Pertumbuhan Ekonomi Dan Investasi?
5. Kenapa Rendah Kualitas Barang Dan Jasa Bagi Publik?
6. Apa saja Faktor Sosio Ekonomi Dan Korupsi?

A. Tujuan Masalah
Tujuan Dari Pembuatan Makalah Ini Adalah:
1. Mengetahui Dampak Ekonomi Tersebarnya Korupsi Di Daerah ?
2. Mengetahui Dampak Ekonomi Menurut Widjaja Brata Dan Zacchea?
3. Mengetahui Dampak Ekonomi Menurut Goolsarran?
4. Mengetahui Lesunya Pertumbuhan Ekonomi Dan Investasi?
5. Mengetahui Penurunan Produktivitas Rendahnya Kualitas Barang Dan Jasa Bagi
Publik?
6. Mengetahui Faktor Sosio Ekonomi Dan Korupsi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Ekonomi Tersebarnya Korupsi Di Daerah

5
Pertama: Kemiskinan Penduduk yang statis.Kemiskinan terus menjadi masalah
fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai nation state, sejarah sebuah negara yang salah
memandang dan mengurus kemiskinan. Dalam negara yang salah urus, tidak ada persoalan
yang lebih besar, selainpersoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak
tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan,
kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik,
kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap
keluarga, menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah, kemiskinan
menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas.
Kemiskinan, menyebabkan masyarakatdesa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan
hidup, mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi tengkulak lokal
dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh
tani desa bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang sangat
sedikit(Rohim,2014:139-140)
Kedua; Pendidikan masyarakat yang terbelengkalai.Kemajuan suatu daerah lebih
ditopang dari faktor pendidikan masyarakatnya. Bila tingkat pendidikan masyarakat jauh dari
standar pengetahuan, tidak menutup kemungkinan suatu daerah akan tetap mundur atau statis
dalam kebodohan. Anggaran daerah yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
daerah dapat berakibat fatal bagi keberlangsungan kemajuan suatu daerah,apabila lebih
diprioritaskan kepada hal-hal yang tidak signifikan. Bila APBD terbebas dari campurtangan
pelaku korupsi,maka hal penting seperti peningkatan tarap pendidikan masyarakat dapat lebih
diperhatikan. Seperti pembangunan sarana pendidikan,baik SD, SMP dan SMA di daerah
pedesaan(Rohim,2014:139-140)
Ketiga; Rendahnya APBD daerah.APBD dapat menjadi nominal yang rendah dan tidak
sesuai dengan keinginan yang telah direncanakan. Besarnya korupsi yang dilakukan Pemda
berakibat anggaran yang direncanakan menjadi lebih rendah. Pemda hanya mementingkan
besarnya gaji pegawai daerah. Sedang pendapatan daerah yang rendah tidak dapat
dikembangkan untuk modal usaha pendapat daerahlainnya. Akibatnya segala sektor
kehidupan rakyat menjadi terganggu. (Rohim,2014:139-140)
Keempat; Tingginya Pajak untuk meningkatkan Pendapatan Daerah.Kebijakan yang
muncul untuk menambah pendapatan daerah setempat yaitu dengan meningkatkan pajak
kepada masyarakat. Akibatnya, rakyat bukan bertambah sejahtera tetapi tambah sengsara.

B. Dampak Ekonomi Menurut Widjaja Brata dan zacchea

6
Dalam konteks Indonesia menurut Widjaja Brata dan zacchea (2004) korupsi setidaknya
telah menyebabkan dua dampak utama terhadap perekonomian ya ini (Syahroni,
2018: 80)
1. korupsi merupakan penghambat utama dari pertumbuhan ekonomi akibat dampak
negatif yang ditimbulkan terhadap investasi dan pertumbuhan sektor swasta.
2. menjauh dan bahkan larinya investor luar negeri dari Indonesia akibat korupsi yang
semakin menjadi di Indonesia selain dikarenakan koplaknya sejumlah infrastruktur
dasar yang penting dalam investasi.

C. Dampak Ekonomi Menurut GoolSarran


Menurut gol saran 2006 korupsi menyebabkan sejumlah dampak terhadap perekonomian di
mana(Syahroni, 2018: 81)
1. barang dan jasa menjadi lebih banyak memakan biaya sehingga merugikan kualitas
dan standar kehidupan masyarakat
2. pandangan yang stories dan jasa yang dapat menawarkan tingkat penguapan yang
tinggi
3. akumulasi tingkat hutan publik jangka panjang yang tinggi akibat dari kecenderungan
pemerintah yang korup untuk memakai dana pinjam luar negeri yang membiayai
proyek-proyek yang dapat modal
4. terjadinya misalokasi sumber daya yang langka dan tidak diperhatikannya sejumlah
daerah yang membutuhkan prioritas pembangunan akibat pejabat yang korup lebih
mementingkan daerah lain dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan pribadi buat
dirinya

B. Lesunya Pertumbuhan Ekonomi Dan Investasi

lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi korupsi bertanggung jawab terhadap


lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri korupsi juga mempersulit
pembangunan ekonomi dalam membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi dalam
sektor privat korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal
ongkos manajemen dalam negosiasi yang pejabat korup dan resiko pembatalan perjanjian
atau karena penyelidikan(Syahroni, 2018: 81)

7
Penanaman modal yang dilakukan oleh pihak dalam negeri (PMDN) dan asing (PMA)
yang semestinya bisa digunakan untuk pembangunan negara menjadi sulit sekali terlaksana
karena permasalahan kepercayaan dan kepastian hukum dalam melakukan investasi selain
masalahstabilitas(Syahroni, 2018: 81)

Kondisi negara yang korup membuat pengusaha multinasional meninggalkannya karena


investasi di negara yang korup akan merugikan dirinya karena memiliki biaya silumanyang
tinggi dalam studinya Paulo Maura 1995 mengungkapkan dampak korupsi pada pertumbuhan
investasi dan belanja pemerintah bahwa korupsi secara langsung dan tidak langsung adalah
penghambat pertumbuhan investasi berbagai organisasi ekonomi dan perusahaan asing di
seluruh dunia menyadari bahwa suburnya korupsi di suatu negara adalah ancaman serius bagi
investasi yang ditanam(Syahroni, 2018: 81)

C. penurunan produktivitas
Penurunan produktivitas dengan demikian lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
maka tidak dapat disangkal lagi bahwa produktifitas semakin menurun. hal ini terjadi sering
dengan terhambat sektor industri dan produksi untuk bisa berkembang lebih baik atau
melakukan perkembangan kapasitas. Program peningkatan produktivitas dengan berbagai
upaya seperti pendirian pabrik-pabrikdan usaha produktif baru atau usaha untuk memperbesar
kapasitas produksi untuk usaha yang sudah ada menjadi kendala dengan tidak adanya
investasi titik penurunan produktivitas ini juga menyebabkan permasalahan lain seperti
tingginya angka PHK dan meningkatnya angka pengangguran. Dari penurunan produktivitas
ini adalah kemiskinan masyarakat(Syahroni, 2018: 83)

D. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik


Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik ini adalah kisah sedih yang dialami
masyarakat kita yang tidak perlu terjadi apabila kualitas jalan raya baik sehingga tidak
menyebabkan pengendara lain melintasnya nya hal ini mungkin juga tidak terjadi apabila
tersedia sarana angkutan umum yang baik manusiawi dan terjangkau ironinya pemerintahan
dan kementerian yang bersangkutan tidak merasa bersalah dengan kondisi yang ada, selalu
berkelit bahwa mereka telah bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Korupsi menimbulkan berbagai kekacauan di dalam sektor publik dengan mengalirkan
investasi publik ke proyek-proyek lain yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak

8
pejabat birokrasi yang korup akan menambah komplek sitas proyek tersebut untuk
menyembunyikan berbagai praktek korupsi yang terjadi(Syahroni, 2018: 84).

E. Faktor-faktor sosioekonomi dan korupsi


Dalam menggambarkan sebagaian faktor Sosio ekonomi yang menyebabkan korupsi di
banyak negara beberapa studi menyatakan bahwa penggunaan ekonomi pendidikan dan
ketidakadilan pendapatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat kegiatan
tertentu. Terdapat korelasi yang kuat antara pembangunan ekonomi dan korupsi korupsi
yang terjadi seharusnya berhubungan secara negatif dengan tingkat pembangunan ekonomi
sebuah negara. Dalam bahasa lain negara-negara yang kaya di nasi sedikit korup
dibandingkan bangsa-bangsa miskin untuk menjelaskan hubungan antara pembangunan
ekonomi dan korupsi bayangkan studi menggunakan GDP per kapita untuk mencerminkan
tingkat pembangunan ekonomi(Fadilah,2016:46).

Hasil analisis dari Random Effect Modelpada variabelkorupsi terhadap GDP perkapita
menunjukkan bahwavariabel korupsi memiliki hubungan yang negatif namuntidak signifikan
terhadap GDP perkapita, hasil analisis inisama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Ugur(2012) yang juga meneliti tentang hubungan dan pengaruhvariabel korupsi terhadap
GDP per kapita denganmenggunakan Meta Regresi Analisis (MRA). Pada hasilpenelitian
tersebut Ugur (2014) menemukan bahwa sebagaianbesar korupsi memiliki hubungan yang
negatif terhadap GDPperkapita, namun korupsi tidak memiliki hubungan keterpengaruhan
yang kuat terhadap GDP perkapita. (Akhmad,2020:33)
Hal inimenunjukkan bahwa pengaruh korupsi terhadap GDPperkapita sangat lemah dan
bersifat negatif. Pada penelitiantersebut Ugur (2014) juga menemukan bahwa
pengaruhkorupsi secara langsung terhadap GDP perkapita lebih lemahdibandingkan dengan
hubungan tidak langsung. Hal inimenunjukkan bahwa hubungan negatif dari tingkat
korupsidan GDP perkapita di 4 negara ASEAN lebih bersifathubungan tidak
langsung(Akhmad,2020:33)
Pendidikan juga memiliki pengaruh penting terhadap korupsi. di negara miskin dan
tingkat buta aksara yang tinggi banyak orang mempunyai pemahaman yang sedikit mengenai
kerja pemerintah. Sebagai contoh sekali lagi juga tidak jelas alasan apa mereka harus
mengharapkan dari pemerintah yang sah dalam situasi semacam ini korupsi lebih banyak
terjadi karena orang mengira bahwa mereka seharusnya memberikan hadiah sebagai rasa
terima kasih atas keputusan keputusan yang memihak nya(Fadilah,2016:46).

9
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dampak Korupsi Terhadap Perekonomian di Indonesia: Lemahnya Pertumbuhan


Ekonomi, dan Investasi, Penurunan Produktifitas, Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Bagi
Publik, Menurunnya Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak, Meningkatnya Hutang Negara.
Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di Indonesia,
antara lain : Upaya pencegahan ( preventif ), Upaya penindakan ( kuratif ), Upaya edukasi
masyarakat atau mahasiswa, dan Upaya edukasi LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ).

B. SARAN

1. Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang teori upaya pemberantasan korupsi di Indonesia agar
mendapat informasi yang lebih akurat.

2. Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya di


dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

10
Nur Rohim. 2014. Dampakekonomi akibatkejahatan korupsipasca regulasiotonomi daerah.
Jurnal Filsafatdan Budaya Hukum

Syahroni & maharso. 2018. Korupsi bukan budaya tapi penyakit. Yogjakarta. Cv budi utama.

Amin fadilah. 2016. Antologi administrasi publik. Jawa timur. UB prees.

Lutf Akhmad Faisal. 2020. Dampak Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus
4 Negara di ASEAN. e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2020, Volume VII

11

Anda mungkin juga menyukai