KURIKULUM 2013”
Disusun Oleh :
2. Yudika Zalukhu
3. Defitriani Waruwu
4. Dimaria Laia
Semester/Kelas : III / B
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada kami sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Sekolah Menengah ini yang
berjudul ”Menelaah Kerangka dasar Kurikulum 2013”. Penulis berterima kasih kepada
Ibu dosen yang bersangkutan yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun, kami menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa.
Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
untuk tugas ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
C. Tujuan Kurikulum............................................................................................ 4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 21
B. Saran................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 22
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia sebagai instrument yang membantu
praktisi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya
mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum tidak pernah
berhenti, ia merupakan proses yang berkelanjutan dan terus menerus sejalan dengan
perkembangan dan tuntutan jaman dan perubahan yang terjadi didalam masyarakat.
Tidak dipungkiri dengan silih bergantinya kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan
di Indonesia membuat anak menjadi bingung dan terbebani tanpa ada arah
pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang
diinginkan pada kurikulum tersebut.
Banyak wacana yang berkembang tentang kurikulum 2013. Ada berbagai persepsi
dan kritik yang beredar dalam masyarakat. Perubahan kurikulum dari KBK tahun 2004,
KTSP 2006, dan sekarang kurikulum 2013 sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki
kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, semua memang selalu mengakibatkan pro dan
kontra. Dalam mengembangkan kurikulum 2013 juga terlebih dahulu kita harus
mengetahui bagaimana kerangka dasar dalam pembentukan kurikulum tersebut, maka
dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “kerangka dasar kurikulum 2013”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Latar Belakang Kurikulum ?
2. Bagaimana Karakteristik Kurikulum ?
3. Bagaimana Tujuan Kurikulum ?
4. Bagaimana Kerangka Kurikulum ?
5. Bagaimana Struktur Kurikulum 2013 ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Pengertian Latar Belakang Kurikulum ?
2. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Kurikulum ?
3. Untuk mengetahui bagaimana Tujuan Kurikulum ?
4. Untuk mengetahui bagaimana Kerangka Kurikulum ?
5. Untuk mengetahui bagaimana Struktur Kurikulum 2013 ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif gurupeserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
5. aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
6. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim); Penguatan
pembelajaran berbasis multimedia;
7. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan
9. Penguatan pola pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e. Penguatan Materi.
1. Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan
bagi peserta didik.
3
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar- mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan meperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum, mencantumkan
kualitas peserta didik yang akan di capai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, proses peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta
didik dengan masyarakat, dan lingkungan alam disekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan
seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia yang bekualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan.
Pada dasarnya, tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
4
memberikansecara spesifik untuk kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 di kembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan kurikulun 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan. Selain itu mempersiapkan
peserta Didik dalam kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,
hal ini mengandung bahwa kurikulum adalah rancangan kehidupan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan dimasa depan adalah
sesuatu yang harus termuat dalam ini kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psilologis
serta kematangan fisik peserta didik.
c. Pendidikan ditunjukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlaan akadamik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu pembelajaran adalah pembelajaran ilmu.
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama
dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kecemerlaan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Dengan filosofi ini, kurikulum
2013 ini bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaia masalah sosial dalam
masyarakat, dan untuk membanguk kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
5
Dengan demikian, kurikulum 2013 menggunakan teori pendidik klasik, yaitu
perenialisme dan esensialisme, teori pendidikan pribadi, yaitu progresif dan romatik,
teori pendidikan interaksional, dan teknologi pendidikan, sehingga sifatnya ekejektif.
2. Landasan teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar
(Standar-based caucation), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competeney-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirubah menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik, dan tenaga
kependidikan, standar saranan dan prasaranan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan kurikulum berbasis kompetensi di
rancang untuk memberikab pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan dan bertindak.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh NIER(1999, dalam depdiknas)
model kurikilum yang digunakan berbagai negara dapat dikelompokan dalam 3
model, yaitu: 1. Kurikulum yang berbaris konten atau topik (konten base curriculum),
2. Kurikulum yang berbasis hasil atau kompetensi (outcome or competensy base
curriculum), dan 3. Campuran kedua model tersebut.
Menurut Richard dan Tittle (1980), kompetensi antara lain memiliki unsur
integrasi dan aplikasi yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap,
kinerja merupakan perwujudan dari capacity building Pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Sejalan dengan Richard dan Tittle, spencer (1993) mengemukakan bahwa
kompetensi merupakan kesesuaian antara pengetahuan dengab tindakan dan sikap.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah pemilikan
pengetahuan yang diwujudkan dalam tindakan (keterampilan) dan sikap dalam
kehidupan nyata sehari- hari.
Kurikulum 2013 menganut: 1. Pembelajaran yang dilakukan guru dalam
bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran disekolah kelas, dan
masyarakat, dan 2. Pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
6
3. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis kurikulum 2013, antara lain:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka
panjang nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan kedalam rencara
pembangunan langka menengah nasional
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang standar nasional
pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 23
Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahub 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
E. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap
tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi
inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada
kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel
berikut.
7
Tabel 1: Kompetensi Inti SMP/MTs
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
INTI INTI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong (toleransi, gotong (toleransi, gotong
royong), santun, royong), santun, royong), santun, percaya
percaya diri, dalam percaya diri, dalam diri, dalam berinteraksi
berinteraksi secara berinteraksi secara secara efektif dengan
efektif dengan efektif dengan lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan pergaulan dan
pergaulan dan pergaulan dan keberadaannya
keberadaannya
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan
(faktual, konseptual, menerapkan menerapkan pengetahuan
dan prosedural) pengetahuan (faktual, (faktual, konseptual, dan
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu konseptual, dan prosedural) berdasarkan
pengetahuan, teknologi, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
seni, budaya terkait rasa ingin tahunya tentang ilmu
fenomena dan kejadian tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
tampak mata pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
seni, budaya terkait fenomena dan
fenomena dan kejadian tampak mata
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMP/MTs terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B. Khusus untuk MTs, dapat ditambah dengan mata
pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
b. Beban belajar di SMP/MTs dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. beban
belajar satu minggu adalah minimal 38 (tiga puluh delapan) jam pelajaran.
c. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
(delapan belas) minggu efektif.
d. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas)
minggu efektif.
10
e. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14(empat belas)
minggu efektif.
Beban belajar bagi SMP/MTs yang menyelenggarakan Sistem Kredit Semester
(SKS), diatur lebih lanjut dalam Pedoman SKS.
1. Muatan Pembelajaran
Muatan pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada hakikatnya
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated
sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi,
fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan
sosiologi. Kedua mata pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang
berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa,
semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi
dalam ruang atau wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan pendidikan
IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta
kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif
biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam Mata Pelajaran IPA dan
IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu
tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsep- konsep disiplin ilmu berbaur
dan/atau terkait dengan permasalahan- permasalahan yang dijumpai di sekitarnya.
Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang
kontekstual.
Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.
Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara dihubungkan, yakni pembelajaran
dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang
lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika),
pembahasannya dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas
mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan di
dalam sistem AC (konten kimia).
11
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar
ruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar
ruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan
waktu menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan
peserta didik, dan kekhasan masing- masing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi
empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:
a. Kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
b. Kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. Kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar
pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
d. Kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar
keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi
horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama
dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata
pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
b. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
c. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
d. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
e. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada Tabel
berikut.
12
Tabel 1: Kompetensi Inti SMA/MA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif damai), santun, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan responsif dan pro-aktif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap dan menunjukkan menunjukkan sikap
sebagai bagian sikap sebagai bagian sebagai bagian
dari solusi atas berbagai dari solusi atas dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam sebagai cerminan dalam
pergaulan dunia. bangsa dalam pergaulan dunia
pergaulan dunia
13
3.Memahami,menerapka n, 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan menerapkan, dan menganalisis dan
faktual, konseptual, menganalisis mengevaluasi pengetahuan
prosedural berdasarkan pengetahuan faktual, faktual, konseptual,
rasa ingintahunya tentang konseptual, prosedural, prosedural, dan
ilmu pengetahuan, dan metakognitif metakognitif berdasarkan
teknologi, seni, budaya, berdasarkan rasa ingin rasa ingin tahunya tentang
dan humaniora dengan tahunya tentang ilmu ilmu pengetahuan,
wawasan kemanusiaan, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, budaya,
kebangsaan, kenegaraan, seni, budaya, dan dan humaniora dengan
dan peradaban terkait humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
penyebab fenomena dan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
kejadian, serta menerapkan kebangsaan, dan peradaban terkait
pengetahuan prosedural kenegaraan, dan penyebab fenomena dan
pada bidang kajian yang peradaban terkait kejadian, serta
spesifik sesuai dengan penyebab fenomena dan menerapkan pengetahuan
bakat dan minatnya untuk kejadian, serta prosedural pada bidang
memecahkan masalah menerapkan kajian yang spesifik sesuai
pengetahuan prosedural dengan bakat
pada bidang kajian dan minatnya untuk
yang spesifik sesuai memecahkan masalah
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah dalam ranah konkret dan
terkait dengan abstrak terkait dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang pengembangan dari dengan pengembangan
dipelajarinya di sekolah yang dipelajarinya di dari yang dipelajarinya di
secara mandiri, dan sekolah secara mandiri, sekolah secara mandiri
mampu menggunakan bertindak secara efektif serta bertindak secara
metoda sesuai kaidah dan kreatif, serta efektif dan kreatif, dan
keilmuan mampu menggunakan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah metoda sesuai kaidah
keilmuan keilmuan
2. Mata Pelajaran
14
Tabel 2: Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA
15
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah
maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari
4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan
untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja
(PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing- masing satuan
pendidikan.
1. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan
16
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
2. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
lajar
3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SMA/MA dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu.
1. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah minimal 42 jam pelajaran.
2. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah minimal 44 jam
pelajaran.
b. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.
c. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu
d. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.
Beban belajar bagi SMA/MA yang menyelengarakan Sistem Kredit Semester
(SKS), diatur dalam pedoman SKS.
4. Kompetensi Dasar
20
Kompetensi Inti sebagai berikut:
a. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
b. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
d. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
21
BAB III
KATA PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
B. Saran
Penyusun makalah ini menyakini masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam penulisan makalah kami ini. Oleh kerena itu penulis berharap saran dan kritik
yang membangun, guna menyempurnakan makalah ini baik dalam penulisan ataupun
pembaca. Selanjutnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih........Ya’ahowu.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.2018.Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan republik Indonesia nomor 36 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
23