Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kewirausahaan

LAPORAN HASIL WAWANCARA TERHADAP


USAHA IBU SARTI DAUD

Dosen Pengampuh :
Paulus Pangalo, S.K.M, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Febrianti Wahyuni Balu


Gunawan Rahman
Hotmania N. M. Sihotang
Sintia Yahya

Kelas IIIB Keperawatan

PRODI D-III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
T.A 2020-2021
A. Keterkaitan dengan teori Timmons :

1. Peluang usaha
a. Memiliki permintaan pasar
Dari hasil wawancara dan analisa kami, peluang usaha pada kios ibu
Sarti Daud khususnya pada permintaan pasar dapat dikatakan kurang
baik. Hal itu dikarenakan, barang-barang yang dijual pada kios tersebut
hanya berupa rempah-rempah dan kebutuhan dapur pada umumnya
yang dapat kita jumpai dengan mudah. Terlebih seperti yang kita
ketahui, untuk membeli rempah-rempah dan kebutuhan dapur,
masyarakat biasanya lebih banyak membeli di pasar karena mengingat
kelengkapan dari kebutuhan dapur tersebut lebih lengkap dan lebih
murah.
b. Stuktur dan ukuran pasar yang baik
Dari hasil observasi atau pengamatan yang kami temukan, untuk
struktur dan ukuran pasar dari kios ibu Sarti Daud ini kurang baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari terdapat banyak penjual yang menjual
rempah-rempah dan kebutuhan dapur, tetapi dari segi pembeli atau
konsumen itu sendiri lebih cenderung membeli di pasar.
c. Besarnya marjin
Dari hasil analisa kami berdasarkan wawancara, dapat disimpulkan
besarnya marjin dari kios tersebut rendah. Karena seperti yang
dikatakan oleh ibu Sarti Daud, pendapatannya dalam sehari hanya
sekitar Rp.50.000. Sedangkan beliau juga mengatakan, untuk
berbelanja isi kios tersebut dilakukannya seminggu sekali dengan
membawa uang sebanyak Rp.300.000. Artinya, hampir seluruh
pendapatan kios tersebut dalam seminggu digunakan untuk berbelanja
isi kios.
d. Suatu peluang dikatakan memiliki kekuatan bila investor mendapatkan
modalnya kembali. Ibu Sarti mengatakan, beliau menginvestasikan
modal awalnya sebanyak Rp.300.000. Sedangkan pendapatan
perharinya adalah Rp.50.000 yang akan digunakan untuk berbelanja isi
kios disetiap minggunya. Dapat disimpulkan bahwa beliau bisa
mendapatkan modalnya kembali, tetapi untuk keuntungannya hanya
sangat sedikit yang dapat membuat usahanya lambat berkembang atau
bahkan hanya berjalan di tempat saja.

2. Sumber daya
Dilihat dari segi keuangan yang hanya bermodalkan Rp.300.000 disetiap
minggunya, membuat usaha ibu Sarti hanya dapat mengadakan barang-barang
seadanya. Dari segi fasilitas dan sarana, dapat dikatakan kurang baik karena
ukuran tempat berjualan yang terbilang cukup kecil dengan fasilitas yang
kurang memadai. Juga untuk sumber daya manusia itu sendiri cukup kurang,
karena yang berbelanja isi kiosnya adalah beliau sendiri tanpa dibantu
siapapun karena suaminya yang telah jatuh sakit sejak lama.

3. Tim kerja
Untuk usaha kios ibu Sarti tidak memiliki tim kewirausahaan yang baik,
karena semua aktifitas usaha dilakukannya sendiri mulai dari berbelanja
hingga menjual.

B. Kesimpulan jenis usaha berdasakan pendapat Ir. Ciputra


Menurut analisa kelompok kami, usaha kios yang dijalankan oleh ibu Sarti ini
termasuk dalam jenis wirausaha Necessity Entrepreneur, yaitu menjadi wirausaha
karena terpaksa dan desakan kebutuhan hidup. Dikarenakan keadaan ekonomi yang
kurang baik dan suaminya yang telah lama jatuh sakit, membuat ibu Sarti membuka
usaha kios rempah-rempah. Dalam hal ini, pemilik kios kurang inovatif dan kurang
berpikir kreatif dalam mengembangkan usahanya, sehingga tidak dapat dimasukkan
ke jenis wirausaha Inovative Entrepreneur.

C. Hasil data umum


Nama pemilik : Ibu Sarti Daud
Alamat : Jln. Prof. Dr. Aloei Saboe, kompleks RSAS, Kel. Wongkaditi
Timur, Kota Utara
Kapan usaha dirintis : Tahun 2018
Modal awal : Rp.300.000
Pendapatan perbulan : ± Rp.1.500.00
Pengeluaran perbulan : ± Rp. 1.200.000

D. Hasil dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai