Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang berarti dorongan atau
daya penggerak. Motivasi adalah suatu proses untuk mengingatkan motif – motif
menjadi perbuatan/ tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan/
keadaan untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya.
Motivasi merupakan hal yang sangat diperlukan sebuah organisasi karena adanya
motivasi dalam organisasi akan sulit organisasi tersebur dalam mencapai tujuannya,
dengan menerapkan motivasi dalam organisasi maka disuatu organisasi tersebut akan
terciptanya komunikasi yang baik dan keerjasama yang baik antara anggota dan
pimpinannta, terbuka dan transparan secara individual, upaya motivasi bisa dilakukan
melalui upaya-upaya mengontrol, menilai lalu memotivasi diri sendiri. Namun, ada
kalanya kesadaran untuk memotivasi diri tidak muncul dalam diri seseorang, karena ittu
diperlukan motivasi eksternal yang bisa berasal dari atas, keluarga, rekan sejawat, dan
lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan
berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung
hidup dan terlibat didalam kehidupan-kehidupan rumah tangga hingga tingkat organisai
yang lebih kompleks yaitu organisasi didalam dunia kerja.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada
didalamnya. Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karen
hanya manusia yang memiliki sifat kedinamisan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan
organisasi dengan baik, maka diperlukan sumber daya untuk mencapainya. Sumber daya
merupakan energi, tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan aktivitas
ataupun kegiatan. Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial,
1
sumber daya ilmu dan teknologi, serta sumber daya manusia. Diantara sumber daya
tersebut, sumber daya terpenting ialah sumber daya manusia (Wirawan,2009). Sumber
daya manusia dianggap penting karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas
organisasi, seta merupakan pengeluaran poko organisasi dalam menjalankan kegiatan
(Simamora, 2006).
Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
1. Untuk mengtahui pengertian motivasi dari beberapa ahli
2. Untuk mengetahui teori-teori motivasi
3. Untuk mengetahui penerapan motivasi dalam organisasi
4. Untuk mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi
5. Untuk mengetahui faktor pendukung motivasi instrinsik dalam organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 TEORI MOTIVASI
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya.Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun
(2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari
beberapa indikator, diantaranya:
4
- Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya.
5
- Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,
istirahat dan sex;
- Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan
tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
- Kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
- Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin
dalam berbagai simbol-simbol status; dan
- Atualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya
sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan
manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam
hubungan ini, perlu ditekankan bahwa:
- Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi
di waktu yang akan datang;
- Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa
bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam
pemuasannya.
Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya
suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam
pemenuhan kebutuhan itu.
6
- Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih
tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih
mendasar.
7
2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang
bersifat embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan,
istirahat dan lain-lain sejenisnya.
3. Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
8
Sementara teori motivasi Maslow misalnya berlaku makro yaitu
untuk manusia pada umumnya.
b. teori Herzberg lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow,
khususnya mengenai hubungan antara kebutuhan dengan performa
pekerjaan. Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg tahun
1966 yang merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan
menurut Maslow.
5. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi
dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai
persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat
terjadi, yaitu :
a) Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau
b) Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti bahwa para
pejabat dan petugas di bagian kepegawaian harus selalu waspada jangan sampai
persepsi ketidakadilan timbul, apalagi meluas di kalangan para pegawai. Apabila
sampai terjadi maka akan timbul berbagai dampak negatif bagi organisasi, seperti
9
ketidakpuasan, tingkat kemangkiran yang tinggi, sering terjadinya kecelakaan
dalam penyelesaian tugas, seringnya para pegawai berbuat kesalahan dalam
melaksanakan pekerjaan masing-masing, pemogokan atau bahkan perpindahan
pegawai ke organisasi lain.
Motivasi merupakan hal sangat diperlukan dalam sebuah organisasi tanpa adanya
motivasi dalam organisasi akan sulit. Organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya,
dengan menerapkan motivasi dalam organisasi maka disuatu organisasi tersebut akan
terciptana komunikasi yang baik dan kerjasama yang baik antara anggota dan
pimpinannya, terbuka dan transparan. Secara individual, upaya motivasi bisa
dilakukan melalui upaya-upaya mengontrol, menilai lali memotivasi diri sendiri.
Namun, ada kalanya kesadaran untuk memotivasi diri tidak muncul dalam diri
seoarang karena itu diperlukan motivasi eksteral yang bisa berasal dari atas, keluarga,
rekan sejawat, guru dan lainnya.
Menurut Indriyo Gitosudarmo, 1997. Tahapan proses motivasi terdiri dari beberapa
tahapan :
a. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha melakukan kegiatan.
e. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang
mereka lakukan dihargai dan diberikan suatu imblaan atau ganjaran.
10
f. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji
atau imalian yang mereka terima.
1. Budaya
Budaya organisasi pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti
oleh para anggota organisasi, Norma tersebut dapat terlihat dari kebiasaan
kebiasaan rutinitas yang diterapkan dari organisasi. Budaya organisasi mampu
menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi tetapi dapat pula menjadi faktor
utama kegagalan organisasi.Budaya organisasi banyak berpengaruh pada pola
perilaku dalam bidang :
2. Kepemimpinan
Jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya
unsur kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi,
adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh
sebagian anggota. Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau
manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan,
kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah
yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya
komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan
tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, dan interaksi
antar kelompok.
11
3. Iklim Organisasi
a. Tanggung jawab
12
organisasi melalui pemberian pujian, bonus dan insentif kepada pegawai yang
berhak menerimanya.
f. Percaya Diri
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
memberikan peranan penting dalam produktivitas di dalam organisasi dimana
individu tersebut bekerja. Motivasi ialah dorongan untuk melakukan sesuatu yang
timbul dari dalam dirinya maupun dari luar untuk mencapai tujuan.
- Teori motivasi
a. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”)
b. Teori Motivasi Beprestasi dari McClelland
c. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
d. Teori Keadilan
- faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi antara lain adalah
a. Budaya
b. Kepemimpinan
c. Iklim Organisasi
- Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim organisasi, yaitu :
a. Manajer/pimpinan
b. Tingkah laku karyawan
c. Tingkah laku kelompok kerja
d. Faktor eksternal organisasi
- Jenis-Jenis Motivasi
a. Motivasi Instrinsik
- Beberapa faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi diantaranya adalah:
a. Tanggung jawabPengakuan dan penghargaan
b. Gaji dan Upah.
c. Kebutuhan untuk Merealisasikan Diri
d. Kebutuhan Akan Keamanan.
e. Percaya Diri
14
3.2 SARAN
Setelah mempelajari pembahasan motivasi pada bab sebelumnya, maka ada dua saran
yang saya petik dalam makalah ini diantaranya adalah yang pertama bagi pihak atasan
dalam suatu organisasi sebaiknya dapat memberikan apa yang seharusnya bawahan
dapatkan, baik itu informasi yang akurat, cepat dan tidak bertele-tele sehingga
semangat kerja bawahan tetap terjaga. Kedua, adalah bagi pihak bawahan sebaiknya
lebih memaksimalkan tugas pokok dan fungsi kerjanya masing-masing supaya kinerja
tersebut bisa mendapatkan predikat memuaskan bagi para atasan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://deni2k6.wordpress.com/2009/12/24/motivasi-dalam-organisasi/
http://www.psychologymania.com/2011/09/teori-teori-motivasi-motivation.html
16