Laporan Minggu Ke 4 Tri Lestari Kelompok 4 Fix
Laporan Minggu Ke 4 Tri Lestari Kelompok 4 Fix
(KEPUTIHAN)
Disusun oleh:
Tri Lestari, S.Kep
20901900087
2020
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN REPRODUKSI
(KEPUTIHAN)
PADA Nn. L Di SUMBER AGUNG
Disusun oleh:
Tri Lestari, S.Kep
20901900087
2020
FORMAT PENGKAJIAN GINEKOLOGI
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Nn. L
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : DS. Sumber Agung rt13/05
Diagnosa medis :-
Tanggal dan jam masuk : -
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : DS. Sumber Agung rt13/05
Hubungan dengan klien : Ibu Klien
2. Status Kesehatan saat ini
a. Keluhan utama
Klien mengatakan kadang mengalami keputihan yang berlebih.
b. Alasan masuk rumah sakit
-
c. Factor pencetus
-
d. Lamanya keluhan
Keluhan sudah dirasakan klien sejak 3 bulan yang lalu mengalami keputihan
yang tidak biasa
e. Timbulnya keluhan (bertahap, mendadak)
Timbulnua keluhan mulai 3 bulan yang lalu.
f. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
Klien biasanya saat mengalami keputihan hanya membersihkannya dengan
air bersih saja.
g. Factor yang memperberat
Tidak ada factor yang memperberat
Keterangan:
* : Tekanan darah tinggi, bengkak pada kedua tangan, muka, kaki, infeksi saluran
perkemihan, perdarahan, prematur, dll
** : SC, sebab……… : perdarahan, kejang-kejang, dll
*** : Perdarahan, infeksi, anemi, dll
**** : Pernafasan, makanan, icterus, cacat, meninggal dalam kandungan, meninggal
setelah lahir, dll
***** : Jenis hidup / mati (sebab kematian)………………………………......
5. Keluarga Berencana
a. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan
Klien tidak menggunakan alat kontasepsi
b. Apakah ada masalah dengan cara tersebut
Klien tidak menggunakan alat kontrasepsi.
c. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang?
Klien tidak menggunakan alat kontrasepsi.
d. Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga
Klien mengatakan belum menikah.
Keterangan :
: Perempuan : meninggal
: Laki-laki
: Menikah
: Keturunan
: Saturumah
: Klien
b. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga (Dx. Medis yang
berhubungan dengan penyakit klien)
Klien mengatakan anggota keluarganya tidak memiliki penyakit yang serius,
kadang hanya pusing biasa dan flu batuk.
c. Penyakit yang sedang diderita keluarga (Dx. Medis yang berhubungan dengan
penyakit keluarga klien)
Klien mengatakan anggota keluarganya saat ini sehat semua.
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada klien dengan masalah tumor atau
keganasan system reproduksi
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama menstruasi)
Klien saat menstruasi tidak teratur setiap bulannya, sering mengeluh nyeri
menstruasi dan sampai merasa mudah lelah saat berktivitas.
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, jumlah anak)
Klien belum menikah.
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear
Klien tidak pernah melakukan pemeriksaan ginekologi.
10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain Mengkaji bagaimana hubungan pasien
dengan orang lain (keluarga, tenaga kesehatan, pasien lain), apakah keadaan penyakitnya
mempengaruhi hubungan tersebut.
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi (relevan, jelas, mampu
mengekspresikan, mampu mengerti orang lain)
Klien saat berkomunikasi mampu menerima pesan dengan mudah jells saat berbicara
mampu mengekspresikan perasaannya.
b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada klien
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah orangtuanya.
c. Kepada siapa klien meminta bantuan bila mempunyai masalah.
Klien mengatakan apabila memmiliki masalah meminta bantuan kepada orangtuanya
atau keluarga.
d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua, hubungan dengan
saudara, hubungan perkawinan)
Klien mengatakan hubungan dengan seluruh anggota keluarga sangan baik dan selalu
harmonis terkadang ada salah faham sedikit tapi dapat menyelesaikannya secepat
mungkin.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. Bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan.
Klien selalu sholat 5 waktu dan biasanya mengikut pengajian bersama ibunya di
desanya.
b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat.
-
c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan
kesehatan.
Klien tidak memiliki keyakinan atau kebudayaan yang bertentangan dengan
kesehatan.
d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang
dijalani.
Klien mengatakan tidak ada pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani.
Paru- paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : terdengar di semua lapang paru normal
10. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat luka jahitan, bentuk simetris,
Auskultasi : terdengar suara peristaltik usus
Perkusi : terdengar suara timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
11. Genetalia : kilen mengatakan keputihan berwarna putih, & gatal serta bertekstur
seperti keju
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi kuku, kulit (warna, kebersihan, turgor, adanya edema, keutuhan dll)
Klien memiliki kulit berwarna kuning langsat, tidak ada edema, kuku bersih
berwarna putih tidak ada kotoran.
b. Capilarry refill
c. Kemampuan berfungsi (mobilitas dan keamanan) untuk semua ekstrimitas yaitu
kekuatan otot, koordinasi gerak dan keseimbangan, penggunaan alat bantu.
Ektremitas atas dan bawah bisa berfungsi secara normal dan tidak menggunakan
alat bantu.
d. Bila terpasang infus : kaji daerah tusukan infus, kaji tanda-tanda infeksi pada
daerah tusukan infus, adanya nyeri tekan yang berlebihan pada daerah tusukan
infus.
Klien tidak terpasang infus.
13. Kulit
Klien memiliki warna kulit kining langsat, kulit sedikit kering, tidak terdapat edema,
14. DATA PENUNJANG
a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tuliskan data fokus terkait penyakit pada :
1) Pemeriksaan laborat
-
2) Pemeriksaan Radiologi
-
3) dll
b. Diit yang diperoleh
-
c. Therapy
-
B. Analisa data
D. Planning / intervensi
- anjurkankan
Gangguan rasa Tujuan : klien menjaga
Setelah dilakuakan
nyaman b.d kebersihan di
asuhan keperawatan
gejala penyakit area kemaluan
selam 3 hari klien
- anjurkan klien
merasa nyaman dengan
mengganti
kondisinya.
pakaian dalam
Kriteria hasil :
4 jam sekali
Rasa gatal menghilang
atau setelah
Klien mampu mengatasi
BAK
rasa gatalnya
- edukasi
kesehatan
Tgl / Diagnosa
Implementasi Respon Pasien TTD
jam keperawatan
1 Sep Ansietas b.d - Terapi rileksasi S : Klien
2020 / kurang terpapar nafas dalam mengatakan
11.00 Informasi cemasnya sudah
(D.0080) agak berkurang.
O : Klien mampu
melakukan teknik
rileksasi yang
diajarkan
- Mengajarkan
Gangguan rasa S : klien
klien menjaga
nyaman b.d gejala mengatakan masih
kebersihan di
penyakit belum mengerti
area kemaluan :
mengenai cara
Membasuh area
menjaga
kemaluan
kebersihan area
secara rutin.
kemaluan dengan
Mencukur bulu
benar
kemaluan
O : Klien nampak
seperlunya.
masih belum
Menggunakan
paham dan
pakaian dalam
bingung
yg tepat.
Gangguan pola
tidur b.d kurang S : klien
control tidur mengatakan sulit
tidur karena
merasa kurang
nyaman dengan
dirinya
O : Klien nampak
menahan ngantuk
- Dukungan tidur dan lelah
2 Sept Ansietas b.d - Terapi rileksasi S : klien
2020/ kurang terpapar tarik nafas dalam mengatakan cemas
10.00 Informasi yang dirasakan
(D.0080) sudah hilang
O : klien setelah di
ajari cara teknik
rileksasi nafas
dalam cemas
sudah hilang
S : Klien
- Konseling mengatakan sudah
Memberikan paham mengenai
penjelasan edukasi tentang
mengenai keputihan yang
penyebab sudah diberikan
ansietas, cara O : klien sudah
menanganinya. : tidak cemas
- Mengajarkan setelah di berikan
hipnotis 5 jari konseling.
S : Klien
mengatakan baru
mengetahui untuk
mengganti
Gangguan rasa pakaiana dalan
nyaman b.d gejala - Memberikan seharusnya setelah
penyakit edukasi klien BAK/BAB.
untuk O : Klien nampak
mengganti sudah mengerti
pakaian dalam sebaiknya
4 jam sekali mengganti pakaian
atau setelah dalam setelah
BAK BAK/BAB.
: S : Klien
mengatakan sudah
melakuakn
perawatan diri
Gangguan pola dengan baik
tidur b.d kurang O : Klien orang
control tidur yang menjaga
- Dukungan
kebersihan dengan
perawatan diri
baik.
3 Sept Gangguan rasa - Memberikan S : Klien
2020 / nyaman b.d gejala edukasi mengenai mengatakan
09.00 penyakit keputihan : setelah di beri
-Pentingnya edukasi sudah
menjaga mengetahui
kebersihan area mengenai
kemaluan. keputihan
-tidak O : Klien sudah
menggunakan mengerti mengenai
sabun kewanitaan kepuihan yang
karena dapat telah dialaminya.
mengganggu f;ora
normal v. S : Klien
-tidak melakukan mengatakan sudah
hub seksual lebih mengerti mengenai
Gangguan pola dr satu orang manfaat istirahat
tidur b.d kurang yang telah di
control tidur sampaikan
- Edukasi O : Klien sudah
istirahat: tidur mengerti setelah
normal usia 22 diberikan edukasi
adalah antara 9- istirahat.
11 jam.
:
F. Evaluasi
2020
A. Fokus Pengkajian
Klien seorang remaja perempuan berusia 15 tahun mengeluh saat menstruasi merasakan
nyeri di perutnya pada hari pertama menstruasi apabila di buat untuk beraktivitas nyeri
yang dirasakan bertambah. TD : 110/70mmHg, S : 36,5 C, RR : 24 x/menit, N : 89
x/menit.
B. Diagnosa Prioritas
Nyeri akut b.d agen pencidera fisiologis (disminore)
C. Intervensi
Manajemen nyeri
Aromaterapi
Edukasi teknik napas dalam
Kompres panas
Latihan pernapasan
D. Implementasi
1. Memberikan manajemen nyeri
2. Memberikan aromaterapi
3. Memantau edukasi teknik napas dalam
4. Melakukan kompres panas dengan suhu hangat
5. Memberikan latihan pernapasan
E. Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang
O : Klien nampak sudah lebih rileks. TD : 110/70mmHg, S : 36,5 C, RR : 24 x/menit,
N : 89 x/menit. P : nyeri disminore
Q : seperti diiris-iris
R : abdomen
T : hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi : manajemen nyeri
A. Fokus Pengkajian
Klien seorang remaja putri berusia 12 tahun mengatakan kurang memahami mengenai
menstruasi yang dialaminya dikarena baru pertama kali mengalaminya. Saat ditanya
klien nampak bingung, gelisah, klien masih bingung cara menjaga kebersihannya.
B. Diagnosa Prioritas
Ansietas b.d kurang terpapar informasi
C. Intervensi
Reduksi ansietas
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
Terapi rileksasi
Konseling
- Identifikasi kemampuan dan beri penguatan
D. Implementasi
1. Membantu pasien untuk mengurangi kecemasan
2. Memahami situasi pasien yang membuat setres
3. Memberikan informasi mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis
4. Melatih teknik rileksasi
5. Mengidentifikasi kemampuan klien
E. Evaluasi
S : Klien mengatakan sudah merasa lebih rileks dan sudah mengetahu mengenai
menstruasi
O : Klien saat di Tanya sudah tidak nampak bingung seperti waktu pertama kali.
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi
A. Fokus Pengkajian
Klien seorang remaja berusia 16 tahun mengeluh saat menstruasi merasakan nyeri perit
pada hari ke dua menstruasi, nyeri seperti di iris-isris dengan skala nyeri 4. Nadi klien
lemah, TD 90/60 mmHg, klien terlihat pucat, konjungtiva anemi.
B. Diagnosa Prioritas
Nyeri akut b.d nyeri disminore
C. Intervensi
Manajemen nyeri
Aromaterapi
Edukasi teknik napas dalam
Kompres panas
Latihan pernapasan
D. Implementasi
6. Memberikan manajemen nyeri
7. Memberikan aromaterapi
8. Memantau edukasi teknik napas dalam
9. Melakukan kompres panas dengan suhu hangat
10. Memberikan latihan pernapasan
E. Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang
O : TD : 90/60 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,5
P : nyeri disminore
Q : seperti diiris-iris
R : abdomen
T : hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi : manajemen nyeri
A. Fokus Pengkajian
klien seorang ibu usia 49 tahun. Klien mengatakan dirinya sudah tidak mengalami
menstruasi sejak 2 bulan yang lalu. Saat dilakukan pengkajian kepada klien menganai
keadaannya terkait menopaus klien tidak tahu. Klien tidak pernah membaca mengenai
menopause.
B. Diagnosa Prioritas
Deficit pengetahuan b.d ketidaktahuan menemukan sumber informasi
C. Intervensi
Edukasi kesehtan tentang menopause
Edukasi pola perilaku kebersihan
D. Implementasi
1. Memberikan edukasi kesehatan mengenai definisi menopause, tanda dan gejala,
penanganan.
2. Memberikan edukasi tentang pola perilaku kebersihan
E. Evaluasi
S : Klien mengatakan sudah paham mengenai edukasi yang telah di berikan mengenai
menopause yang dialaminya.
O : klien nampak lebih paham dari sebelum diberikan edukasi. TD : 130/90 mmHg, N :
89 x/menit, RR : 26 x/menit, S : 37, A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi : edukasi kesehatan reproduksi
A. Fokus Pengkajian
Seorang klien berusia 18 tahun. Klien mengatakan dirinya mengalami nyeri perut sudah 2
hari semenjak menstruasi. Klien mengatakan nyeri yang di rasakan bertambah saat
melakukan aktivitas. Klien bingung bagaimana cara mengatasinya.
B. Diagnosa Prioritas
Nyeri akut b.d agen pencidera fisiologis
C. Intervensi
1. Terapi relaksasi
2. Terapi murattal
3. Manajemen nyeri
D. Implementasi
1. Melatih tehnik relaksasi
2. Memebantu memeposisikan klien senyaman mungkin
3. Memebantu klien memanajemen nyeri yaitu mengulang tehnik relaksasi jika nyeri
mulai terasa
4. Memebantu klien mengurangi nyeri dengan medengarkan lantunan al-qur’an dari
mp3 hp
E. Evaluasi
S : klien mengatakan masih nyeri tetapi sudah berkurang
O : skla nyeri klien yang semula 4 turun menjadi 2, S : 37,00 C, N: 88x/mnt, TD: 110/70
mmHg, RR: 24x/mnt,
P : nyeri menstruasi
Q : seperti diiris iris
R : abdomen
S:2
A : masalah teratasu sebagaian
P : lanjutkan intervensi : latihan teknik rileksasi napas dalam
TARGET KOMPETENSI
KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh:
Tri Lestari, S.Kep
20901900087
2020
ANAMNESA
1. ANTENATAL CARE TTV
DJJ
PENGKAJIAN
2. GENOGOLOGI RELAKSASI
Disusun Oleh :
Tri Lestari
20901900087
d. Strategi pelaksanaan
N Wakt Kegiatan Penyuluh Metode/ Kegiatan Sasaran Ket.
O u Media
f. Daftar pustaka
1. Sallika, NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan cetakan ke-2. Jakarta : EGC
2. https://www.k24klik.com/blog/8-tips-menjaga-kesehatan-organ-seksual-dan-reproduksi-
pria-wanita/
3. http://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi
4. http://digilib.unisayogya.ac.id/1168/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20Punduh
%20Misgiyanti.pdf
g. Lampiran (materi, leaflet/media yang digunakan)
Terlampir
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN TENTANG KEPUTIHAN DAN CARA
MENJAGA KESEHATAN & KEBERSIHAN ORGAN REPRODUKSI
A. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah semua pengeluaran cairan dari alat genitalia yang tidak berupa
darah. Keputihan bukanlah penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari
hampir semua penyakit kandungan. Penyebab utama keputihan harus dicari dengan
anamnesa, pemeriksaan kandungan, dan pemeriksaan laboratorium
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang
disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir
vagina bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa
pedih saat si penderita buang air kecil (Nenk, 2009).
B. Jenis –jenis Keputihan
Jenis keputihan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Keputihan normal
Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi,
pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi. Bisa terjadi saat terangsang
seksual atau mengalami stres emosional. Keputihan seperti ini wajar terjadi pada
wanita.
2. Keputihan abnormal
Gejalanya keluar lendir secara berlebihan, berwarna putih dan berbau, gatal,
biasanya tidak disertai nyeri. Dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi
bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit
karena hubungan kelamin)
C. Penyebab Keputihan
1. Faktor kebersihan yang kurang baik
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini terjadi
karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri patogen penyebab infeksi
mudah menyebar.
2. Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak mengalami
stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan keseimbangan dan dapat
menyebabkan timbulnya keputihan. wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi
/ keputihan yang disebabkan oleh stres.
3. Penyakit organ kandungan
Keputihan juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya
peradangan, tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan keluarnya cairan encer,
jernih, dan tidak berbau), kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim) cairan yang
keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai darah.
4. Cairan berwarna coklat atau disertai bercak darah. Keputihan ini disebabkan oleh siklus
menstruasi yang tidak teratur. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini bisa juga merupakan
tanda dari kanker rahim atau leher rahim.
5. Cairan berwarna hijau atau kuning dan berbuih. Keputihan ini disebabkan oleh
penyakit trikomoniasis.
6. Cairan berwarna kelabu atau kuning. Keputihan ini dapat disebabkan oleh
penyakit gonore.
7. Cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning, disertai bau amis. Keputihan ini
disebabkan oleh penyakit vaginosis bakterialis.
LAPORAN PENKESH
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun Oleh :
Tri Lestari
20901900087
Jawaban :
1. Keputihan adalah hal yg lumrah terjadi pada setiap wanita dan
keputihan juga cara alami tubuh membersihkan vagina dan
menjaganya tetap sehat, meski begitu ada keputhan yang tidak
normal penyebab nya pun bermacam macam salah satunya infeksi
jamur.
2. Berbau menyengat, seperti bau amis atau bau busuk, tekstur lebih
kental, berbusa atau menggumpal seperti keju, cairan berwarna abu-
abu, kehijauan atau kekuningan, cairam disertai dengan darah dan
jumlahnya sangat banyak lengket sehingga mudah lengket di
pakaian dalam.
3. Bacteri vaginosis, candidasis, tricomoniasis.
Lampiran Dokumentasi :
Apa itu
keputihan ?
Keputihan
adalah
keluarnya cairan
selain darah dari
vagina yang
berwarna putih
kekuningan atau
putih keabu-
abuan baik
encer maupun
DISUSUN OLEH :
kental, yang
beraroma tidak
TRI LESTARI
sedap dan bisa
(20901900087)
menyebabkan
PROGRAM STUDI PROFESI NERS rasa gatal yang
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN cukup hebat.
UNUVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
1. Keputihan normal : Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara
hari ke 10-16 menstruasi.
2. Keputihan abnormal : Gejalanya keluar lendir secara berlebihan, berwarna putih dan berbau, gatal, biasanya tidak disertai nyeri.
1. Keputihan normal (fisiologis) : Keluarnya cairan berwarna bening, tidak lengket dan encer, Tidak mengeluarkan bau yang
menyengat, Remaja awal kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan
hilang dengan sendirinya
2. Keputihan abnormal (patologis) : Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu
dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa, cairan ini mengeluarkan bau yang
menyengat (bau tidak sedap), nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina.
1. Menjaga vagina agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
2. Ganti pembalut apabila sudah terasa basah dan lembab.
3. Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran bakteri
dari anus ke vagina.
4. Gunakan celana dalam minimal 2 kali sehari dan sebaiknya yang berbahan dasar katun karena katun menyerap kelembaban dan
menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga