Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 3, No.

1, Maret 2018
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Pembuatan Program Bantu Komputer Untuk Mix Design Beton


Normal Dengan Menggunakan Visual Studio 2013

1st 2st
Yudi Pranoto Victor Bela Sandoro

Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda


Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo Kampus Gunung Lipan Samarinda
Email : yudipranoto@polnes.ac.id

ABSTRAK kinerja serta memungkinkan berbagai kegiatan dapat


dilaksanakan dengan tepat, cepat dan akurat sehingga
Perkembangan dunia teknologi dan informasi yang semakin dapat meningkatkan produktivitasnya, tak terkecuali
maju memungkinkan pekerjaan menjadi lebih cepat, tepat dan dalam dunia Teknik Sipil. Pada Penelitian ini akan
mudah, tak terkecuali dalam dunia Teknik Sipil. Oleh karena membahas tentang pembuatan sebuah program bantu
itu penelitian ini bertujuan untuk membuat program bantu dalam mix design beton normal dengan menggunakan
komputer untuk mix design beton normal dengan aplikasi program komputer Visual Studio 2013 yang
menggunakan Visual Studio 2013 dengan metode Department berdasarkan atas Metode Department of Environment
of Environment (DOE) (SNI 03-2834-2000) dan metode
(SNI 03-2834-2000) dan Metode American Concrete
American Standard Institute (ACI) (ACI 211.1-91) dan
menghitung tingkat akurasi program dengan membandingkan Institute (ACI 211.1-91). Aplikasi yang diberi nama
perhitungan manual dengan perhitungan program hasil Mixton 1.0 ini merupakan sebuah alternatif untuk
penelitian ini. Program yang dihasilkan penelitian ini menggantikan proses manual ke otomatis dalam
dinamakan Mixton 1.0. Berdasarkan analisa, perbedaan hasil perhitungan mix design beton sehingga proses
perhitungan manual dengan hasil perhitungan program perhitungan dapat menjadi lebih tepat dan akurat.
terjadi dikarenakan pembulatan angka dibelakang koma dan Program Visual Studio 2013 ini digunakan oleh penulis
pembacaan grafik. Tingkat akurasi Mixton 1.0 adalah diatas karena dapat menghasilkan aplikasi dengan tampilan
95% pada mix design metode Department of Environment yang lebih rapi dan tertata sehingga tidak
(DOE) (SNI 03-2834-2000) dan diatas 97% pada mix design
membingungkan penggunannya dan aplikasi yang
metode American Standard Institute (ACI) (ACI 211.1-91). dihasilkan memiliki kemampuan memproses data
Kata Kunci : Mix Design, Visual Studio 2013, Mixton dengan cepat.
1.0

II. LANDASAN TEORI


I. PENDAHULUAN
A. Visual Studio 2013
Penggunaan beton dengan skala besar saat ini
Visual Studio 2013 merupakan suatu perangkat
digunakan dalam pembangunan gedung-gedung
lunak yang di dalamnya terdapat beberapa editor bahasa
bertingkat dan prasarana transportasi seperti jalan dan
pemrograman yang bisa digunakan untuk
jembatan. Pekerjaan struktur beton dalam jumlah besar
mengembangkan aplikasi berbasis desktop. ¬Visual
memerlukan penanganan proses produksi yang dapat
Studio 2013 dirilis pada tanggal 17 Oktober 2013, di
dipertanggungjawabkan secara teknis. Mix design dan
dalam paket perangkat lunak ini terdapat beberapa
pengendalian mutu dalam produksi beton merupakan
editor bahasa pemrograman lain seperti Visual Basic,
hal yang sangat penting untuk menghasilkan beton yang
Visual C#, Visual C++, Visual F#, dan beberapa editor
memenuhi spesifikasi dan ekonomis. Mix design
pelengkap lainnya.
dilakukan untuk memperkirakan proporsi awal masing-
Visual Studio 2013 digunakan untuk mengembangkan
masing bahan penyusun beton sesuai dengan mutu yang
aplikasi dalam bentuk bahasa mesin berjalan diatas
diinginkan.
Windows ataupun dalam bentuk Microsoft Intermediate
Perkembangan dunia teknologi dan informasi yang Language diatas .NET Framework. Visual Studio 2013
semakin maju memungkinkan pekerjaan atau kegiatan ini berjalan diatas .NET Framework 4.5.1.
manusia menjadi lebih mudah dan meningkatkan

60
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 3, No. 1, Maret 2018
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

• Menghitung kadar agregat gabungan yang besarnya


B. Material Penyusun Beton adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar
Bahan utama penyusun beton meliputi air, semen, semen dan kadar air bebas.
agregat kasar dan halus. Setiap bahan penyusun • Menghitung kadar agregat halus.
mempunyai fungsi dan pengaruh yang berbeda-beda. • Menghitung kadar agregat kasar.
Sifat yang penting pada beton adalah kuat tekan. Bila • Menghitung proporsi campuran.
kuat tekannya tinggi, maka sifat-sifat yang lain pada • Menghitung koreksi proporsi campuran.
umumnya juga baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi • Membuat sampel beton.
kuat tekan beton terdiri dari kualitas bahan penyusun,
nilai faktor air-semen, gradasi agregat, ukuran 2. Metode ACI (ACI 211.1-91).
maksimum agregat, cara pengerjaan (pencampuran, Perancangan ini memberi saran untuk
pengangkutan, pemadatan dan perawatan), serta umur memperhatikan nilai ekonomi, bahan yang tersedia,
beton (Tjokrodimuljo, 1996). kemudahan pekerjaan, keawetan, serta kekuatan yang
diinginkan. Metode ini melihat kenyataan bahwa pada
C. Metode Perancangan ukuran maksimum agregat tertentu, jumlah air permeter
1. Metode DOE (SNI 03-2834-2000) kubik adukan menentukan tingkat
Perancangan ini dijadikan standar oleh Departemen konsistensi/kekentalan (slump) adukan itu.
Pekerjaan Umum dan dimuat dalam SK SNI 03-2834- Langkah perancangan metode American Concrete
2000 yaitu Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Institute ini secara umum adalah sebagai berikut:
Beton Normal.
• Menentukan kuat tekan rata-rata
Langkah-langkah pembuatan perancangan ini secara
• Menentukan nilai slump.
bertahap dilakukan sebagai berikut:
• Menentukan agregat maksimum.
• Menetapkan kuat tekan beton yang disyaratkan (f 'c)
• Menetapkan jumlah air yang diperlukan.
pada umur tertentu.
• Menentukan nilai faktor air-semen.
• Menghitung nilai deviasi standar.
• Menentukan jumlah semen.
• Menghitung nilai tambah.
• Menentukan jumlah agregat kasar.
• Menghitung kuat tekan beton rata-rata yang
ditargetkan (f'cr). • Menghitung jumlah agregat halus.
• Menetapkan jenis semen. • Membuat sampel beton
• Menentukan jenis agregat kasar dan agregat halus,
III. METODOLOGI
agregat ini dapat dalam bentuk tak dipecahkan
(pasir atau koral) atau dipecahkan;
A. Tahapan Pengerjaan
• Menentukan faktor air-semen.
Untuk mencapai penyelesaian suatu masalah dan
• Menetapkan faktor air-semen maksimum.
mendapatkan hasil dari penelitian Penelitian ini, maka
• Menetapkan nilai slump. digunakan beberapa langkah sebagai berikut:
• Menetapkan ukuran agregat maksimum • Melakukan studi literatur tentang pemrograman
• Menentukan nilai kadar air bebas menurut butir dengan menggunakan Visual Studio 2013
4.2.3.5 dari Tabel 3 • Membuat program mix design dengan metode DOE
• Menghitung jumlah semen (SNI 03-2834-2000) menggunakan program Visual
• Menetapkan jumlah semen maksimum jika tidak Studio 2013
ditetapkan, dapat diabaikan; • Membuat program mix design dengan metode ACI
• Menentukan jumlah semen minimum. (ACI 211.1-91) menggunakan program Visual
• Menentukan faktor air-semen yang disesuaikan jika Studio 2013
jumlah semen berubah karena lebih kecil dari • Membandingkan analisa perhitungan manual
jumlah semen minimum yang ditetapkan (atau lebih dengan perhitungan program menggunakan metode
besar dari jumlah semen maksimum yang DOE (SNI 03-2834-2000)
disyaratkan), maka faktor air semen harus • Membandingkan analisa perhitungan manual
diperhitungkan kembali. dengan perhitungan program menggunakan metode
• Menentukan susunan butir agregat halus. ACI (ACI 211.1-91)
• Menentukan susunan agregat kasar. • Menyimpulkan hasil analisa perhitungan dalam
• Menentukan persentase pasir. bentuk persentase tingkat akurasi program
• Menghitung berat jenis relatif agregat. Langkah - langkah pekerjaan di atas digambarkan
• Menentukan berat isi beton dan berat jenis relatif secara matematis dalam diagram alir sebagai
dari agregat gabungan. berikut :

61
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 3, No. 1, Maret 2018
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Jika digambarkan dengan bagan alir, maka dapat


digambarkan seperti berikut :

Gambar 1. Bagan alir tahapan pelaksanaan penelitian

Dalam pembuatan program dengan menggunakan


Visual Studio 2013 secara garis besar langkah-langkah Gambar 2. Bagan alir langkah pembuatan program
yang dilakukan adalah :
• Memasukan setiap komponen-komponen yang akan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan oleh program ke dalam form, V.
• Mengatur properties setiap komponen-komponen A. Analisa Perhitungan untuk Metode DOE
yang ada sehingga menghasilkan tampilan program Analisa perhitungan ini berdasarkan pada
yang baik, perancangan mix design yang dihitung secara manual
• Memasukkan kode program pada setiap komponen dengan metode DOE (SNI 03-2834-2000) yang
yang memerlukan kode untuk menjalankan suatu dibandingkan dengan hasil perancangan mix design
perintah, menggunakan aplikasi Mixton 1.0 untuk metode DOE
• Uji coba kode program dengan menjalankan (SNI 03-2834-2000) dengan input perencanaan sebagai
program untuk melihat apakah kode program sudah berikut :
tidak terdapat kesalahan atau masih terdapat • Kuat Tekan yang Disyaratkan = 20 MPa
kesalahan • Standar Devisi = 7,0
• Jika terjadi error, maka perbaiki kembali kode • Jenis Semen = Tipe I
program yang dimasukkan hingga program berjalan • Jenis Agregat Halus
sesuai dengan keinginan. = Batu tak dipecahkan
• Jenis Agregat Kasar

62
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 3, No. 1, Maret 2018
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

= Batu pecah Tabel 2. Proporsi setelah koreksi kadar air dan


• Bentuk Benda Uji penyerapan
= Silinder ⌀15 cm x 30 cm
• Faktor Air Semen Maksimum = 0,60
• Slump
= 30-60 mm
• Ukuran Agregat Maksimum = 40 mm
• Kadar Semen Minimum = 275 kg/m3
• Susunan Besar Butir Agregat Halus
= Zona 1 Tabel 3. Proporsi satu adukan
• Berat Jenis Agregat Halus = 2,51
• Penyerapan Agregat Halus = 1,42%
• Berat Jenis Agregat Kasar = 2,78
• Penyerapan Agregat Kasar = 0,55%
• Kadar Air Agregat Halus = 4,8%
• Kadar Air Agregat Kasar = 0,6%
• Jumlah Benda Uji = 3 Buah

Proses perancangan mix design dengan


perhitungan manual ditampilkan dalam bentuk tabel
yaitu Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3. Hasil
perancangan mix design menggunakan aplikasi
Mixton 1.0 ditampilkan dalam bentuk screenshot
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Tabel 1. Perhitungan manual metode DOE (SNI Gambar 3. Tampilan Hasil Perancangan dengan
03-2834-2000) Mixton 1.0 (DOE)

Tabel 4. Perbandingan perhitungan manual dan


program

Dari analisa di atas terdapat selisih antara hasil


perhitungan manual dengan hasil perhitungan
Mixton 1.0. Hal ini dikarenakan pembulatan angka
di belakang koma dan juga pembacaan grafik.
Tetapi secara garis besar program Mixton 1.0 sudah
menunjukkan hasil yang sama dengan hasil
perhitungan secara manual dengan tingkat akurasi
diatas 95%.

Analisa Perhitungan untuk Metode ACI


Analisa perhitungan ini berdasarkan pada
perancangan mix design yang dihitung secara
manual dengan metode ACI (ACI 211.1-91) yang
dibandingkan dengan hasil perancangan mix design
menggunakan aplikasi Mixton 1.0 untuk metode
ACI (ACI 211.1-91) dengan input perencanaan
sebagai berikut :
1. Kuat Tekan yang Disyaratkan
= 20 MPa

63
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 3, No. 1, Maret 2018
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

2. Slump Tabel 6. Proporsi setelah koreksi kadar air dan


= 25-50 mm penyerapan
3. Ukuran Agregat Maksimum
= 40 mm
4. Kondisi Lingkungan
= Normal
5. Modulus Halus Butir Agregat Halus
= 3,55%
6. Berat Agregat Kasar per 1 m3
= 1700 kg
7. Berat Jenis Semen
= 3,03 Tabel 7. Proporsi setelah koreksi kadar air dan
8. Berat Jenis Agregat Kasar = 2,78 penyerapan
9. Penyerapan Air Agregat Kasar
= 0,55%
10. Berat Jenis Agregat Halus = 2,51
11. Penyerapan Air Agregat Halus
= 1,42%
12. Kadar Air Agregat Kasar
= 0,6%
13. Kadar Air Agregat Halus Tabel 8. Proporsi setelah koreksi kadar air dan
= 4,8% penyerapan
14. Bentuk Benda Uji
= Silinder ⌀15 cm x 30 cm
15. Jumlah Benda Uji
= 3 Buah
Proses perancangan mix design dengan perhitungan
manual ditampilkan dalam bentuk tabel yaitu Tabel
5, Tabel 6, dan Tabel 7. Hasil perancangan mix
design menggunakan aplikasi Mixton 1.0
ditampilkan dalam bentuk screenshot seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Tampilan Hasil Perancangan dengan
Mixton 1.0 (ACI)
Tabel 5. Perhitungan manual metode ACI (ACI
211.1-91)

Tabel 9. Perbandingan perhitungan manual dan


program

Dari analisa di atas terdapat selisih antara hasil

64
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 3, No. 1, Maret 2018
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

perhitungan manual dengan hasil perhitungan Lydon, F. D., 1982, Concrete Mix Design. London:
Mixton 1.0. Hal ini dikarenakan pembulatan angka di Aplied Science Publisher.
belakang koma dan juga pembacaan grafik. Tetapi Microsoft, 2013. Math Functions (Visual Basic).
secara garis besar program Mixton 1.0 sudah diakses 5 agustus 2016,
menunjukkan hasil yang sama dengan hasil perhitungan https://msdn.microsoft.com/en-
secara manual dengan tingkat akurasi diatas 97%. us/library/thc0a116(v=vs.120).aspx
Microsoft, 2013. How to: Print a Form by Using the
PrintForm Component (Visual Basic).
VI. KESIMPULAN diakses 1 agustus 2016,
https://msdn.microsoft.com/en-
Berdasarkan pembuatan program bantu komputer us/library/bb629268.aspx.
untuk mix design beton normal dengan menggunakan Microsoft, 2013. Windows Forms Application
Visual Studio 2013 ini, dapat disimpulkan bahwa : Basics (Visual Basic). diakses 3 agustus
1. Program bantu komputer untuk mix design beton 2016, https://msdn.microsoft.com/en-
normal dengan menggunakan metode DOE (SNI us/library/ms172749(v=vs.120).aspx.
03-2834-2000) dan metode American Concrete Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton. Yogyakarta:
Institute (ACI 211.1-91) telah selesai dibuat dan C.V Andi Offset.
diberi nama Mixton 1.0. Neville, A.M. dan Brooks, J.M., Concrete
2. Dari hasil analisa perbandingan perhitungan manual Technology. Singapura: Longman
dengan hasil perhitungan program, diperoleh tingkat Singapore Publishers (Pte) Ltd.
akurasi Mixton 1.0 sebagai berikut : Pandarangga, A. dan Satyarno, I., 2002, Mix Design
• Persentase akurasi semen untuk metode DOE 2000. Yogyakarta: Laboratorium Bahan
99,131 % sedangkan metode ACI 99,637 %, Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas
• Persentase akurasi air untuk metode DOE Teknik UGM.
95,349 % sedangkan metode ACI 99,910 %, Pramono dan Suryadi. 1995. Teknologi Beton.
• Persentase akurasi agregat halus untuk metode Jakarta: Gunadarma.
DOE 99,845 % sedangkan metode ACI Rizaldy, 2012. Perhitungan Mix Design. diakses 4
99,834 %, agustus 2016,
• Persentase akurasi agregat kasar untuk metode http://rizaldyberbagidata.blogspot.co.id/20
DOE 99,242 % sedangkan metode ACI 12/06/perhitungan-mix-design.html
97,356 %, Rocky Mountain Computer Consulting, 2010.
Calculate logarithms in different bases in
Visual Basic 6, diakses 7 agustus 2016,
VII. DAFTAR PUSTAKA http://www.vb-
helper.com/howto_log_bases.html.
American Concrete Institute 211.1-91. Standard Sadeli, M., 2014, Visual Basic 2013 untuk Orang
Practice for Selecting Proportions for Awam. Palembang: Maxicom.
Normal, Heavyweight, and Mass Concrete Standar Nasional Indonesia 03-2847-2000. Tata
American Society of the International Association Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton
for Testing and Materials C 29/C 29M. Normal.
Standard Test Method for Determining Tjokrodimuljo, 1996, Teknologi Beton.
Bulk Density ( "Unit Weight") and Voids Yogyakarta: Fakultas Teknik Jurusan
Index Aggregates. Tenik Sipil Universitas Gajah Mada.
Antoni dan Nugraha, P., 2007, Teknologi Beton. Ulrich Kulle, 2011. Creating Tooltips for Visual
Yogyakarta: C.V Andi Offset. Basic .NET controls diakses 2 agustus
Dan Doicaru, 2013. Create and Simulate Progress 2016, http://www.help-
Bar in Visual Basic 2010, diakses 9 agustus info.de/en/Visual_Basic_net/vbnet_tooltip
2016, http://html-tuts.com/create-simulate- .html.
progress-bar-visual-basic-2010/.
Jwavila, 2011, How to write the log function in
Visual Basic.
https://social.msdn.microsoft.com/Forums
/en-US/ce5d74f3-f2e7-44e0-94f9-
476e8569b262/how-do-i-write-the-log-
function-in-visual-
basic?forum=vblanguage.

65

Anda mungkin juga menyukai