Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER Nama : Ni Kadek Indri Susiliastana Putri

KEWIRAUSAHAAN NIM : 1806541003


Kelas : Agroekoteknologi B

SOAL
1. Coba uraikan tentang pengertian risiko dan mengapa risiko itu timbul !
2. Coba renungkan apakah anda termasuk orang yang berani mengambil
risiko, berikan argumentasinya dan berikan contoh pengambilan risiko
yang pernah anda lakukan !
3. Apa saja yang akan anda pertimbangkan jika anda akan mengambil
keputusan yang berada pada situasi berisiko (contoh: ingin memulai usaha
tetapi modalnya pas-pasan atau ingin memulai usaha tetapi anda dituntut
mendapat indeks prestasi akademik yang tinggi) !
4. Cobalah anda buat sebuah kasus bisnis hasil imajinasi anda dan buat
perhitungan apakah kasus itu cenderung berisiko atau tidak berisiko.
Gunakan pendekatan risiko keuangan, dari aspek efektivitas penggunaan
utang (likuiditas dan solvabilitas), efektivitas pengelolaan usaha (rasio
aktivitas), dan kemampuan modal untuk menghasilkan laba (rasio
profitabilitas) !

JAWABAN
1. Risiko merupakan probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang
diharapkan, risiko bisa saja ketidaktentuan yang mungkin dapat
munculnya peristiwa kerugian. Risiko timbul karena berkaitan erat dengan
kondisi ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut yang menyebabkan
munculnya risiko. Seseorang tidak tahu pasti apa yang akan terjadi
sesudah memutuskan sesuatu.
2. Saya termasuk orang yang tidak berani mengambil risiko, setiap akan
mengambil risiko saya akan selalu mempertimbangkan setelah saya
memutuskan sesuatu apa kira-kira yang akan terjadi pada diri saya sendiri
apakah menguntungkan atau merugikan. Berikut merupakan contoh
pengambilan risiko yang pernah saya lakukan, ketika saya mencoba untuk
berjualan makanan saya mengambil risiko untuk mengeluarkan modal
terlebih dahulu, dalam menentukan nilai jual saya memikirkan dengan
harga ini apakah konsumen mau membeli, apakah akan mendapatkan
keuntungan, dan apakah modal yang saya keluarkan akan kembali.
Kemudian setelah saya berpikir saya tentukan nilai jualnya lalu ketika
sudah berjalan keuntungan yang saya dapatkan tidak terlalu banyak dan
modal saya kembali setelah beberapa kali berjualan, namun dengan sudah
mendapatkan keuntungan saya merasa tidak ada risiko terkait keuntungan
yang saya dapatkan.
3. Berikut merupakan beberapa yang saya pertimbangkan jika saya akan
mengambil keputusan yang berada pada situasi berisiko:
a) Mempertimbangkan berbagai faktor
Dalam menentukan keputusan, ada berbagai faktor yang akan
ditemui. Dengan melihat faktor-faktor baik faktor internal maupun
eksternal dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Contohnya ketika saya memulai usaha budidaya
sayuran adapun faktor internal yang harus saya pertimbangkan
yaitu kreatif dalam memasarkan produk dan dapat melihat peluang
pasar. Selain itu adapun faktor eksternal yang dipertimbangkan
yaitu kondisi lingkungan tempat usaha.
b) Mempertimbangkan pendapat dari orang lain
Dalam menentukan keputusan, dapat dipertimbangkan dengan
berdiskusi bersama kerabat dekat maupun keluarga. Sebelum
mengambil keputusan ada baiknya meminta saran dan pendapat
mengenai keputusan yang akan diambil. Apakah keputusan
tersebut tepat atau tidak tepat, agar kedepannya tidak berisiko
dalam menjalankan usaha.
4. Perusahaan “House Potted Plants” perusahaan ini menjual tanaman pot.
Perusahaan tersebut merupakan milik sendiri, dengan pendekatan risiko
keuangan yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Keuangan
No Rasio Tahun
2018 2019
.
Aspek Efektivitas Penggunaan utang
1. Rasio Likuiditas
Current Ratio 291,4% 555,30%
Cash Ratio 0,00% 0,40%
Quick Ratio 222,93% 450,61%
2. Rasio Solvabilitas
Debt to Asset Ratio 12,82% 30,27%
Long term debt to equity ratio 240,79% 210,69%
Debt to Equity Ratio 213,40% 240,63%
Aspek Efektivitas Pengelolaan Usaha
1. Rasio Aktivitas
Total Asset Turn Over 4,4 kali 2,5 kali
Fixed Assets Turn Over 7,4 kali 7,2 kali
Aspek Kemampuan Modal untuk
Menghasilkan Laba
1. Rasio Profitabilitas
Return on Asset 299% 70%
Return on Equity 40% 28%
Net Profit Margin 70% 50%

a. Aspek efektivitas penggunaan utang (Rasio Likuiditas dan Rasio


Solvabilitas)
1. Rasio Likuiditas
Berdasarkan tabel 1 analisis keuangan, hasil perhitungan
dari rasio lancar (Current ratio) “House Potted Plants” pada tahun
2018 (291,4%) dan tahun 2019 (555,30%). Rasio ini menunjukkan
bahwa setiap utang lancar membuktikan dengan aktiva lancar
pada tahun 2018 sebesar Rp 2,914 dan pada tahun 2019 sebesar
Rp 5,553. Hal tersebut menunjukkan bahwa “House Potted
Plants” pada tahun 2018 dan 2019 memiliki kemampuan melunasi
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancarnya karena terjadi
peningkatan persentase rasio lancer. Namun dilihat dari rasio kas
(Cash Ratio) “House Potted Plants” pada tahun 2018 (0,00%) dan
tahun 2019 (0,40%) itu artinya “House Potted Plants” memiliki
kemampuan melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan kas.
Sedangkan rasio cepat (Quick ratio) “House Potted Plants” pada
tahun 2018 (222,93%) dan tahun 2019 (450,61%), ini
menunjukkan bahwa rasio cepat mengalami peningkatan dari
tahun 2018 sampai dengan tahun 2019.
2. Rasio Solvabilitas
Berdasarkan tabel 1 analisis keuangan, hasil perhitungan
rasio utang terhadap aktiva (Debt to Asset Ratio) “House Potted
Plants” tahun 2018 (12,82%) dan tahun 2019 (30,27%). “House
Potted Plants” menggunakan dana dari kreditur pada tahun 2018
sebesar 12,82% dan pada tahun 2019 sebesar 30,27%, hal ini
menunjukkan semakin naik setiap tahunnya. Pada rasio Long
Term Debt to Equity Ratio tahun 2018 (240,79%) dan tahun 2019
(210,69%), “House Potted Plants” memiliki kemampuan 240,79%
modalnya dalam menjamin hutang jangka panjangnya pada tahun
2018 dan 2019. Rasio utang terhadap modal (Debt to Equity
Ratio) pada tahun 2018 (213,40%) dan tahun 2019 (240,63%)
artinya setiap modal perusahaan membuktikan utang perusahaan
senilai Rp 2,13 tahun 2018 dan senilai Rp 2,40 tahun 2019. Hal ini
dapat dilihat dari laporan keuangan “House Potted Plants” bahwa
total hutang mengalami kenaikan pada tahun 2019.

b. Aspek efektivitas pengelolaan usaha (Rasio Aktivitas)


1. Rasio Aktivitas
Berdasarkan tabel 1 analisis keuangan, perusahaan “House
Potted Plants” menggunakan rasio aktivitas Total Asset Turn
Over dan Fixed Asset Turn Over. Hasil perhitungan Total Asset
Turn Over pada tahun 2018 (4,4 kali) dan tahun 2019 (2,5 kali).
Rasio ini menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan aktiva
dalam menghasilkan penjualan lebih dari 1, tersebut kurang
produktif dalam memanfatkan aktiva secara keseluruhan.
Sedangkan Fixed Asset Turn Over dalam dua tahun terjadi
fluktuasi tingkat produktif perusahaan dalam memanfaatkan aset
tetapnya, terlihat pada tahun 2018 (7,4 kali) dan tahun 2019 (7,2
kali). Rasio ini menunjukkan perusahaan kurang produktif ditahun
2018 dan 2019, karena tingkat produktifitas perusahaan tidak
mencapai 1, dalam memanfaatkan aktiva tetapnya. Sehingga
aktiva tetap bernilai negatif ditahun 2018 dan 2019.
c. Aspek kemampuan modal untuk menghasilkan laba (Rasio
Profitabilitas)
1. Rasio Profitabilitas
Berdasarkan tabel 1 analisis keuangan, hasil perhitungan
Retur on Asset pada tahun 2018 (299%) dan tahun 2019 (70%).
Setiap aktiva mampu menghasilkan laba bersih Rp 2,99 pada
tahun 2018 dan laba bersih Rp 0,70 pada tahun 2019. Sedangkan
Return on Equity pada tahun 2018 (40%) dan tahun 2019 (28%),
bahwa setiap modal mampu menghasilkan Rp 0,40 pada tahun
2018 dan Rp 0,28 pada tahun 2019. Penurunan Return on Equity
pada tahun 2019 terjadi penurunan modal yang disebabkan adanya
rugi yang dialami perusahaan pada tahun 2019. Net Profit Margin
yaitu tahun 2018 (70%) dan tahun 2019 (50%). Setiap penjualan
menghasilkan laba/rugi bersih sebesar Rp 0,70 untuk tahun 2018
dan Rp 0,50 untuk tahun 2019, hal ini terjadi juga disebabkan
kerugian yang dialami oleh perusahaan pada tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai