BAB 3
PERILAKU DALAM ORGANISASI
KESELARASAN TUJUAN
1. Faktor-faktor Eksternal
2. Factor-faktor Internal
Budaya
Dalam suatu organisasi, factor internal yang terpenting adalah budaya di dalam
organisasi itu sendiri. Budaya meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut,
norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implicit diterima dan yang
secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Norma-norma budaya
sangatlah penting karena hal tersebut bisa menjelaskan mengapa dua perusahaan
dengan system pengedalian manajemen formal yang sama, bervariasi dalam hal
pengendalian actual. Biasanya, budaya sebuah perusahaan tidak pernah berubah
selama bertahun-tahun. Praktik-praktik tertentu bahkan telah menjadi ritual yang
dijalankan secara otomatis. Hal ini disebabkan oleh “inilah cara kami mengerjakan
semuanya disini”. Yang lainnya berupa pantangan (“kami memang tak pernah
melakukannya di sini”), meskipun tak seorang pun ingat apa yang menjadi alasannya.
Selain itu, budaya organisasional sangat dipengaruhi oleh personalitas dan kebijakan
CEO, serta oleh personalitas dan kebijakan para manajer pada tingkat yang lebih rendah
di area-area yang menjadi tanggung jawab mereka. kadang, suatu organisasi memiliki
sebuah serikat pekerja, oleh karena itu aturan-aturan dan norma-norma yang
ditetapkan oleh serikat pekerja juga dapat berpengaruh besar pada budaya organisasi
perusahaan. Upaya-upaya untuk mengubah peraturan selalu mendapatkan perlawanan.
Smeakin besar serta lamanya sebuah perusahaan, maka perlawannya pun akan semakin
besar.
Gaya Manajemen
Barangkali factor internal yang memiliki dampak yang paling kuat terhadap
pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya,sikap-sikap bawahan
mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka. dengan demikian,
sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO. Para
manajer memiliki kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa diantaranya memiliki
charisma dan ramah, sementara yang lain ada yang bergaya agak santai. Selain itu, ada
manajer yang banyak melewatkan waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara pada
banyak orang manajemen dnegan cara berjalan berkeliling ( management by walking
around, sementara ada juga manajer yang menyibukkan dirinya menulis laporan).
Organisasi Informal
Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus mengetahui
tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya. Mereka
menyerap informasi ini dari berbagai jalur, baik itu jalur formal ataupun jalur informal.
Jalur ini sangat beragam, namun tidak selalu jelas apa yang sesungguhnya diinginkan
oleh pihak manajer senior. Sebuah organisasi adalah sebuah entitas yang kompleks, dan
tindakan-tindakan yang diambil oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai
tujuan bersama tersebut tidak bisa dinyatakan secara jelas, bahkan dalam situasi yang
terbaik sekalipun. Lagipula, pesan-pesan yang diserap dari berbagai sumber ini dapat
menjadi pertentangan satu sama lain, atau bahkan memiliki intrepetasi yang sangat
beragam. Contohnya mekanisme penyusunan anggaran bisa saja mengandung pesan
bahwa para manajer senior tidak sungguh-sungguh melakukan upaya penghematan
dalam penggunaan anggaran untuk perawatan peralatan dan pelatihan-pelatihan
pegawai, karena tindakan ini justru akan mengurangi laba yang akan diperoleh di masa
yang akan dating meskipun penghematan tersebut akan meningkatkan laba tahun
sekarang. Informasi yang diperoleh oleh manajer operasi tampaknya lebih kabur
dibandingkan dengan informasi yang bisa didapat melalui alat thermostat dari tungku
pembakaran.
Sistem pengendalian formal diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sistem pengendalian
manajemen itu sendiri dan aturan-aturan.
Aturan-aturan
Aturan-aturan merupakan seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan
pengendalian. Instruksi–instruksi ini antara lain instruksi-instruksi jabatan, pembagian kerja,
prosedur standar operasi, panduan-panduan dan tuntutan-tuntutan etis. Sifat aturan ini
beragam, dari yang sangat remeh, hingga aturan yang sangat penting. Hampir semua aturan
bersifat jangka panjang.
Aturan merupakan pedoman kerja, dimana para anggota organisasi diizinkan, atau
bahkan diharapkan, untuk tidak menyimpang dari pedoman itu dalam segala kondisi, baik
ketika dirasa penyimpangan itu membawa manfaat bagi organisasi. Berikut ini adalah beberapa
jenis aturan :
1. Pengendalian Fisik
Contoh dari pengendalian fisik ini misalnya penjaga keamanan, gudang-gudang yang
terkunci, televisi pengawas, dan juga pengendalian fisik lainnya.
2. Manual
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan aturan-aturan yang
dituliskan di panduan dan juga dapat diklasifikasikan dalam pedoman, berapa
toleransinya dan banyak pertimbangan lainnya.
Aturan juga memiliki kadaluarsa seiring berjalannya waktu, sehingga aturan-aturan
tersebut perlu dikaji secara berkala sehingga tidak mengurangi validitas manual
tersebut secara keseluruhan.
3. Pengamanan Sistem
Tujuan perancangan berbagai pengamanan ke dalam sistem pemrosesan informasi
adalah untuk menjamin informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat
akurat dan mencegah atau meminimalkan kecurangan. Pengamanan meliputi
pemeriksaan silang secara terperinci, pembubuhan tanda tangan dan bukti bukti lain
bahwa sebuah transaksi telah dijalankan, melakukan pemilihan, menghitung uang
yang ada dan aktiva aktiva yang mudah dibawa sesering mungkin, serta sejumlah
prosedur lain yang akan diuraikan dalam buku teks mengenai auditing.
4. Sistem Pengendalian Tugas
Sistem pengendalian tugas adalah proses untuk menjamin bahwa tugas tugas
dijalankan secara efektif dan efisien. Tugas ini dikendalikan oleh perusahaan melalui
peraturan. Sedangkan jika menggunakan mesin otomatis maka mesin itu akan
menyediakan pengendalian sendiri.
Suatu perencanaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi organisasi. Suatu
informasi dipergunakan untuk membuat perencanaan. perencanaan strategis kemudian
dikonversi menjadi anggaran tahunan yang berfokus pada pendapatan dan belanja yang
direncanakan untuk masing-masing tanggung jawab. Pusat tanggung jawab bertugas
menjalankan operasi-operasi yang menjadi tanggung jawabnya, kemudian menilai dan
melaporkan hasilnya. hasil dari laporan tersebut dibandingkan dengan target yang tercantum
dalam anggaran untuk menentukan apakah kinerjanya memuaskan atau tidak. Jika memuaskan
akan mendapat penghargaan atau pujian. namun ketika tidak memuaskan akan dilakukan
tindakan tindakan korektif di pusat tanggung jawab serta memungkinkan untuk dilakukannya
revisi dalam rencana.
JENIS-JENIS ORGANISASI
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada gilirannya,
jenis struktur akan memengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi.
Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya organisasi bisa
dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :
1. Struktur organisasi fungsional, didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-
fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran. Ada sejumlah kelemahan pada
struktur organisasi fungsional, yaitu :
Pertama, dalam sebuah organisasi fungsional terdapat ketidakjelasan dalam
menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah (seperti manajer produksi
dan manajer pemasaran) karena tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan kontribusi
pada hasil akhir. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk menentukan bagian dari laba
yang dihasilkan masing-masing fungsi.
Kedua, jika organisasi terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang
melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut, maka
perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di
tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang lebih
rendah.
Ketiga, struktur organisasi fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah
perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam.
Kelemahan ini bisa dikurangi dengan cara melengkapi struktur fungsional vertikal yang
ada dengan proses-proses lintas fungsi yang saling berhubungan seperti rotasi bidang
lintas fungsi dan penghargaan berdasarkan kerja sama tim.
2 Struktur unit bisnis, didalamnya para unit manager bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas
dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian independen dari perusahaan.
Keunggulan organisasi unit bisnis adalah struktur ini bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan
bagi manajemen secara umum, unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya
dibandingkan. dengan kantor pusat, maka para manajer unit bisnis dapat membuat keputusan-
keputusan produksi dan pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang diputuskan
oleh kantor pusat, dapat memberikan reaksi yang cepat terhadap ancaman-ancaman atau
peluang baru.
Kelemahan dari unit bisnis adalah adanya kemungkinan masing-masing staf unit bisnis
menduplikasi sejumlah pekerjaan yang dalam organisasi fungsional, dikerjakan di kantor pusat.
Seorang manajer unit bisnis pada hakikatnya adalah seorang generalis, akan tetapi para
bawahannya adalah para spesialis fungsional dan mereka harus berurusan dengan masalah-
masalah yang sama seperti yang dihadapi oleh para spesialis yang ada di kantor pusat maupun
di unit-unit bisnis lainnya. Dalam sejumlah kasus, jajaran staf unit bisnis lebih banyak memakan
biaya dibanding dengan nilai yang diperoleh melalui divisionalisasi.Lebih jauh lagi, jumlah para
spesialis sangat sedikit, mungkin kesulitan dalam memperoleh orang-orang yang berkualitas.
Masalah-masalah ini dapat dikurangi dengan cara melengkapi organisasi unit bisnis ini dengan
keahlian fungsional tertentu secara terpusat.
4. Struktur organisasi matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.
Struktur organisasi ini merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional dan unit
bisnis, yang ditujukan untuk memanfaatkan keunggulan dari masing-masing struktur organisasi.
Struktur organisasi membentuk beberapa fungsi organisasi yang bertanggung jawab untuk
membantu beberapa unit bisnis yang dilakukan. Sehingga struktur ini dapat memanfaatkan
efisiensi setiap fungsi organisasi dan keputusan setiap unit bisnis dapat dilakukan dengan sesuai
dan cepat oleh masing-masing unit bisnis.
Dalam organisasi matriks untuk melakukan suatu proyek, manajer suatu proyek selain
bertanggung jawab atas proyeknya juga bertanggung jawab terhadap unit fungsional.
Organisasi proyek merupakan organisasi sementara (dibentuk kemudian dibubarkan jika
selesai).
Struktur organisasi ini merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional dan unit
bisnis, yang ditujukan untuk memanfaatkan keunggulan dari masing-masing struktur organisasi.
Struktur organisasi membentuk beberapa fungsi organisasi yang bertanggung jawab untuk
membantu beberapa unit bisnis yang dilakukan. Sehingga struktur ini dapat memanfaatkan
efisiensi setiap fungsi organisasi dan keputusan setiap unit bisnis dapat dilakukan dengan sesuai
dan cepat oleh masing-masing unit bisnis.
FUNGSI KONTROLER
Kontroler Kontroler
Korporat Korporat
Manajer Unit
Manajer Unit
Bisnis
Bisnis
Kontroler Kontroler
Unit Bisnis Unit Bisnis
Dalam bagan tersebut, general manajer unit bisnis adalah atasan langsung kontroler,
dan dia memiliki wewenang dalam mempekerjakan, melatih, memindahkan,
memberikan kompensasi, mempromosikan, dan memecat para kontroler di unit yang
bersangkutan dengan mempertimbangkan masukan dari kontroler korporat. (bagan
sebelah kiri)
Namun, di perusahaan lain jugaada yang menerapkan kontroler korporat sebagai
atasan dari kontroler unit bisnis. (bagan sebelah kanan)