MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia I Struktur Fungsi
Yang diampu oleh Prof. Dr. Leny Yuanita, M.Kes.
Oleh:
M. Iqbal Al Ghifari
(19030234045)
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
M. Iqbal Al Ghifari
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
I.1 Latar Belakang.................................................................................
I.2 Rumusan Masalah............................................................................
I.3 Tujuan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
II.1 Definisi Karbohidrat........................................................................
II.2 Klasifikasi Karbohidrat....................................................................
II.2.1 Monosakarida........................................................................
II.2.2 Oligosakarida.........................................................................
II.2.3 Polisakarida...........................................................................
II.3 Manfaat Senyawa-senyawa Karbohidrat.........................................
II.3.1 Manfaat Senyawa Monosakarida..........................................
II.3.2 Manfaat Senyawa Oligosakarida...........................................
II.3.3 Manfaat Senyawa Polisakarida..............................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
III.1 Kesimpulan.....................................................................................
III.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.2.1 D-glukosa..................................................................................
Gambar II.2.2 D-fruktosa.................................................................................
Gambar II.2.3 Klasifikasi monosakarida berdasarkan jumlah atom C.............
Gambar II.2.4 Ilustrasi dari enantiomer............................................................
Gambar II.2.5 Contoh enantiomer dari gula triosa...........................................
Gambar II.2.6 Struktur triosa dan tetrosa.........................................................
Gambar II.2.7 D-glukosa dalam bentuk rantai lurus dan bentuk cincin...........
Gambar II.2.8 Struktur Heparin........................................................................
Gambar II.3.1 Struktur D-fruktosa...................................................................
Gambar II.3.2 Struktur D-galaktosa.................................................................
Gambar II.3.3 Struktur D-ribosa.......................................................................
Gambar II.3.4 Struktur β-maltosa.....................................................................
Gambar II.3.5 Struktur β-laktosa......................................................................
Gambar II.3.6 Struktur sukrosa........................................................................
Gambar II.3.7 Struktur amilosa dan amilopektin.............................................
Gambar II.3.8 Struktur glikogen.......................................................................
Gambar III.3.9 Struktur selulosa......................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa
yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Senyawa
polihidroksi aldehida adalah suatu makromelokul yg strukturnya ditandai
dengan satu diantara atom karbon berikatan ganda dengan atom oksigen
(C=O), membentuk gugus karbonil yang berada di ujung rantai karbon.
Sedangkan, senyawa polihidroksi keton adalah suatu makromelokul yg
strukturnya ditandai dengan satu diantara atom karbon berikatan ganda
dengan atom oksigen (C=O), membentuk gugus karbonil yang berada di
tengah rantai karbon.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
makhluk hidup. onosakarida, khususnya glukosa merupakan nutrienutama
sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerapglukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul
tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Adapula polisakarida amilum dan glikogen pada tumbuhan dan hewa yang
digunakan untuk menyimpan energi. Oleh karena banyaknya manfaat dari
karbohidrat, maka penting bagi kita untuk mempelajarinya.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari karbohidrat?
2. Bagaimana klasifikasi dari karbohidrat?
3. Bagaimana manfaat senyawa-senyawa karbohidrat?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari karbohidrat
2. Mengetahui klasifikasi dari karbohidrat
3. Mengetahui manfaat senyawa-senyawa karbohidrat
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Contoh : glukosa C6H12O6, sukrosa
C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Karena komposisi yang demikian, senyawa
ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut
bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida,
berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat
sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat
struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu
polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh: glukosa yang
merupakan polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus
aldehida dan 5 gugus hidroksil (OH). Adapun rumus umum dari
karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
[ CITATION Hal10 \l 1057 ]
2
yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat
terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) [ CITATION
Sir14 \l 1057 ].
Pada hewan dan manusia, karbohidrat disimpan dalam bentuk
glikogen, terutama dihati (2-8%) dan otot (0,5-1%). Glikogen hati
terutama berguna untuk mempertahankan agar kadar glukosa darah normal
(70-90 mg/100 mL darah), sedangkan glikogen otot bertindak sebagai
penyedia energi untuk keperluan kontraksi [ CITATION Arb94 \l 1057 ].
3
misalnya fruktosa, dengan gugus keton disebut ketosa (keton + osa)
[ CITATION Fes86 \l 1057 ].
H O
C CH2OH
H C OH C O
HO C H HO C H
H C OH H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH
4
Berdasarkan stereokimia, monosakarida terbagi menjadi
beberapa golongan.Stereokimia adalah studi mengenai susunan
spasial dari molekul. Salah satu bagian dari stereokimia adalah
stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian:
1. memiliki kesamaan order dan jenis ikatan
2. memiliki perbedaan susunan spasial
3. memiliki perbedaan properti (sifat).
Enantiomer merupakan pasangan dari stereoisomer. Dalam hal ini
terdapat aturan yaitu:
1. Diberi awalan D dan L
2. Keduanya merupakan gambar cermin yang tak mungkin saling
tumpang tindih (Halimah, Syahalam, Okfrianti, Siregar, & Mailiza,
2010).
Gambar-gambar berikut memberikan penjelasan mengenai
perbedaan susunan spasial dalam enatiomer.
5
Gambar II.2.5 Contoh enantiomer dari gula triosa
6
Gambar II.2.7 D-glukosa dalam bentuk rantai lurus dan bentuk
cincin
Pembentukan cincin piranosa pada D-Glukosa akibat reaksi
antara aldehida dan alkohol membentuk senyawa turunan yang
disebut hemiasetal, yang mengandung suatu atom karbon asimetri,
C-1 atom karbon pada aldehid glukosa bentuk rantai terbuka
bereaksi dengan gugus hidroksil pada C-5 yang membentuk suatu
ikatan kovalen. Senyawa cincin yang beranggotakan 6 karbon ini
disebut piranosa karena senyawa ini menyerupai senyawa cincin
dengan 6 anggota yang disebut piran.
7
II.2.2 Oligosakarida
Oligosakarida (bahasa Yunani, oligos berarti “sedikit”)
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersama-sama oleh ikatan kovalen. Diantaranya, yang paling
umum adalah disakarida, yang mempunyai dua unit monosakarida.
Salah satu contoh dari disakarida adalah sukrosa atau gula tebu,
yang terdiri dari gula D-glukosa 6-karbon dan D-fruktosa yang
digabungkan dengan ikatan kovalen. Kebanyakan oligosakarida
yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida tidak terdapat
secara bebas, tetapi digunakan sebagai rantai samping polipeptida
pada glikoprotein dan proteoglikan [CITATION Leh05 \l 1057 ].
Suatu disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun
dari dua satuan monosakarida yang disatukan oleh ikatan glikosida
dari satu karbon suatu satuan ke suatu OH satuan lain. Ikatan ini
menghubungkan glikosida α atau β dari satuan pertama ke gugus 4-
hidroksil satuan kedua. Hubungan ini disebut suatu ikatan 1-4 α
atau 1-4 β, bergantung pada stereokimia pada karbon glikosida
[ CITATION Fes86 \l 1057 ].
Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut ikatan
glikosidik yang terbentuk dari gugus hidroksil dari atom C nomor 1
yang juga disebut karbon numerik dengan gugus hidroksil pada
molekul gula yang lain. Ada tidaknya molekul gula yang bersifat
reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang
reaktif yang terletak pada atom C nomor 1 sedangkan pada fruktosa
terletak pada atom C nomor 2. Sukrosa tidak mempunyai gugus
hidroksil yang reaktif karena kedua gugus reaktifnya sudah saling
berikatan. Pada laktosa karena mempunyai gugus hidroksil bebas
pada molekul glukosanya maka laktosa bersifat reduktif [ CITATION
Win92 \l 1057 ].
8
II.2.3 Polisakarida
Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai
ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida,
seperti selulosa, mempunyai rantai linear, sedangkan yang lain,
seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang. Polisakarida yang
paling banyak dijumpai dalam dunia tanaman, yaitu pati dan
selulosa, yang terdiri dari unit berulang dari D-glukosa, tapi
senyawa-senyawa ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa
dikaitkan satu dengan yang lain [CITATION Leh05 \l 1057 ].
Polisakarida dapat memenuhi 3 sistem dalam kehidupan,
yaitu: sebagai bahan bangunan (architectural), bahan makanan dan
nutrisi (nutritional), dan sebagai zat spesifik. Polisakarida
arsitektural misalnya selulosa, yang memberikan kekuatan pada
batang dan dahan pada tumbuhan, dan kitin (chitin) yang
merupakan komponen struktural serangga. Polisakarida nutrisi
yang lazim adalah pati (starch, yang terdapat pada padi dan
kentang) dan glikogen, karbohidrat yang siap dipakai dalam tubuh
hewan. Heparin adalah contoh dari polisakarida sebagai zat
spesifik, heparin merupakan suatu polisakarida yang dapat
mencegah koagulasi darah [ CITATION Fes86 \l 1057 ].
9
disakarida mempunyai rasa manis. Fruktosa dapat dibedakan dari
glukosa dengan pereaksi seliwanoff dalam asam (HCl).
1. D-glukosa (karbohidrat yang paling umum)
Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut
sebagai dekstrosa, gula anggur atau pun gula darah. Gula ini
terbanyak ditemukan di alam. Glukosa disebut juga gula anggur
karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat
dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang
polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari
polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen.
Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada
hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa [ CITATION Hal10
\l 1057 ].
10
manis dan kurang larut dalam air dan galaktosa mempunyai
sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan
[ CITATION Hal10 \l 1057 ].
11
Beberapa oligosakarida penting bagi makhluk hidup di
antaranya adalah β-maltosa, β-laktosa, sukrosa, serta glikoprotein.
1. β-maltosa
Disakarida ini tak ditemukan di alam kecuali pada
kecambah padi-padian. Maltosa merupakan gabungan dari 2
molekul glukosa. Maltosa larut dalam air dan mempunyai rasa
yang lebih manis dari pada laktosa, tetapi tetap kurang manis
dari pada sukrosa. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses
hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim
[ CITATION Hal10 \l 1057 ].
12
Gambar II.3.5 Struktur β-laktosa
(ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C 1-4)
3. Sukrosa
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang
berasal dari tebu maupun dari bit. Sukrosa juga terdapat pada
tumbuhan lain, misalnya buah nanas dan wortel. Dengan
hidrolisis, sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan
fruktosa. Molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau
keton bebas, atau tidak mempunyai gugus –OH glikosidik.
Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan
[ CITATION Hal10 \l 1057 ].
13
sampai 30 persen atau lebih. Beberapa glikoprotein hanya
memiliki satu atau beberapa golongan karbohidrat, yang
lain mempunyai sejumlah rantai samping oligosakarida
yang berbentuk linear atau bercabang. Hampir semua
protein pada permukaan luar hewan adalah glikoprotein,
kebanyakan protein yang disekresi menuju ke bagian luar
sel adalah glikoprotein, seperti kebanyakan protein pada
plasma darah [ CITATION Leh05 \l 1057 ].
Glikoprotein ekstraselular yang paling menonjol
adalah protein anti beku di dalam darah spesies ikan artika
dan antartika, protein anti beku agak bervariasi dalam
strukturnya pada spesies yang berbeda, tetapi yang paling
banyak diketahui terdiri dari suatu kerangka polipeptida.
Protein anti beku menurunkan titik beku air, nampaknya
karena protein ini menghambat pembentukan kristal es.
Gabungan dari protein anti beku dan konsentrasi NaCl yang
amat tinggi di dalam darah (yang juga dapat menurunkan
titik beku) menyebabkan spesies ikan tersebut di atas dapat
tahan suhu rendah air laut kutub, yang akan mengolongkan
golongan vertebrata [ CITATION Leh05 \l 1057 ].
14
dari molekul hibrida dengan gugus karbohidrat, yaitu
glikolipid [ CITATION Leh05 \l 1057 ].
Salah satu glikoprotein yang paling banyak
diketahui adalah glikorofin yang ada pada sel darah merah,
yang mengandung hampir 50 pesen karbohidrat dalam
bentuk rantai polisakarida panjang yang terikat secara
kovalen pada salah satu ujung polipeptida [ CITATION
Leh05 \l 1057 ].
15
cara kromatografi. Penentuan karbohidrat polisakarida maupun
oligosakarida memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu
hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.
Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisis dengan asam atau
enzim pada suatu keadaan yang tertentu [ CITATION Hal10 \l
1057 ].
2. Glikogen
Glikogen merupakan sumber polisakarida utama
pada sel hewan, seperti halnya pati pada sel tumbuhan.
Seperti amilopektin, glikogen merupakan polisakarida
bercabang dari D-glukosa dalam ikatan α(1→4), tetapi pada
glikogen lebih banyak terdapat percabangan dan strukturnya
lebih kompak. Ikatan pada percabangan adalah α(1→6).
Glikogen terutama banyak terdapat di dalam hati, dapat
mencapai 7 persen dari berat basah pada hati, glikogen juga
terdapat pada otot kerangka. Di dalam sel hati, glikogen
ditemukan sebagai granula besar, yang merupakan
kumpulan dari granula yang lebih kecil [ CITATION Leh05 \l
1057 ]
Glikogen dan pati dihidrolisis dalam saluran
pencernaan oleh amilase yang disekresikan ke dalam
saluran pencernaan. Cairan air liur dan pankreas
16
mengandung α-amilase, yang menghidrolisis ikatan α(1→4)
pada cabang sebelah luar glikogen dan amilopektin,
menghasilkan D-glukosa, sejumlah kecil maltosa, dan suatu
inti yang tahan hidrolisis yang disebut dekstrin. Dekstrin
tidak dihidrolisis lebih jauh oleh α-amilase, yang tidak
dapat memecahkan ikatan α(1→6) pada titik-titik cabang.
Untuk menguraikan ikatan ini diperlukan suatu enzim
pemecah cabang, α(1→6)-glukosidase. Oleh karena itu,
aktivitas gabungan antara α-amilase dan α(1→6)-
glukosidase dapat menguraikan glikogen dan amilopektin
secara sempurna menjadi glukosa dan sejumlah kecil
maltosa. Pada sel hewan, glikogen terdegradasi oleh jenis
enzim lain, yakni glikogen fosforilase, yang memecah
glikogen menghasilkan glukosa 1-fosfat [ CITATION Leh05 \l
1057 ].
17
konfigurasi ikatannya, ikatan 1→4 pada selulosa berada
pada konfigurasi β, sedangkan pada amilosan dan glikogen
ikatan 1→4 berada pada konfigurasi α. Karena ikatan β nya,
rantai D-glukosa pada selulosa membentuk konformase
melebar dan mengalami pengelompokan antar sisi menjadi
serat tak larut. Ikatan β(1→4) pada selulosa tidak dapat
terhidrolisis oleh α-amilase. Karena tidak ada enzim yang
dapat menghidrolisis selulosa yang dikeluarkan oleh saluran
usus vertebrata, selulosa tidak dapat dicerna, satu-satunya
vertebrata yang dapat mencerna selulosa adalah sapi dan
hewan ruminan lainya (kambing, domba, unta, jerapah)
[ CITATION Leh05 \l 1057 ].
18
BAB III
Penutup
III.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan biomolekul yang banyak ditemukan di alam
yang disebut polihidroksi (memiliki banyak gugus OH), sehingga
dapat larut dalam air. Secara umum karbohidrat dituliskan dengan
rumus empiris (CH2O)n.
2. Karbohidrat berdasarkan unit gula penyusunnya terdiri atas:
a. Monosakarida, terdiri atas satu jenis unit gula, contohnya glukosa,
fruktosa dan galaktosa.
b. Disakarida, terdiri atas dua jenis unit gula, contohnya sukrosa
(fruktosa dan glukosa), maltosa (glukosa dan glukosa), dan laktosa
(glukosa dan galaktosa).
c. Polisakarida, terdiri atas banyak unit jenis gula, contohnya pati
(amilum dan amilopektin), glikogen, selulosa, lignin, kitin,
peptidoglikan, dan pektin.
III.2 Saran
Studi lanjut tentang karbohidrat ini sanggat penting karena besarnya peran
dan manfaat karrbohidrat bagi makhluk hidup. Diharapkan kedepannya
makin banyak lagi studi tentang karbohidrat agar kita dapat mengetahui
lebih banyak tentang karbohidrat sehingga kita dapat memanfaatkannya
secara tepat.
19
Daftar Pustaka
20