Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ASAL USUL KEHIDUPAN

Dosen pengampu : Ir. Hermawan, Ms.

Disusun oleh :

Faisal Ramadhan

200110200066

PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2020
RESUME
ASAL USUL KEHIDUPAN

Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses perubahan


makhluk hidup dari yang sederhana menjadi lebih kompleks. Membahas tentang
evolusi maka pandangan pembaca akan digiring untuk membahas tentang asal
usul makhluk hidup. Asal usul makhluk hidup sampai saat ini.banyak menuai
kritik. Pandangan pro dan kontra mengikuti perjalanan evolusi dan
perkembangannya. Meskipun posisi Darwin telah dianggap berjasa dalam
perkembangan ilmu mengenai asal usul kehidupan di bumi akan tetapi
penyangkalan dan pencarian bukti-bukti ilmiah akan kadang kala teori yang
dicetuskan Darwin bermunculan dari berbagai penjuru dunia. Meskipun demikian,
berdiri pada sisi yang sebaliknya, begitu banyak ilmuan yang mendukung dan
mengajarkan kebenaran teori Darwin. Namun seiring dengan perjalanan waktu
teori evolusi mengalami penyempurnaan atau modifikasi hingga sampai saat ini.
Seperti halnya teori evolusi Darwin menjadi teori evolusi sintesis modern. Teori
tersebut hingga sampai saat ini menjadi populer dikalangan masyarakat umum
(Sutrisno, 2015).
Evolusi dan segala macam kandunganya mendapatkan kritikan yang tajam
dikarenakan ini adalah ilmu yang tidak prediktif. Bagaimanapun, disamping
beberapa argumentasinya yang terbantahkan dan dievaluasi oleh beberapa
pembaharu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa Darwin memberikan kontribusi
besar bagi awal mula pencarian mendalam mengenai asal usul kehidupan manusia
yang pada akhirnya melahirkan penemuan-penemuan baru, ilmu- ilmu baru,
pemikiran– pemikiran baru dibidang sains dan kehidupan manusia dibumi. The
origin of species by means of natural selection karya Darwin adalah sebuah buku
yang memiliki daya magis, menginspirasi dan menjadi perbincangan. Beberapa
dari mereka bahkan mendedikasikan kehidupan dan pemikirannya untuk menguji,
mengembangkan dan mengajarkan buku ini (Helmi, 2017).
Lalu bagaimana asal-usul kehidupan makhluk hidup dimuka bumi? Sampai
saat ini , pertanyaan tersebut belum terjawab hingga saat kini. Berikut merupakan
beberapa teori yang menjelaskan asal-usul kehidupan.
1. Teori Abiogenesis
Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati
atau dengan kata lain makhluk hidup muncul dengan sendirinya, oleh karena itu teori
ini juga disebut juga generatio spontanea. Teori ini dipelopori oleh seorang ahli
filsafat dan ilmu pengetahuan yunani kuno yaitu Aristoteles. Adapun beberapa ahli
lainya seperti Needham dan Anton van Leewenhoek.
a. Aristoteles
Aristoteles melakukan penelitian pada hewan-hewan yang hidup di air. Dari
hasil penelitian tersebut ia menyatakan bahwa ikan-ikan tertentu melakukan
perkawinan, kemudian bertelur. Dari telur-telur tersebut akan lahir ikan-ikan yang
sama persis dengan induknya. Akan tetapi, ia juga yakin ada ikan-ikan yang
berasal dari lumpur.
b. Needham
Needham melakukan penelitian dengan cara merebus kaldu beberapa menit.
Kemudian rebusan air kaldu tersebut dimasukan ke dalam tabung yang ditutup
dengan gabus. Rebusan air kaldu tersebut disimpan beberapa hari, ternyata pada
rebusan air kaldu tumbuh bakteri. Tumbuhnya bakteri ditandai dengan keruhnya air
kaldu. Atas dasar penelitianya, ia menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air
kaldu.
c. Anton van Leewenhoek
Dengan menggunakan mikroskop, Anton van Leewenhoek menemukan
makhluk kecil (protozoa) dari setetes air rendaman jerami. Dari hasil tersebut dia
beranggapan bahwa makhluk kecil tersebut berasal dari jerami.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang
mengemukakan teori ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur
a. Percobaan Fransesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk
menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan
daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan toples
dengan penutup. Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam
toples yang terbuka.
Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan
bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan
bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan
untuk meyakinkan kesimpulannya.

Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat
dari kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi
pembusukan daging, tetapi lalat tidak dapat masuk sehingga mencegah munculnya
telur lalat. Dan hasilnya daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang
lahir.

b. Percobaan Lazzaro Spallanzani


Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani
berusaha membuktikan bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain
yang hidup. Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu
(rebusan daging) di dua tempat yang berbeda. Setelah dipanaskan, masing-masing
wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi penutup,
sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.
c. Percobaan Louis Pasteur
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori
abiogenesis tetap berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang
dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh
karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk menyokong
kehidupan.

Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis,


berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori
abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani
dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang ini berguna
sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu
dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang
ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung
lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka,
mengandung mikroorganisme

3. Teori Kosmozoa
Teori Kosmozoa menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup berasal dari
“spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. Keadaan luar angkasa dalam
kondisi kekeringan dengan suhu sangat dingin dan adanya radiasi. Keadaan seperti ini
menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mungkin untuk bertahan hidup. Pada
akhirnya “Spora Kehidupan” itu sampai di bumi.
4. Teori Penciptaan
Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen. Teori penciptaan ini
berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh tuhan. Penciptaan setiap jenis
makhluk hidup terjadi secara terpisah.
5. Teori Naturalis (Neoabiogenesis)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup terbentuk melaui tahapan-tahapan
tertentu. Tahapan-tahapanya adalah dimulai dari molekul 𝐶𝐻4 , Na, 𝑁𝐻3 , dan 𝐻2 𝑂
yang terdapat di atomesfer bumi purba terkena energi tinggi yang berasal dari sinar
ultraviolet panas dari gunung berapi dan muatan listrik membentuk senyawa organik
dan anorganik.
Senyawa organik tersebut semakin lama semakin banyak dan terakumulasi
menjadi senyawa kompleks, kemudian terbentuk senyawa katalis dan selanjutnya
menjadi otokatalis (semacam organisme uniuseluler yang heterotrof). Adanya
organisme heterotrof ini menyebabkan terjadinya fermentasi gula sederhana dan
terbentuk energi.
6. Teori Evolusi Kimia
a. Harold Urey
Asal usul sebuah kehidupan menurut para ahli kimia salah satunya yaitu Harold
Urey ini menyatakan bahwa dimulai ketika keadaan atmosfer bumi pada masa
lampau yang kaya dengan senyawa anorganik seperti:
 Gas metana (CH4)
 Gas amonia (NH3)
 Uap air (H2O)
 Gas karbondioksida (C2O).
Menurut Urey, proses pembentukan makhluk hidup bisa dijelaskan dengan 4
tahap, antara lain:
a Molekul metana, hidrogen, amonia, serta uap air itu sudah tersedia sangat
banyak sekali di atmosfer bumi.
b Energi yang dihasilkan dari aliran-aliran listrik halilintar serta radiasi dari
sinar kosmis mengakibatkan zat-zat bereaksi hingga membentuk sebuah
molekul-molekul zat yang lebih besar lagi.
c Terbentuknya zat hidup yang sangat sederhana dan memiliki susunan
kimia seperti susunan kimia pada virus.
d Zat hidup yang terbentuk dan juga berkembang dalam kurun waktu jutaan
tahun dan menjadi organisme (makhluk hidup) yang jauh lebih kompleks.
b. Stanley Miller
ada teori evolusi kimia tersebut menyatakan awal mulanya sebuah kehidupan
itu seperti apa yang diungkapkan oleh Harold Urey yang coba dibuktikan oleh
Stanley Miller melalui pengujian memakai alat hasil dari ciptaannya.
Alat yang diciptakannya itu berupa sebuah tabung, kemudian Miller sendiri
mengisi tabung tersebut dengan isian seperti:
 Amoniak
 Hidrogen
 Gas
 Metana
 Uap air
Setelah itu dipanaskan selama kurun waktu satu minggu sampai gas-gas
tersebut bisa bereaksi dan bercampur rata. Untuk menukar energi listrik dari
halilintar seperti prediksi yang terjadi di atmosfer bumi pada waktu dulu.
c. Alexander Ivanovich Oparin
Oparin mengatakan bahwa, awal mulanya atmosfer bumi ini memiliki zat-zat
anorganik berupa:
 H2 (hidrogen),
 CH4 (metana),
 NH3 (amonia), dan
 H2O (uap air)
Kemudian zat tersebut bereaksi membentuk zat-zat organik dan asam amino,
karena terdapat radiasi benda-benda angkasa serta energi listrik dari petir waktu
itu. Saat suhu bumi menurun hingga sampai pada titik kondensasi terjadilah
hujan. Kemudian dari hujan tersebut menyapu permukaan bumi hingga membawa
zat-zat organik ke laut yang dikenal dengan sup primordial.

Anda mungkin juga menyukai