Anda di halaman 1dari 2

Nama: Butsainah Adinda

NIM: 132011123038

Resume K3 RS

Secara filosofis, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan jasmani maupun rohani tenaga kerja, pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara keilmuan K3
diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk
pencegahan kecelakaan seperti cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja dalam
hubungannya dengan perlindungan tenaga kerja adalah salah satu segi penting dari perlindungan tenaga
kerja.Dalam pekerjaan sehari-hari petugas keshatan selalu dihadapkan pada bahaya-bahaya tertentu,
misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik , peralatan listrik maupun peralatan kesehatan. Secara
garis besar bahaya yang dihadapi dalam rumah sakit atau instansi kesehatan dapat digolongkan dalam :

1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau meledak (obat– obatan).

2. Bahan beracun, korosif dan kaustik .

3. Bahaya radiasi .

4. Luka bakar .

5. Syok akibat aliran listrik .

6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam .

7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.

Pada umumnya bahaya tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha pengamanan, antara lain dengan
penjelasan, peraturan serta penerapan disiplin kerja. Pada kesempatan ini akan dikemukakan
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit / instansi kesehatan.

Manajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya, dengan mempergunakan
bantuan orang lain. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak kelalaian atau kesalahan
( malprektek) serta mengurangi penyebaran langsung dampak dari kesalahan kerja.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dimembagi kegiatan atau fungsi manajemen tesebut menjadi :

A. /Planning /(perencanaan)

B. /Organizing/ (organisasi)

C. /Actuating /(pelaksanaan)

D. /Controlling /(pengawasan)
Peran perawat dalam pelaksanaan K3RS

Fungsi seorang perawat sangat tergantung kepada kebijaksanaan perusahaan dalam hal luasnya
ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam
perusahaan.

Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan, maka fungsinya
adalah :

1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja di perusahaan

2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi kesehatan kerja.

3. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan

4. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan perusahaan.

5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telah disetujui.

6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusaha menindaklanjuti sesuai


wewenang yang diberikan kepadanya.

7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor pekerjaan dan melaporkan
kepada dokter perusahaan.

8. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai kemampuan yang ada.

9. Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS.

10. Membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan rumah sebagai salah satu dari
segi kegiatannya.

11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.

12. Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja.

13. Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistic dan evaluasi.

14. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja.

15. Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan.

16. Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan.

17. Bila lebih dari satu paramedik dalam satu perusahaan, maka pimpinan paramedis harus
mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan semua usaha perawatan hiperkes.

Anda mungkin juga menyukai