DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Gita Silvia 18021095
Ni Putu Dian Darmayanti 18021096
Ni Putu Ayu Arya Mardani 18021098
Komang Trisna Karang Supri Antari 18021099
Pande Ni Nuhung Sukmantari 18021100
I Gusti Ayu Diah Candra Dewi 18021103
Luh Gde Anindya Jumarahati 18021104
2020
PERCOBAAN I
PENETAPAN KADAR PARASETAMOL TUNGGAL DENGAN
SPEKTROFOTOMETERI UV-Vis
I. TUJUAN PERCOBAAN
3. Menentukan kadar zat tunggal memakai Hukum Lambert Beer dan memakai
persamaan garis regresi linier.
Syarat larutan yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua komponen
adalah komponen-komponen dalam larutan tidak boleh saling bereaksi, penyerapan
komponen-komponen tersebut tiak sama, komponen harus menyerap pada panjang
gelombang tertentu. Cara kerja spektrofotometri secara singkat adalah sebagai
berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama
sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang
cocok 200 nm-650 nm (650 nm-1100 nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat
terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer dengan
menggunakan tombol dark-current. Pilih yang diinginkan, bukan fotosel dan
lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan
memutar tombol sensitivitas (Rohman, 2012).
REM mempunyai vektor listrik dan vektor magnet yang bergetar dalam
bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada
arah perambatan radiasi. Berbedadengan spektrofotometri visible, pada
spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV
memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan
lampu deuterium (Khopkar, 2010)
• Pipetukurukuran 1; 5 dan 10 mL
• Pipet tetes
• Botol semprot
• Tissue
• Lap
Bahan :
• Parasetamol baku
• Tablet parasetamol
• NaOH padat
• Aquadest
IV. PROSEDUR KERJA
Penyiapan larutan
Pengukuran
V. SKEMA KERJA
Penyiapan larutan
1. Larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan blangko
λ (nm) A
220
224
228
dst
300
B. Volume dan Konsentrasi Larutan Stok
V Larutan stok yang dipipet (mL) Konsentrasi (ppm)
1,0 …..ppm
1,5 …..ppm
2,0 …..ppm
2,5 …..ppm
3,0 …..ppm
C. Absorbansi Paracetamol
Sampel Absorbansi
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
VI. Perhitungan
CONTOH :
V2 = 25 mL
M1 x V1 = M2 x V2
Absorbansi Paracetamol
Konsentrasi Sampel Absorbansi
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
1. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Setiap larutan standar dengan konsentrasi yang berbeda dibaca absorbansinya pada
Panjang gelombang maksimum. Hasil absorbansi tersebut diplot dalam kurva
konsentrasi vs absorbansi kemudian dibuat persamaan regresi linier dengan rumus: y =
bx + a
0,510 =
373,495x -
0,021 x
= 1422 ppm
3. Penetapan Kadar Sampel Tablet Parasetamol tablet parasetamol sebagai sampel uji
secara digerus halus dan homogen. Sampel serbuk ditimbang sebanyak 400 mg
kemudian dilarutkan dengan NaOH 0,1 N sebanyak 100 ml . Larutan lalu disaring
dengan menggunakan kertas saring, dan hasil saringan (filtrat) dimasukkan ke dalam
erlemeyer. Dari hasil perhitungan, didapatkan konsentrasi awal sampel serbuk tablet
paracetamol sebelum pengenceran yaitu ……. ppm. Larutan diencerkan dengan NaOH
0,1 N hingga konsentrasi 20 ppm dan dibaca absorbansinya. Apabila serapan dari
larutan sampel uji masih berada di luar range serapan larutan standar, maka larutan
diencerkan hingga serapannya masuk di dalam range.
Note: Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, timbang seksama sejumlah serbuk tablet
setara dengan 150 mg.
%Perolehan Kembali =
Kesimpulan :