Anda di halaman 1dari 13

JURNAL AWAL PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI

PERCOBAAN I PENETAPAN KADAR PARASETAMOL


TUNGGAL DENGAN SPEKTROFOTOMETERI UV-Vis

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Gita Silvia 18021095
Ni Putu Dian Darmayanti 18021096
Ni Putu Ayu Arya Mardani 18021098
Komang Trisna Karang Supri Antari 18021099
Pande Ni Nuhung Sukmantari 18021100
I Gusti Ayu Diah Candra Dewi 18021103
Luh Gde Anindya Jumarahati 18021104

PRODI FARMASI KLINIS


UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

2020
PERCOBAAN I
PENETAPAN KADAR PARASETAMOL TUNGGAL DENGAN
SPEKTROFOTOMETERI UV-Vis

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Membuat kurva hubungan konsentrasi dan absorban.

2. Menentukan persamaan garis regresi linier.

3. Menentukan kadar zat tunggal memakai Hukum Lambert Beer dan memakai
persamaan garis regresi linier.

4. Penentuan ketepatan (akurasi)

II. DASAR TEORI

Spektrofotometri sesuai dengan namanya dalah alat yang terdiri dari


spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotmeter yang menghasilkan sinar spektrum
dengan panjang gelombang yaitu dan fotometer adalah alat pengukuran intenstas
cahaya ditransmisikan atau yang diabsorbsi.

Seorang farmasis dituntut harus mampu mengidentifikasi obat-obat yang


akan beredar di kalangan masyarakat,mengenai pengendalian kualitas dari bahan-
bahan farmasi dan sediaan obat lainnya, sehingga yang nantinya akan menjamin
keselamatan penggunaan obat, dalam hal itulah dilakukanlah analisis kuantitatif
terhadap sediaan.

Dalam ilmu kefarmasiaan spektrofotometri digunakan untuk menganalisis


kadar obat. Spektrofotometridapat mengindikasikan bahwasetiap obat harus dapat
bekerja secara maksimal dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya.
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsiradiasi
elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap kepekaan mata manusia.

Gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang


berlainan sedangkancampuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun
cahaya putih. Cahaya putihmeliputi seluruh spektrum nampak 400-760 nm. Dalam
analisis spektrofotometri digunakansuatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam
daerah spektrum ultraviolet itu. Dari spektrumini, dipilih panjang-panjang gelombang
tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm. Spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan
sampel atau blanko dan suatu alat untuk perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko
ataupun pembanding. spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai
fungsi dari panjang gelombang (Khopkar, 2010).

Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari


penilikan visual dimana studi yang lebih terinci mengenai pengabsorpsian energi
cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam
pencirian dan pengukuran kuantitatif (Rohman, 2012).

Spektroskopi adalah metode penelitian yang didasarkan pada interaksi antara


materi dengan cahaya. Bila materi disinari cahaya, maka ada kemungkinan bahwa
cahaya akandiserap, dihamburkan, dipantulkan, dibelokkan,atau diubah sudut
getarnya. Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada
absorpsiradiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap kepekaan mata
manusia. Gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang
berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun
cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 nm (Gandjar,
2007).
Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya
olehsuatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi,
demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang
gelombang tertentu, Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa
metode ini memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat
yang sangat kecil (Purwadi, 2007).

Syarat larutan yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua komponen
adalah komponen-komponen dalam larutan tidak boleh saling bereaksi, penyerapan
komponen-komponen tersebut tiak sama, komponen harus menyerap pada panjang
gelombang tertentu. Cara kerja spektrofotometri secara singkat adalah sebagai
berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama
sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang
cocok 200 nm-650 nm (650 nm-1100 nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat
terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer dengan
menggunakan tombol dark-current. Pilih yang diinginkan, bukan fotosel dan
lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan
memutar tombol sensitivitas (Rohman, 2012).

Parasetamol atau asetaminofen adalah turunan apara-aminophenol memiliki


khasiat sebagai analgesik, antipiretik, dan aktivitas antiradang yang lemah.
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek antipiretik yang ditimbulkan
oleh gugus aminobenzena dengan efek analgetik parasetamol menghilangkan atau
mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Efek antiinflamasi sangat lemah.
Parasetamol diamsorgbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa penuh plasma antara 1-
3 jam. Dalam plasma 25% paracetamol terikat oleh plasa, dimetabolisme oleh enzim
mikrosom dihati (Sulistia, 2007).

REM mempunyai vektor listrik dan vektor magnet yang bergetar dalam
bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada
arah perambatan radiasi. Berbedadengan spektrofotometri visible, pada
spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV
memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan
lampu deuterium (Khopkar, 2010)

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
• Labu takar ukuran 25 dan 50 mL

• Pipet volume ukuran 1; 5 dan 10 mL

• Pipetukurukuran 1; 5 dan 10 mL

• Gelas piala 100mL

• UV/Vis Spectrophotometer AMV11PC.

• Pipet tetes

• Botol semprot

• Tissue

• Lap

• Kuvet Spectrophotometer ukuran 1 cm

Bahan :

• Parasetamol baku

• Tablet parasetamol

• NaOH padat

• Aquadest
IV. PROSEDUR KERJA
 Penyiapan larutan

1. Larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan blangko

a. Sebanyak 2 gram NaOH padat ditimbang

b. Dimasukan dalam labu takar 500 ml

c. Dilarutkan dalam aquades dan volume digenapkan sampai tanda batas.

2. Larutan stok baku Parasetamol

a. Sebanyak 10 mg Parasetamol ditimbang.

b. Dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL

c. Dilarutkan dalam larutan NaOH 0,1 N dan volume digenapkan sampai


tanda batas

d. Sehingga didapatkan kadar larutan = 0,2 mg/mL = 200 µg/mL

3. Larutan siap ukur baku Parasetamol

a. Dipipet 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 mL larutan stok

b. Dimasukkan ke dalam labu 25 mL

c. Ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda batas

4. Pembuatan larutan sampel dari tablet parasetamol

 Pengukuran

1. Menghidupkan UV/Vis Spectrophotometer AMV11PC.

• Dihidupkan alat dengan menekan tombol ON atau OFF (1 = ON, 0 = OFF


)

• Penstabilan sumber radiasi (lampu sinar tampak = 20 menit, lampu


UV/xenon = langsung)
2. Pengukuran larutan blanko dan larutan sampel

a. Pembacaan spektrofotometer diatur agar pembacaan %T=100 atau


A=0,00 dengan menggunakan larutan blanko.

b. Semua larutan baku parasetamol diukur pada panjang gelombang


maksimumnya (panjang gelombang maksimum parasetamol yang diambil
dari hasil percobaan sebelumnya).

V. SKEMA KERJA
 Penyiapan larutan
1. Larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan blangko

Sebanyak 2 gram NaOH padat ditimbang

Dimasukan dalam labu takar 500 ml

Dilarutkan dalam aquades dan volume


digenapkan sampai tanda batas.

2. Larutan stok baku Parasetamol

Sebanyak 10 mg Parasetamol ditimbang.

Dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL

Dilarutkan dalam larutan NaOH 0,1 N dan


volume digenapkan sampai tanda batas

Sehingga didapatkan kadar larutan = 0,2 mg/mL


= 200 µg/mL
3. Larutan siap ukur baku Parasetamol

Dipipet 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 mL larutan stok

Dimasukkan ke dalam labu 25 mL

Ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda


batas

4. Pembuatan larutan sampel dari tablet parasetamol


 Pengukuran
3. Menghidupkan UV/Vis Spectrophotometer AMV11PC.

Dihidupkan alat dengan menekan tombol ON


atau OFF (1 = ON, 0 = OFF )

• Penstabilan sumber radiasi (lampu sinar tampak


= 20 menit, lampu UV/xenon = langsung)

4. Pengukuran larutan blanko dan larutan sampel

Pembacaan spektrofotometer diatur agar


pembacaan %T=100 atau A=0,00 dengan
menggunakan larutan blanko.

Semua larutan baku parasetamol diukur pada


panjang gelombang maksimumnya (panjang
gelombang maksimum parasetamol yang
diambil dari hasil percobaan sebelumnya).
VI. DATA PENGAMATAN

A. Menentukan λ maksimum Paracetamol

λ (nm) A
220
224
228
dst
300
B. Volume dan Konsentrasi Larutan Stok
V Larutan stok yang dipipet (mL) Konsentrasi (ppm)
1,0 …..ppm
1,5 …..ppm
2,0 …..ppm
2,5 …..ppm
3,0 …..ppm

C. Absorbansi Paracetamol

Sampel Absorbansi
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
VI. Perhitungan

CONTOH :

Untuk 1 mL larutan stok :

Diketahui : Kadar larutan stok baku parasetamol = 0,2 mg/mL

V2 = 25 mL

Ditanya : Konsentrasi = .....?

M1 x V1 = M2 x V2

0,2 mg/mL X 1 ml = M2X25 mL

M2 = 0,008 mg/mL= 8 ppm

V Larutan stok yang dipipet (mL) Konsentrasi (ppm)


1,0 …..ppm
1,5 …..ppm
2,0 …..ppm
2,5 …..ppm
3,0 …..ppm

Absorbansi Paracetamol
Konsentrasi Sampel Absorbansi
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
…..ppm
1. Pembuatan Kurva Kalibrasi

Setiap larutan standar dengan konsentrasi yang berbeda dibaca absorbansinya pada
Panjang gelombang maksimum. Hasil absorbansi tersebut diplot dalam kurva
konsentrasi vs absorbansi kemudian dibuat persamaan regresi linier dengan rumus: y =
bx + a

Dengan menganggap y = absorbansi, dan x =


konsentrasi larutan Contoh : y=
373,495x - 0,021

2. Konsentrasi larutan sampel x dengan A (absorbansi) = 0,510 : y = 373,495x -


0,021

0,510 =
373,495x -
0,021 x
= 1422 ppm

Jadi, konsentrasi larutan sampel = 1422 ppm (konsentrasi terhitung)

3. Penetapan Kadar Sampel Tablet Parasetamol tablet parasetamol sebagai sampel uji
secara digerus halus dan homogen. Sampel serbuk ditimbang sebanyak 400 mg
kemudian dilarutkan dengan NaOH 0,1 N sebanyak 100 ml . Larutan lalu disaring
dengan menggunakan kertas saring, dan hasil saringan (filtrat) dimasukkan ke dalam
erlemeyer. Dari hasil perhitungan, didapatkan konsentrasi awal sampel serbuk tablet
paracetamol sebelum pengenceran yaitu ……. ppm. Larutan diencerkan dengan NaOH
0,1 N hingga konsentrasi 20 ppm dan dibaca absorbansinya. Apabila serapan dari
larutan sampel uji masih berada di luar range serapan larutan standar, maka larutan
diencerkan hingga serapannya masuk di dalam range.
Note: Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, timbang seksama sejumlah serbuk tablet
setara dengan 150 mg.

4. Penentuan Ketepatan (Akurasi) / Perolehan Kembali

%Perolehan Kembali =

Kesimpulan :

Range perolehan kembali menurut Farmakope Indonesia IV vs Data Percobaan


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016.Penuntun Praktikum Kimia AnalisisInstrumen. Fakultas Farmasi, UMI :


Makassar.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Edisi III. Jakarta: Depkes RI.

Ditjen POM. 1995. Farmakope Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.

Gandjar, I.G &Rohman.A., 2007, Kimia FarmasiAnalisis, PustakaPelajar, Yogyakarta.

Khopkar, S.M., 2010, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press : Jakarta

Purwadi, A., 2007, Kimia, PT. Grasindo: Jakarta.

Rohman, A., 2012, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Sulistia, Gunawan, 2007, Farmakologi dan Terapi, UI Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai