Rancang Bangun Dan Analisa Coefisient of Performance (Cop) Tanpa Prodak Pada Trainercold Storage
Rancang Bangun Dan Analisa Coefisient of Performance (Cop) Tanpa Prodak Pada Trainercold Storage
Irpan Kurniawan
Fakultas Teknik
Unversitas Mercubuana
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk rancang bangun Cold Stroge mengetahui cara kerja
sistem pendingin untuk para mahasiswa dan mahasiswi, mengatahui cara menghitung
kapasitas sebuah mesin pendingin dan mengatahui komponen-komponen pendingin dan cara
kerja komponen – komponen pendingin, perhitungan (COP) Coeffient of performance
dengan perhitungan data temperature yang akurat dengan sistem sensor temperatur digital
dan Arduino sehingga dapat menghitung temperature yang akurat dan bisa digunakan
memakai komputer, mesin ini bisa trobosan mesin pendingin yang lain karena sistem mesin
ini sudah canggih dan moderet.
1. Pendahuluan
Sebelum penemuan kulkas, icehouses digunakan untuk menyediakan penyimpanan dingin
untuk sebagian tahun. Ditempatkan di dekat danau air tawar atau dikemas dengan salju
dan es selama musim dingin, mereka pernah sangat umum. berarti alam masih digunakan
untuk mendinginkan makanan saat itu.Pada pegunungan, limpasan dari pencairan salju
adalah cara yang nyaman untuk mendinginkan minuman, dan selama musim dingin yang
dapat menyimpan susu segar lebih lama hanya dengan menyimpannya di luar ruangan.
Pada abad ke-11, para fisikawan Persia dan kimiawan Ibnu Sina (Avicenna) menemukan
kumparan pendingin ,yang terkondensasi aromatik uap.Ini adalah sebuah terobosan dalam
penyulingan teknologi dan ia memanfaatkan itu dalam bukunya distilasi uap proses, yang
memerlukan tabung berpendingin, untuk menghasilkan minyak esensial pendingin buatan
pertama yang diketahui telah ditunjukkan oleh William Cullen di Universitas Glasgow
pada 1748.Sistem pendingin sebagai salah satu cara untuk mengawetkan bahan makanan
teleh dikenal manusia sejak ribuan tahun lampau.pada saat itu manusia hanya
mengandalkan es alami untuk mengawetkan bahan makananya.Setelah prinsip refrigerasi
ditemukan, pemakaianya hanya untuk produksi es sekarang seiring pesatnya kemajuan
teknologi, refrigerasi memiliki peran sangat penting dalam produksi maupun distrubusi
makanan, di samping untuk effisiensi operasi industri.Terdapat beberapa jenis makanan,
sayuran, dan buah-buahan yang dapat disimpan dalam kondisi mentah, walaupun
beberapa memerlukan proses awal. Refrigerasi seringkali memegang faktor kunci dalam
proses ini industri – industri yang perlu keterlinbatkan teknik refrigerasi adalah industri
susu (dairy products) yang menghasilkan milk, ice cream, dan mentega. Industri
pengawetan daging dan daging unggas, pengawetan ikan saat pengapalan.Penyimpanan
makanan dalam keadaan dingin dapat dalam bentuk cooler storage pada temperatur
sedikit di atas 32 ℉ atau pada temparature rendah membekukan bahan makanan itu,
pembekuan daging dan sayur-sayuran, pembekuan produk/bahan pada pabrik roti. Cooler
Storage diatur sedikit di atas temperature 32 ℉, supaya lebih tahan lama. Buah-buahan
seperti apel, pear, anggur, jeruk, telur, kacang-kacangan, sayur-sayuran akan tahan
beberapa bulan bila disimpan sedikit diatas 32 ℉, kulkas dan freezer terutama untuk
keperluan rumah tangga
dalamperancanganalatrefrigerasisekunderuntuktugasakhirinimembuat atau perakitan
trainer cooler storage untuk menyimpanan bahan-bahan makanan.
2. Metodologi Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rancang berarti mengatur segala sesuatu
sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu untuk merencanakan.
Sedangkan kata bangun berarti sesuatu yang didirikan (Departemen Pendidikan
Nasional, 2002).Rancang bangun berarti merencanakan atau mendesain sesuatu yang
akan dibuat (Departemen Pendidikan Nasional,2002).
.
Gambar 3.1`dibawahinimenunjukantitik-titikpengujiandan parameter-parameter
pengujian yang akandiambil. Konsepdan parameter pengujianKeterangan:
T1 = Temperaturrefrigranmasukkondensor (oC)
T2 = Temperaturrefrigrankeluarkondensor (oC)
T3 = Temperaturrefrigranmasuk evaporator (oC)
T4 = Temperaturrefrigrankeluar evaporator (oC)
Pengujian
Qd = U A ∆T
Tabel 4.1 Kontruksi Dinding, Atap, dan Lantai
No Material Tebal K C
(m) (W/m.k) (W/m²k)
3. Beban Produk
Beban produk untuk nilai Cooling Before, After dan panas laten terdapat pada tabel
dossat (10-12) Daging Beku.
4.1 SARAN
Saran dari penulis dalam perancangan alat training Cooler Storage dengan kapasitas
kompresor ½ PK adalah sebagai berikut:
- Pemberian isolasi termal pada pipa-pipa tembaga di suction line,
dischargeline dan liquid line sangat direkomendasikan untuk mengurangi
losses panas yang lepas ke lingkungan pada saat freon melewati pipa-pipa
tembaga tersebut. Dengan mengurangi losses panas pada pipa-pipa tembaga
tersebut maka nilai dari COP Cooler Storage kapasitas kompresor ½ PK
akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Stoecker,W.F,Jerold W.Jones dan Supratman Hara.1982. Refrigerasi dan
Pengkondisian Udara Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga.
2. Wiranto Arismunandar & Heizo Saito.1980 Penyegaran Udara. Jakarta.
3. Wangi indah sari.2015.Laporan Tugas akhir Rancang Bangun ColdRoom, Politeknik
Negeri Indramayu.
4. Michael j, Moran & Howard. Edisi 5th. Foundamentals Of Engineering
Thermodinamic. New York.
5. Rj. Dosaat.1807. Principlis Of Refrigeration, Chapter 10 Cooling Load hlm.144-165.
New York.
6. Edward. G. Pita. Edisi 4th. “Air Conditioning Principlis and System”. New York
7. Astu pudjanarsa & Djati Nursuhud.Edisi 3. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
8. Marle C. Potter, Ph.D. & Craig W. Somerton, Ph.D. Edisi 2. Termodinamika Teknik .
Jakarata : Erlangga