3.1.1 Data Fisik Wilayah Makro Wilayah makro dalam studi kali ini yaitu berada di Kabupaten Padang Pariaman secara astronomis terletak antara 0° 19’ 15,68” - 0° 48’ 59,868” Lintang Selatan dan antara 99° 57’ 43,325” – 100° 27’ 28,94” Bujur Timur. Memiliki luas 134.309 Ha, dan panjang garis pantai 42,11 Km. Dengan batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Agam Sebelah Selatan : Kota Padang Sebelah Timur : Kabupaten Solok dan Kab Tanah Datar Sebelah Barat : Kota Pariaman dan Samudera Hindia Untuk lebih jelas dapat dilihat di gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Padang Pariaman sebagai berikut : 3.1.2 Data Fisik Wilayah Mikro Wilayah makro dalam studi kali ini yaitu terletak di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat terletak antara 100° 27’ 00” Bujur Timur 0° 50’ 30” Lintang Selatan dengan luas daerah 13.333 Ha. Berikut batas-batas administrasi Kecamatan Batang Anai: Utara : Kecamatan Lubuk Alung Selatan : Kota Padang Barat :Samudra Indonesia dan Kecamatan Ulakan Tapakis Timur : Kabupaten Solok Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 3.2 Peta Administrasi Kecamatan Batang Anai. Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Padang Pariaman Peta 3.2 Peta Administrasi Kecamatan Batang Anai. 3.2 Kondisi Fisik Kawasan 3.2.1 Topografi Keadaan Topografi di Batang Anai berupa daratan seluas km2 dengan ketinggian antara m dari permukaan air laut. kecamatan Batang Anai memiliki 6 jenis kelerengan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Topografi di Kecamatan Batang Anai No Topografi Keterangan Lahan datar, tidak ada erosi yang besar dan dapat diolah dengan mudah 1 0-3 % dalam kondisi kering Lahan memiliki kemiringan lereng landai, bila terjadi longsor bergerak dengan kecepatan rendah, pengikisan dan erosi akan meninggalkan bekas 2 3-8 % yang sangat dalamLahan memiliki kemiringan lereng landai, bila terjadi longsor bergerak dengan kecepatan rendah, pengikisan dan erosi akan meninggalkan bekas yang sangat dalam 3 8-15 % Lahan memiliki kemiringan lereng landai 4 15-25 % Lahan memiliki kemiringan bergelombang-agak curam 5 25.40 % Lahan memiliki kemiringan bergelombang-agak curam 6 >40 % Lahan memiliki kemiringan curam-sangat curam Sumber : Kabupaten Padang Pariaman Dalam Angka Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa topografi yang
terdapat di Kecamatan Batang Anai terdapat 6 jenis yaitu topografi dengan kemiringan yang di dominasi oleh 0-3% dengan lahan kelerengan datar. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.3 Peta Topografi di Kecamatan Batang Anai. 3.2.2 Geologi Struktur Geologi di wilayah Batang Anai terdapat 3 jenis geologi yaitu aluvium, tuf kristal yang telah mengeras dan aliran yang tak teruraikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Geologi di Kecamatan Batang Anai N Luas (Ha) Geologi Keterangan Warna o 1 Aluvium Merah Bata 9.520 2 Tuf Kristal yang telah mengeras Coklat 1.348 3 Aliran yang tak teruraikan Teh hijau 2.465 Total 13.333 Sumber : Kabupaten Padang Pariaman Dalam Angka Tahun 2020
Gambar 3.3 Peta Topografi di Pariaman Selatan.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa geologi yang terdapat di Batang Anai umumnya tertutupi oleh Aluvium. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.4 Peta Geologi di Kecamatan Batang Anai. 3.2.3 Morfologi Morfologi merupakan aspek yang sangat penting dalam kebencanaan maupun dalam penantaan ruang. Wilayah Kecamatan Batang Anai sendiri mempunyai morfologi yang berupa Denudasional, Luvial dan Volkanik, dan marine, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Morfologi di Kecamatan Batang Anai N Luas (Ha) o Tipe Lahan Bentuk lahan 1 Dataran Alluvial Fluvial 4.270 2 Coalescent Estuarine/Riverine Plain Fluvial 4.476 3 Dataran Pantai Marine 290,12 4 Igir-Igir Pegunungan Terjal Pada Batuan Beku Sedang/Basic Denudasional 580,96 5 Igir Gunung Api Pada Batuan Gunung Api Basalt Volkanik 2.850 6 Dataran Fluvial Fluvial 570,12 7 Dataran Pantai Marine 295,80 Total 13.333 Sumber : Kabupaten Padang Pariaman Dalam Angka Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa morfologi yang terdapat
di Batang Anai terdapat 7 jenis Satuan Kesesuaian Lahan, dan yang paling dominan adalah bentuk lahan fluvial. Fluvial merupakan istilah yang merujuk pada proses yang terkait dengan aliran serta endapan dan bentang alam yang dihasilkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.5 Peta Morfologi Kecamatan Batang Anai Gambar 3.4 Peta Geologi batang anai Gambar 3.5 Peta Morfologi batang anai 3.2.4 Hidrologi Secara umum daerah rawan banjir di Kabupaten Padang Pariaman salah satunya di Kecamatan Batang Anai. Sungai Batang Anai mempunyai panjang sungai sekitar 54,6 Km, di daerah aliran sungai sampai saat ini khususnya bagian hulu sungai sering terjadi longsor dan degradasi (Penggerusan) dasar sungai, hal ini disebabkan karena tingginya curah hujan setiap tahunnnya ditambah dengan beralih fungsinya kawasan hutan dan adanya kerusakan hutan akibat ulah tangan manusia. Belum lagi limbah-limbah pabrik dan limbah dari masyarakat yang dapat mengganggu aliran air sungai batang anai. Dampaknya adalah akan terjadi kerusakan siklus hidrologi pada aliran sungai batang anai, dimana ketika hujan terjadi, air tidak lagi jatuh dan diserap ke tumbuh-tumbuhan yang ada di hutan namun langsung ke aliran sungai yang menyebabkan debit air akan melimpah. 3.2.5 Jenis Tanah Jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Batang Anai yaitu : 1) Regosol, tanah regosol disebut juga tanah regosol vulkan, regosol mergel dan pantai karena bahan induknya adalah dari abu vulkan, mergel/napal dan pasir pantai. Teksturnya pasir sampai lempung berdebu, konsistensinya lepas atau teguh dan keras atau pejal. Perkembangan profilnya lemah tua tanpa perkembangan profil. Banyak ditemukan pada wilayah yang banyak mengadung material vulkanik, bukit pasir pantai, mergel, pada iklim dan ketinggian yang beraneka ragam, sehingga curah hujannya juga bervariasi. 2) Podsolik merah kuning, tanah yang sangat tercuci, lapisan atas berwarna abu-abu muda sampai kekuningan, lapisan bawah merah atau kuning. Tanah memiliki sifat kimia kurang baik, sedangkan sifat fisikanya tudak mantap dengan stabilitas agregat kurang. Hal ini yang menyebabkan tanah ini mudah terkena erosi akibat gerakan air. produktifitas tanah adalah rendah sampai sedang. 3) Latosol, tanah ini umumnya unsur hara dan organiknya cukup rendah, sedang produksitivitas tanahnya dari sedang sampai tinggi. Mudah sampai agak sukar merembes air, oleh sebab itu infiltrasi dan perkolasinya dari agak cepat sampai agak lambat, daya menahan air cukup baik dan tahan terhadap erosi. Tekstur liat, sedang strukturnya rendah dan konsistensinya adalah gembur. Berdasarkan warna bisa dilihat dari kandungan unsur haranya, semakin merah semakin miskin unsur hara. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.7 Peta Jenis Tanah Kecamatan Batang Anai Gambar 3.6 Peta Hidrologi Batang Anai Gambar 3.7 Peta Jenis Tanah batang anai 3.2.6 Klimatologi Keadaan iklim di wilayah ini menurut sumber data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 2018 di Kecamatan Batang Anai yaitu suhu udara berkisar antara 24,40 C – 25,70 C. Kelembaban udara rata-rata 86,75% dengan kecepatan angin rata-rata 2.14 knot/jam. Sedangkan rata-rata suhu maksimum 31.080 C dan rata-rata suhu minimum yaitu 21.340 C dengan curah hujan tercatat rata-rata 290.12 mm/tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8 Peta Curah Hujan Kecamatan Batang Anai 3.2.7 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan hasil aktivitas kerja manusia terhadap sumberdaya alam guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Disini terdapat interaksi manusia dengan sumberdaya alam, sehingga akan membawa suatu perubahan terhadap lahan dan lingkungannya. Penggunaan lahan di Kecamatan Batang Anai untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Penggunaan lahan di Kecamatan Batang Anai No Penggunaan Lahan Luas (Ha) 1 Emplasemen 420 2 Hutan Primer 2.135 3 Hutan Sekunder 206 4 Perkebunan Rakyat 625 5 Perkampungan 304 6 Pertambangan Terbuka 112 7 Permukiman 542 8 Sawah Beririgasi 6.371 9 Semak/Belukar 468 10 Tegalan/Ladang 2.150 Total 13.333 Sumber : Kecamatan Batang Anai dalam angka 2018
Berdasarkan tabel diatas, bahwa penggunaan lahan di Kecamatan
Batang Anai yang paling banyak digunakan untuk sawah irigasi, selanjutnya untuk tegalan/ladang dan hutan primer. Selain itu terdapat juga guna lahan lain yang sudah tertera pada tabel diatas. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.9 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Batang Anai Gambar 3.8 peta curah hujan kecamatan batang anai Gambar 3,9 Peta Penggunaan batang anai 3.2.8 Ketinggian Pentingnya pengenalan perbedaan ketinggian adalah untuk menyatakan keadaan morfologi dan morfogenetik suatu bentuk lahan, seperti perbukitan, pegunungan atau dataran. Ada beberapa kelas ketinggian d Kecamatan Batang Anai, Untuk lebih jelas bisa di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Ketinggian di Kecamatan Batang Anai No Ketinggian Kelas Relief 1 0-25 Rata-Hampir Rata 2 25-100 Landai-Curam Menengah 3 100-200 Curam Menengah-Curam 4 200-300 Curam 5 300-500 Curang-Sangat Curam 6 500-700 Sangat Curam 7 700-1000 Sangat Curam 8 >1000 Amat Sangat Curam Sumber : RBI-BIG, Tahun 2017
Untuk lebih jelas bisa di lihat pada Gambar 3.10 peta ketinggian di Kecamatan Batang Anai Gambar 3.10 peta ketinggian di Kecamatan Batang Anai