Peradangan Infeksi
Penyumbatan
pembuluh
darah
FAKTOR RESIKO GLAUKOMA
Miopia /
Tekanan
Usia > 40 tahun hipermetropi Diabetes mellitus
intraokuler tinggi
tinggi
Riwayat glaukoma
PJK Riwayat trauma Migrain
pada keluarga
Penggunaan
Apnea tidur
steroid jangka
obstruktif
panjang
GEJALA GLAUKOMA
Lingkaran
cahaya
Kehilangan
(warna
Sakit mata bidang
pelangi di
pandang
sekitar
lampu)
Gonioskopi
KONJUNGTIVITIS
Merupakan peradangan pada konjungtiva atau radang selaput
lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata, dalam
bentuk akut maupun kronis. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh
bakteri, klamidia, alergi, viral toksik, berkaitan dengan penyakit
sistemik. Peradangan konjungtiva atau konjungtivitis dapat
terjadi pula karena asap, angina dan sinar.
KONJUNGTIVA
PATOFISIOLOGI KONJUNGTIVITIS
Mikroorganisme Kelopak mata terinfeksi kelopak tidak dapat
menutup & membuka sepurna mata kering iritasi
Konjungtivitis
Perlindungan mata :
Air mata : mengencerkan infeksi bakteri --- mengandung substansi anti
mikroba
Muccus : Menangkap debris
Agen perusak cedera pada epitel konjungtiva edema epitel
kematian sel
Sel radang bermigrasi ke permukaan bergabung dengan fibrin
terbentuk eksudat konjungtiva perlengketan tepian palpebra
PENYEBAB KONJUNGTIVITIS
• Staphylococcus
• Streptococcus
Bakteri
• Pneumococcus
• Haemophillus
• Adenovirus (Sering)
Virus • Coxsackie (Jarang)
• Pikornavirus (Jarang)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan rinoskopi anterior dan rinoskopi posterior
serta palpasi turut membantu menemukan nyeri tekan
pada daerah sinus yang terkena
Radiologi
Nasoendoskopi
MANIFESTASI KLINIS SINUSITIS
1. Demam >37oC
2. Pilek kental berbau, bisa bercampur darah
3. Nyeri pada pipi, kepala, dan gigi (geraham atas)
4. Buntu hidung
5. Suara bindeng
6. Edema
7. Gangguan saluran cerna
8. Rasa tidak nyaman di tenggorokan
9. Gangguan pendengaran karena terganggu/tersumbatnya tuba
eustachius
GANGGUAN
TENGGOROKAN Insert picture here
• Alergi
Lain-Lain • Trauma
• Iritan
PATOFISIOLOGI FARINGITIS
Bakteri & virus dapat secara langsung
menginvasi mukosa faring respon
inflamasi local.
FARINGITIS
AKUT KRONIS SPESIFIK
Ditimbulkan
Terjadi Mukosa faring Proses
oleh
perubahan ditutupi oleh sekunder dari
Treponema
mukosa dinding lendir yang tuberkulosis
pallidum
posterior faring kental paru
(Syphilis)
TANDA DAN GEJALA
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Kontak Okupasi
Dermatitis
Dermatitis
kontak
kontak iritan
alergik
DERMATITIS KONTAK
‣ Disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada
kulit
‣ Terdiri dari 2 macam :
‣ Dermatitis kontak iritan
‣ Dermatitis kontak alergik
‣ Dapat bersifat akut maupun kronis
DERMATITIS KONTAK IRITAN
DEFINISI
Merupakan efek sitotoksik lokal langsung dari bahan iritan baik
fisika maupun kimia yang bersifat tidak spesifik, pada sel-sel
epidermis dengan respon peradangan pada dermis dalam waktu
dan konsentrasi yang cukup.
DERMATITIS KONTAK IRITAN
ETIOLOGI
Terjadi setelah pemaparan pertama kali dari iritan (berupa bahan
kimia atau pelarut)
Resin
Asam kuat Basa kuat Lubrikan Fiberglass
epoksi
Sinar
uv/matahari
Kosmetika Kosmetik yang bersifat fototoksik, parfum dan kosmetika pewangi
Melasma
Efelid (Frekel)
Hiperpigmentasi Pasca Radang
MELASMA
Ditandai dengan adanya bercak
hyperpigmentasi dengan bentuk yang
tidak teratur dan umunya berpola
simertis dikedua sisi wajah.
Melasma merupakan hyperpigmentasi
yang paling sering erjadi,terutama
didaerah yang sering terpapar matahari
diwajah
MELASMA
FAKTOR PENYEBAB
Faktor Faktor
Internal Eksternal
Sinar
Genetik
matahari
Hormonal Kosmetik
MELASMA
POLA KLINIS
Faktor
genetic
Stress Ras
Acne
Lingku- Vulgaris
Hormon
ngan
Iklim Diet
PATOFISIOLOGI ACNE VULGARIS
1. Hiperproliferasi epidermis folikular Menyebabkan
pembentukan lesi primer akne penyumbatan folikel
2. Produksi sebum berlebihan Trigliserida dipecah menjadi
asam lemak oleh p.acne inflamasi & komedogenik
3. Inflamasi
4. Aktivitas bakteri p.acne
DERAJAT KEPARAHAN
A. Akne komedonal
• Grade 1: kurang dari 10 komedo di satu sisi muka
• Grade 2: 10-25 komedo di satu sisi muka
• Grade 3: 25-50 komedo di satu sisi muka
• Grade 4: lebih dari 50 komedo di satu sisi muka
B. Akne papulopustul
• Grade 1: kurang dari 10 lesi meradang di satu sisi muka
• Grade 2: 10-20 lesi yang meradang di satu sisi muka
• Grade 3: 20-30 lesi yang merarang di satu sisi muka
• Grade 4: lebih dari 30 lesi yang meradang di satu sisi muka
DERAJAT KEPARAHAN
DERAJAT KRITERIA
Akne vulgaris Jumlah komedo tertutup dan komedo terbuka <20 buah/wajah,
ringan atau Jumlah lesi inflamasi (papul, nodul, pustul) <15
buah/wajah, atau Jumlah total lesi (jumlah komedo dan lesi
inflamasi) <30 buah/wajah
Akne vulgaris Jumlah komedo tertutup dan komedo terbuka < 20-100
sedang buah/wajah, atau Julah lesi inflamasi (papul, nodul, pustul) <
15-50 buah/wajah, atau Jumlah total lesi (jumlah komedo dan
lesi inflamasi) < 30-125 buah/wajah
Akne vulgaris Jumlah kista >5 buah/wajah Jumlah komedo tertutup dan
berat komedo terbuka >100 buah/wajah, atau Jumlah lesi inflamasi
(papul, nodul, pustul) >50 buah/wajah, atau Jumlah total lesi
(jumlah komedo dan lesi inflamasi) >125 buah/wajah