Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Luka Jaringan Terbuka

Luka adalah rusak atau hilangnya jaringan tubuh yang terjadi karena adanya suatu faktor
yang mengganggu sistem perlindungan tubuh. Faktor tersebut seperti trauma, perubahan suhu,
zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan lain. Bentuk dari luka berbeda tergantung
penyebabnya, ada yang terbuka dan tertutup. Salah satu contoh luka terbuka adalah insisi
dimana terdapat robekan linier pada kulit dan jaringan di bawahnya. ( Suryadi et al., 2012 )

Luka adalah suatu cedera dimana kulit robek, terpotong atau tertusuk, atau trauma benda
tumpul yang menyebabkan kontusi. Luka dikategorikan dua jenis yaitu luka terbuka dan tertutup.
Luka terbuka diklasifikasikan berdasarkan obyek penyebab luka antara lain :
luka insisi, luka laserasi, luka abrasi, luka tusuk, luka penetrasi, dan luka tembak. Luka tertutup
dibagi menjadi tiga : kontusi, hematoma, dan luka tekan. Luka tertutup memiliki bahaya yang
sama dengan luka terbuka. Selain itu terdapat pula beberapa jenis luka lainnya seperti luka bakar,
luka sengatan listrik, luka akibat zat kimia, cedera suhu dingin, luka radiasi dan ionisasi serta
luka gigit dan sengatan serangga. ( Suryadi et al., 2012 )

Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut : rusak tidaknya jaringan yang ada
pada permukaan, sebab terjadinya luka, luas permukaan luka, dan ada atau tidaknya
mikroorganisme. Sedangkan ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul seperti hilangnya
seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, dan
kontaminasi bakteri, serta kematian sel (Konstania,2013)

Luka terbuka adalah rusak atau terbukanya jaringan internal atau eksternal di dalam tubuh.
Sebagian besar luka terbuka melibatkan kulit yang terbuka dan mengalami perdarahan. Kejadian
ini jarang sekali terjadi pada masyarakat kecuali mereka mengalami kecelakaan besar.

Luka dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab :


 Trauma mekanis, misalnya : tergesek, terpotong, terpukul, tertusuk, terbentur, terjepit.
 Trauma elektrik, misalnya : oleh karena sengatan listrik, sambaran petir.
 Trauma termis, misalnya : oleh karena suhu panas (vulnus lombustum) , suhu dingin
(vulnus longolationum).

Berdasarkan Integritas Kulit :


1. Luka terbuka (vulnus apertum) dimana luka ini kulit yang rusak melampaui tebalnya
kulit. Contohnya :
- Luka tajam yaitu luka oleh benda tajam yang ciri - cirinya tepi luka licin, tidak terdapat
Jembatan - jembatan jaringan, tidak ada jaringan nekrosis. Misalnya luka iris (vulnus Scissum)
dimana panjang luka lebih besar daripada dalamnya luka.
Penanganan luka terbuka dapat disesuaikan dengan jenis dan penyebab luka. Selain itu juga perlu
memerhatikan beberapa aspek lainnya, seperti lokasi dan ukuran luka. Jika luka cukup besar dan
dalam serta berada di area yang mudah terkena kotor, seperti tangan dan kepala, atau tergesek
pakaian, seperti kaki, pinggang, atau lutut, maka tutup luka dengan perban atau plester. Cara ini
membuat jaringan kulit yang ada di sekitarnya bisa tetap hidup untuk menjalin sel kulit yang
baru.

Menutup luka yang terbuka dengan perban juga memungkinkan Anda untuk menjaga area
tersebut tetap kering dan bersih, sehingga mencegah risiko infeksi. Pastikan untuk mengganti
plester dan perban yang digunakan setiap hari untuk menjaga luka tetap bersih dan kering.

Membiarkan luka terbuka yang berukuran besar dan dalam tanpa diperban justru dapat
mengeringkan sel-sel kulit yang baru. Ini membuat rasa sakitnya semakin tajam dan proses
penyembuhannya juga makin lama. 

Komplikasi dari luka terbuka ada banyak. Komplikasi ini terjadi karena luka tidak mendapatkan
penanganan yang baik. Berikut jenis komplikasi yang bisa terjadi.

 Muncul nanah dan luka menjadi terus basah. Perawatan yang benar akan membuat luka
mudah kering. Luka yang terus basah mengundang bakteri mendekat dan memperburuk
keadaan.
 Terjadi tetanus. Kondisi tetanus ini menyerang otot dan menyebabkan masalah yang
besar pada keberlangsungan hidup seseorang.
 Kemungkinan terjadi amputasi. Kalau luka terus basah, infeksi susah dikendalikan,
beberapa bagian tubuh bisa jadi membusuk. Kondisi ini harus diatasi dengan mengangkat
sebagian anggota tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Perdanakusuma DS., 2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Plastic
Surgery Department. Fakultas Kedokteran Unair. Surabaya.

Konstania G., 2013. Perawatan Luka dalam Praktik Kebidanan. Poltekkes Surabaya.

https://doktersehat.com/mengenal-jenis-luka-terbuka/

hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/penanganan-luka-terbuka/

Anda mungkin juga menyukai