Selamat bekerja
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Membaca adalah salah satu kemampuan berbahasa memegang peranan
tertulis. Membaca merupakan proses pengolahan bacaan secara kritis, kreatif yang
tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak
bacaan itu. Setiap guru bahasa bisa menyadari serta memahami benar bahwa
membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, rumit, yang mencakup atau
aksara serta tanda-tanda baca; (b) korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan
unsur-unsur linguistik yang formal; (c) hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan
tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat mengenal huruf, membaca
6
6
kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Hal ini juga diterapkan pada
belajar membaca bagi murid sekolah dasar kelas awal. Secara teoretik proses
pertama disebut Visual Memory (VM). Pada tahap ini huruf, suku kata, kata, dan
13
kalimat terlihat sebagai lambang grafis. Tahap kedua disebut Phonological
14
Memory (PM). Pada tahap ini terjadi proses pembunyian lambang grafis yang
15 16 17
harus bisa mengenal dan membedakan huruf alphabet dari A sampai Z. Batasan
siswa huruf-huruf dalam abjad tanda atau tanda bunyi, 2) Melatih keterampilan
kelak dapat berkembang menjadi manusia dewasa yang dapat bergaul di dalam
masyarakat.
orang tanpa terkecuali. Karena tanpa adanya kemampuan untuk membaca kita
tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Berdasarkan pada kurikulum kelas 1 SLB
22
yang tercantum dalam kompetensi dasar (KD) yaitu Menirukan teks deskriptif
23
sederhana tentang anggota tubuh dan pancaindra secara lisan dan tulis dengan
menulis) yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan
mengajarkan anak membaca berarti memberi anak tersebut sebuah masa depan
yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengeksplorasi “dunia” yang dia pilih
Gowa diperoleh informasi bahwa (1) siswa tunarungu belum dapat menemu
kenali huruf vokal karena hanya terkesan mengahafal huruf vokal, (2) siswa
4
belum dapat membaca suku kata dari gabungan huruf vokal dan konsonan. Hal itu
disebabkan karena siswa masih kesulitan dalam mengingat dan mengenal bentuk
huruf dan bunyi setiap huruf abjad, konsentarsi siswa yang mudah teralihkan,
siswa di kelas rendah sehingga siswa mudah bosan dalam pembelajaran di kelas.
lambang dan belum dapat membaca suku kata dari gabungan huruf vokal dan
siswa SLB Negeri 1 Gowa maka akan diterapkan metode yang sesuai dengan
40
siswa tunarungu yaitu metode indeks card match (pencocokan kartu indeks).
27 28
38 39
yang terdiri atas papan dan kartu index card match. Metode ini melatih
29
kemampuan visual siswa dengan cara mengingat pasangan kartu gambar dan kartu
tersebut, kemudian kartu dibagikan kepada siswa. Setelah itu siswa mencari
5
pasangan kartu tersebut di siswa lain. Adapun jumlah kartu yang dicocokkan oleh
anggota tubuh dan pancaindra. Metode pencocokkan kartu indeks (index card
34 match) merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk melatih
dan membaca suku kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsonan.
B. Rumusan Masalah
SLBN 1 Gowa.
C. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
49
Match. 55
56 57
65 66
64
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
80
luar pembelajaran.
2) Bagi Guru. Sebagai salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menunjang proses
81 pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan
82
mutu sekolah.
bagi penulis
83 terkait cara mengidentifikasi kemampuan siswa tunarungu
PARAGRAF
Menurut saya latar belakangnya sudah tepat menggunakan format piramida
terbalik karena diwalai dengan permasalahan umum pada bagian awal kemudian
pada bagian tengah mulai mengarah ke masalah khusus dan pad bagia akhir
lagsung pada inti/judul penelitian.