Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SIGIT PRANOTO

NIM : 042897436
Selamat Sore Tutor, mohon izin menjawab
Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang Kepemimpinan (leadership), silakan
Anda diskusikan beberapa hal berikut:

1. Pengertian kepemimpinan;
2. Teori-teori dalam kepemimpinan

Jawab :
1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri seseorang


untuk bisa memengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk mencapai
tujuan.

Sementara itu, definisi pemimpin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang
yang memimpin. Jadi, seorang pemimpin wajib memiliki kemampuan untuk
memengaruhi atau memandu sekelompok orang/pihak.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

 Menurut Stoner -> Kemepimpinan adalah Sebuah proses dalam mengarahkan


atau memengaruhi kegiatan terkait sebuah organisasi atau kelompok demi
mencapai tujuan tertentu.
 Menurut Wahjosumidjo -> Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri
seseorang dan mencakup sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan
kesanggupan. Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari gaya, perilaku, dan
kedudukan pemimpin bersangkutan dan interaksinya dengan para pengikut serta
situasi.
 Menurut Sondang P. Siagian -> Kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu
dalam memengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Ini dilakukan supaya
mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan tertentu supaya
tujuan dapat tercapai dengan mudah.
 Menurut Hemhiel dan Coons -> Kepemimpinan adalah perilaku individu ketika
memimpin aktivitas dalam kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan
bersama atau shared goal.

Ada berbagai macam definisi kepemimpinan, tetapi secara umum, semuanya merujuk
pada tindakan untuk memengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
2. Teori Kepemimpinan

1. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)

Great Man Theory atau Teori Orang Hebat ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan
dan bakat-bakat kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan. Great
Man Theory ini berkembang sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan
dengan kepastian ilmiah tentang karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang
dapat dikatakan sebagai pemimpin hebat, namun semua orang  mengakui bahwa
hanya satu orang diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat.

Great Man Theory ini menyatakan bahwa pemimpin hebat itu ditakdirkan lahir untuk
menjadi pemimpin. Teori tersebut juga menganggap seorang pemimpin hebat akan
muncul saat dalam menghadapi situasi tertentu. Teori tersebut dipopulerkan oleh
Thomas Carlyle dalam bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the
Heroic in History”.

2. Teori Sifat Kepribadian (Trait Theory)

Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan
atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran
kepemimpinan. Artinya, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan,
pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung
jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin
yang baik.

Teori kepemimpinan ini berfokus pada analisis karakteristik mental, fisik dan sosial
untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan kombinasi
karakteristik yang umum diantara para pemimpin. Keberhasilan seseorang dalam
kepemimpinan sangat tergantung pada sifat kepribadiannya dan bukan saja bersumber
dari bakat namun juga berasal dari pengalaman dan hasil belajarnya.

Menurut penelitian dari McCall dan Lombardo (1983), terdapat empat sifat kepribadian
utama yang menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin.

 Stabilitas dan ketenangan emosional : Tenang, percaya diri dan dapat


diprediksi terutama pada saat mengalami tekanan.
 Mengakui Kesalahan : Tidak menutupi kesalahan yang telah dibuat tetapi
mengakui kesalahan tersebut.
 Keterampilan Interpersonal yang baik : mampu berkomunikasi dan
menyakinkan orang lain tanpa menggunakan taktik yang negatif dan paksaan.
 Pengetahuan yang luas (Intelektual) : Mampu memahami berbagai bidang
daripada hanya memahami bidang-bidang tertentu ataupun pengetahuan tertentu saja.
3. Teori Perilaku (Behavioural Theory)

Sebagai reaksi dari Teori Sifat Kepribadian, Teori Perilaku atau Behavioural Theories ini
memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku
para pemimpin daripada karakteristik mental, fisik dan sosial mereka. Keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Teori Perilaku ini
bertolak belakang dengan Teori Great Man (Teori Orang Hebat) yang mengatakan
seorang pemimpin adalah dibawa dari lahir dan tidak dapat dipelajari. Teori Perilaku ini
menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada perilaku yang
dapat dipelajari dan bukan hanya dari bawaan sejak lahir.

4. Teori Kontingensi (Contingency Theory)

Teori Kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa tidak ada cara yang


paling baik untuk memimpin dan menyatakan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus
didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu. Berdasarkan Teori Kontingensi ini,
seseorang mungkin berhasil tampil dan memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan
tempat tertentu, namun kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan
ke situasi dan kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah. Teori
Kontingensi atau Contingency Theory ini juga sering disebut dengan Teori Situasional.

Beberapa Model Teori Kontingensi atau Situasional yang terkenal diantaranya adalah
Teori Kepemimpinan Kontigensi Fiedler, Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-
Blanchard, Teori Kepemimpinan Kontigensi Vroom-Yetten, Teori Kontingensi Path-Goal
Robert House dan Teori Kontigensi Strategis.

5. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.

Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal
ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.

Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang


memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat
instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil
yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil
yang tinggi pula.
6. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa
yang dikehendaki oleh pemimpin.

7. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya.

Sumber:
https://salamadian.com/pengertian-kepemimpinan/
https://administrasinegaraku.blogspot.com/2012/04/kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai