Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN BAHASA DALAM LINGKUNGAN KAMPUS

USM
MAKALAH BAHASA INDONESIA
Dosen : SOFYANDANU SETIADI, S.Pd ,M.Pd.

Oleh :

1. RUSYDA IZZATUNNISA B.131.16.0396

2. M. ALIF ROHMAN F. B.131.17.0106

3. VIVI FEBRIANI B.131.17.0108

4. R. ARIE PURNOMO B.131.17.0139

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2018

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kelompok penulis haturkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Makalah yang berjudul “Penggunaan bahasa dalam lingkungan kampus USM” Ini sebagai
pemenuhan tugas dari dosen Bahasa Indonesia.

Selama peyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi, namun berkat bimbingan
dari beberapa pihak semua kendala teersebut dapat teratasi. Pada kesempatan ini dengan
ketulusan kelompok kami, kelompok kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat, bapak Sofyandanu Setiadi, S.Pd. ,M.Pd

Kelompok kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis


penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kelompok kami. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kelompok kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat beranfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kelompok kami sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Aamiin.

Semarang, 20 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................................................i

Kata Pengantar.............................................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................................iii

BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................3

BAB 2 Pembahasan........................................................................................................................4

2.1. Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli dan KBBI........................................................4

2.2. Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis yang Baik dan Benar..........................................6

2.3. Penggunaan dan Peran Bahasa Indonesia Tulis di Lingkungan Kampus USM..........8

BAB 3 Penutup..............................................................................................................................13

3.1 Simpulan......................................................................................................................13

3.2 Saran............................................................................................................................13

Daftar Pustaka................................................................................................................................14

iii
BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945.


Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan
asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata
bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk
komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di
sekolah di Indonesia.

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang


mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian
yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu,
dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat
dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik
dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja,
skripsi, tesis, dan disertasi.

Bahasa adalah alat yang digunakan dalam berkomunikasi. Bahasa di berbagai


Negara di dunia sangat berbeda-beda dan beragam. Bukan hanya di berbagai Negara,
di berbagai temapat atau daerah dalam suatu Negara pun kadang-kadang terdapat
berbagai bahasa yang berbeda. Keragaman bahasa ini disebabkan karena adanya
berbagai budaya, suku bangsa yang berbeda.

Mahasiswa sebagai orang terpelajar telah mendapat kesempatan seluas-


luasnya untuk mempelajari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal
ini memiliki konsekuensi, bahwa mereka harus mampu menggunakan bahasa yang
baik dan benar dalam berbagai kepentingan yang bersifat resmi baik tulis maupun

1
lisan khususnya di lingkungan kampus. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa sudah
seharusnya menerapkan penggunaan bahasa yang baik dan benar di lingkungan
kampus USM dalam kegiatan sehari-hari, misalnya dalam hal berdiskusi baik
masalah pelajaran ataupun hal yang lainnya. Hal tersebut sangat bermanfaat karena
dengan pelatihan berbicara dengan bahasa yang baik dan benar itu akan memudahkan
lidah kita untuk menggunakan bahasa yang benar. Bahasa juga bisa menentukan sifat
kita apabila seseorang itu selalu berbahasa yang jorok atau tidak sopan maka dapat
dipastikan bahwa orang itu tidak mengerti pendidikan atau orang yang kurang sopan.
Namun apabila kita menemui seseorang yang mnggunakan bahasa yang lugas dan
santun kita akan menghormati orang itu. Dan beliau juga akan merasa di hargai dan
dicap sebagai seorang yang berwibawa.

Berlatar belakang dari permasalahan tersebut, dibuatlah yang namanya


“Rekayasa Bahasa” untuk menyelesaikan masalah kebahasaan yang dihadapi oleh
suatu masyarakat bahasa yang menggunakan lebih dari satu bahasa sebagai alat
komunikasinya. Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat multilingual adalah
bagaimana dapat memperoleh satu alat yang mampu mengkomunikasikan kelompok
yang satu alat dengan kelompok yang lain di lingkungan kampus USM.

Untuk itu, dalam penyusunan makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
“Penggunaan Bahasa Di Lingkungan Kampus USM” dan berbagai aspek-aspek yang
berkaitan dengannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian bahasa menurut para ahli dan KBBI?

2. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia tulis yang baik dan benar?

3. Apakah peran bahasa Indonesia tulis di lingkungan kampus USM?

4. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingkungan kampus USM?

2
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan arti kata Bahasa.

2. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan Penggunaan Bahasa.

3. Mendeskripsikan peran bahasa di lingkungan kampus USM.

4. Mendeskripsikan penggunaan bahasa tulis di lingkungan kampus USM.

1.4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini adalah

1. Secara akademis, diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat

bagi pihak-pihak yang berkompeten dalam pencarian informasi atau

sebagai referensi mengenai penggunaan bahasa Indonesia di dalam

lingkungan kampus USM.

2. Secara praktis, penulisan ini dapat memberi manfaat serta masukan yang

berguna bagi lingkungan kampus USM

3
BAB 2

Pembahasan
2.1. Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli dan KBBI

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian


bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi


bahasa yaitu ‘language can be defined as a socially shared combinations of those
symbols and rule governed combinations of those symbols’ atau yang berarti ‘bahasa
dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem
konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang
dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan’.

Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4),
beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang
sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat
lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan


oleh alat ucap manusia secara sadar.

Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage
may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau
juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan
atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh
Mackey (1986:12).

4
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan


definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk
menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.

Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin


(1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang
dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan,
alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda
yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari
keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.

Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu


sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.

Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh
Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat
penting dalam hidup bersama.

Maka, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu
sistem sebagai alat komunikasi yang menggunakan simbol-simbol baik secara tertulis
maupun lisan sebagai sarana untuk menerima dan mengeluarkan suatu perasaan atau
pemikiran baik yang bersumber dari rohani atau jasmani yang merupakan bentuk
respon dari hal-hal yang terjadi.

Bahasa menurut KBBI pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang


dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan;

5
2.2. Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis yang Baik dan Benar

peng·gu·na·an n proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian:


kita harus menggalakkan ~ bahasa Indonesia. Dalam menggunakan bahasa Indonesia,
terdapat aturan-aturan dalam memakai bahasa secara baik dan benar, maksud dari
kata baik adalah bahasa yang sering digunakan sebagai alat komunikasi untuk
menyesuaikan situasi atau kondisi agar dapat disampaikan dan dimengerti oleh lawan
bicara, baik dari laras bahasa maupun dari kata-kata yang digunakan harus
disesuaikan dengan lawan bicara agar mudah dipahami.

Terdapat 5(lima) Ragam dalam laras bahasa yang digunakan, semua ragam
dapat digunakan dalam kondisi tertentu. Yang pertama adalah Ragam Beku (Frozen)
yaitu suatu bahasa yang digunakan pada situasi hikmat, contoh: dalam kegiatan
rohani, upacara pernikahan dan keputusan pengadilan. Yang kedua adalah Ragam
Resmi (Formal) yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan resmi, oleh karena itu
memakai bahasa yang lebih sopan adalah hal yang tepat, contoh: dalam kegiatan rapat
resmi, pidato dan jurnal ilmiah. Yang ketiga adalah Ragam Konsultatif (Consultative)
yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan transaksi maupun pertukaran informasi
dalam suatu percakapan yang membahas tentang suatu hal yang diketahui oleh
masing-masing pembicara, contoh: Suatu Percakapan disekolah, dipasar dan juga
percakapan di tempat perbelanjaan. Yang Keempat adalah Ragam Santai (Casual)
yaitu bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi dan dipakai dalam suatu
percakapan dengan teman, sahabat maupun orang-orang terdekat, contoh: dalam
perkumpulan dengan teman-teman. Yang Kelima adalah Ragam akrab (Intimate)
yaitu bahasa yang digunakan dalam suatu percakapan yang memiliki hubungan
sangat dekat dan mempunyai suatu ikatan batin, contoh: dalam berbicara dalam
berumah tangga.

Dalam menggunakan bahasa Indonesia, selain memperhatikan kata yang baik,


maka harus dilakukan dengan benar, maksud dari kata benar adalah bahasa yang
sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa baku, baik dalam kaidah untuk bahasa baku
tertulis maupun bahasa baku lisan.

6
Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.

 Menggunakan kaidah dalam tata bahasa yang normatif. Misalnya dengan


menerapkan suatu pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikutidan bukan
acara itu kami sedang ikuti.

 Menggunakan kata-kata yang baku. Misalnya cantik sekalidan bukan cantik


banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.

 Menggunakan ejaan yang resmi dalam ragam menulis. Ejaan yang berlaku hingga
saat ini dalam bahasa Indonesia adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.

 Menggunakan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun saat ini belum ada lafal
baku yang sudah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal
yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/
dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.

 Menggunakan kalimat secara efektif. Beberapa pendapat umum yang mengatakan


bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, Dalam bahasa baku pun sebenarnya
mengharuskan komunikasi secara efektif, yaitu pesan pembicara atau penulis harus
diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

Setelah membahas aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif
dapat diterapkan (dengan menyesuaikan lingkungan disekitar kita) mulai dari ragam
akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata yang baku dan lafal baku pada ragam
konsultatif, santai, dan akrab dapat berakibat bahasa menjadi tidak baik karena tidak
sesuai dengan situasi.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian


ragam bahasa yang disesuaikan dengan lingkungan ditempat kita berada dan
disamping itu kita mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Berbahasa

7
Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa syarat yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal
penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku.

Oleh karena itu kita harus menghindari pemakaian bahasa seperti interferensi,
integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering
digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan
menjadi tidak baik.

2.3. Peran Bahasa Indonesia Tulis di Lingkungan Kampus USM

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia,


sebagaimana yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia.
Dalam peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah
sangatlah penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan
tata bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks
ilmiah ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar.
Dimana dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi
penggunaan tanda baca.

Peranan bahasa Indonesia dalam ragam tulis akademik dalam tata tulis adalah
alat komunikasi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi
dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai
dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan


berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan

8
beradaptasi dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat untuk melakukan
kontrol sosial. Dalam berbagai tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan
yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan,
penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode
tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya
dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah
identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas
kerja, skripsi, tesis dan disertasi. Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik
hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang
ilmu tertentu.

Kampus USM (Universitas Semarang) didirikan pada 23 Juni 1987 dengan


bentuk awal politeknik (Politeknik Semarang) yang memiliki 4 program studi (PS) D-
III yaitu Kepaniteraan Hukum, Manajemen Perusahaan, Teknik Sipil Hidro, dan
Teknologi Hasil Pertanian. Pada tahun 1994, Politeknik Semarang resmi berubah
bentuk menjadi universitas dengan nama Universitas Semarang (USM) yang saat ini
memiliki 14 PS yaitu D-III Manajemen Perusahaan,  S-1 Ilmu Hukum, S-1
Manajemen, S-1 Akuntansi, S-1 Teknik Sipil, S-1 Teknik Elektro, S-1 Perencanaan
Wilayah dan Kota,  S-1 Teknologi Hasil Pertanian, S-1 Psikologi, S-1 Sistem
Informasi, S-1 Teknik Informatika, S-1 Ilmu Komunikasi, S-2 Magister Manajemen
dan S-2 Magister Ilmu Hukum.

2.4. Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis di Lingkungan Kampus USM

Dalam lingkungan kampus USM masih ada tulisan yang salah tapi masih tetap
digunakan, misalnya di gedung kampus, di dalam kelas, dan sebagainya yang semua
tempat itu diperlukan bahasa, baik bahasa lisan atau bahasa tulisan. Namun tidak
jarang mereka, di lingkungan kampus menggunakan bahasa yang bebas, tidak baku,
bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Seharusnya mereka menggunakan bahasa
Indonesia yang baku. Penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingungan kampus USM

9
sangat penting sekali. Oleh karena itu, penggunaan Bahasa Indonesia tulis tersebut
harus baik dan benar. Namun, tidak jarang ditemukan penggunaan bahasa Indonesia
tulis yang tidak sesuai dengan aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berikut
contoh-contoh kesalahan penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingkungan
akademik / kampus :

Contoh 1:

Gambar di atas pada contoh 1, adalah salah satu contoh penggunaan bahasa Indonesia
di lingkungan Kampus yang kurang tepat. Terdapat kata “TERIMAKASIH” yang
seharusnya di tulis “ TERIMA KASIH” . Penulisan yang benar menurut EYD dan
KBBI adalah "terima kasih" ditulis dengan menggunakan spasi atau dipisah. Karena
kata Terima Kasih adalah kata majemuk yang terbentuk dari dua suku
kata Terima dan Kasih, kedua kata tersebut memiliki unsur yang dapat berdiri
sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh.

Contoh 2:

10
Pada contoh 2 ini, terdapat kata “Pasca Sarjana”. Penulisan kata tersebut
kurang tepat, tidak seperti kata pergi, jalan, dan makan, bentuk pasca merupakan
unsur yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata. Oleh karena itu, dalam
penulisannya, pasca harus dirangkaikan dengan kata yang mengikutinya. Jadi, bila di
depannya terdapat kata sarjana, berarti yang harus ditulis adalah “Pascasarjana”.
Meski demikian, pasca tak selamanya dapat dirangkaikan dengan kata di depannya.
Ada aturan sendiri tentang pemakaian bentuk ini. Bentuk yang
bermakna sesudah atau setelah itu tidak boleh digabung penulisannya bila di depan
bentuk pasca itu adalah kata berimbuhan. Artinya, pasca hanya boleh digabung
penulisan dengan kata di depannya apabila kata itu kata dasar.

Contoh 3:

Pada contoh 3: terdapat kata “Hard Cover” yang salah, penulisan seharusnya tidak
menggunakan spasi menjadi kata “Hardcover”

Contoh 4:

Penulisan kata “DI LARANG” seharusnya ditulis “DILARANG”

11
Contoh 5:
Gambar disamping penulisan kata “Fotocopy” seharusnya adalah “Fotokopi”
digunakan sebagai kata baku

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang sangat


dibutuhkan, karena penggunaanya tidak bisa sembarangan digunakan. Kesalahan
penggunaan bahasa Indonesia, dapat menimbulkan kesalah pahaman yang terjadi.
Maka dengan begitu, kita harus belajar lebih lagi untuk menggunakan tatanan bahasa
Indonesia yang sesuai dengan peraturan yang ada. Bahasa pun digunakan sebagai alat
komunikasi yang bertujuan untuk membuat satu sama lain saling mengerti apa yang
dibicarakan. Tentu saja bahasa yang kita gunakan tidak semuanya sama, ada yang
formal dan ada yang tidak. Kita harus mengetahui bahasa mana saja yang harus kita
pakai untuk orang yang lebih tua dari kita, sepantara ataupun yang lebih muda.

Di lingkungan akademik / kampus, semua masyarakat dituntut untuk


menggunakan bahasa Indonesia tulis yang baik dan benar. Namun, faktanya
penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingkungan akadamik / kampus masih kurang
baik. Banyak kesalahan penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingkungan akaemik /
kampus.

3.2. Saran

Bahasa Indonesia salah satu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Dalam
penyusunan makalah ini terdapat masih banyak kesalahan. Penulis juga meminta
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk pembuatan makalah depannya.

13
Daftar Pustaka

https://referensibahasa.wordpress.com/2017/12/27/ Diakses pada 17 Oktober 2018,


20.30 WIB

https://www.scribd.com/doc/307597014 Diakses pada 19 Oktober 2018, 11.00 WIB

https://archives.portalsatu.com/budaya/pasca-ditulis-gabung-atau-terpisah/ Diakses
pada 19 Oktober 2018, 15.08 WIB

http://idarahma6.blogspot.com/2013/10/penulisan-kata-yang-salah.html Diakses pada


19 Oktober 2018, 15.31 WIB

https://fotocopy.id/fotocopy-fotokopi-atau-fotocopi.html Diakses pada 18 Oktober


2018, 20.38 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai