Makalah Bi Terbaru
Makalah Bi Terbaru
USM
MAKALAH BAHASA INDONESIA
Dosen : SOFYANDANU SETIADI, S.Pd ,M.Pd.
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2018
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kelompok penulis haturkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan bimbingan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Makalah yang berjudul “Penggunaan bahasa dalam lingkungan kampus USM” Ini sebagai
pemenuhan tugas dari dosen Bahasa Indonesia.
Selama peyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi, namun berkat bimbingan
dari beberapa pihak semua kendala teersebut dapat teratasi. Pada kesempatan ini dengan
ketulusan kelompok kami, kelompok kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat, bapak Sofyandanu Setiadi, S.Pd. ,M.Pd
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................................................1
BAB 2 Pembahasan........................................................................................................................4
2.3. Penggunaan dan Peran Bahasa Indonesia Tulis di Lingkungan Kampus USM..........8
BAB 3 Penutup..............................................................................................................................13
3.1 Simpulan......................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................................................14
iii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1
lisan khususnya di lingkungan kampus. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa sudah
seharusnya menerapkan penggunaan bahasa yang baik dan benar di lingkungan
kampus USM dalam kegiatan sehari-hari, misalnya dalam hal berdiskusi baik
masalah pelajaran ataupun hal yang lainnya. Hal tersebut sangat bermanfaat karena
dengan pelatihan berbicara dengan bahasa yang baik dan benar itu akan memudahkan
lidah kita untuk menggunakan bahasa yang benar. Bahasa juga bisa menentukan sifat
kita apabila seseorang itu selalu berbahasa yang jorok atau tidak sopan maka dapat
dipastikan bahwa orang itu tidak mengerti pendidikan atau orang yang kurang sopan.
Namun apabila kita menemui seseorang yang mnggunakan bahasa yang lugas dan
santun kita akan menghormati orang itu. Dan beliau juga akan merasa di hargai dan
dicap sebagai seorang yang berwibawa.
Untuk itu, dalam penyusunan makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
“Penggunaan Bahasa Di Lingkungan Kampus USM” dan berbagai aspek-aspek yang
berkaitan dengannya.
2
1.3 Tujuan Penulisan
2. Secara praktis, penulisan ini dapat memberi manfaat serta masukan yang
3
BAB 2
Pembahasan
2.1. Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli dan KBBI
Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4),
beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang
sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat
lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage
may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau
juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan
atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh
Mackey (1986:12).
4
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh
Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat
penting dalam hidup bersama.
Maka, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu
sistem sebagai alat komunikasi yang menggunakan simbol-simbol baik secara tertulis
maupun lisan sebagai sarana untuk menerima dan mengeluarkan suatu perasaan atau
pemikiran baik yang bersumber dari rohani atau jasmani yang merupakan bentuk
respon dari hal-hal yang terjadi.
5
2.2. Penggunaan Bahasa Indonesia Tulis yang Baik dan Benar
Terdapat 5(lima) Ragam dalam laras bahasa yang digunakan, semua ragam
dapat digunakan dalam kondisi tertentu. Yang pertama adalah Ragam Beku (Frozen)
yaitu suatu bahasa yang digunakan pada situasi hikmat, contoh: dalam kegiatan
rohani, upacara pernikahan dan keputusan pengadilan. Yang kedua adalah Ragam
Resmi (Formal) yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan resmi, oleh karena itu
memakai bahasa yang lebih sopan adalah hal yang tepat, contoh: dalam kegiatan rapat
resmi, pidato dan jurnal ilmiah. Yang ketiga adalah Ragam Konsultatif (Consultative)
yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan transaksi maupun pertukaran informasi
dalam suatu percakapan yang membahas tentang suatu hal yang diketahui oleh
masing-masing pembicara, contoh: Suatu Percakapan disekolah, dipasar dan juga
percakapan di tempat perbelanjaan. Yang Keempat adalah Ragam Santai (Casual)
yaitu bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi dan dipakai dalam suatu
percakapan dengan teman, sahabat maupun orang-orang terdekat, contoh: dalam
perkumpulan dengan teman-teman. Yang Kelima adalah Ragam akrab (Intimate)
yaitu bahasa yang digunakan dalam suatu percakapan yang memiliki hubungan
sangat dekat dan mempunyai suatu ikatan batin, contoh: dalam berbicara dalam
berumah tangga.
6
Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
Menggunakan ejaan yang resmi dalam ragam menulis. Ejaan yang berlaku hingga
saat ini dalam bahasa Indonesia adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
Menggunakan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun saat ini belum ada lafal
baku yang sudah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal
yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/
dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
Setelah membahas aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif
dapat diterapkan (dengan menyesuaikan lingkungan disekitar kita) mulai dari ragam
akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata yang baku dan lafal baku pada ragam
konsultatif, santai, dan akrab dapat berakibat bahasa menjadi tidak baik karena tidak
sesuai dengan situasi.
7
Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa syarat yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal
penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku.
Oleh karena itu kita harus menghindari pemakaian bahasa seperti interferensi,
integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering
digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan
menjadi tidak baik.
Peranan bahasa Indonesia dalam ragam tulis akademik dalam tata tulis adalah
alat komunikasi manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi
dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai
dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.
8
beradaptasi dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat untuk melakukan
kontrol sosial. Dalam berbagai tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan
yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan,
penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode
tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya
dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah
identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas
kerja, skripsi, tesis dan disertasi. Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik
hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang
ilmu tertentu.
Dalam lingkungan kampus USM masih ada tulisan yang salah tapi masih tetap
digunakan, misalnya di gedung kampus, di dalam kelas, dan sebagainya yang semua
tempat itu diperlukan bahasa, baik bahasa lisan atau bahasa tulisan. Namun tidak
jarang mereka, di lingkungan kampus menggunakan bahasa yang bebas, tidak baku,
bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Seharusnya mereka menggunakan bahasa
Indonesia yang baku. Penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingungan kampus USM
9
sangat penting sekali. Oleh karena itu, penggunaan Bahasa Indonesia tulis tersebut
harus baik dan benar. Namun, tidak jarang ditemukan penggunaan bahasa Indonesia
tulis yang tidak sesuai dengan aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berikut
contoh-contoh kesalahan penggunaan bahasa Indonesia tulis di lingkungan
akademik / kampus :
Contoh 1:
Gambar di atas pada contoh 1, adalah salah satu contoh penggunaan bahasa Indonesia
di lingkungan Kampus yang kurang tepat. Terdapat kata “TERIMAKASIH” yang
seharusnya di tulis “ TERIMA KASIH” . Penulisan yang benar menurut EYD dan
KBBI adalah "terima kasih" ditulis dengan menggunakan spasi atau dipisah. Karena
kata Terima Kasih adalah kata majemuk yang terbentuk dari dua suku
kata Terima dan Kasih, kedua kata tersebut memiliki unsur yang dapat berdiri
sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh.
Contoh 2:
10
Pada contoh 2 ini, terdapat kata “Pasca Sarjana”. Penulisan kata tersebut
kurang tepat, tidak seperti kata pergi, jalan, dan makan, bentuk pasca merupakan
unsur yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kata. Oleh karena itu, dalam
penulisannya, pasca harus dirangkaikan dengan kata yang mengikutinya. Jadi, bila di
depannya terdapat kata sarjana, berarti yang harus ditulis adalah “Pascasarjana”.
Meski demikian, pasca tak selamanya dapat dirangkaikan dengan kata di depannya.
Ada aturan sendiri tentang pemakaian bentuk ini. Bentuk yang
bermakna sesudah atau setelah itu tidak boleh digabung penulisannya bila di depan
bentuk pasca itu adalah kata berimbuhan. Artinya, pasca hanya boleh digabung
penulisan dengan kata di depannya apabila kata itu kata dasar.
Contoh 3:
Pada contoh 3: terdapat kata “Hard Cover” yang salah, penulisan seharusnya tidak
menggunakan spasi menjadi kata “Hardcover”
Contoh 4:
11
Contoh 5:
Gambar disamping penulisan kata “Fotocopy” seharusnya adalah “Fotokopi”
digunakan sebagai kata baku
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2. Saran
Bahasa Indonesia salah satu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Dalam
penyusunan makalah ini terdapat masih banyak kesalahan. Penulis juga meminta
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk pembuatan makalah depannya.
13
Daftar Pustaka
https://archives.portalsatu.com/budaya/pasca-ditulis-gabung-atau-terpisah/ Diakses
pada 19 Oktober 2018, 15.08 WIB
14