Skripsi Masalah PBB
Skripsi Masalah PBB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wadah atau tempat hidup dan berkembangnya
rakyat Indonesia, yaitu sebagai tempat usaha atau kegiatan dari sekitar 250 juta jiwa lebih warga Negara
beserta sejumlah penduduk Negara lain yang diperkenankan pemerintah Republik Indonesia mencari
lapangan usaha di Indonesia. Untuk mengatur kepentingan sejumlah rakyat, roda pemerintahan harus
berjalan lancar dan untuk itu diperlukan biaya atau uang yang jumlahnya sangat besar. Biaya atau uang
tersebut diperoleh dari sumber yang terdapat dalam Negara, antara lain [1]:
Menurut ketentuan undang-undang bahwa setiap pembayaran pajak harus masuk ke kas
Negara. Dalam pelaksanaannya, untuk penyetoran atau pembiayaan Pajak Bumi dan Bangunan dapat
dilakukan melalui bank, kantor pos dan giro, dan tempat lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
(melalui petugas pemungut). Sedangkan wewenang penagihan dilimpahkan kepada Kepala Daerah
(Gubernur/Bupati.Walikota). Pelimpahan wewenang penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ini hanya
untuk menagih wajib pajak pedesaan dan perkotaan, sedangkan untuk wajib pajak perkebunan,
perhutanan dan pertambangan penagihannya tidak dilimpahkan.
Walaupun pelimpahan wewenang di atas adalah merupakan pelimpahan kewenangan penagihan
PBB, tetapi pelimpahan kewenangan tersebut kepada Kepala Daerah (Gubernur/Bupati.Walikota),
bukanlah melimpahkan wewenang dalam urusan penagihan, tetapi hanya pelimpahan wewenang dalam
hal pemungutan pajak saja. Pendataan obyek pajak dan penetapan pajak yang terhitung tetap menjadi
kewenangan Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Pajak.
Jelasnya, penagihan PBB dilimpahkan kepada Kepala Daerah
(Gubernur/Bupati.Walikota),meliputi penagihan objek pajak persawahan/peladangan, perumahan,
industri/dagang/jasa, peternakan dan perikanan. Dalam hal ini meliputi kegiatan penarikan uang dari
wajib pajak serta pengawasan atas penyetoran PBB.
Oleh karena pemungutan pajak, dalam hal ini PBB telah dilimpahkan kepada Pemda seperti yang
telah disebutkan di atas, maka sehubungan dengan itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Strategi Camat dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di
Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan (Studi Kasus Kantor Kec. Sangir Jujuan Kab.
Solok Selatan)”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pada rumusan masalah ini penulis akan
mengemukakan beberapa rumusan masalah yang merupakan inti dari pokok permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana strategi camat dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan
Kabupaten Solok Selatan?
2. Kendala-kendala apa saja yang ditemui dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan
Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan?
3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala dalam meningkatkan
penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi camat dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir
Jujuan Kabupaten Solok Selatan;
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala dalam
meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan.
PENDAHULUAN
utama bagi negara dan merupakan pilihan yang tepat pada saat ini kerena sektor
ini relatif lebih stabil terhadap perubahan kondisi perekonomian dunia. Hal ini
perlu kita sadari mengingat kita tidak dapat lagi berharap banyak pada penerimaan
dari sektor migas, yang persediaannya semakin berkurang. Ditambah lagi dengan
kenyataan tersebut salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah
keadilan, kemampuan dan manfaat. Selain itu membayar pajak pada hakekatnya
rakyat serta pada sikap mental, semangat dan disiplin para penyelenggara negara.
Undang-undang Dasar tahun 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban
setiap orang, oleh karena itu menempatkan perpajakan sebagai salah satu
peran serta masyarakat dalam membiayai pembangunan. Dimana pada saat ini
memperoleh sebidang tanah biasanya melalui transaksi jual beli. Dengan adanya
transaksi jual beli ini menunjukkan bahwa tanah mempunyai nilai bagi manusia.
Pengertian nilai tersebut megandung arti bawah tanah dapat memberikan manfaat
sangat penting. Sebagian besar orang membutuhkan tempat tinggal di atas tanah
yang berupa bangunan. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
Orang atau badan yang memilki atau menguasai bumi, air, atau bangunan
keuntungan dari hal tersebut dianggap wajar jika mereka memberikan iuran
pembangunan.
Salah satu pajak yang merupakan penerimaan Negara adalah Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) yang dikenakan pada mereka yang mendapatkan manfaat dari
bumi dan bangunan serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya. PBB
dalam hal bumi merupakan permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada
teknik yang ditanah atau diletakkan secara tetap pada tanah dan atau perairan,
yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal, tempat berusaha atau tempat yang
dapat diusahakan.
tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan Undang-Undang No. 12 Tahun 1994
tentang perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 1945 yang berlaku sejak
tanggal 1 Januari 1995, serta Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 Tentang Bea
Perolehan Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB). PBB juga diatur dalam Peraturan
Pemerintah serta Keputusan Menteri Keuangan. PBB merupakan pajak pusat yang
Sistem PBB mempunyai sifat kebendaan atau pajak kebendaan, dimana dalam
perpajakan. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang
sebagaian besar penerimaannya menjadi pendapatan daerah yang antara lain
Fasilitas tersebut dibiayai melalui Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang
dilakukan masyarakat.
juga harus memperhatikan kondisi ekonomi rakyat jangan sampai pajak yang
harus dibayar menjadi suatu beban berat bagi rakyat. Maka diperlukan suatu
sistem dan perhitungan pajak yang jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat
pembangunan nasional.
Dasar pengenaan PBB untuk setiap bumi dan bangunan secara umum
berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Dimana NJOP adalah indikasi nilai
jual tanah dan bangunan yang dimiliki oleh wajib pajak NJOP bumi dan bangunan
tergantung pada luas dan nilai jual/m² tanah serta bangunan itu sendiri. Penentuan
NJOP untuk kelas tanah didasarkan pada nilai pasar tanah dan penentuan kelas
pembangunan yang pesat, pertambahan jumlah penduduk, dan kondisi dari objek
pajak seperti luas tanah dan luas bangunan. Semua hal tersebut merupakan
beberapa faktor yang menyebabkan harga pasar objek pajak disuatu daerah
meningkat.
ekonomis tanah adalah faktor-faktor yang secara alami yang dimiliki tanah itu
sendiri dan faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat yang langsung atau tidak
langsung memberi pengaruh terhadap nilai ekonomis dari suatu tanah. Faktor
ekonomis yaitu keadaan kesuburan tanah, kekayaan sumber alam bahan galian
yang terkandung didalam tanah, jauh dekatnya letak tanah terhadap pusat
keramaian, keadaan iklim dan lain-lain. Sedangkan dari faktor sosial ekonomi
terbang, pasar, saluran pertiga aliran, penyediaan fasilitas penerangan, air minum,
meningkatkan nilai kemanfaataannya yang secara alami telah dimiliki oleh tanah
serta bangunannya.
penerimaan PBB tersebut dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian daerah Propinsi
sebesar 16,2 % dan daerah Kabupaten/ Kotamadya sebesar 64,8 % serta bagian
PBB yang harus dibayar oleh wajib pajak yang sangat berpengaruh dalam tingat
untuk daerah lain. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian pada Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) Pratama Medan Belawan yang
Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Bumi dan
B. Batasan Masalah
maka penulis mencoba untuk membuat batasan masalah dalam penulisan skripsi
ini, yaitu: Analisis difokuskan dengan memperkirakan nilai jual tanah dengan
C. Perumusan Masalah
Berkenaan dengan hal yang menjadi latar belakang permasalahan yang telah
diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Untuk menyelesaikan masalah yang tertuang dalam skripsi ini, penulis akan
Gambar 1.1
Kerangka Konseptual
JUDUL
BELAWAN
RENCANA PENERIMAAN
KLASIFIKASI OBJEKPAJAK
REALISASI PENERIMAAN
Kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) Pratama Medan Belawan “. Adapun yang menjadi
pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah klasifikasi objek pajak, penentuan
besarnya NJOP dimana keduanya merupakan dasar dari penentuan besarnya pajak
bumi dan bangunan (PBB) yang terutang. Dengan mengetahui besarnya Pajak
Kantor Palayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP. PBB) Pratama Madan
Belawan.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SKRIPSI
Jurusan Akuntansi
Diajukan oleh :
0613010225/FE/EA
Ika Wulandari
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
0613010225/FE/EA
Ika Wulandari
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
JAWA TIMUR
2010 i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan
memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis FaktorFaktor Yang
Mempengaruhi Keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Timur. Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap
kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan
maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., Rektor Universitas Pembangunan
3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi., Ketua Program Studi Akuntansi Universitas
5. Bapak Drs. Ec. H.E Achsan, AK., Dosen Pembimbing Utama yang dengan
sabar telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat berguna hingga
8. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan dan
bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Akhirnya peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam
penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan peneliti, semoga skripsi
Peneliti iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
Pajak ............................................................. 24
2.2.3.7. Tahun Pajak, Saat dan Tempat Yang
Bangunan .................................................... 32
Bangunan .................................................... 34 v
Bangunan .................................................... 35
) ........ 63
) ........... 64
Bangunan (X
) ... 66
) .......................................................... 67
(X4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Ika Wulandari
Abstraksi
negara. Selain itu, pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik
berupa barang dan jasa. Dengan demikian, jelas bahwa peranan penerimaan pajak
bagi suatu negara menjadi sangat dominan dan menunjang jalannya roda
pemerintahandan pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Kecamatan Magetan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh wajib pajak bumi dan bangunan tahun
2.459 wajib pajak pajak Sedangkan sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 96
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah regresi
dan Uji t.
BAB I
PENDAHULUAN
dapat di lihat dari fasilitas – fasilitas yang tersedia yang bertujuan untuk
yang tersedia pasti terdapat sumber pendapatan untuk membiayai itu semua.
Pendapatan terbesar suatu negara yang dapat kita lihat bahwa salah satunya
negara. Selain itu, pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik
misalnya pembangunan sarana umum, jembatan, sekolah, rumah sakit, dan lain
– lain. Dengan demikian, jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu
negara menjadi sangat dominan dan menunjang jalannya roda pemerintahan dan
pajak. 2
Namun dalam era modern ini, acuan yang paling pokok dalam
terima, sementara dipihak lain tidak ada kontraprestasi (jasa timbale) yang
Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan oemerintah untuk
budgeter, regulated-social pajak, seperti yang terjadi pada pajak bumi sdan
bangunan.
PBB ini merupakan pajak obyekif atau kebendaan, yang dibayar oleh
fungsi budgeter dan fungsi regulatory. Fungsi budgeter pajak berarti pajak
pertimbangan dari pemerintah pusat khususnya bagi hasil pajak dan bukan
pajak telah mendekati hasil yang diharapkan. Disamping bagian hasil pajak
pusat seperti PBB dan PPh, yang diterima telah cukup besar. Maka sesuai
seluruh penerimaan Negara bukan pajak yang diperoleh dari suatu pelayanan
yang kewenangannya telah diserahkan kepada daerah menjadi pendapatan asli
daerah (PAD) dan bukan merupakan penerimaan Negara bukan pajak lagi.
dibandingkan dengan pajak pusat lainnya, tetapi mempunyai dampak yang luas,
bersangkutan.
dibandingkan pajak – pajak lainnya, penerimaan PBB dari tahun ke tahun terus
kenaikan pajak lain dan APBN (Suhardito dan Sudibyo, 1999: 3). 4
PBB selalu berada dibawah pokok ketetapan sperti yang terjadi pada Kelurahan
kesadaran dari wajib pajak atas pentingnya pajak yang dibayarkan untuk
pembiayaan pembangunan.
Table 1.
No Tahun
Rencana
Penerimaan
Realisasi
Penerimaan
Prosentase
2006.
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi penerimaan PBB di
71,53% tahun 2005. hal ini masih terdapat potensi pajak yang tertagih.
wajip pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan. Pada dasarnya 5
tidak ada masyarakat yang rela untuk membayar pajak. Untukitu dibutuhka
pemahaman yang cukup baik tentang pajak, sehingga masyarakat akan rela
Kecamatan Magetan)”.
masalah dalam penelitian ini adalah apakah tingkat kesadaran wajib pajak,
tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kemampuan wajib pajak, dan system
empiris tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat
1. Bagi KP PBB
Dari hasil penelitian tersebut bagi kantor pelayanan pajak PBB Magetan
dpat imanfaatkan sebagai tambahan bahwa info atas indicator – indicator
berkaitan erat dengan factor – factor tingkat kesadaran wajib pjak, tingkat
2. Bagi peneliti
3. Bagi Pembaca
Dari hasil penelitian tersebut khusunya yng berkenaan dengan materi PBB,
SKRIPSI
Ekonomi
Oleh:
TRI MAYULIA
FAKULTAS EKONOMI
2009 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik materiil dan spiritual
prasarana yang memadai. Salah satunya adalah tersedianya dana yang cukup.
didukung oleh tiga kelompok sumber dana yaitu dana yang berasal dari :
pemerintah daerah dan keuangan daerah pemerintah pusat memberikan kewenangan dan hak bagi
pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur
keuangan daerahnya sendiri secara mandiri dan ini diwujudkan dalam UU.No.
daerah merupakan hal yang bersifat urgent. Kaho (1999) mengatakan bahwa
sumber daya yang memadai. Setiap daerah terutama daerah tingkat II,
pendapatan daerah yang diperoleh dari sektor pajak daerah yaitu Pajak Bumi
dan Bangunan yang merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah. Hal ini didukung dengan adanya
UU No. 33 tahun 2004 tentang
tampak bahwa PBB merupakan sumber utama dari pendapatan asli daerah
(PAD) pemerintah kabupaten dan kota dan UU No. 22 tahun 1999 tentang
daerah, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber penerimaan
daerah yang cukup besar dan masih mempunyai potensi untuk dikembangkan
PBB Menurut UU No. 12 tahun 1994 bahwa pajak bumi dan bangunan
saja. Pajak bumi dan bangunan merupakan sumber yang potensial bagi
jumlah yang relatif tetap dan nilainya terus bertambah dari tahun ke tahun.
akhirnya akan terwujud suatu masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Alasan pentingnya
dilakukan penelitian karena dengan dilakukannya
evaluasi terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah,
yaitu pajak bumi dan bangunan dapat dilihat sejauh mana kemampuan untuk
mendapatkan penghasilan dari sektor pajak daerah khususnya pajak bumi dan
diadakannya evaluasi ini dapat diketahui realisasi penerimaan pajak bumi dan
mengenahi sumber pendapatan daerah dari sektor pajak bumi dan bangunan,
B. Perumusan Masalah
2003-2007?
C. Pembatasan Masalah
pajak daerah khususnya Pajak Bumi dan Bangunan yang diharapkan agar
sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya mencakup data mengenai Pajak Bumi dan Bangunan
D. Tujuan Penelitian
2007.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
2. Bagi Peneliti :
yang didapat dari bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya dan
F. Sistematika Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
sistematika skripsi.
Terdiri dari: jenis data, obyek penelitian data dan sumber data,
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP
OLEH :
FIKKY RACHMAD S
NPM. 0541010089
SURABAYA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
berkat, dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan
Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu Dra. Diana
Hertati, Msi sebagai dosen pembimbing. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sehingga penyusunan
1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
3. Ibu Dra Diana Hertati MSi, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
i ii
10. Orang tua, serta kakak-kakak terima kasih atas bantuan do’a restu yang di berikan.
11. Buat COMPPAX and GEPUK Lover’s dan untuk sahabat dan teman-temanku yang
tidak dapat kusebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata
semoga dengan laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya
bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
Kebijakan .............................................................................24
2.2.3 Penyuluhan.......................................................................................27
iii
2.2.4 Pengawasan......................................................................................29
Bangunan .........................................................................................35
iv
4.3 Pembahasan...............................................................................................83
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman.........................................5
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Jenis Kelamin .............53
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Mata Pencaharian .......56
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
SKRIPSI, 2010.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode analisis data penelitian
Fenomena dalam penelitian ini adalah proses kebijakan pemungutan pajak bumi dan
bangunan yang dimana program pemungutan tersebut tertulis dalam suatu aturan yaitu
2002.
target yang akan dicapai dari pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan
tercapai dengan baik apabila salah satunya didukung oleh partisipasi masyarakat /
wajib pajak dalam membayar pajak tersebut. Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan
pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat
(5) tentang Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses
pembayaran yang diawali dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan
kelurahan dihadapkan pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi
membayarnya. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan
rasa tanggung jawab yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang
PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan.. Tujuan dari
Taman Kabupaten Sidoarjo Situs penelitian ini adalah keberadaan dari sebuah
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil dari wawancara dari
dari Kelurahan Taman maupun dari petugas pemungut tersebut. Variabel penelitian
ini adalah satu yaitu kebiajakn pemungutan pajak bumi dan bangunan.
Taman yang utamanya menangani pemungutan ini serta dari wajib pajak tersebut.
Fokus dalam penelitian ini adalah proses pemungutan pajak bumi dan
Hasil dari penelitian tentang proses pemungutan pajak bumi dan bangunan
belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan karena proses yang terlalu lama
serta masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh petugas pemungut pajak bumi dan
bangunan.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kelurahan Taman sudah
menjalankan peranannya tapi belum sepenuhnya dapat terlaksana secara maksimal. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan pajak dalam pembangunan terasa sangat penting, sebab dana yang
pendapatan pajak. Oleh sebab itu dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya
adanya peraturan yang mendukung agar realisasi penerimaan pajak dapat tercapai.
secara menyeluruh yang sejalan dengan perkembangan perekonomian saat ini dan
pajak.
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UndangUndang Nomor 33
Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah dalam
Tahun 2004 pasal 5 ayat (2) terdiri dari pendapatan asli daerah, dana
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak ditentukan oleh
keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang
membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak. Meskipun PBB memiliki nilai
rupiah kecil dibandingkan dengan pajak pusat lainnya tetapi memiliki dampak
yang luas, sebab hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah 3
tombak dari kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara
pandang bulu dan tidak luput dari perkecualian baik dimana saja serta siapa saja
kewajibannya yang hanya setahun sekali dan jumlahnya tidak seberapa. Dapat
diumpamakan bahwa mereka yang hidup demikian adalah bagaikan benalu yang
ingin hidup secara menumpang pada kehidupan orang lain yang sadar akan
buta atau menutup mata akan adanya jalan – jalan dan sarana perhubungan
lainnya yang mereka gunakan setiap hari. Mereka buta atau sengaja membutakan
dirinya terhadap segala sesuatu yang mereka perlukan, yang adanya sarana –
berkualitas, karena para petugas adalah para pelaku yang terlibat langsung dalam
Adapun data yang diperoleh dari Kelurahan Taman bahwa target dan
realisasi penerimaan PBB selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut : 5
Tabel 1.1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir
penerimaan PBB selalu gagal untuk memenuhi target PBB yang telah ditetapkan
yaitu mencapai 100%. hal ini menunjukkan masih ada sebagian wajib pajak yang
masyarakat tersebut. Salah satu usaha dari Kelurahan untuk meningkatkan target
PBB dilakukan cara pemberian penyuluhan kepada wajib pajak tentang arti
sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatanhambatan dan peluang-
peluang terhadap kebijakan yang diusulkan untuk
usaha-usaha yang dilakukan oleh petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan
dengan pendataan yang diterima dari hasil pemungutan Pajak Bumi dan
dapat dilihat pada pelaksanaan beberapa bagian dari proses pemungutan itu
kelurahan. Serta masih ditemukkan kendala-kendala, antara lain objek pajak tidak
sesuai dengan yang dimiliki wajib pajak serta kurangnya sosialisasi tentang PBB
secara langsung dari petugas yang ada di lapangan. Seperti yang dikemukakan
oleh Ibu Nurul selaku petugas loket PBB di kecamatan, pada 5 Januari 2010 : 7
“Dalam penyampaian SPPT yang melakukan adalah pegawai dari kelurahan yang
dimiliki oleh wajib pajak serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung
Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul ternyata dalam penyampaian
SPPT masih belum terimplementasi secara baik sesuai UU No. 12 Tahun 1994
Tahun 1994 pasal 11 tertulis bahwa “pembayaran PBB dilakukan di bank maupun
kantor pos yang telah ditunjuk oleh menteri Keuangan”. Namun kenyataannya
wilayah masing-masing. Seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul selaku
petugas loket PBB di Kecamatan pada 5 Januari 2010 yang mengatakan bahwa :
secara baik sesuai dalam UU No. 12 Tahun 1994 pasal 11 ayat (5) yang tertulis
bahwa “pembayaran PBB dilakukan di bank maupun kantor pos yang telah
Kecamatan. Hal ini akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh tim
seperti yang diberitakan dalam harian Jawa Pos, Rabu 24 Februari 2010 bahwa
pembayaran. Sementara itu masih terdapat komunikasi yang belum efektif dan
penghimpunan data subjek pajak dan objek pajak atau retribusi, penentuan
besarnya pajak atau retribusi yang terhutang sampai pada kegiatan penagihan
pajak atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib retribusi serta pengawasan
penyetorannya”.
salah satu sumber Keuangan Negara dalam rangka untuk membiayai kegiatankegiatan pembangunan
dan pemerintahan maka, diperlukan adanya penanganan
dan perhatian yang serius dari semua pihak. Baik mengenai petugas pemungut,
Sidoarjo “.
Daerah, membuat kebijakan mengenai target yang akan dicapai dari pemasukan
Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan tercapai dengan baik apabila salah
pajak tersebut.
Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat (5) tentang Pajak
Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses pembayaran yang diawali
dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan pembayaran PBB maupun
pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan
merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk membayarnya. Hal ini
disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan rasa tanggung jawab
yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara
Kabupaten Sidoarjo?”.
Sidoarjo.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Instansi
11
3. Bagi Fakultas
perpustakaan