Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aditya Ichsan P

NIM : 201801003/Sem V/S1Kep

Matkul : Keperawatan Jiwa II

Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat
dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan
yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. Ada
beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai
berikut:

1) Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi

2) Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa

3) Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa

4) Kecenderungan situasi di era global

5) Globalisasi dan perubahan orientasi sehat

6) Kecenderungan penyakit jiwa

7) Meningkatnya post traumatik sindrom

8) Meningkatnya masalah psikososial

9) Trend bunuh diri pada anak

10) Masalah AIDS dan NAPZA

11) Pattern of parenting

12) Perspektif life span history

13) Kekerasan

14) Masalah ekonomi dan kemiskinan

Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa

Masalah jiwa akan meningkat di era globalisasi. Sebagai contoh jumlah penderita sakit jiwa di propinsi
lain dan daerah istimewa Yogyakarta terus meningkat. Penderita tidak lagi didominasi masyarakat kelas
bawah. Kalangan pejabat dan masyarakat lapisan menengah ke atas, juga tersentuh gangguan psikotik
dan depresif.

Kecenderungan itu tampak dari banyaknya pasien yang menjalani rawat inap maupun rawat jalan di RS
Grhasia Yogyakarta dan RS Sardjito Yogyakarta. Pada dua rumah sait tersebut klien gangguan jiwa terus
bertambah sejak tahun 2002 lalu. Pada tahun 2003 saja jumlahnya mencapai 7.000 orang, sedang pada
2004 naik menjadi 10.610 orang. Sebagian dari klien menjalani rawat jalan, dank lien yang menjalani
rawat inap mencapai 678 orang pada 2003 dan meningkat menjadi 1.314 orang pada tahun 2004. yang
menarik, klien gangguan jiwa sekarang tidak lagi didominasi kalangan bawah, tetapi kalangan
mahasiswa, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dan kalangan professional juga ada diantaranya. Klien
gangguan jiwa dari kalangan menengah ke atas, sebagian besar disebabkan tidak mampu mengelola
stress dan ada juga kasus mereka yang mengalami post power syndrome akibat dipecat atau mutasi
jabatan.

Kepala staf medik fungsional jiwa RS Sardjito Yogyakarta, Prof.Dr. Suwadi mengatakan, pada tahun 2003
jumlah klien gangguan jiwa yang dirawat inap sebanyak 371 pasien. Tahun 2004 jumlahnya meningkat
menjadi 433 pasien. Jumlah itu, belum termasuk klien rawat jalan di poliklinik yang sehari-hari rata-rata
25 pasien. Demikian juga di propinsi Sumatera Selatan, gangguan kejiwaan dua tahun terakhir ini
menunjukkan kecenderungan peningkatan. Beban hidup yang semakin berat, diperkirakan menjadi
salah satu penyebab bertambahnya klien gangguan jiwa. Kepala Rumah Sakit Jiwa (RSJ) daerah Propinsi
Sumatera Selatan mengungkapkan: setahun ini jumlah klien gangguan jiwa yang ditangani di RSJ
mengalami peningkatan 10-15% dibandingan dengan tahun sebelumnya. Kecenderungannya, kasus-
kasus psikotik tetap tinggi, disusul kasus neurosis yang cenderung meningkat, rekam medis di RSJ Sumsel
mencatat, jumlah klien yang dirawat meningkat dari jumlah 4.101 orang (2003) menjadi 4.384 orang
(2004). Dari keseluruhan jumlah klien yang dirawat selama 2004, sebanyak 1.872 pasien diantaranya
dirawat inap di RSJ itu. Sebanyak 1.220 orang adalah sebagai pasien lama ang sebelumnya pernah
dirawat. Kondisi lingkungan yang semakin keras, dapat menjadi penyebab meningkatnya jumlah
masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu yang rentan terhadap kondisi
lingkungan dengan timgkat kemiskinan terlalu menekan.Kasus-kasus gangguan kejiwaan yang ditangani
oleh para psikiater dan dokter di RSJ menunjukkan bahwa penyakit jiwa tidak mengenal baik strata
sosial maupun usia. Ada orang kaya yang mengalami tekanan hebat, setelah kehilangan semua harta
bendanya akibat kebakaran. Selain itu kasus neurosis pada anak dan remaja, juga menunjukkan
kecenderungan meningkat. Neurosis adalah bentuk gangguan kejiwaan yang mengakibatkan
penderitanya mengalami stress, kecemasan yang berlebihan, gangguan tidur, dan keluhan penyakit fisik
yang tidak jelas penyebabnya. Neurosis menyebabkan merosotnya kinerja individu. Mereka yang
sebelumnya rajin bekerja, rajin belajar menjadi lesu, dan sifatnya menjadi emosional. Melihat
kecenderungan penyakit jiwa pada anak dan remaja kebanyakan adalah kasus trauma fisik dan nonfisik.
Trauma nonfisik bisa berbentuk musibah, kehilangan orang tua, atau masalah keluarga.Tipe gangguan
jiwa yang lebih berat, disebut gangguan psikotik. Klien yang menunjukkan gejala perilaku yang abnormal
secara kasat mata. Inilah orang yang kerap mengoceh tidak karuan, dan melakukan hal-hal yang bisa
membahayakan dirinya dan orang lain, seperti mengamuk.

Daftar Pustaka
Yosep Iyus, S.Kp, M.Si. 2009. Keperawatan Jiwa,Edisi Revisi.Bandung. PT. Refika Aditama.

Effendy. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. (edisi 2).Jakarta: EGC.

Friedman. (1998). Keperawatan Keluarga,Teori dan Praktek Edisi 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai