Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi birokrasi,
perlu ditetapkan ASN sebagai profesi yang memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib bertanggung jawab
atas kinerjanya. Maka dari itu, pemerintah mengeluarkan Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang mana
seorang ASN dalam bekerja harus berlandaskan pada prinsip nilai
dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas, dan kualifikasi akademik untuk bekerja di
instansi pemerintah salah satunya di bidang pendidikan. Untuk
mencapai hal tersebut, maka perlu dibangun Aparatur Sipil Negara
yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki
nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan
dalam menjalankan profesi seorang pegawai negeri sipil. Nilai-nilai
dasar Aparatur Sipil Negara merupakan hal yang sangat penting dalam
aktualisasi dalam rangka meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara.
Ada beberapa aspek nilai-nilai dasar yaitu terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi.
Dari kelima nilai dasar tersebut kita harus memahami esensi dari
masing-masing nilai tersebut. Selanjutnya setelah kita memahami kita
dituntut untuk mengaktualisasikannya, proses untuk menjadikan nilai

1
dasar tersebut aktual atau nyata yang ada dalam pekerjaan kita sehari-
hari.
Nilai-nilai dasar tersebut dikemas dalam suatu mata diklat yaitu
ANEKA yang memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar seperti konflik
kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan, pelayanan
publik, perilaku konsisten, keragaman bangsa, nilai gotong royong,
efisiensi, kebaruan dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan serta
pembelajaran nilai-nilai dasar anti korupsi.
Jadi kelima nilai dasar ini berperan penting dalam menuntun
seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi pelayan masyarakat yang
profesional. Lebih jauh dari itu, kelima nilai dasar tersebut akan
membantu pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara agar tujuan-
tujuan pembangunan dapat dicapai dengan mudah. Diharapkan dengan
adanya kegiatan ini memberikan perubahan yang positif terhadap
kemajuan dalam pelayanan Publik.
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam
berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi
negara, Pelayanan dibidang pendidikan, pelayanan dibidang sosial,
pelayanan dibidang kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang
lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari
unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Bentuk pelayanan dasar lainnya adalah pendidikan, pendidikan
merupakan suatu bentuk investasi sumber daya manusia. Masa depan
suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh seberapa besar perhatian
pemerintah terhadap pendidikan masyarakatnya. Tingkat pendidikan
juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan karena pendidikan
merupakan salah satu komponen utama dalam lingkaran setan
kemiskinan. Oleh karena itu, untuk memotong lingkaran setan
kemiskinan salah satu caranya adalah melalui perbaikan kualitas
pendidikan.

2
Pendidikan pada dasarnya merupakan kewajiban pemerintah
untuk menyelenggarakannya. Idealnya pemerintah mensubsidi penuh
pendidikan sehingga tidak ada alasan bagi orang tua untuk mampu
menyekolahkan anaknya. Pemerintah hendaknya menjamin bahwa
semua anak dapat bersekolah. Untuk melakukan hal itu diperlukan
anggaran pendidikan yang besar. Dalam pemenuhan anggaran
tersebut amanat amandemen UUD 1945 telah mensyaratkan alokasi
anggaran pendidikan sebenarnya bukan biaya akan tetapi investasi
jangka panjang yang manfaatnya juga bersifat jangka panjang.
Seorang guru bertugas menjalankan kewajibannya dengan
penuh tanggungjawab mendidik dan mengajar siswanya agar menjadi
manusia seutuhnya. Untuk mewujudkan harapan tersebut maka nilai-
nilai dasar ANEKA harus diaktualisasikan dalam kegiatan belajar
mengajar, hal ini dilakukan karena mutu pembelajaran yang dirasakan
masih rendah, ini terjadi karena pendidik dalam melaksanakan
tugasnya masih kurang bertanggungjawab dan belum memperhatikan
nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi. Diharapkan setelah mengatualisasikan nilai ANEKA guru
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

B. Tujuan Aktualisasi Nilai Dasar Dilakukan

Tujuan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN pada


Diklat Prajabatan ini adalah untuk mewujudkan nilai-nilai dasar tersebut
dalam peran serta diklat di tempat tugasnya masing-masing, sehingga
mampu menjadi pelayan masyarakat yang profesional.
Kelima dasar tersebut akan membantu pencapaian tujuan
berbangsa dan bernegara. Dengan kelima nilai dasar tersebut tujuan-
tujuan dalam dunia pendidikan akan dapat dicapai dengan maksimal.
Selain itu juga sebagai dasar prasyarat untuk kelulusan Diklat
Prajabatan Golongan III.

3
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini di tempat penulis
bertugas yaitu SMAN 1 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 14 hari kerja, sejak
tanggal 30 Maret sampai dengan 12 April 2015. Kegiatan aktualisasi
diturunkan dari tugas Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sesuai Surat
Perintah Tugas yang diterbitkan SMAN 1 Pesisir Selatan.

4
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Struktur Organisasi
Untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan, maka perlu
proses penyenggaraan pendidikan dan pengajaran itu dikelola dengan
suatu pola kerja yang baik. Salah satu cara tersebut adalah dengan
menetapkan suatu stuktur organisasi.
Adanya stuktur organisasi yang jelas diharapkan segala tugas,
wewenang dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan
semaksimal mungkin.
Stuktur organisasi menunjukkan suatu pengelolaan, dimana
terdapat hubungan-hubungan antara berbagai fungsi, bagian, status
dan orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang
yang berbeda-beda dalam organisasi tersebut. Suatu organisasi yang
sistematis akan mempermudah tata kerja dan pengotrolan serta
pencapaian tujuan lembaga yang telah dirumuskan.

SMAN 1 Pesisir Selatan secara terstruktur dipimpin oleh


seorang Kepala Sekolah dan dibantu oleh 4 (empat) Wakil Kepala
Sekolah antara lain:

1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan


2. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
3. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
Selain itu Kepala Sekolah juga dibantu oleh satu orang Kepala
Bagian Tata Usaha (TU).

5
Gambar 1. Struktur organisasi SMA N 1 Pesisir Selatan

Kepala Sekolah
Drs. Jakfar Daury

BP 3/Komite Sekolah Tata Usaha


Sahdati Zuhri, S.Pd

WAKA

Ur. Saspra Ur. Kurikulum Ur. Kesiswaan Ur. Humas


Setijono, S.Pd Drs. Tri Koryadi Nursyahril, S.Pd Tri Wulandari,
S.Pd

Kord BK GURU MATA


Erlica, S.Pd. PELAJARAN

Wali Kelas Tenaga Kependidikan

SISWA

6
B. Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan
1. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Mata Pelajaran
a. Membuat program pengajaran :
1) Analisa Materi Pelajaran (AMP)
2) Program Tahunan (Prota)
3) Program Satuan Pelajaran (SP)
4) Program Rencana Pengajaran (RP)
5) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Meningkatkan Penguasaan materi pelajaran yang menjadi
tanggungjawabnya
d. Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi
e. Melaksanakan KBM
f. Menganalisa hasil evaluasi KBM
g. Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan
ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan, dan
kekeluargaan
h. Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun)
i. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
j. Membuat dan menyusun lembar kerja (Job Sheet)
k. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-
masing siswa.
l. Mengikuti perkembangan kurikulum.
m. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkatnya.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas
Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengelolaan kelas
b. Menyelenggarakan administrasi kelas meliputi :

7
1) Denah tempat duduk
2) Papan absen
3) Daftar pelajaran
4) Daftar piket kelas
5) Buku absen siswa
6) Buku kegiatan pembelajaran / jurnal
7) Tata tertib
c. Menyusun pembuatan statistik bulanan (absen)
d. Mengisi Leger
e. Membuat catatan khusus
f. Mengisi dan membagi rapor
g. Membina siswa binaan didiknya dengan sebaik-baiknya
h. Membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa di
kelasnya.
i. Mengetahui identitas, nama dan jumlah siswa di kelasnya.
j. Mengetahui, memahami dan mengambil tindakan-tindakan
yang berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul di
kelasnya.
k. Melakukan home visit terhadap siswa yang bermasalah dan
melaporkan perkembangannya kepada guru BK.
l. Bekerja sama dengan guru BK dalam memecahkan masalah
yang dihadapi siswa dan apabila dipandang perlu mengadakan
hubungan dengan orangtua/wali murid dalam rangka
pembinaan siswa kelasnya.
m.Melaksanakan tugas penilaian kognitif, psikomotor dan afektif
siswa terutama terhadap budi pekerti, kelakuan dan kerajinan
siswa di kelasnya.
n. Mengawasi, memonitor serta menyampaikan laporan kepada
Kepala Sekolah secara berkala melalui Wakil Kepala Bidang
Kesiswaan mengenai pembinaan kelasnya (2 bl. sekali)

8
o. Turut bertanggung jawab dalam kelancaran pelaksanaan
Upacara Bendera.
p. Koordinasi dengan Waka. Bidang Kesiswaan, Tata Usaha
Urusan kesiswaan, BK, untuk siswa pindahan/mutasi karena
sesuatu dan lain hal (ketidak hadiran) prestasi rendah dan lain-
lain.

C. Administrasi Personil Sekolah


Semua kegiatan suatu organisasi termasuk oraganisasi SMA N
1 Pesisir Selatan unsur manusia memegang peranan penting karena
akan menentukan jalannya pelaksanaan program-programnya.
Sebuah lembaga pendidikan membutuhkan tenaga edukatif dan
tenaga administratif, hal ini dimaksudkan untuk mendukung
kelancaran proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lembaga
lembaga pendidikan tersebut. Kepegawaian atau personalia yang ada
di sekolah akan menjalankan tugasnya dalam mengelola dan
memberdayakan sumber-sumber yang ada dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Mereka itu terdiri dari kepala sekolah, wakil-wakil
kepala sekolah, guru mata pelajaran, kepala tata usaha dan karyawan
yang masing-masing mempunyai tugas supaya tidak ada tumpang
tindih antar personil.
SMAN 1 Pesisir Selatan sebagai satuan pendidikan mempunyai
personil yang terdiri dari ;

Tabel 1
Daftar Keseluruhan Pegawai
di SMA N 1 Pesisir Selatan Tahun 2015

No Nama NIP Jabatan/Mapel


1 Drs. Jakfar Daury 196004201987011001 Kepala Sekolah
Waka Sarpras
2 Setijono, S.Pd. 197110081994011002
Matematika
3 Drs. Yudi Trikoryadi 196305011999031002 Waka Kurikulum

9
Ekonomi
4 Dewi Sari, S.Pd 198006082006042034 Bahasa Indonesia
Waka Kesiswaan
5 Nursyahril, S.Pd. 196303102007011003
PPKN
6 Ratna wili, S.Pd. 198112182008042002 Biologi
7 Rien Bedha, S.Pd. 198501312009052004 Kimia
8 Yulita Mayasari, S.Pd. 198307062009022003 Bahasa Indonesia
Waka Humas
9 Tri Wulandari, S.Pd. 198208172009022003
PPKN
10 Ketut Agus, S.Ag. 198408282010011011 Sejarah
11 Ernawati, S.Pd. 198312192010012009 Geografi
12 Rita Yani, S.Pd. 197806062011012002 Agama
13 Erlica, S.Pd. 198303072011072003 BK
14 Andi Saputra, S.Pd.I 198801172014031002 PAI
15 Alfath Alawiyah, S.Pd 198905042014032002 Matematika
16 Wisnu Widyanto, S.Pd. 198109252014031001 Seni Budaya
17 Budi Tetuko, S.Pd. 198404012014031002 Bahasa Inggris
18 M.Tunggul Andalas, S.Pd. 198710172014031002 PJOK
19 Siti Muslimah, S.Pd. Bahasa Indonesia
20 Liza Fezlia, S.Ti. PAI
21 Yuliana, S.Pd. Sosiologi
21 Diana Fitri, S.Pd. Bahasa Indonesia
22 Fika Fajarwati, S.Si. Matematika
23 Dendi, S.Pd.I PAI
24 Nuraini, S.Pd Kimia
25 Bangsawan Utomo, S.Pd. Bahasa Inggris
26 Krisna Wati, S.Pd. Bahasa Inggris
27 Ersyad Erlanda, S.Pd. PJOK
28 Ayatina, S.Pd. Sosiologi
29 Novita Sari, S.Pd. Geografi
30 Nur Asidah, S.Pd Ekonomi
31 Rozikin, S.Pd Sejarah
32 Bambang Budhiarto, S.Pd TIK
33 Dora Narulita, S.Pd. Prakarya
34 Nurma Yunita, S.Pd. Bahasa Inggris
35 Netty Herawai, S.Pd Fisika
36 Yusni Marti, S.Pd. Matematika
37 Yosa Suhendra, S.Pd. Ekonomi
38 Syafriansyah, S.Pd. Fisika
39 Fitri Yani, S.Pd. Matematika
40 Novi Fitri, S.Pd. Bahasa Inggris
41 Joni Aprizal, S.Pd Sejarah
42 Desi Marleni, S.Pd. Bahasa Inggris

10
D. Sarana Dan Prasarana
SMA Negeri 1 Pesisir Selatan merupakan SMA yang beralamat
di Jl. Kapten Yazid Aziz, Biha Kecamata Pesisir Selatan Kabupaten
Pesisir Barat memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
1. Ruang Kelas
SMA Negeri 1 Pesisir Selatan memiliki 21 ruang kelas
dengan rincian masing-masing kelas memiliki ruang kelas yaitu:
Kelas X : 7 kelas
Kelas XI : 7 kelas
Kelas XII : 7 kelas
Kondisi umum baik. Kebersihan kelas baik. Fasilitas yang
tersedia antara lain: white board, kursi, meja, papan administrasi
kelas dll. Media pembelajaran kelas masih terbatas kepada media
non-elektronik.
2. Lapangan Olah Raga
SMA Negeri 1 Pesisir Selatan memiliki fasilitas 4 lapangan
olah raga yang terdiri dari:
a. 1 Lapangan Badminton
b. 1 Lapangan Basket
c. 2 Lapangan Voli.
3. Perpustakaan
Lokasi perpustakaan tidak terlalu untuk menampung
siswa yang akan melakukan kegiatan membaca dan mencari
buku-buku di ruangan tersebut. Kondisi ini di tambah dengan
kurangnya buku-buku yang tersedia. Baik jumlah maupun
jenisnya terutama untuk seri bacaan. Sebagian buku-buku yang
tersedia merupakan terbitan lama. Selain itu suasana
perpustakaan tidak menarik bagi siswa untuk membaca serta
kurang membangkitkan motivasi siswa untuk membaca.
4 Laboratorium

11
SMA Negeri 1 Pesisir Selatan memiliki sebuah
laboratorium computer yang difungsikan pelatihan komputer,
internet dan ketik manual.
5. Ruang Osis
SMA Negeri 1 Pesisir Selatan memiliki sebuah ruang osis
yang tidak tertata dengan baik dan kurang difungsikan.
6. Mushola
Kondisi mushola cukup terawat, fasilitas yang tersedia
antara lain tempat wudhu, tikar, sajadah, lemari, mukena dan
pembatas antara jamaah putra dan jamaah putri.

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Aktualisasi

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai ASN, dituntut untuk


memiliki nilai dasar sebagai landasan dalam menjalankan profesi dan
tugas sebagai ASN. Adapun nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pihak pemegang amanah
untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan
dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pihak yang memberikan amanah. Selain

12
itu, tujuan akuntabilitas adalah menilai kinerja sekolah dan
kepuasaan publik terhadap pelayanan pendidikan yang
diselenggarakan oleh sekolah, untuk mengikutsertakan publik dalam
pengawasan pelayanan pendidikan dan untuk
mempertanggungjawabkan komitmen pelayanan pendidikan kepada
publik.
Rumusan tujuan akuntabilitas di atas hendak menegaskan
bahwa akuntabilitas bukanlah akhir dari sistem penyelenggaran
manajemen sekolah, tetapi merupakan faktor pendorong munculnya
kepercayaan dan partisipasi yang lebih tinggi lagi. Bahkan, boleh
dikatakan bahwa akuntabilitas baru sebagai titik awal menuju
keberlangsungan manajemen sekolah yang berkinerja tinggi.
Sebagai alat kontrol, akuntabilitas memberikan kepastian pada
aspek-aspek penting perencanaan, antara lain:
a. Tujuan/performan yang ingin dicapai
b. Program atau tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
tujuan
c. Cara atau performan pelaksanaan dalam mengerjakan tugas.
d. Alat dan metode yang sudah jelas, dana yang dipakai, dan
lama bekerja yang semuanya telah tertuang dalam bentuk
alternatif penyelesaikan yang sudah eksak/pasti
e. Lingkungan sekolah tempat program dilaksanakan
f. Insentif terhadap pelaksana sudah ditentukan secara pasti.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah loyalitas atau pengabdian yang tinggi
terhadap bangsa dan negaranya yang ditujukan melalui sikap mental
dan tingkah laku individu atau masyarakat. Untuk mewujudkan
kehidupan sebuah bangsa, nasionalisme menjadi persyaratan yang
mutlak. Nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya
bahwa loyalitas tidak lagi diberikan pada golongan atau kelompok

13
kecil, seperti agama, ras, suku, dan budaya, namun ditujukan
kepada komunitas yang dianggap lebih tinggi, yaitu bangsa dan
negara. Kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide (ideologi) menjadi
keadaan yang harus ada bagi keberadaan negara dan bangsa.
3. Etika Publik
Etika pelayanan publik merupakan suatu cara dalam melayani
publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang
mengandung nilai-nilai hidup dan hukum atau norma-norma yang
mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik. Atau dengan
kata lain penggunaan atau penerapan standar-standar etika yang
telah ada sebagai tanggung jawab aparatur birokrasi pemerintahan
dalam menyelenggarakan pelayanan bagi kepentingan publik. Fokus
utama dalam etika pelayanan publik adalah apakah aparatur
pelayanan publik telah mengambil keputusan dan berperilaku yang
dapat dibenarkan dari sudut pandang etika agar manusia mencapai
kehidupan yang baik.
4. Komitmen Mutu
Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi
dengan melibatkan seluruh komponen organisasi untuk senantiasa
melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan.
Strategi yang harus dijalankan suatu organisasi agar pelaksanaaan
manajemen mutu terpadu dapat berjalan dengan baik, yaitu :
a. Menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu
b. Mengembangkan mindset pegawai terhadap budaya mutu
c. Mengembangkan budaya kerja yang berorientasi mutu, bukan
sekedar melaksanakan tugas rutin dan sebagai formalitas
menggugurkan kewajiban;
d. Meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan agar dapat
menampilkan kinerja yang lebih baik dari waktu ke waktu
e. Beradaptasi dengan tuntutan perubahan.
5. Anti Korupsi

14
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan
spritual, dengan selalu ingat kepada Sang Pencipta. Tanggung jawab
spritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, sehingga selalu
memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggunjawabkan juga
secara publik.

B. Kegiatan Aktualisasi
Berikut ini adalah rencana kegiatan aktualisasi yang akan
peserta diklat lakukan selama pelaksanaan aktualisasi di SMAN 1
Pesisir Selatan. Uraian keterkaitan kegiatan dengan nilai-nilai dasar
Profesi PNS yang bersumber dari SKP ( Sasaran Kinerja Pegawai)
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai
dengan kurikulum.
 Akuntabilitas :
Menunjukkan bukti fisik rancangan perencanaan
pembelajaran kepada Wakil Kurikulum dan meminta tanda
tangan Kepala Sekolah.
 Nasionalisme :
Menyusun komponen RPP sesuai dengan standar nilai
karakter budaya bangsa seperti disiplin, demokratis dan
menghargai pendapat orang lain
 Etika Publik :
Menyusun komponen RPP sesuai dengan standar nilai
karakter budaya bangsa seperti santun dalam berdiskusi,
demokratis dan menghargai pendapat orang lain
 Komitmen Mutu :
Menyusun RPP yang baku, sesuai dengan standar
penyusunan dokumen pembelajaran
 Anti Korupsi :

15
Menyusun RPP sesuai dengan kondisi dan keadaan yang
sesungguhnya yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran di
kelas sehingga dapat diukur indikator yang akan dicapai siswa
dalam pembelajaran di kelas
2. Melakukan proses pembelajaran PAI sesuai dengan RPP yang
telah disusun
 Akuntabilitas :
Memastikan siswa mampu mencapai setiap indikator yang
harus dicapai dari setiap materi pembelajaran
 Nasionalisme :
Memberikan motivasi dan mengajarkan sikap cinta tanah
air saat belajar serta menghargai pendapat siswa lain untuk
mempersatukan para siswa
 Etika Publik :
Memberi teguran halus dan tidak melakukan kekerasan
fisik kepada siswa yang nakal dan mengganggu jalannya proses
belajar mengajar
 Komitmen Mutu :
Memberikan materi ajar sesuai dengan buku dan
ditambah referensi lain untuk memperkaya pengetahuan siswa
tentang materi tersebut.
 Anti Korupsi :
Datang tepat waktu dan saat mengajar mempergunakan
waktu se-efektif mungkin dengan tidak sering meninggalkan
ruangan kelas
3. Memberikan latihan dan Ulangan harian kemudian menilai
pekerjaan siswa
 Akuntabilitas :
Menyusun soal latihan sesuai kompetensi dasar yang
pernah diajarkan, kemudian mengoreksi satu persatu jawaban
siswa dan memberikan nilai secara obyektif

16
 Nasionalisme :
Perduli terhadap siswa dengan megawasi proses
mengerjakan tugas dan ulangan
 Etika Publik :
Memberikan pesan yang membangun kepada orang tua,
maupun siswa yang tidak mencapai standar KKM atas tugas dan
hasil ujian harian yang kita berikan
 Komitmen mutu :
Mengupayakan yang terbaik untuk siswa apabila dalam
mengerjakan tugas mendapat nilai di bawah KKM dengan
melakukan remidial dan memberikan informasi dengan wali
murid bersangkutan perihal kelemahan anak tersebut.

 Anti Korupsi :
Memberikan nilai secara obyektif dan tidak menerima
sesuatu dari siswa atau wali murid
4. Membantu Persiapan dan Melaksanakan Pengawasan Latihan
Ujian Nasional (LUN)
 Akuntabilitas :
Memastikan setiap siswa kelas XII mengikuti pelaksanaan
Latihan Ujian Nasional sebagai persiapan menghadapi Ujian
Nasional
 Nasionalisme :
Memotivasi siswa untuk mengerjakan soal sebaik
mungkin sehingga dapat mengerjakan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan
 Etika Publik :
Memberikan pesan yang membangun kepada orang tua,
maupun siswa untuk bersungguh sungguh melaksanakan LUN
sebagai persiapan menghadapi UN
 Komitmen mutu:

17
Memotivasi siswa untuk melaksanakan kegiatan LUN
semaksimal mungkin sehingga dapat memperoleh pengalaman
kondisi yang nyata dalam kegiatan Ujian Nasional nantinya
 Anti Korupsi :
Tidak membenarkan jika ada siswa yang hendak
mencoba bekerjasama dalam mengerjakan soal pada saat
Latihan Ujian Nasional
5. Melakukan piket gerbang
 Akuntabilitas :
Memeriksa kelengkapan dan kerapihan berpakaian siswa
sebelum memasuki area sekolah.

 Nasionalisme :
Menyambut dengan ramah dan hangat kepada semua
siswa baik yang diantar, menggunakan motor atau berjalan kaki.
 Etika Publik :
Menyambut siswa dengan ramah, tersenyum dan
menepuk bahu perlahan pada setiap siswa yang menyalami dan
mencium tangan
 Komitmen mutu :
Memberi pesan singkat berupa motivasi kepada siswa
untuk langsung pulang kerumah dan belajar dengan orang tua
 Anti Korupsi :
Bersiaga di pintu gerbang sekolah sebelum siswa hadir di
sekolah.
6. Memilih petugas upacara berdasarkan kelas dan melatih siswa
yang bertugas dalam upacara bendera dengan bantuan pasukan
pengibar bendera SMAN 1 Pesisir Selatan
 Akuntabilitas :

18
Menyiapkan pengeras suara berikut mengecek
kelengkapan dan fungsi alat tersebut pada saat latihan dan
menjelang upacara bendera
 Nasionalisme :
Memotivasi siswa untuk bersungguh sungguh
melaksanakan latihan upacara
 Etika Publik
Memilih petugas sesuai dengan urutan kelas dan
melatihnya dengan sabar dan tidak mengintimidasi siswa yang
kurang berkompetensi sebagai petugas upacara
 Komitmen mutu :
Melaksanakan pembinaan latihan upacara serta
mengawasi proses latihan sehingga siswa dapat memahami
tugasnya masing-masing sebagai petugas upacara dalam
pelaksanaan upacara bendera
 Anti Korupsi :
Datang tepat waktu dan mempersiapkan fasilitas yang
dibutuhkan pada saat latihan
7. Mengawasi dan membimbing siswa dalam kegiatan jumat
sedekah
 Akuntabilitas :
Memberiakan intruksi kegiatan jumat berkah dilakukan
dengan tidak menganggu jam pelajaran.
 Nasionalisme :
Menggunakan dana tersebut untuk memberikan bantuan
terhadap siswa dan wali siswa tanpa membedakan latar
belakang SARA.
 Etika Publik :
Bersama-sama dengan siswa untuk keliling kelas dalam
memfasilitasi kegiatan jumat berkah
 Komitmen Mutu :

19
Tidak adanya kegiatan pembelajaran terkait dengan
adanya jumat sedekah.
 Anti Korupsi
Membuat pembukuan dan mempergunakan dana tersebut
dengan penuh tanggung jawab serta menyalurkannya pada yang
membutuhkan.
8. Membimbing siswa dalam kegiatan Bimbingan Praktek Ibadah
 Akuntabilitas :
Masuk kelas tepat waktu dan meminta setiap siswa di
kelas untuk mempraktekan materi BPI yang telah disepakati
 Nasionalisme :
Memberikan pesan pada siswa untuk cinta pada agama,
negara, dan sesama manusia
 Etika Publik :
Memberikan pesan yang membangun kepada siswa untuk
menerapkan nilai-nilai ibdah yang telah dilakukan.
 Komitmen mutu :
Mengupayakan perubahan prilaku pada diri siswa dengan
membiasakan pada hal-hal yang baik menurut ajaran agama.
 Anti Korupsi :
Memberikan nilai secara obyektif dan tidak menerima
sesuatu dari siswa atau wali murid
9. Melakukan pengecekan kehadiran sisiwa X.I dalam fungsi
sebagai wali kelas.
 Akuntabilitas :
Melakukan peran guru sebagai pengelola kelas dan
penangungjawab terhadap proses pengajaran di kelas yang
menjadi tangung jawabnya.
 Nasionalisme :
Menanamkan kejujuran sebagai bagian dari karakter
bangsa.

20
 Etika Publik :
Menjadikan kejujuran dan kasih sayang sebagai landasan
pelayanan.
 Komitmen Mutu :
Memberikan pelayanan yang koheren kepada siswa demi
terciptanya lingkungan belajara yang kondusif.
 Anti Korupsi :
Memberikan tanda “A/I/S” pada siswa yang tidak hadir

21

Anda mungkin juga menyukai